Fisiologi Manusia
Dosen pengajar : Ibu Dr. apt. Aguslina Kirtishanti, S.Si.,M.Kes. (PJMK), Ibu
Dr. apt. Rika Yulia, S.Si., Sp.FRS., dan Bapak apt. Ridho Islamie, S.Farm.,
M.Si., Ph.D. (Koor Praktikum)
FAKULTAS FARMASI
Universitas Surabaya
2023
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka..................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3. Tujuan Praktikum..................................................................................................
1.4. Manfaat Praktikum...............................................................................................
BAB II..............................................................................................................................
2.1. Pengukuran Nadi dan Tekanan Darah Secara Palpasi dan Auskultasi..................
2.1.1. Pengukuran Nadi............................................................................................
2.1.2. Tekanan Darah secara Palpasi dan Auskultasi...............................................
2.1.2.1. Pengukuran Tekanan Darah Secara Palpasi............................................
2.1.2.2. Pengukuran Tekanan Darah Secara Auskultasi.......................................
2.2. Efek Posisi Pada Denyut Nadi dan Tekanan Darah............................................
2.3. Efek Aktivitas Fisik Pada Denyut Nadi dan Tekanan Darah..............................
BAB III..........................................................................................................................
3.1. Pemeriksaan Denyut Nadi, Tekanan Darah Palpasi, dan Tekanan Darah
Auskultasi..................................................................................................................
3.2. Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekana Darah....................
3.3. Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah................
BAB IV..........................................................................................................................
4.1. Pemeriksaan denyut nadi, tekanan darah palpasi dan tekanan darah
auskultasi...................................................................................................................
4.2. Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah..................
4.3 Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.................
BAB V...........................................................................................................................
5.1. Aktivitas 1...........................................................................................................
5.2. Aktivitas 2...........................................................................................................
5.3. Aktivitas 3...........................................................................................................
BAB V...........................................................................................................................
2 UNIVERSITAS SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada praktikum ini kita akan mempelajari dan mencari tahu metode
pengukuran denyut nadi dan tekanan darah, serta meneliti beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi hasil baik karena ada perubahan terhadap posisi
tubuh maupun saat latihan fisik.
3 UNIVERSITAS SURABAYA
1.4. Manfaat Praktikum
Praktikum ini dilakukan karena manfaatnya sebagai berikut:
1. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi dan
tekanan darah serta metode untuk mengukurnya
4 UNIVERSITAS SURABAYA
BAB II
Landasan Teori
5 UNIVERSITAS SURABAYA
dengan hitungan repetisi (kali/menit) atau dengan denyut nadi
maksimal dikurangi umur.
Menurut Nurse (2012) letak perabaan denyut nadi yang
sering dilakukan yaitu :
1) Arteri Radialis
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relative mudah dan sering
dipakai secara rutin. Denyut nadi biasanya sama dengan denyut
jantung, sekitar 70 hingga 80 denyut per menit saat istirahat.
2) Arteri Brankialis
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipat
siku (fossa antekubital) biasanya digunakan untuk mengukur tekanan
darah. Lambat Jantung istirahat atau denyut nadi di bawah 50 denyut
/ menit.
3) Arteri Karotid
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri
carotid berjalan diantara trakea dan otot strenokleidomastoideus.
Sering digunakan untuk bayi dan untuk memantau sirkulasi darah ke
otak.
6 UNIVERSITAS SURABAYA
2) Denyut Nadi Istirahat
Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi pada istirahat atau
sedang santai tanpa melakukan pekerjaan dan dalam kondisi rileks
tanpa emosi.
1) Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi
kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Usia seseorang sangat
berpengaruh terhadap denyut nadi, denyut nadi maksimum pada
orang lanjut usia sangat menurun (penurunan 50% dari usia remaja
pada usia 80 tahun). Hal ini disebabkan berkurangnya massa otot,
dan daya maksimum otot yang dicapai sangat berkurang 2. Pada
anak umur 5 tahun denyut nadi istirahat antara 96-100 denyut
permenit, pada usia 10 tahun mencapai 80-90 denyut permenit, dan
pada orang dewasa mencapai 60-100 denyut permenit (Sandi, 2013).
2) Jenis Kelamin
Denyut nadi pada wanita lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan laki-laki. Pada laki-laki dengan kerja 50% maksimal rata-rata
nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut
per menit (Potter & Perry, 2010).
7 UNIVERSITAS SURABAYA
3) Indeks Massa Tubuh (IMT)
Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan
perbandingan berbanding lurus, sedangakan berat badan berkaitan
dengan IMT. Makin tinggi berat badan semakin tinggi IMT, begitu
sebaliknya makin rendah berat badan IMT semakin rendah.
Sehingga makin tinggi IMT denyut nadi istirahat semakin tinggi
(Sandi, 2013).
4) Aktifitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kelebihan
berat badan. Orang yang tidak aktif juga cenderung mempunyai
frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya
harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan
sering otot jantung memompa, dan makin tinggi tekanan yang
dibebankan pada arteri (Naesilla, Argarini & Mukono, 2016).
8 UNIVERSITAS SURABAYA
Jantung memasok darah ke organ dan jaringan tubuh. Setiap kali
berdetak, ia memompa darah ke pembuluh darah besar di sistem
peredaran darah. Saat darah bergerak ke seluruh tubuh, hal itu
memberi tekanan pada dinding pembuluh darah. Pembacaan tekanan
darah terdiri dari dua nilai:
9 UNIVERSITAS SURABAYA
2.1.2.1. Pengukuran Tekanan Darah Secara Palpasi
10 UNIVERSITAS SURABAYA
Fase 3 merupakan perubahan bunyi semakin jelas dan keras.
Fase 4 merupakan perubahan bunyi menjadi meredam.
Fase 5 merupakan perubahan bunyi menghilang seluruhnya setelah
tekanan dalam cuff turun lagi sebanyak 5 - 6 mmHg. Nilai
tekanan yang ditunjukkan manometer pada fase ini dinilai sebagai
tekanan diastolik.
11 UNIVERSITAS SURABAYA
tersebut, tekanan darah arteri berpusat di kaki dan mendapatkan tekanan
hidrostatis di badan sedangkan di bagian kepala tidak.
2.3. Efek Aktivitas Fisik Pada Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Pusat jantung merespons perubahan tekanan darah seperti yang
dilaporkan oleh baroreseptor dan terhadap perubahan konsentrasi arteri
terlarut oksigen dan karbon dioksida seperti yang dilaporkan oleh
kemoreseptor. Misalnya, saat penurunan tekanan darah atau konsentrasi
oksigen atau peningkatan tingkat karbon dioksida, umumnya berarti jantung
harus bekerja lebih keras untuk memenuhi tuntutan periferal jaringan. Pusat
jantung kemudian meminta peningkatan aktivitas jantung.
Saat beraktivitas, tubuh memerlukan oksigen untuk proses
metabolisme sel otot sebagai pembakar glikogen untuk mendapatkan tenaga
untuk bergerak. Semakin banyak tubuh bergerak, seperti berlari, mengayuh
sepeda, naik turun bangku, maka kebutuhan oksigen akan meningkat dan
jantung akan bekerja lebih keras untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen
tersebut. Akibatnya, jantung berkontraksi lebih cepat sehingga frekuensi
denyut nadi dan tekanan darah akan meningkat. Sebaliknya, semakin sedikit
tubuh bergerak, seperti saat tidur atau beristirahat, frekuensi denyut nadi dan
tekanan darah semakin rendah. Oleh karena itu, intensitas aktivitas yang
dilakukan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya
denyut nadi dan tekanan darah.
Denyut nadi normal berada di angka 60-100 denyut per menit dan
tekanan darah berada di angka 120/80 mmHg. Apabila denyut nadi melebihi
130-185 denyut per menit, akan menyebabkan komplikasi seperti takikardia
yang membuat aliran darah yang masuk ke jantung berkurang yang
menyebabkan kematian. Namun, apabila tekanan darah melebihi 120/80
mmHg, akan menyebabkan peningkatan tekanan darah di arteri sehingga
meningkatkan resiko stroke, serangan jantung, dan berbagai penyakit
lainnya.
12 UNIVERSITAS SURABAYA
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1. Tabel pemeriksaan denyut nadi, tekanan darah palpasi dan tekanan darah
auskultasi.
3.2. Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekana Darah
3.2. Data Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.
13 UNIVERSITAS SURABAYA
Berdiri 1. 68 denyut/min 1. 108 mmHg 1. 98 mmHg
2. 72 denyut/min 2. 105 mmHg 2. 97 mmHg
3. 74 denyut/min 3. 115 mmHg 3. 99 mmHg
14 UNIVERSITAS SURABAYA
3.3. Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan
Darah
3.3. Data Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.
15 UNIVERSITAS SURABAYA
Grafik 3.3 Pengaruh Aktivitas fisik terhadap Denyut Nadi.
BAB IV
PEMBAHASAN
16 UNIVERSITAS SURABAYA
Pada Hasil Pengamatan, hasil tekanan darah palpasinya dinyatakan
normal karena ketiga hasil yang didapat yakni 80 mmHg, 90 mmHg, dan 75
mmHg mendapat kan jumlah rata-rata 82 mmHg, tidak berjauhan dengan
standar atau normalnya tekanan darah manusia yakni 80 mmHg. Tekanan
darah setiap manusia berbeda, ini dipengaruhi karena faktor umur dan
pikiran. Pada tekanan darah 75 mmHg dapat dikatakan dibawah normal
namun masih dapat dikatakan normal karena tidak terlalu jauh dengan
tekanan darah normal. Sedangkan Untuk tekanan darah 90 mmHg dapat
dikatakan tinggi namun untuk beberapa orang masih dapat dikatakan normal
ini terjadi karena faktor usia yang telah disebutkan diatas. Kemudian pada
tekanan darah 80 dan 82 mmHg ini dikatakan normal. Sedangkan pada hasil
pengamatan tekanan darah auskultasi didapati 130 mmHg dan 120 mmHg
dan rata-ratanya 123mmHg. Data ini juga tergolong ke tekanan darah
normal pada umunya karena berada pada rentang atau tidak jauh dengan
angka normal tekanan darah yakni 120 mmHg.
4.2. Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.
Pada aktivitas kedua, dilakukan pemeriksaan terhadap manusia coba
untuk mengetahui perubahan denyut nadi dan tekanan darah saat posisi
tubuh berbaring terlentang, duduk, dan berdiri. Darah vena yang akan
dibawa ke jantung harus melawan gravitasi saat mengalir ke vena cava
inferior. Dua faktor yang membantu tekanan vena yang rendah dalam
mendorong darah menuju jantung yaitu tekanan otot vena perifer dan pompa
pernapasan saat menghirup napas.
17 UNIVERSITAS SURABAYA
4.3 Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan
Darah.
Sewaktu berolahraga terjadi peningkatan mencolok alir balik vena
(venous return), walaupun peningkatan ini bukan merupakan penyebab
utama peningkatan curah jantung. Aliran balik vena meningkat akibat
peningkatan aktivitas otot dan pompa toraks; akibat mobilisasi darah dari
visera; akibat peningkatan tekanan yang disalurkan melalui arteriol yang
melebar ke vena;dan akibat vasokonstriksi yang diperantarai oleh saraf
adrenergik, yang menurunkan volume darah dalam vena. Selama olahraga
berat, jumlah darah yang dimobilisasi dari daerah splanknik dan tempat
cadangan lain dapat meningkatkan jumlah darah dalam arteri sampai
sebanyak 30%.
Pada hasil praktikum yang kami lakukan, dapat terlihat bahwa jumlah
denyut nadi, dan tekanan darah baik tekanan darah sistolik maupun diastolik
dapat mengalami peningkatan dalam jumlah yang cukup banyak. Di sisi
lain, seiring waktu manusia coba beristirahat, secara perlahan jumlah denyut
nadi, dan tekanan darah manusia coba menurun dan kembali seperti keadaan
pra latihan.
18 UNIVERSITAS SURABAYA
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Aktivitas 1
5.2. Aktivitas 2
5.3. Aktivitas 3
19 UNIVERSITAS SURABAYA
volume darah yang lebih banyak sehingga denyuy nadi dan tekanan darah
mengalami kenaikkan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
20 UNIVERSITAS SURABAYA
Tortora Gerard J, 2016. Principles of Anatomy and Physiology, 14th
Edition. USA
21 UNIVERSITAS SURABAYA