Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP

FREKUENSI DENYUT JANTUNG

Dosen Pengampu : DR. Barokah Isdaryanti, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:
Syifa Putri Imalia (2301050255)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Aktivitas fisik memiliki peran signifikan dalam memengaruhi frekuensi
denyut jantung, merupakan indikator utama respons tubuh terhadap perubahan
kebutuhan oksigen selama aktivitas fisik. Selama berbagai bentuk aktivitas fisik,
tubuh menyesuaikan denyut jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan
suplai darah yang diperlukan oleh otot yang sedang aktif. Saat seseorang bergerak,
misalnya, denyut jantung cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan
aktivitas fisik tersebut. Respons ini disebabkan oleh sistem saraf otonom yang
terlibat dalam memodulasi denyut jantung, meningkatkan output jantung dan
tekanan darah, serta memastikan suplai darah yang cukup ke seluruh tubuh. Ini
memungkinkan tubuh untuk memenuhi kebutuhan akan energi saat terlibat dalam
aktivitas fisik, memastikan distribusi oksigen yang cukup ke jaringan tubuh yang
bekerja.
Pemahaman mendalam tentang bagaimana aktivitas fisik memengaruhi
frekuensi denyut jantung sangat penting dalam konteks kesehatan. Mengetahui
respons jantung terhadap berbagai tingkatan aktivitas fisik membantu dalam
merencanakan program latihan yang sesuai, mengevaluasi tingkat kebugaran
kardiovaskular, dan menentukan toleransi terhadap aktivitas fisik pada tingkat
individu. Studi yang berkaitan dengan pengaruh aktivitas terhadap denyut jantung
juga memiliki implikasi yang signifikan dalam upaya pencegahan dan pengelolaan
penyakit kardiovaskular, serta dalam merancang strategi rehabilitasi yang tepat
bagi individu dengan kondisi jantung yang terganggu.

2.Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh aktivitas fisik terhadap frekuensi denyut jantung?
3.Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap frekuensi denyut
jantung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Denyut Nadi
Denyut jantung juga merupakan citra kebugaran kita. Saat kita bergerak,
otot yang bekerja memerlukan pasokan oksigen untuk mengolah energi yang
didapat dari makanan. Udara yang dihirup oleh paru, dihantarkan darah menuju
jantung, lalu oleh jantung dipompakan keseluruh tubuh, terutama pada otot yang
bekerja.
Otot, terutama anggota gerak tubuh, bisa kita kendalikan. Makin banyak
otot yang bekerja, makin banyak kebutuhan oksigen, makin besar kekerapan
denyut jantung kita perlukan. Jadi, secara tak pribadi kita sanggup mengendalikan
denyut jantung. Sisi baiknya, selain dipergunakan untuk petanda kebugaran,
denyut nadi bisa menjadi panduan takaran olahraga.
Cara mengukur denyut jantung ialah dengan kita menghitung denyut nadi
pada pergelangan tangan atau arteri di leher memakai jari tangan.Denyut nadi
bukanlah suatu nilai yang terpatok, ukurannya merupakan range, terendah dikala
istirahat, tertinggi dikala kita bekerja paling keras. Nadi terendah merupakan
denyut nadi dikala bangkit tidur, belum melaksanakan aktivitas. Denyut nadi
tertinggi diperoleh dengan jentera lari atau sepeda dengan pengawasan dokter.
Namun, kita bisa memperoleh denyut nadi maksimal prediksi, yaitu dengan
memakai perhitungan: 220 - umur. Nilai prediksi ini merupakan referensi untuk
100%. Untuk seseorang berusia 40 tahun, maka nilai prediksi maksimalnya: 220 -
40= 180 kali per menit.

3.Hubungan Aktivitass dengan Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi


Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri (pembuluh darah bersih)
yang mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap
detak jantung. Melalui denyut nadi, kamu juga bisa mengetahui detak jantung,
irama jantung, hingga kekuatan jantung.
Secara umum, jumlah denyut nadi normal saat istirahat dalam 60 detik
adalah sebagai berikut: Anak-anak berusia 6-15 tahun memiliki denyut nadi
normal pada rentang 70-100 kali per 60 detik. Orang dewasa beruusia 18 tahun ke
atas memiliki denyut nadi normal pada rentang 60-100 kali per 60 detik.
Hubungan aktivitas dan denyut nadi manusia merupakan hubungan yang
berbanding lurus. Semakin banyak aktifitas seseorang maka semakin cepat
frekuensi denyut nadinya. Ketika kebutuhan oksigen meningkat karena aktivitas
berat seperti berolahraga, maka frekuensi pun akan semakin cepat. Oksigen yang
dihirup tersebut akan segera diangkut oleh darah untuk disalurkan ke sel-sel
tubuh. Hal inilah yang menyebabkan aliran darah (denyut nadi) meningkat .
BAB III
METODE KERJA

1. Melakukan pengukuran dan pencatatan pada siswa mengenai frekuensi denyut


jantung . Menghitung frekuensi denyut per menit dalam keadaan badan santai
(istirahat), setelah berlari- lari kecil ± 4 menit, dan setelah naik turun tangga 2-3
menit.

2. Kegiatan pertama, siswa bersantai. Meletakkan jari telunjuk dan jari tengah
pada sisi luar tangan, arah terletak ibu jari. Lalu mencari urat pergelangan tangan,
lalu geser sedikit ke arah luar. Menekan ringan. Menghitung denyut nadi selama
satu menit dengan memakai arloji atau stopwatch. Mencatat frekuensi denyut
nadi.

4. Kegiatan kedua, siswa berjalan kaki kurang lebih 3 menit atau hingga merasa
lelah. Kemudian melakukan pengukuran frekuensi denyut nadi .Mencatattat hasil
pengukuran.

3. Kegiatan ketiga, siswa berlari-lari di kawasan kurang lebih 3 menit atau hingga
merasa lelah. Kemudian melakukan pengukuran frekuensi denyut nadi .Mencatat
hasil pengukuran.

5. Memasukkan semua pengamatan ke dalam tabel.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Hasil

1.Ibnu
No Aktifitas Frekuensi Denyut Nadi Keterangan

Sebelum Sesudah
1 Biasa/Normal 75 - Normal
2 Jalan Kaki 75 92 Normal
3 Lari-Lari 75 162 Normal

2.Fatin
No Aktifitas Frekuensi Denyut Nadi Keterangan

Sebelum Sesudah
1 Biasa/Normal 66 - Normal
2 Jalan kaki 66 108 Normal
3 Lari-Lari 66 154 Normal

3.Syifa
No Aktifitas Frekuensi Denyut Nadi Keterangan

Sebelum Sesudah
1 Biasa/Normal 61 - Normal
2 Jalan kaki 61 103 Normal
3 Lari-Lari 61 145 Normal
2.Pembahasan
Dari data yang diperoleh, bahwa objek percobaan mengalami kenaikan
frekuensi denyut nadi setelah melaksanakan aktivitas. Besarnya kenaikan
frekuensi tergantung pada jenis kegiatan. Seseorang yang melaksanakan kegiatan
ringan akan mengalami kenaikan frekuensi yang lebih kecil dibandingkan
melaksanakan kegiatan yang berat dan yang memerlukan banyak tenaga.
Saat melakukan aktifitas frekuensi meningkat alasannya badan
memerlukan banyak oksigen untuk melaksanakan pembakaran dalam badan untuk
menghasilkan energi yang dipakai untuk beraktifitas dan memperkeras kerja
jantung dalam memompa darah.
Semakin berat acara yang dilakukan, maka semakin tinggi frekuensi
denyut nadi. Pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa
lebih banyak panas keluar badan jikalau suhu badan meningkat, sehingga ini
mengakibatkan tekanan darah menurun. Jika tekanan darah menurun, reseptor di
arteri karotis akan mendeteksinya dan mengirimkan sinyal ke otak. Otak lalu akan
mengirimkan pesan ke jantung untuk mempercepat denyutnya sehingga pemikiran
darah yang dipompa lebih besar dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

1.Simpulan
Denyut nadi merupakan frekuensi irama denyut atau detak jantung yang
dapat diraba di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Dari praktikum yang
telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah denyut nadi sebelum
beraktivitas, setelah beraktivitas ringan dan setelah beraktivitas berat tentunya
berbeda. Denyut nadi sebelum beraktivitas, setelah beraktivitas ringan, dan setelah
beraktivitas berat berbeda karena denyut nadi setelah beraktivitas berat akan
meningkat akibat meningkatnya detak jantung, yang memompa darah lebih cepat
untuk memenuhi kebutuhan oksigen sel yang beraktivitas berat. Pada saat kita
berolahraga (aktivitas berat), termasuk pada saat lari atau latihan, jantung akan
berdetak lebih cepat. Hal ini untuk memenuhi tuntutan yang meningkat pada
tubuh akan oksigen.

2.Saran
Agar praktikum berjalan lancar, sebaiknya dilakukan dalam kondisi sudah
makan karena untuk menjalankan aktivitas berat membutuhkan tenaga. Selain itu,
hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemanasan sebelum melakukan aktivitas
berat (olahraga) bertujuan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak mengalami
cedera. Setelah selesai melakukan praktikum kemudian melakukan pendinginan
guna untuk menormalkan kembali denyut jantung atau denyut nadi.
DAFTAR PUSTAKA

Denyut Nadi,4 Agustus 2014


(Online,https://www.scribd.com/doc102013327/Denyut-Nadi diakses
pada tanggal 6November 2023 )
Pengukuran Denyut Nadi,
(Online,http://merrycreations.blogspot.co.id/2012/02/pengukuran-denyut-
nadi.html. Diakses pada tanggal 6 November 2023)
Jantung dan Denyut Nadi (Online, http://layangga.blogspot.com/p/blog-
page_4474.html diakses pada 6 November 2023)
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and
Function, Third Edition. McGraw-Hill.
Denyut Nadi,26 Mei 2021
(Online,https://id.scribd.com/document/562962608/LAPORAN-
PRAKTIKUM-Denyut-NAD diakes pada tanggal 6 November 2023 )
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai