Disusun oleh:
Syifa Putri Imalia (2301050255)
2.Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh aktivitas fisik terhadap frekuensi denyut jantung?
3.Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap frekuensi denyut
jantung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Denyut Nadi
Denyut jantung juga merupakan citra kebugaran kita. Saat kita bergerak,
otot yang bekerja memerlukan pasokan oksigen untuk mengolah energi yang
didapat dari makanan. Udara yang dihirup oleh paru, dihantarkan darah menuju
jantung, lalu oleh jantung dipompakan keseluruh tubuh, terutama pada otot yang
bekerja.
Otot, terutama anggota gerak tubuh, bisa kita kendalikan. Makin banyak
otot yang bekerja, makin banyak kebutuhan oksigen, makin besar kekerapan
denyut jantung kita perlukan. Jadi, secara tak pribadi kita sanggup mengendalikan
denyut jantung. Sisi baiknya, selain dipergunakan untuk petanda kebugaran,
denyut nadi bisa menjadi panduan takaran olahraga.
Cara mengukur denyut jantung ialah dengan kita menghitung denyut nadi
pada pergelangan tangan atau arteri di leher memakai jari tangan.Denyut nadi
bukanlah suatu nilai yang terpatok, ukurannya merupakan range, terendah dikala
istirahat, tertinggi dikala kita bekerja paling keras. Nadi terendah merupakan
denyut nadi dikala bangkit tidur, belum melaksanakan aktivitas. Denyut nadi
tertinggi diperoleh dengan jentera lari atau sepeda dengan pengawasan dokter.
Namun, kita bisa memperoleh denyut nadi maksimal prediksi, yaitu dengan
memakai perhitungan: 220 - umur. Nilai prediksi ini merupakan referensi untuk
100%. Untuk seseorang berusia 40 tahun, maka nilai prediksi maksimalnya: 220 -
40= 180 kali per menit.
2. Kegiatan pertama, siswa bersantai. Meletakkan jari telunjuk dan jari tengah
pada sisi luar tangan, arah terletak ibu jari. Lalu mencari urat pergelangan tangan,
lalu geser sedikit ke arah luar. Menekan ringan. Menghitung denyut nadi selama
satu menit dengan memakai arloji atau stopwatch. Mencatat frekuensi denyut
nadi.
4. Kegiatan kedua, siswa berjalan kaki kurang lebih 3 menit atau hingga merasa
lelah. Kemudian melakukan pengukuran frekuensi denyut nadi .Mencatattat hasil
pengukuran.
3. Kegiatan ketiga, siswa berlari-lari di kawasan kurang lebih 3 menit atau hingga
merasa lelah. Kemudian melakukan pengukuran frekuensi denyut nadi .Mencatat
hasil pengukuran.
1.Hasil
1.Ibnu
No Aktifitas Frekuensi Denyut Nadi Keterangan
Sebelum Sesudah
1 Biasa/Normal 75 - Normal
2 Jalan Kaki 75 92 Normal
3 Lari-Lari 75 162 Normal
2.Fatin
No Aktifitas Frekuensi Denyut Nadi Keterangan
Sebelum Sesudah
1 Biasa/Normal 66 - Normal
2 Jalan kaki 66 108 Normal
3 Lari-Lari 66 154 Normal
3.Syifa
No Aktifitas Frekuensi Denyut Nadi Keterangan
Sebelum Sesudah
1 Biasa/Normal 61 - Normal
2 Jalan kaki 61 103 Normal
3 Lari-Lari 61 145 Normal
2.Pembahasan
Dari data yang diperoleh, bahwa objek percobaan mengalami kenaikan
frekuensi denyut nadi setelah melaksanakan aktivitas. Besarnya kenaikan
frekuensi tergantung pada jenis kegiatan. Seseorang yang melaksanakan kegiatan
ringan akan mengalami kenaikan frekuensi yang lebih kecil dibandingkan
melaksanakan kegiatan yang berat dan yang memerlukan banyak tenaga.
Saat melakukan aktifitas frekuensi meningkat alasannya badan
memerlukan banyak oksigen untuk melaksanakan pembakaran dalam badan untuk
menghasilkan energi yang dipakai untuk beraktifitas dan memperkeras kerja
jantung dalam memompa darah.
Semakin berat acara yang dilakukan, maka semakin tinggi frekuensi
denyut nadi. Pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa
lebih banyak panas keluar badan jikalau suhu badan meningkat, sehingga ini
mengakibatkan tekanan darah menurun. Jika tekanan darah menurun, reseptor di
arteri karotis akan mendeteksinya dan mengirimkan sinyal ke otak. Otak lalu akan
mengirimkan pesan ke jantung untuk mempercepat denyutnya sehingga pemikiran
darah yang dipompa lebih besar dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1.Simpulan
Denyut nadi merupakan frekuensi irama denyut atau detak jantung yang
dapat diraba di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Dari praktikum yang
telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah denyut nadi sebelum
beraktivitas, setelah beraktivitas ringan dan setelah beraktivitas berat tentunya
berbeda. Denyut nadi sebelum beraktivitas, setelah beraktivitas ringan, dan setelah
beraktivitas berat berbeda karena denyut nadi setelah beraktivitas berat akan
meningkat akibat meningkatnya detak jantung, yang memompa darah lebih cepat
untuk memenuhi kebutuhan oksigen sel yang beraktivitas berat. Pada saat kita
berolahraga (aktivitas berat), termasuk pada saat lari atau latihan, jantung akan
berdetak lebih cepat. Hal ini untuk memenuhi tuntutan yang meningkat pada
tubuh akan oksigen.
2.Saran
Agar praktikum berjalan lancar, sebaiknya dilakukan dalam kondisi sudah
makan karena untuk menjalankan aktivitas berat membutuhkan tenaga. Selain itu,
hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemanasan sebelum melakukan aktivitas
berat (olahraga) bertujuan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak mengalami
cedera. Setelah selesai melakukan praktikum kemudian melakukan pendinginan
guna untuk menormalkan kembali denyut jantung atau denyut nadi.
DAFTAR PUSTAKA