Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan
denyut nadi pada saat beristirahat. Denyut nadi adalah salah satu efek dari
pemompaan jantung. Denyut nadi merupakan frekuensi berdenyutnya arteri
atau pembuluh darah bersih dalam satu menit. Denyut nadi bisa dirasakan di
beberapa bagian tubuh di mana pembuluh darah arteri terletak tidak jauh di
bawah kulit. Beberapa tempat di mana kita bisa merasakan denyut nadi
adalah di pergelangan tangan, bagian dalam siku, dan di bagian leher (dekat
bagian belakang telinga).

. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun
pagi dan sebelum  melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks
dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein.
Kita  dapat mengecek sendiri dengan merasakan denyut nadi kita di bagian
tubuh tertentu. Tapi sudah tahukan Anda apa denyut nadi itu sebenarnya?
Berapakah angka untuk denyut nadi normal? Bagaimana cara mengukur
denyut nadi? Pada kesempatan ini kami akan membahas hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari denyut nadi dan berapa denyut nadi normal?
2. Apa tujuan denyut nadi dan macam-macam denyut nadi?
3. Dimana lokasi pemeriksaan denyut nadi?
4. Bagaimana cara pemeriksaan denyut nadi?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?
6. Bagaimana pengaruh posisi terhadap kuantitas denyut nadi?
7. Apa yang terjadi bila denyut nadi tidak normal?
8. Bagaimana cara sehat menjaga fungsi dan kinerja jantung?

1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu denyut nadi dan denyut nadi normal.
2. Dapat mengetahui tujuan dari pemeriksaan denyut nadi.
3. Dapat mengetahui lokasi pemeriksaan denyut nadi.
4. Dapat mengetahui cara pemeriksaan denyut nadi.
5. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi.
6. Dapat mengetahui pengaruh posisi terhadap kuantitas denyut normal.
7. Dapat mengetahui yang terjadi bila denyut nadi tidak normal.
8. Dapat mengetahui cara sehat menjaga fungsi dan kinerka jantung.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Denyut Nadi dan Denyut Nadi Normal


Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting
dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat
kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Denyut nadi
menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut
nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan
ujung-ujung jari,sedangkan pemeriksaan dikatakan alkutasi, apabila
pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang
diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
1) Arteri Radialis
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relative mudah dan sering
dipakai secara rutin.
2) Arteri Brankialis
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipat siku
(fossa antekubital) biasanya digunakan untuk mengukur tekanan
darah.
3) Arteri Karotid
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri
carotid berjalan diantara trakea dan otot strenokleidomastoideus.
Sering digunakan untuk bayi dan untuk memantau sirkulasi darah ke
otak. Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain.
Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat,
dan meningkat ketika berolahraga. Lalu, berapa idealnya jumlah
denyut nadi normal? Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100
kali per menit. Orang yang terbiasa berolahraga, seperti para atlit,

3
biasanya memiliki denyut jantung normal yang lebih rendah, yaitu
sekitar 40 kali per menit.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:

Bayi baru lahir: 140 kali per menit


Umur di bawah umur 1 bulan: 110 kali per menit
Umur 1 – 6 bulan : 130 kali per menit
Umur 6- 12 bulan: 115 kali per menit
Umur 1 - 2tahun: 110 kali per menit
Umur 2 – 6 tahun: 105 kali per menit
Umur 6 - 10 tahun: 95 kali per menit
Umur 10 - 14 tahun: 85 kali per menit
Umur 14 – 18 tahun: 82 kali per menit
Umur di atas 18 tahun: 60 – 100 kali per menit
Usia lanjut: 60 – 70 kali per menit

B. Tujuan Denyut Nadi dan Macam-Macam Denyut Nadi


Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah
1) Untuk mengetahui kerja jantung
2) Untuk menentukan diagnosa
3) Untuk segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang
Menurut (Aaronson & Ward, 2007) denyut nadi ada 3 macam yaitu:
1) Denyut Nadi Basal
Denyut nadi basal adalah denyut nadi pada saat bangun tidur sebelum
melakukan aktifitas.
2) Denyut Nadi Istirahat
Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi pada istirahat atau sedang
santai tanpa melakukan pekerjaan dan dalam kondisi rileks tanpa emosi.
3) Denyut Nadi Latihan
Denyut nadi latihan adalah denyut nadi ketika sedang melakukan
aktifitas kerja atau latihan.

C. Lokasi Pemeriksaan Denyut Nadi


1. Arteri radalis: Pada pergelangan tangan sejajar dengan ibu jari

4
2. Arteri ulnaris: Pada pergelangan tangan sejajar dengan kelingking
3. Arteri temporalis: Pada tulang pelipis
4. Arteri caratis: Pada leher
5. Arteri frontalis di ubun-ubun (bayi)
6. Arteri femoralis: Pada lipatan paha
7. Arteri dorsalis pedis: Pada punggung kaki
8. Arteri politela: pada lipatan lutut
9. Arteri bracialis: Pada lipatan siku
10. Arteri Tibia posterior: Pada kaki diatas tumit

D. Cara Pemeriksaan Denyut Nadi


Denyut nadi diraba untuk mendapatkan informasi mengenai kecepatan,
keteraturan, amplitudo, dan kualitas denyutan. Perubahan denyut nadi dan
denyut yang tidak teratur merupakan pertanda adanya aritmia jantung.
Irama jantung yang tidak teratur dihubungkan dengan amplitudo denyut
nadi yang berbeda-beda. Denyut nadi yang terus menerus lemah dan hampir
tidak teraba dapat menunjukkan curah sekuncup yang kecil atau resistensi
vaskuler perifer yang meningkat. Sebaliknya, denyut nadi yang kuat dan
meloncat-loncat dapat dihubungkan dengan curah sekuncup yang besar dan
resistensi perifer yang berkurang.
Cara menghitung denyut nadi normal sangatlah mudah, asalkan Anda
dapat menemukan titik yang tepat untuk merasakan denyut nadi. Seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya bahwa Anda dapat merasakan denyut nadi di
pergelangan tangan, leher, dan juga siku bagian dalam. Jika ingin lebih
mudah merasakan denyut nadi, sebaiknya pilih yang ada di bagian
pergelangan tangan.
Alat dan Bahan:
a. Arloji tangan dengan petunjuk detik atau stop watch
b. Buku catatan suhu dan nadi serta alat tulis

Prosedur Kerja:

5
a. Cuci tangan
b. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
c. Pastikan pasien dalam kondisi istirahat (berbaring atau duduk)
d. Tentukan arteri yang akan digunakan untuk menghitung denyut nadi
e. Tempelkan jari telunjuk, tengah, dan manis (atau jari telunjuk dan
tengah saja) di atas arteri, kemudian hitung nadi yang terasa selama 15
detik dan kaliakn hasilnya dengan 4. Selain itu, perhatikan pula apakah
denyut nadi teratur atau tidak
f. Catat hasilnya di buku
g. Cuci tangan

Anda juga bisa menghitung denyut nadi langsung selama 60 detik untuk
mengetahui jumlah denyut nadi per menit. Tapi cara ini akan lebih sulit dan
membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi. Daripada tidak mendapatkan
angka pasti dan harus mengulang menghitung kembali, lebih baik
menggunakan hitungan per 15 detik yang memang lebih praktis. Selain
menggunakan cara manual, menghitung denyut nadi juga bisa lebih akurat
dengan menggunakan alat bernama pulse oxymeter.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi


Ada beberapa factor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang
seperti halnya :
1) Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan
oksigen selama pertumbuhan. Usia seseorang sangat berpengaruh terhadap
denyut nadi, denyut nadi maksimum pada orang lanjut usia sangat menurun
(penurunan 50% dari usia remaja pada usia 80 tahun). Hal ini disebabkan
berkurangnya massa otot, dan daya maksimum otot yang dicapai sangat
berkurang 2. Pada anak umur 5 tahun denyut nadi istirahat antara 96-100

6
denyut permenit, pada usia 10 tahun mencapai 80-90 denyut permenit, dan
pada orang dewasa mencapai 60-100 denyut permenit (Sandi, 2013).
2) Jenis Kelamin
Denyut nadi pada wanita lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki-
laki. Pada laki-laki dengan kerja 50% maksimal rata-ratam nadi kerja
mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit (Potter &
Perry, 2010).
3) Indeks Massa Tubuh (IMT)
Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan perbandingan
berbanding lurus, sedangakan berat badan berkaitan dengan IMT. Makin
tinggi berat badan semakin tinggi IMT, begitu sebaliknya makin rendah berat
badan IMT semakin rendah. Sehingga makin tinggi IMT denyut nadi istirahat
semakin tinggi (Sandi, 2013).
4) Aktifitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
Orang yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung
yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada
setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa, dan makin
tinggi tekanan yang dibebankan pada arteri (Naesilla, Argarini & Mukono,
2016).
5) Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi
yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20
denyut per menit dibanding dengan seorang yang dalam bekerja tidak
didahului merokok. Hal tersebut dikarenakan, rokok dapat mengakibatkan
vasokonstriksi pada pembuluh darah (Suwitno, 2015).
6) Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan
kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan,
kecemasan, dan kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi
seseorang.

7
7) Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri
mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi
kerja duduk. Sehingga pada posisi berdiri denyut nadi lebih cepat dari pada
saat mekakukan pekerjaan dengan posisi duduk.
8) Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi
jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit
frekuensi jantungnya cenderung meningkat.
9)  Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan
mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang
darah) akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga
mengakibatkan peningkatan denyut nadi.

F. Pengaruh Posisi Terhadap Kuantitas Denyut Nadi


Denyut nadi merupakan cermin respon jantung terhadap kebutuhan
oksigen tubuh. Kecepatan denyut nadi dapat digunakan sebagai patokan
respon tubuh terhadap kebutuhan oksigen pada keadaan basal. (Mohrman D
and Jane H,2006).
Pada hasil yang di dapat menunjukkan peningkatan denyut nadi pada
perubahan posisi dari berbaring telentang, duduk, dan berdiri. Ketika klien
coba berbaring telentang di dapatkan rata-rata sebesar 80,25, ketika duduk di
dapatkan rata-rata denyut nadi sebesar 80, dan ketika berdiri didapatkan rata-
rata denyut nadi sebesar 89.

G. Yang Terjadi Bila Denyut Nadi Tidak Normal


Jika denyut nadi Anda tidak normal, kemungkinan Anda juga mengalami
gangguan pada denyut jantung Anda, karena jumlah denyut nadi sama dengan
jumlah denyut atau detak jantung. Berikut adalah masalah yang mungkin
terjadi ketika denyut nadi tidak normal:

8
 Takikardia adalah kondisi di mana denyut jantung lebih cepat dan tidak
seperti biasanya. Kondisi ini bisa menyababkan sirkulasi darah bermasalah
sehingga suplai darah ke seluruh tubuh jadi tidak tercukupi. Kondisi ini
bisa terindikasi jika Anda memiliki denyut nadi lebih dari 120 kali per
menit.
 Bradikardia adanya kebalikan dari takikardia, yaitu kondisi di mana denyut
jantung lebih lambat dari angka normalnya. Jika denyut nadi Anda di
bawah angka 50 kali per menit, kemudian dibarengi dengan berbagai
gejala lain seperti sesak napas, nyeri di dada, dan lemas, maka Anda perlu
waspada akan kondisi ini.

Jika menemukan kondisi denyut nadi tidak normal dan diikuti dengan
gejala lainnya, sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter.
Menghitung normal atau tidaknya denyut nadi memang menjadi hal yang
perlu dilakukan sesekali. Tujuannya adalah untuk mendeteksi ada tidaknya
penyakit, memeriksa fungsi jantung baik atau tidak, memeriksa normal
tidaknya aliran darah setelah mengalami cedera, dan mengetahui kondisi
tubuh secara umum. Jika ingin memiliki denyut nadi normal dan juga tubuh
yang sehat, jangan lupa untuk terus menerapkan pola hidup sehat dengan
menjaga pola makan, pola tidur, dan berolahraga dengan rutin.

H. Cara Sehat Menjaga Fungsi dan Kinerja Jantung


Nyatanya, detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat sama-sama
kurang baik bagi kesehatan. Karenanya, Anda perlu menjaga kesehatan dan
kinerja jantung agar tetap optimal dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Berikut beberapa cara merawat kesehatan jantung yang bisa Anda
terapkan.
 Atur pola makan yang sehat dan ramah jantung. Misalnya, dengan
mengonsumsi berbagai sayur dan buah, minyak zaitun, ikan, produk susu
rendah / non-lemak, biji-bijian, kacang, serta gandum.

9
 Usahakan senantiasa aktif berolahraga. Jika tidak bisa setiap hari, Anda
bisa mengaturnya beberapa hari sekali atau paling tidak seminggu sekali.
Dan jika Anda mengidap penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter
olahraga apa yang diperbolehkan untuk Anda jalani.
 Jika Anda mengalami masalah dengan berat badan, utamanya berat badan
yang berlebih (obesitas), turunkan berat badan dan jaga berat badan sehat
Anda.
 Kelola masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi atau Kolesterol
Tinggi. Karena penyakit-penyakit itu pun bisa berdampak pada kesehatan
jantung.
 Jika Anda mengalami gejala sesak napas parah atau serangan jantung,
segera hubungi pihak medis untuk mendapatkan pertolongan pertama pada
jantung.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting
dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat
kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Denyut nadi
menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut
nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan
ujung-ujung jari,sedangkan pemeriksaan dikatakan alkutasi, apabila
pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang
diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Denyut jantung yang normal yakni 60-100 kali setiap menit, sedang
denyut jantung lambat kurang dari 60 kali per menit dan yang cepat lebih dari
100 kali per menit maka di nyatakan abnormal. Namun ada beberapa website
yang menyatakan kurang dari 70 itu abnormal.
Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah untuk
mengetahui kerja jantung, untuk menentukan diagnosa, dan untuk segera
mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang

B. Saran
Semoga setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dan penyusun
bisa memahami materi tentang denyut nadi dan dapat menerapkannya di
kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini
masih banyak salah dan kurang, maka dari itu kami sangat berharap kritik dan
saran yang bersifat membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Denagn Gangguan Sistem


Kardiovaskular. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Saputra, Lyndon. 2013. Keterampilan Dasar Untuk Perawat dan Bidan.


Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara.

https://salamadian.com/detak-jantung-normal-denyut-nadi/

http://repository.umy.ac.id/discover?scope=
%2F&query=pemeriksaan+nadi&submit

https://doktersehat.com/denyut-nadi-normal/

https://www.kompasiana.com/amp/aatnurhalimah/pemeriksaan-denyut-
nadi_54f94b16a33311b77f8b4ac5

https://www.scribd.com/doc/275557654/Pemeriksaan-Nadi

https://www.kompasiana.com/amp/aatnurhalimah/pemeriksaan-denyut-
nadi_54f94b16a33311b77f8b4ac5

https://id.scribd.com/doc/316090117/Askep-Denyut-Nadi

https://www.academia.edu/27176388/MAKALAH_DENYUT_NADI_DAN_TEK
ANAN_DARAH

12

Anda mungkin juga menyukai