Anda di halaman 1dari 11

SMA NEGERI 3 JAYAPURA

Laporan Praktikum Mengukur


Tekanan Darah Manusia

Claudia Martha Kaiwai


X MIPA 3

Jayapura
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan laporan praktikum
mengukur tekanan darah manusia. Laporan ini diajukan guna
memenuhi beberapa mata pelajaran di sekolah.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
menyempurnakan laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasih bagi yang belum
mengetahui, membaca, dan mendengar, agar bermanfaat dan
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang takanan darah manusia.

Jayapura,25 Agustus 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
B. Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Nadi
C. Frekuensi Denyut Nadi
D. Pola Nadi
E. Tempat-Tempat Untuk Merasakan Denyut Nadi
F. Langka Kerja
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Denyut  nadi merupakan hal yang penting bagi kesehatan manusiakarena
denyut nadi merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk
menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Denyut nadi seseorang dipengaruhi oleh
berbagai faktor di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik. Dengan
mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas
fisik terhadap denyut nadi kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem
kardiovaskuler seseorang.

B. Tujuan
Maksud dan tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diamanahkan kepada saya . Selain itu, saya juga ingin memperdalam
pengetahuan kami tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap denyut nadi. Serta
dapat memperluas wawasan para pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup
selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak
jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per
minute).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung
pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah
berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang
diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia
dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut
jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat
menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau
berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi juga
mempengaruhi denyut nadi seseorang.
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting
dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan
atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada orang dewasa yang sehat,
saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut
per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang
istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih
baik kebugaran kardiovaskularnya.
Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu
menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan cara
memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan
tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi, lihatlah stopwatch
untuk menghitung jumlah denyut selama satu menit sehingga didapatkan jumlah
denyut jantung per menit.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara
mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah
maksimalnya adalah 180 bpm. Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang
bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini juga berguna
sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.

B. Factor Yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Nadi


Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
6. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan
oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia
dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi
sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian
frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia.

No. Usia Frekuensi Nadi (denyut / menit)


1. < 1 bulan 90 – 170
2. < 1 tahun 80 – 160
3. 2 tahun 80 – 120
4. 6 tahun 75 – 115
5. 10 tahun 70 – 110
6. 14 tahun 65 – 100
7. > 14 tahun 60 – 100
2. Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi
dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja
mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja
maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita
164 denyut per menit.

3. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh
seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB (Kg) IMT = TB (m) X TB (m)
Keterangan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.

4. Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan
mencapai maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas
keadaan sebesar hamil.

5. Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi
jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit
makafrekuensi jantungnya cenderung meningkat.

6. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan
mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang
darah)akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output
meningkat yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi.

7. Rokok dan Kafein


Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi yang
merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut
permenit dibanding dengan orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok.
Pada kafein secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada variable
metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub maksimal.

8. Intensitas dan Lama Kerja


Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi.
Lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal
manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas
maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-
rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan
nadi istirahat. Sedang nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan
sehabis kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah ± 15 menit.

9. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri
mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja
duduk.

10. Faktor Fisik 


Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran. Selama
itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi parameter fisiologis yang
lain yang dapat menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang
buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang
berakibat pada kelelahan mental dan dapat memperberat beban kerja.

11. Kondisi Psikis


Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan
kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan,
dankesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang.

C. Frekuensi Denyut Nadi


Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):
Pada bayi baru lahir 140
Selama tahun pertama 120
Selama tahun kedua 110
Pada umur 5 tahun 96-100
Pada umur 10 tahun 80-90
Pada orang dewasa 60-80
Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit):
Bayi baru lahir 100 – 180
Usia 1 minggu – 3 bulan 100 – 220
Usia 3 bulan – 2 tahun 80 – 150
Usia 10 –21 tahun 60 – 90
Usia lebih dari 21 tahun 69 – 100
Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :
Tidak teraba denyut : 0
Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,
Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang : +2
Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap ujung jari serta
tidak  mudah hilang : + 3

D. Pola Nadi
Pola nadi Deskripsi
Bradikardia Frekuensi nadi lambat.
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada ketakutan,
Takikardia menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukan
penyakit jantung.
Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun selama
Sinus Aritmia ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi normal pada anak,
khususnya selama tidur.
Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan kemungkinan
Pulsus Alternans
menunjukan gagal jantung.

Pulsus Begeminus Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut prematur

Pulsus Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi

Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya tanda shock,


Thready Pulse
nadi sukar di palpasi tampak muncul dan menghilang
Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu disebabkan oleh
Pulsus Corrigen
variasi yang luas pada tekanan nadi.

E. Tempat-Tempat Untuk Merasakan Denyut Nadi


Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung
jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat
tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya
ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu  :
6. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri),
dan kurang umum ulnar arteri  kemerah-merahan pada sisi yang lebih
mendalam dan sulit untuk meraba.
          2.      Leher (pembuluh nadi kepala),
           3.      Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri brachial)
           4.      Kunci paha,
           5.      Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial arteri)
           6.      Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
           7.      Di belakang lutut (popliteal arteri)
           8.      Diatas Perut (Abdominal aorta)
9.      Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi
mungkin auscultate jantung dengan menggunakan stetoskop.
Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :
6. Arteri radialis
            2.      Arteri Brankialis
            3.      Arteri Karotid

F. Langkah Kerja
6. Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas.
           2.      Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah
Tepat pada pergelangan tanga tersebut
            3.      Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi dipergelangan tangan.
            4.      Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5.      Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut nadimu
selama 1 menit dan catat hasilnya.
6.      Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian, catatlah
hasilnya dalam bentuk tabel.

BAB II
PENUTUP
A. Kesimpilan
Berdasarkan hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan, bahwa denyut nadi
setiap orang per menitnya berbeda-beda. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan
aktifitas atau kegiatan tubuh orang tersebut selain itu usia, jenis kelamin, ukuran
tubuh, riwayat kesehatan dan lain-lain juga dapat mempengaruhi kecepatan denyut
nadi per menit.
B. Saran
Pengukuran  denyut nadi harus dilaksanakan berdasarkan prosedur yang ada,
agar pasien merasa aman dan nyaman terhadap pelayanan yang diberikan dan petugas
kesehatan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. 

DAFTAR PUSTAKA
Tim Departemen Kesehatan RI.  1994.  Prosedur Perawatan Dasar. Persatuan Perawat
Nasional Indonesia,  Jakarta.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2104136-tabel-nilai-normal-tekanan-darah/
#ixzz289MTds1c
http://dunialovely.blogspot.com/2010/04/tanda-tanda-vital-manusia.html
http://siavent.blogspot.com/2010/01/prosedur-pemeriksaan-tanda-vital.html
http://yayannerz.blogspot.com/2011/03/tanda-tanda-vital.html#ixzz283QSVr3S
onypoenya.files.wordpress.com/2011/03/laporan-fishew-4.doc

Anda mungkin juga menyukai