Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN MENGHITUNG DENYUT NADI

Disusun oleh :
1. Nur Laily H
2. Aliatin Nisak
3. Agustin Retno
4. Sevtia Cici A
5. Oyang Putra

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN

BHAKTI INDONESIA MEDIKA

KOTA MOJOKERTO

2015
LAPORAN PENDAHULUAN

TANDA TANDA VITAL (MENGUKUR DENYUT NADI)

I. PENGERTIAN
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang.
Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari;
sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).

Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk
menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan
pengukuran kolesterol dalam darah – yakni dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat
terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan
seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Pemeriksaan ini 
menggunakan instrumen komputer yang canggih untuk mengukur secara akurat tekanan darah
atau voleme darah, yang mengalir ke seluruh sistem sirkulasi, termasuk tangan , kaki,
tungkai, lengan dan leher (Sanif, 2008).

II. KONSEP DASAR


Kelajuan nadi
a.Denyut nadi perlahan
Nadi yang berdenyut perlahan menunjukkan unsur air (sejuk) yang terdapat dalam
tubuh. Dalam kondisi seperti ini nadi berdenyut lebih pelan dibandingkan dengan denyut
nadi biasa (normal). Semakin pelan denyutannya berarti semakin tinggi unsur air (sejuk)
yang terdapat dalam tubuh

b. Denyut nadi cepat


Nadi yang berdenyut cepat menunjukkan unsur api (panas) yang terdapat dalam tubuh.
Semakin cepat denyutan berarti semakin banyak unsur panas (api) yang terdapat dalam
tubuh.

Kedalaman nadi
a. Nadi atas
Denyutan nadi seperti ini bisa diketahui dengan merasakan denyutan hanya dengan
melalui tekanan yang ringan. Denyutan akan hilang jika kita menekan (pergelangan) terlalu
kuat (dalam).

b. Nadi dalam
Denyutan nadi tidak nampak dengan sentuhan ringan.denyutan nadi baru terasa setelah
mendapatkan tekanan (tangan) yang keras. Nadi dalam menunjukkan tanda-tanda seperti
keletihan, prolap, cirit-birit atau diare (mencret), incontinence dan keputihan.

c. Kekuatan nadi
Denyut nadi pada tangan kanan dan kiri akan menunjukkan tanda-tanda pada organ
tubuh yang berbeda. Tangan kanan menunjukkan tanda-tanda pada: limpa (spleen), perut,
paru-paru dan ginjal kanan. Sedangkan denyut nadi kiri menunjukkan kelainan pada hati,
jantung, dan ginjal kiri.
Berdasarkan kekuatan denyutannya:
a. Nadi kuat (penuh)
Nadi seperti ini bisa dikenali dengan merasakan adanya denyutan pada ketiga jari yang
kita tempelakan pada bagian atas pergelangan tangan.Nadi kuat menunjukkan adanya
kualitas gelombang yang agresif serta kandungan unsur yang berlebihan.
b. Nadi lemah (kosong)
Nadi yang lemah menunjukkan tubuh kekurangan unsur.
III. LETAK NADI
Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan
disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang
dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk
merasakan denyut nadi yaitu  :
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan kurang umum
ulnar arteri kemerah-merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk meraba.
2. Leher (pembuluh nadi kepala),
3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri brachial)
4. Kunci paha,
5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial arteri)
6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
7. Di belakang lutut (popliteal arteri)
8. Diatas Perut (Abdominal aorta)
9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi mungkin untuk
auscultate jantung dengan menggunakan stetoskop.
Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :
1.      Arteri radialis
2.      Arteri Brankialis
3.      Arteri Karotid

IV. FREKUENSI DENYUT NADI


Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):

Pada bayi baru lahir 140

Selama tahun pertama 120

Selama tahun kedua 110

Pada umur 5 tahun 96-100

Pada umur 10 tahun 80-90

Pada orang dewasa 60-80

Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit):

Bayi baru lahir 100 – 180


Usia 1 minggu – 3 bulan 100 – 220

Usia 3 bulan – 2 tahun 80 – 150

Usia 10 –21 tahun 60 – 90

Usia lebih dari 21 tahun 69 – 100

Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :


         Tidak teraba denyut : 0
         Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,
         Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang : +2
         Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap ujung jari serta tidak
mudah hilang : + 3
V. POLA NADI

Pola nadi Deskripsi

Bradikardia Frekuensi nadi lambat.

Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada ketakutan, menangis,


Takikardia
aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukan penyakit jantung.

Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun selama ekspirasi. Sinus


Sinus Aritmia
Aritmia merupakan variasi normal pada anak, khususnya selama tidur.

Pulsus Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan kemungkinan menunjukan
Alternans gagal jantung.

Pulsus
Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut prematur
Begeminus

Pulsus
Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi
Paradoksus

Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya tanda shock, nadi sukar di
Thready Pulse
palpasi tampak muncul dan menghilang

Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu disebabkan oleh variasi yang
Pulsus Corrigen
luas pada tekanan nadi.

VI. FAKTOR-FAKTOR
Usia
Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.
Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya.
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia
dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi
menurun seiring dengan pertambahan usia.
No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /
menit)

1. < 1 bulan 90 – 170


2. < 1 tahun 80 – 160
3. 2 tahun 80 – 120
4. 6 tahun 75 – 115
5. 10 tahun 70 – 110
6. 14 tahun 65 – 100
7. > 14 tahun 60 – 100

Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada
pria.Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit.Pada kerja maksimal pria rata-rata
nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorangyaitu
dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m)
Keterangan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.

Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai
maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar
hamil.

Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung
secara tidak teratur.Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi
jantungnya cenderung meningkat.

Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi
kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah)akan mengalami
peningkatan kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan
peningkatan denyut nadi.

Rokok dan Kafein


Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.Pada suatu studi yang
merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut permenit
dibanding dengan orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein secara
statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada variable metabolickardiovaskuler
kerja maksimal dan sub maksimal.

Intensitas dan Lama Kerja


Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi. Lama kerja,
waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut
mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas
kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja)
mencapai angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat.Sedang nadi kerja
tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis kerja pulih kembali pada nadi
istirahat sesudah ± 15 menit.

Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.Posisi berdiri mengakibatkan
ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.

Faktor Fisik 
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran. Selama itu dapat
meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat
menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan
ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan
mental dan dapat memperberat beban kerja.

Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.Kemarahan dan kegembiraan
dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang.Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga
dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang.

VII. GANGGUAN
Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi
pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis) yang menyebabkan
sirkulasi darah menjadi tidak lancar.Akibat pelebaran ini, maka vena tampak berkelok-
kelok dan berwarna biru.

Hemeroid (ambeien)
Yaitu pembesaran pembuluh balik pada daerah disekitar dubur (anus). Penyebabnya
biasanya karena aktivitas mengejan.

Arteriosklerosis
Yaitu pengerasan pambuluh nadi karena timbunan/ endapan kapur.

Artherosklerosis
Yaitu pengerasan pambuluh nadi karena timbunan/ endapan lemak.

Embolus
Yaitu tersumbatnya pembuluh darah arteri menuju ke otak karena benda yang bergerak/
thrombus/ darah yang membeku.

Trobus
Yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.

Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku


Yaitu kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas/ menurun

Vena-Vena Varicose
Vena-vena Varicose adalah vena-vena yang menonjol, bengkak, warna ungu, seperti
tali, yang terlihat tepat dibawah kulit anda, disebabkan oleh klep-klep yang rusak
didalam vena-vena .

VIII. PROSEDUR MENGUKUR DENYUT NADI


a.         Persiapan alat
-         Alat tulis
-              jam
b.         pelaksanaan
         Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
         Memperkenalkan diri kepada klien
         Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
         Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
         Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)
         Meraba arteri Radialis dengan menggunakan jari telinjuk dan jari tengah
         Menghitung denyut nadi selam 1 menit penuh
         Mencatat hasil pemeriksaan
         Menjelaskan hasil pemeriksaan
         Merapikan pasien
         Membereskan alat
         Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
         Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.
Anderson, Paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.Jakarta : EGC.

Potter,Patricia A. 2005. Buku ajar pundamental keperawatan.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai