َو َلَقْد َخ َل ْق َنا ا ِإْل ْن َس اَن َو َنْع َل ُم َم ا ُت َو ْس ِو ُس ِب ٖه َن ْف ُسٗه ۖ َو َنْح ُن َأْق َر ُب ِإ َل ْيه ِم ْن َح ْب ِل ا ْل َو ِر ْي ِد
H. Hasil Pengamatan
Tabel Frekuensi denyut Nadi berdasarkan aktivitas.
I. Pembahasan
Berdasarkan Hasil Pengamatan Jumlah denyut nadi setiap individu
berbeda-beda. Denyut nadi yang rendah terjadi ketika sedang tidur atau
beristirahat. Dan akan meningkat bila sedang beraktivitas. Setelah melakukan
aktivitas denyut jantung akan meningkat. Hal ini terjadi karena tekanan arteri
meningkat, sehingga jantung banyak mengeluarkan energi untuk cardiac
output. Cardiac output adalah banyaknya darah yang dipompa selama 1 menit,
cardiac output diatur oleh vena-vena.
Frekunsi denyut nadi normal manusia saat beraktivitas Detak jantung
normal dapat berubah-ubah sesuai aktivitas. Saat berolahraga, jantung akan
berdetak lebih cepat seiring gerakan tubuh yang semakin intens. Rata -rata
denyut nadi normal manusia adalah sekitar 60-100 kali per menit. Orang yang
terbiasa olahraga seperti ara atlet, biasanya memiliki denyut jantung normal
yang lebih rendah, yaitu sekitar 40 kali per menit. Pengaruh jenis kelamin
terhadap denyut jantung saat beraktivitas. jenis kelamin mempengaruhi
frekuensi denyut jantung saat beraktivitas karena denyut jantung perempuan
pada umumnya lebih cepat dibandingkan denyut jantung laki-laki. Hal ini
disebabkan karena ukuran jantung perempuan lebih kecil daripada ukuran
jantung laki-laki. Karena ukurannya yang lebih kecil, jantung perempuan akan
berdetak sedikit lebih cepat untuk menyesuaikan ukurannya.
Dari keempat mahasiswa tersebut menunjukan adanya perbedaan dan
variasi angka pada perolehan frekuensi denyut nadi Perbedaan yang pertama
adalah perbedaan sebelum dan sesusah dilakukannya aktivitas. Pada parameter
sebelum aktivitas, kondisi frekuensi denyut nadi beralan dengan normal,
setelah melakukan aktivitas, frekuensi denyut nadi semua mahasiswa
mengalami perubahan menjadi lebih cepat.
J. Kesimpulan
Jantung merupakan organ utama yang bertugas untuk memompa darah
keseluruh tubuh yang dimana darah itu sendiri mengandung oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktifitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan
lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan.Besar kecilmya aliran darah di
pengaruhi oleh metabolism tubuh seseorang. Semakin besar metabolismenya,
maka semakin besar pula aliran darah pada nadi sistem pembuluh darah
seseorang. Hal ini menyebabkan jantung berkompensasi dengan mempercepat
denyut nadi dan memperbesar debit aliran darah yang dipompakan dari
jantung keseluruh tubuh. Perubahan denyut nadi sering digunakan sebagai
dasar untuk uji kebugaran seseorang.
Karena setiap perubahan denyut nadi menandakan baik tidaknya
pengaturan sistem sirkulasi. Setiap orang memiliki frekuensi denyut nadi atau
jantung yang berbeda beda. Hal ini memungkinkan untuk terjadi karena
frekuensi denyut nadi dipengaruhi oleh banyak factor. Faktor seperti usia,
aktivitas fisik, kualitas udara lingkungan, emosi, kebugaran, berat badan, jenis
kelamin, IMT (indeks masa tubuh), serta konsumsi rokok, kafein dan obat-
obatan tertentu dan masih banyak lagi, terindikasi dapat mempengaruhi laju
frekuensi denyut nadi. Hal ini yang melatar belakangi perbedaan frekuensi
denyut jantung yang berbeda
antar individu
K. Daftar Pustaka
Aaronson, P.I., & Ward, J.P.T. 2007. At Glance Sistem Kardiovaskular. Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
GuytonAC, HallJE, alih bahasa, Irawati Setiawan. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Ed 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997 : p.133-
372.
Junaidi, iskandar. 2010 . Hipertensi. Bhuana Almu Popular : Jakarta.
Muflichatun. 2006. Hubungan Antara Tekanan Panas, Denyut Nadi Dan
Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji
Donorejo Batang. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri
Semarang.
Naesilla, Argarini, R & Mukono, I.S. 2016. Latihan Interval Intensitas Tinggi
Menurunkan Tekanan Darah Sistol Istirahat Tetapi Tidak Menurunkan
Tekanan Darah Diastol Dan Denyut Nadi Istirahat Pada Dewasa Muda
Sehat Normotensif. Sport and Fitness Journal. 4 (1).
Potter & Perry., 2010. Fudamental Keperawatan. Buku 2, Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.G.
JAWABAN
Perhitungan rata-rata
A. Sebelum lari
93+89+ 90+97 369
X=
4
= 4 = 92,25
Jadi frekuensi rata-rata denyut nadi sebelum lari adalah 92,25 per 1
menit
B. Setelah lari
105+118+115 +119 457
X= = =114 ,25
4 4
Jadi frekuensi rata-rata setelah lari yaitu 91,4 per menit
Dari kedua data diatas dapat disimpylkan bahwa rata-rata frekuensi
denyut jantung yang sebelumnya 92,25 meningkat menjadi 114,25 kali
dalam satu menit setelah beraktifitas.
2. Frekuensi denyut nadi adalah jumlah detak jantung dalam satu menit. Pada
keadaan istirahat, ketika tidak ada aktivitas fisik yang signifikan, denyut
nadi cenderung lebih rendah. Ini karena tubuh tidak memerlukan banyak
pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
otot selama aktivitas fisik.
Namun, setelah berlari-lari atau beraktivitas fisik intens, denyut nadi
meningkat. Saat berolahraga, otot membutuhkan lebih banyak oksigen
untuk memproduksi energi yang diperlukan dalam kontraksi otot. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, jantung memompa lebih banyak darah ke
seluruh tubuh. Denyut nadi meningkat sebagai respons alami tubuh untuk
mengirim lebih banyak darah ke otot dan memberikan oksigen dan nutrisi
yang dibutuhkan.
3. Setiap orang frekuensi denyut nadinya berbeda-beda dikarenakan tingkat
kebugaran, usia, dan fisik setiap orang berbeda-beda, Orang yang memiliki
tingkat kebugaran fisik yang baik cenderung memiliki denyut nadi yang
lebih rendah dalam keadaan istirahat karena jantung yang lebih efisien
dalam memompa darah. Denyut nadi cenderung menurun seiring
bertambahnya usia. Pada bayi dan anak-anak, denyut nadi rata-rata bisa
lebih tinggi, dan kemudian cenderung menurun seiring dewasa.