Anda di halaman 1dari 9

A.

Judul Praktikum: Denyut Nadi


B. Waktu Praktikum: 8, Mei, 2023
C. Kajian Al Qur’an:
Al-Qaf ayat 16 yang berbunyi:

‫َو َلَقْد َخ َل ْق َنا ا ِإْل ْن َس اَن َو َنْع َل ُم َم ا ُت َو ْس ِو ُس ِب ٖه َن ْف ُسٗه ۖ َو َنْح ُن َأْق َر ُب ِإ َل ْيه ِم ْن َح ْب ِل ا ْل َو ِر ْي ِد‬

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan


mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya”. (al-Qaf ayat 16).
D. Tujuan Praktikum
Menghitung frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
E. Kajian Teori
Jantung merupakan organ utama yang bertugas untuk memompa darah
keseluruh tubuh yang dimana darah itu sendiri mengandung oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktifitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan
lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan (Iskandar, 2010).
Besar kecilmya aliran darah di pengaruhi oleh metabolism tubuh
seseorang. Semakin besar metabolismenya, maka semakin besar pula aliran
darah pada nadi sistem pembuluh darah seseorang (Guyton, 1997). Hal ini
menyebabkan jantung berkompensasi dengan mempercepat denyut nadi dan
memperbesar debit aliran darah yang dipompakan dari jantungkeseluruh
tubuh. Perubahan denyut nadi sering digunakan sebagai dasar untuk uji
kebugaran seseorang. Karena setiap perubahan denyut nadi menandakan baik
tidaknya pengaturan sistem sirkulasi (Wilson, Price, 1995).
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri.
Mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap
detak jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri
melintas. Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri sepanjang
perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi. Pada jantung
manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal).
Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran
darahnya. Hal ini menyebabkan kompensasi jantung dengan mempercepat
denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari
jantung ke seluruh tubuh.
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di
pompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada
arteri melintas (Sandi, 2016). Darah yang didorong ke arah aorta sistol tidak
hanya bergerak maju dalam pembuluh darah, tapi juga menimbulkan
gelombang bertekanan yang berjalan sepanjang arteri (Kasenda, Marunduh &
Wungouw, 2014). Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri
sepanjang perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi.
Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama
sinus normal). Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin
besar aliran darahnya. Hal ini menyebabkan kompensasi jantung dengan
mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang
dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh (Herru & Priatna, 2015).
Sedangkan menurut Hermawan, Subiyono & Rahayu (2012) kerja jantung
dapat dilihat dari denyut nadi yang merupakan rambatan dari denyut jantung,
denyut tersebut dihitung tiap menitnya dengan hitungan repetisi (kali/menit)
atau dengan denyut nadi maksimal dikurangi umur.
Otot jantung dapat berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan
mengempis. Mengembang dan mengempisnya serambi dan bilik terjadi secara
bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan
pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Kecepatan denyut jantung pada
setiap orang berbeda-beda tergantung pada kondisi setiap orang. Misalnya
usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas seseorang. Pada saat
duduk, denyut nadi seseorang adalah 72 kali permenit, tetapi pada saat berdiri,
denyut nadi dapat mencapai 83 kali per menit. Pada anak-anak, denyut
nadinya lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Orang yang terkejut
denyut nadinya lebih cepat.

Umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu


temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea,
dorsalis pedis dan tibialis posterior, namun yang paling sering
dilakukn yaitu :
1. Arteri Radialis
Terletak pada sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering digunakan.
2. Arteri Brankialis
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku (fossa
antekubital). Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus cardiac
arrest pada infant.
3. Arteri Karotid
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid
berjalan diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering
digunakan untuk bayi, kasus cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi
darah ke otak.

Faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi


1. Usia
Denyut nadi normal pada anak-anak cenderung lebih tinggi daripada orang
dewasa. Sementara pada lansia, denyut jantung cenderung lebih rendah.
2. Suhu udara
Suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat memicu jantung untuk
memompa lebih banyak darah. Akibatnya, denyut nadi akan meningkat
sekitar 10 kali per menit.
3. Posisi tubuh
Mengubah posisi juga dapat meningkatkan denyut nadi meski hanya
sedikit. Misalnya, dari posisi duduk ke posisi berdiri, denyut nadi bisa naik
sekitar 15-20 detik. Namun, setelah beberapa menit, denyut nadi akan
kembali normal.
4. Ukuran tubuh
Penderita obesitas umumnya memiliki denyut nadi yang lebih tinggi,
karena jantung harus bekerja lebih keras memompa darah pada tubuh yang
lebih besar.
5. Emosi
Saat marah atau emosi, sistem saraf pada otak akan memicu berbagai
reaksi dalam tubuh. Salah satunya adalah melepaskan hormon adrenalin.
Hormon ini berdampak pada meningkatnya denyut nadi dan nafas yang
lebih cepat.
6. Rokok dan Kafein Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut
nadi. Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya
meningkat 10 sampai 20 denyut per menit dibanding dengan seorang yang
dalam bekerja tidak didahului merokok. Hal tersebut dikarenakan, rokok
dapat mengakibatkan vasokonstriksi pada pembuluh darah (Suwitno,
2015).

Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan


sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah
kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah
kiri tepat diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum,
2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis
kelamin, keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja,
sikap kerja, faktor fisik dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006).

F. Alat dan Bahan


Stopwatch / arloji
G. Prosedur Kerja
1. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah kalian pada pergelangan
tangan sebelah dalam sedemikian sehingga terasa adanya denyut
nadi. Tekan sedikit sampai denyutan semakin terasa.
2. Hitunglah berapa kali denyut nadi selama satu menit, dan catat.
3. Berlari-lari ditempat selama 2 menit, kemudian hitunglah lagi
denyut nadimu selama 1 menit, catat.
4. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok,
masukkan data dalam tabel berikut.
5. Penghitungan yang serupa dapat pula dilakukan dengan meraba
atau sedikit menekan nadi yang ada dipelipis, sedikit diatas telinga
dan dibelakang mata.

H. Hasil Pengamatan
Tabel Frekuensi denyut Nadi berdasarkan aktivitas.

No Nama Mahasiswa Laki-laki/ Frek.denyut nadi/5 menit


Perempuan Sebelum lari Sesudah lari
1. Ahmad Samsul Arifin Laki-laki 465/5menit 520/5 menit
2. Qonita Nurhidayah Perempuan 445/ 5 menit 590/ 5 menit
3. Dwi Ayu Rahmawati Perempuan 450/ 5 menit 575/ 5 menit
4. Risci Afif Istiqomah Perempuan 485/ 5 menit 595/ 5 menit

I. Pembahasan
Berdasarkan Hasil Pengamatan Jumlah denyut nadi setiap individu
berbeda-beda. Denyut nadi yang rendah terjadi ketika sedang tidur atau
beristirahat. Dan akan meningkat bila sedang beraktivitas. Setelah melakukan
aktivitas denyut jantung akan meningkat. Hal ini terjadi karena tekanan arteri
meningkat, sehingga jantung banyak mengeluarkan energi untuk cardiac
output. Cardiac output adalah banyaknya darah yang dipompa selama 1 menit,
cardiac output diatur oleh vena-vena.
Frekunsi denyut nadi normal manusia saat beraktivitas Detak jantung
normal dapat berubah-ubah sesuai aktivitas. Saat berolahraga, jantung akan
berdetak lebih cepat seiring gerakan tubuh yang semakin intens. Rata -rata
denyut nadi normal manusia adalah sekitar 60-100 kali per menit. Orang yang
terbiasa olahraga seperti ara atlet, biasanya memiliki denyut jantung normal
yang lebih rendah, yaitu sekitar 40 kali per menit. Pengaruh jenis kelamin
terhadap denyut jantung saat beraktivitas. jenis kelamin mempengaruhi
frekuensi denyut jantung saat beraktivitas karena denyut jantung perempuan
pada umumnya lebih cepat dibandingkan denyut jantung laki-laki. Hal ini
disebabkan karena ukuran jantung perempuan lebih kecil daripada ukuran
jantung laki-laki. Karena ukurannya yang lebih kecil, jantung perempuan akan
berdetak sedikit lebih cepat untuk menyesuaikan ukurannya.
Dari keempat mahasiswa tersebut menunjukan adanya perbedaan dan
variasi angka pada perolehan frekuensi denyut nadi Perbedaan yang pertama
adalah perbedaan sebelum dan sesusah dilakukannya aktivitas. Pada parameter
sebelum aktivitas, kondisi frekuensi denyut nadi beralan dengan normal,
setelah melakukan aktivitas, frekuensi denyut nadi semua mahasiswa
mengalami perubahan menjadi lebih cepat.

J. Kesimpulan
Jantung merupakan organ utama yang bertugas untuk memompa darah
keseluruh tubuh yang dimana darah itu sendiri mengandung oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktifitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan
lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan.Besar kecilmya aliran darah di
pengaruhi oleh metabolism tubuh seseorang. Semakin besar metabolismenya,
maka semakin besar pula aliran darah pada nadi sistem pembuluh darah
seseorang. Hal ini menyebabkan jantung berkompensasi dengan mempercepat
denyut nadi dan memperbesar debit aliran darah yang dipompakan dari
jantung keseluruh tubuh. Perubahan denyut nadi sering digunakan sebagai
dasar untuk uji kebugaran seseorang.
Karena setiap perubahan denyut nadi menandakan baik tidaknya
pengaturan sistem sirkulasi. Setiap orang memiliki frekuensi denyut nadi atau
jantung yang berbeda beda. Hal ini memungkinkan untuk terjadi karena
frekuensi denyut nadi dipengaruhi oleh banyak factor. Faktor seperti usia,
aktivitas fisik, kualitas udara lingkungan, emosi, kebugaran, berat badan, jenis
kelamin, IMT (indeks masa tubuh), serta konsumsi rokok, kafein dan obat-
obatan tertentu dan masih banyak lagi, terindikasi dapat mempengaruhi laju
frekuensi denyut nadi. Hal ini yang melatar belakangi perbedaan frekuensi
denyut jantung yang berbeda
antar individu
K. Daftar Pustaka
Aaronson, P.I., & Ward, J.P.T. 2007. At Glance Sistem Kardiovaskular. Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
GuytonAC, HallJE, alih bahasa, Irawati Setiawan. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Ed 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997 : p.133-
372.
Junaidi, iskandar. 2010 . Hipertensi. Bhuana Almu Popular : Jakarta.
Muflichatun. 2006. Hubungan Antara Tekanan Panas, Denyut Nadi Dan
Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji
Donorejo Batang. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri
Semarang.
Naesilla, Argarini, R & Mukono, I.S. 2016. Latihan Interval Intensitas Tinggi
Menurunkan Tekanan Darah Sistol Istirahat Tetapi Tidak Menurunkan
Tekanan Darah Diastol Dan Denyut Nadi Istirahat Pada Dewasa Muda
Sehat Normotensif. Sport and Fitness Journal. 4 (1).
Potter & Perry., 2010. Fudamental Keperawatan. Buku 2, Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.G.
JAWABAN

1. Frekuensi denyut nadi kelompok

No Nama Mahasiswa Laki-laki/ Frek.denyut nadi/5 menit


Perempuan Sebelum lari Sesudah lari
1. Ahmad Samsul Arifin Laki-laki 465/5menit 520/5 menit
2. Qonita Nurhidayah Perempuan 445/ 5 menit 590/ 5 menit
3. Dwi Ayu Rahmawati Perempuan 450/ 5 menit 575/ 5 menit
4. Risci Afif Istiqomah Perempuan 485/ 5 menit 595/ 5 menit

Perhitungan rata-rata
A. Sebelum lari
93+89+ 90+97 369
X=
4
= 4 = 92,25
Jadi frekuensi rata-rata denyut nadi sebelum lari adalah 92,25 per 1
menit
B. Setelah lari
105+118+115 +119 457
X= = =114 ,25
4 4
Jadi frekuensi rata-rata setelah lari yaitu 91,4 per menit
Dari kedua data diatas dapat disimpylkan bahwa rata-rata frekuensi
denyut jantung yang sebelumnya 92,25 meningkat menjadi 114,25 kali
dalam satu menit setelah beraktifitas.
2. Frekuensi denyut nadi adalah jumlah detak jantung dalam satu menit. Pada
keadaan istirahat, ketika tidak ada aktivitas fisik yang signifikan, denyut
nadi cenderung lebih rendah. Ini karena tubuh tidak memerlukan banyak
pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
otot selama aktivitas fisik.
Namun, setelah berlari-lari atau beraktivitas fisik intens, denyut nadi
meningkat. Saat berolahraga, otot membutuhkan lebih banyak oksigen
untuk memproduksi energi yang diperlukan dalam kontraksi otot. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, jantung memompa lebih banyak darah ke
seluruh tubuh. Denyut nadi meningkat sebagai respons alami tubuh untuk
mengirim lebih banyak darah ke otot dan memberikan oksigen dan nutrisi
yang dibutuhkan.
3. Setiap orang frekuensi denyut nadinya berbeda-beda dikarenakan tingkat
kebugaran, usia, dan fisik setiap orang berbeda-beda, Orang yang memiliki
tingkat kebugaran fisik yang baik cenderung memiliki denyut nadi yang
lebih rendah dalam keadaan istirahat karena jantung yang lebih efisien
dalam memompa darah. Denyut nadi cenderung menurun seiring
bertambahnya usia. Pada bayi dan anak-anak, denyut nadi rata-rata bisa
lebih tinggi, dan kemudian cenderung menurun seiring dewasa.

Anda mungkin juga menyukai