Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MODUL SISTEM RESPIRASI DAN KARDIOVASKULER

DISUSUN OLEH :
Fiorenza Angelika Kindangen
20011101058
KELAS B

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2020
A.Judul Praktikum :

Perbandingan Pengukuran Tekanan Darah, Nadi, dan Respirasi pada Pagi, Siang, dan Malam Hari

B. Tujuan Praktikum :

Mengetahui perbedaan tekanan darah, nadi, dan respirasi pada pagi, siang, dan malam hari

C. Landasan Teori

Tekanan darah

Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri) (Kowalski, 2010). Tekanan
darah merupakan faktor yang sangat penting pada sistem sirkulasi. Tidak semua tekanan darah berada
dalam batas normal sehingga menyebabkan munculnya gangguan pada tekanan darah yakni dikenal
dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah (Fitriani &
Nilamsari, 2017). Menurut Sustrani (2006), ada beberapa gejala yang timbul sebagai akibat dari tekanan
darah tinggi yaitu sakit kepala, kelelahan, mual dan muntah, sesak nafas, gelisah dan pandangan kabur.
Gejala-gejala ini tentunya akan mengganggu dan menurunkan kinerja perawat. Hal ini jika tidak
diperhatikan maka akan semakin memperburuk kesehatan perawat, karena hipertensi merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, kerusakan pada ginjal dan kerusakan pada mata.
Pada shift malam tidak ada responden yang tekanan darahnya termasuk dalam kategori hipertensi. Hal ini
menunjukkan bahwa tekanan darah cenderung menurun pada malam hari. Menurut White (2007),
aktivitas fisik adalah faktor utama yang menyebabkan kenaikan tekanan darah pada siang hari. Pengaruh
tidur dan aktivitas terhadap tekanan darah dimediasi melalui variasi siklik dari sistem saraf otonom.
Tekanan darah secara alami meningkat pada pagi hari karena sistem syaraf simpatis mulai aktif. Kurang
tidur akan menurunkan aktivitas saraf simpatis dan dapat menganggu ritme sirkadian. Secara umum pada
siang hari manusia berada pada fase ergotrophic yaitu fase dimana semua organ dan fungsi tubuh siap
untuk melakukan suatu tindakan. Sedangkan pada malam hari manusia berada pada fase trophotropic
yaitu fase dimana tubuh melakukan pembaharuan cadangan energi atau penguatan Kembali (Winarsunu,
2008). Semua fungsi manusia yang telah dipelajari menunjukkan siklus harian yang teratur. Siklus
tekanan darah berada pada puncak di titik manapun antara tengah hari dan malam hari, tetapi paling
banyak antara pukul 18.00 dan 21.00. Mulai pukul 22.00 dan seterusnya tekanan darah mulai menurun
secara tajam (Nurmianto, 2008)

Denyut Nadi

Menurut Silverthom (2014), denyut nadi adalah tekanan secara cepat yang terjadi ketika ventrikel kiri
mendorong darah kedalam aorta yang dapat dirasakan sebagai nadi. Menurut kamus kedokteran Dorland
(2012), denyut nadi adalah denyutan berirama pada pembuluh nadi yang dapat diraba. Sedangkan Ethel
(2003) menjelaskan bahwa denyut nadi adalah gelombang tekanan yang dapat dirasakan di titik manapun
pada arteri yang terletak dekat permukaan kulit. rekuensi denyut memberikan informasi mengenai kerja
pembuluh darah, dan sirkulasi. Sementara menurut Ganong (2008), denyut nadi adalah suatu gelombang
yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba pada suatu tempat
dimana arteri melintas di sebelah depan pergelangan tangan. Darah yang didorong ke arah aorta tidak
hanya bergerak maju dalam pembuluh darah, tapi juga menimbulkan gelombang bertekanan yang berjalan
sepanjang arteri. Gelombang bertekanan meregang dinding arteri sepanjang perjalanannya dan regangan
dapat diraba sebagai denyut (Ganong, 2008). Sherwood (2012) menjelaskan bahwa denyut yang teraba
bukan darah yang dipompa oleh jantimg masuk ke aorta melainkan gelombang tekanan yang dialihkan
dari aorta yang merambat lebih cepat daripada darah itu sendiri. Frekuensi denyut nadi adalah jumlah
denyutan yang teraba pada arteri dalam satu menit. Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal
dari nodus sinoatrial yaitu irama sinus normal. Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka
makin besar aliran darahnya. Hal ini menyebabkan kompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya
dan memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. Denyut nadi
normal dapat dikategorikan sesuai umur yaitu: dewasa 60-80 kali per menit, anak 80-100 kali per menit
dan bayi 100- 140 kali per menit (Ganong, 2008). Rata-rata denyut nad pada shift pagi 69,38 mmHg, shift
siang 70,50 mmHg dan shift malam 73,13 denyut/menit. Hasil uji statistik one way anova menunjukkan
bahwa p-value 0,070 rata-rata denyut nadi dari shifr pagi, siang maupun malam tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan.

Respirasi

Pernapasan adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungan. Pernapasan
adalah suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan
uap air). Respirasi adalah proses pembakaran (oksigen) zat-zat makanan (glukosa) di dalam sel-sel tubuh
dengan bantuan oksigen dan enzim. Paru-paru menempati sebagian besar ruangan rongga dada. Di dalam
paru-paru bronkus bercabang-cabang membentuk saluran yang semakin kecil ukurannya. Saluran yang
terkecil disebut bronkiolus. Pada setiap bronkiolus terdapat segerombol kantung kecil seperti anggur,
berdinding tipis yang disebut alveolus. Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida terjadi di antara
alveolus dengan kapiler darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin dan diedarkan ke seluruh tubuh. Seiring
dengan kejadian tersebut, gas karbondioksida dikembalikan oleh sel-sel tubuh melalui kapiler darah.
Karbondioksida akan meninggalkan tubuhmu pada saat mengeluarkan napas. Adapun organ vital yang
berperan untuk Sistem Pernafasan ialah Hidung, Faring, Trakea, Laring, Bronkus, Bronkioulus,
Pulmo/Paru-paru, dan Alveolus. Namun organ – organ pernafasan manusia tersebut, sangat kompleks
untuk dipahami siswa memerlukan pengamatan pada objek. Sedangkan jika menggunakan alat bantu
peraga, juga memiliki kerterbatasan dalam jumlah dan fungsinya serta harga yang relatif mahal (Effendi,
Hardiyana, & Gustiana, 2017). Proses respirasi dimulai ketika ketika Anda menghirup oksigen melalui
hidung atau mulut, disebut juga dengan inhalasi. Proses ini ditandai dengan meregangnya otot diafragma
saat bernapas sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya oksigen. Dari hidung atau
mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui bagian belakang tenggorokan, melewati laring, kemudian
berpisah jalan di dua tabung bronkus yang mengarah pada paru-paru kanan dan kiri. Untuk memastikan
pernapasan berlangsung lancar, tabung bronkus ini tidak boleh terganggu oleh lendir maupun peradangan.
Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran yang lebih kecil bernama bronkiolus dan kantung
udara bernama alveoli. Rata-rata manusia memiliki 600 juta alveoli di dalam tubuhnya yang dikelilingi
oleh pembuluh darah yang dinamakan kapiler. Di sinilah terjadi proses respirasi eksternal, yakni
perpindahan oksigen dari paru-paru ke darah. gas pada respirasi adalah karbondioksida. Gas inilah yang
akan dikeluarkan oleh tubuh melalui proses pembuangan napas (ekshalasi) yang ditandai dengan kembali
mengecilnya otot diafragma sehingga membantu paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida lewat
hidung atau mulut.

D. Alat dan bahan :


1. stopwatch/jam tangan

2. stetoskop

3. tensimeter

D. Cara Kerja

1. Ukur tekanan darah, nadi, dan respirasi pada pagi hari di posisi duduk (jam 06.00 pagi, sebelum
beraktivitas).

2. Beraktivitaslah seperti biasa.

3. Pada jam 1 siang, ukur lagi tekanan darah, nadi, dan respirasi di posisi duduk.

4. Beraktivitaslah seperti biasa.

5. Pada jam 9 malam, ukur lagi tekanan darah, nadi, dan respirasi di posisi duduk.

6. Bandingkan hasil yang diperoleh dan jelaskan teori dasar yang menujang dari hasil tersebut.

E. Hasil Praktikum

Tekanan Darah Pagi Hari Siang Hari Malam Hari


Pengukuran 1 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/70 mmHg
Pengukuran 2 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/70 mmHg
Pengukuran 3 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/70 mmHg
Rerata 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/70 mmHg

Denyut Nadi Pagi Hari Siang Hari Malam Hari


Pengukuran 1 80 Kali / Menit 82 Kali/Menit 82 Kali/Menit
Pengukuran 2 82 Kali / Menit 82 Kali/Menit 82 Kali/ Menit
Pengukuran 3 82 Kali/ Menit 82 Kali/Menit 82 Kali/Menit
Rerata 82 Kali/Menit 82 Kali/Menit 82 Kali/Menit

Respirasi Pagi Hari Siang Hari Malam Hari


Pengukuran 1 14 Kali/Menit 16 Kali/Menit 16 Kali/Menit
Pengukuran 2 14 Kali/Menit 16 Kali/Menit 16 Kali/Menit
Pengukuran 3 16 Kali/Menit 16 Kali/Menit 16 Kali/Menit
Rerata 14 Kali/Menit 16 Kali/Menit 16 Kali/Menit

F. Kesimpulan
Dari hasil yang dilakukan terlihat perbedaan tekanan darah di malam hari yang mengalami penurunan
pada saat malam hari dan juga pada respirasi dipagi hari lebih rendah di bandingkan pada siang dan
malam hari

Referensi :

-Insani F.N.PERBEDAAN TEKANAN DARAH ANTARA SHIFT PAGI,SIANG DAN MALAM PADA
PERAWAT DI RUANG INTENSIVE CARDIO VASCULAR CARE UNIT (ICVCU) RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.2015

-Tradiga E. PERBEDAAN RERATA DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN
SESUDAH GILIRJAGA MALAM PADA MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK DI RUMAH
SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG.2015

- Mahmud S.F.dkk.SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. Juni 2020


Lampiran

Tekanan Darah

-Pada Pagi Hari

- Pada Siang Hari


- Pada Malam Hari

Denyut Nadi

- Pada Pagi Hari


- Pada Siang Hari

- Pada Malam Hari


Respirasi

- Pada Pagi Hari

- Pada Siang Hari


- Pada Malam Hari

Anda mungkin juga menyukai