Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TANDA-TANDA VITAL (TTV)

Laporan Ini Disusun untuk Memeuhi Penugasan Praktikum TTV Mata Kuliah
Basic Science Nursing

Dosen Pengampuh: Ratna Pelawati, S.Kp., M. Biomed

Disusun Oleh :

Putri Diana 11211040000008

PSIK A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
OKTOBER/2021
I. JUDUL PRAKTIKUM
Pemeriksaan TTV (Tanda-Tanda Vital)

II. TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Praktikum mengenai pemeriksaan TTV dilaksanakan pada hari Jum’at
29 Oktober 2021

III. TUJUAN

 TUJUAN UMUM
Setelah praktikum diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan pemeriksaan tanda tanda vital

 TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan praktikum mahasisw mampu:
1. Melakukan pengukuran tekanan darah
2. Melakukan pengukuran nadi
3. Melakukan pengukuran temperatur
4. Melakukan pengukuran pernafasan (Respiration Rate)

IV. LANDASAN TEORI


Tindakan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital atau TTV
merupakan salah satu metode untuk mendeteksi perubahan
sistem yang ada pada tubuh manusia. Tanda-tanda vital
meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan
tekanan darah. Saat tubuh sedang sakit atau lelah, tanda-
tanda vital bisa berubah. Vital sign atau tanda-tanda vital
adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan
untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang,
terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau
memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan
untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga
berguna untuk menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan
fisioterapi, khususnya exercise. (UNHAS.2016)
Tujuan pemeriksaan ini hanya untuk diagnosis. Jika
ditemukan kelainan yang jelas, pasien harus dirujuk ke dokter
untuk evaluasi lebih lanjut.

1. Tekanan Darah

Tekanan darah diukur dengan pemeriksaan tidak langsung


pada ekstremitas atas dengan pijat tekanan darah dan stetoskop.
Lebar manset standar lengan orang dewasa adalah 12-14 cm.
Tujuan pemeriksaan tekanan darah adalah untuk mengetahui ada
tidaknya tekanan darah normal, tekanan darah tinggi atau tekanan
darah rendah. Kancing manset yang terlalu kecil akan
mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi, sedangkan kancing
manset yang terlalu besar akan menghasilkan nilai yang kurang
dari nilai sebenarnya. (UGM.2017)
Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh.
Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan
diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat
sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi.
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun
berdasarkan Joint National Committee VII adalah sebagai berikut.
(UNHAS.2016)

Pertama yang didengar dicatat sebagai tekanan sistolik, dan


suara terakhir adalah tekanan diastolik.
Klasifikasi TDS* TDD*
Tekanan mmHg mmHg
Darah

Normal < 120 < 80

Pre- 120-139 80-89


Hipertensi

Hipertensi 140-159 90-99


Stage 1

Hipertensi >160 >100


Stage 2

TDS : Tekanan Darah Sistolik

TDD : Tekanan Darah Diastolik

2. Denyut Nadi

Rata-rata nadi orang dewasa normal adalah 60-100 denyut


per menit. Jika denyut lebih besar dari 100 denyut per menit
disebut takikardia, jika denyut kurang dari 60 denyut per menit
disebut bradikardia. Palpasi denyut nadi selama 1 menit agar dapat
dideteksi irama yang tidak normal. Nilai nadi yang tidak normal
mungkin merupakan tanda kelainan kardiovaskular, tetapi dapat
dipengaruhi oleh latihan fisik, kondisi pasien, kecemasan,
pengobatan atau demam. Denyut nadi normal adalah rangkaian
detak jantung ritmis yang terjadi secara berkala. Ketika denyut
terjadi pada interval yang tidak teratur, denyut tersebut disebut
tidak teratur, aritmia. (UGM.2017)

Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari


banyak faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:

 Normal: 60-100 x/mnt

 Bradikardi: < 60x/mnt

 Takhikardi: > 100x/mnt

Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:

 Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis,


lebih mudah teraba di atas pergelangan tangan pada
sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara
rutin.

 Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari


lengan atau medial di lipatan siku. Digunakan untuk
mengukur tekanan udara.

 Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus


telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di
antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
(UNHAS.2016)
3. Pernapasan

Proses Inspirasi dan ekspirasi dalam 1 menit. Bertujuan untuk menilai laju
pernapasan.Tekniknya adalah Operator berdiri di belakang dan tanpa sadar
mengamati rongga dada.Hitung jumlah gerakan toraks dalam 1 menit (periode
menghirup dan menghembuskan napas). (UGM. 2017)
Laju pernapasan normal adalah:

• Bayi 24-30 siklus per menit

• Anak-anak 20-24 siklus per menit

• Remaja dan dewasa muda 12-18 siklus per menit

• Dewasa 8-12 siklus per menit

Interpretasi

a. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit

b. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut

c. Apnea : Bila tidak bernapas

4. Suhu tubuh

Suhu atau temperatur badan merupakan ukuran yang mengukur berapa panasnya tubuh
kita Suhu badan normal untuk orang dewasa berkisar dari 36.5oC hingga 37.2°C. Memiliki
tujuan untuk menentukan suhu tubuh pasien.
• Suhu tubuh orang dewasa normal 36,1℃ sampai 37,5℃

• Sub-fe 37,5℃ sampai 38,5℃

• Febris di atas 38,5℃

Jenis-jenis termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah
termometer air raksa dan digital. Metode mengukur suhu tubuh. (UNHAS. 2016)

 Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak dianjurkan
pada bayi

 Axilla. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan
menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral
 Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral

V. ALAT DAN BAHAN


1) Stetoskop
2) Termometer Raksa
3) Sphygmomanometer
4) Handsinitizer
5) Alkohol Swab
6) Tissue
7) Stopwatch HP
8) Alat Tulis (Kertas Binder & Pulpen)

VI. PROSEDUR KERJA


A. FASE ORIENTASI

1) Memberi salam : Assalamu'alaikum Wr.Wb

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan langkah prosedur dan tujuan TTV

4) Menanyakan kesiapan pasien


5) Mencuci tangan

B. FASE KERJA

1) Menjaga privacy

2) Mengucapkan Basmalah

3) Mengatur posisi klien

4) Memasang termometer di aksila, silangkan lengan bawah klien untuk


mempertahankan posisi thermometer
5) Diamkan termometer selama 5 menit

6) Sambil menunggu hasil pemeriksaan suhu berturut-turut memeriksa


Nadi, Respirasi dan tekanan darah

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

1. Membuka pakaian yang menutup lengan atas klien

2. Palpasi arteri brakhialis dan menempatkan manset 2,5 cm diatas sisi denyut arteri

3. Lakukan pemeriksaan sistolik palpasi

4. Kempiskan manset, tunggu 30 detik

5. Kenakan stetoskup pada telinga, letakkan bagian diafragma pada area denyut arteri
brakhialis

6. Pompa manset sampai 30mmHg diatas hasil sistolik palpasi

7. Buka katup secara perlahan-lahan sehingga memungkinkan air raksa turun 2-3
mmHg perdetik

8. Perhatikan angka pd saat bunyi pertama terdengar dan bunyi terakhir terdengar,
kempiskan secara total

9. Buka manset, rapikan peralatan

PEMERIKSAAN DENYUT NADI

1. Letakkan dua atau tiga jari pemeriksa diatas lekukan radial searah ibu jari,
berikantekanan ringan sampai denyut nadi terpalpasi

2. Saat denyutan teratur , mulai hitung frekuensi denyut selama 60 detik


3. Kaji kekuatan, irama, dan kesetaraan denyut

PEMERIKSAAN PERNAPASAN

1. Menganjurkan klien releks

2. Menempatkan tangan pemeriksa pada abdomen klien, observasi siklus respirasi


lengkap (sekali inspirasidan sekali ekspirasi)

3. Lihat jarum jam dan hitung frekuensi nafas selama 60 detik

4. Catat kedalaman pernapasan

5. Ambil termometer, lap memakai tissue

6. Baca hasil kenaikan air raksa

7. Bersihkan thermometer

8. Dokumentasikan hasil pengukuran : Suhu, TD, RR 2 dan nadi

C. FASE TERMINASI

1) Merapikan klien

2) Merapikan alat

3) Mengucapkan Hamdalah

4) Melakukan Evaluasi Tindakan

5) Mencuci tangan

6) Berpamitan, mengucapkan salam


VII. HASIL KERJA

DATA PASIEN
NAMA NABILA RIZKY FAHIRA
UMUR 20 TAHUN
TINGGI 159 CM
BERAT BADAN 45 KG

Tekanan Nadi Pernapasan Suhu


Darah
120/80 35 x 2 = 70 kali/menit 18 siklus/menit 37℃
mmHg

VIII. KESIMPULAN
Dalam pemeriksaan TTV yang dilakukan pada pasien bernama Nabila menghasilkan
suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah yang normal.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Muflih, Thomas Aquino Erjinyuare Amigo. 2017. Pelatihan Kader Pemeriksaan Fisik: Tanda-
Tanda Vital di Dusun Demangan dan Karangsari, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.
Medika Respati Jurnal Kesehatan.
http://medika.respati.ac.id/index.php/Medika/article/view/67 Pada Sabtu, 30 Oktober
2021 Pukul 20.10 WIB

STIKES Muhammadiyyah Klaten. 2015. PROSEDUR PENGUKURAN TANDA- TANDA VITAL


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2015/2016. Diakses
http://stikesmukla.ac.id/downloads/prodi/s1/osca%20kddk/Prosedur%20Pengukuran
%20Tanda%20Tanda%20Vital.pdf. Pada Sabtu, 30 Oktober 2021 Pukul 21.15 WIB

UGM. 2017. Vital Sign – Tekanan Darah, Nadi,


Respirasi, dan Suhu. Diakses
https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/vital-sign-tekanan-darah-dan-nadi/. Pada Sabtu,
30 Oktober 2021 Pukul 20.45 WIB

UNHAS. 2016. Pemeriksaan Vital Sign. Diakses https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-


content/uploads/2016/11/PEMERIKSAAN-VITAL-SIGN.pdf. Pada Sabtu, 30 Oktober
2021 Pukul 23. 10 WIB

Anda mungkin juga menyukai