Keperawatan Dasar I Tanda-tanda Vital (Vital Signs)
Tanda-tanda Vital Meliputi:
1. Body Temperature/suhu tubuh 2. Pulse/Denyut nadi 3. Respiration Rate/Laju pernafasan/respirasi 4. Blood Pressure/Tekanan darah Body Temperature/suhu tubuh
Untuk menjaga fungsi metabolisme
normal, suhu tubuh secara umum diatur oleh hipotalamus Body Temperature/suhu tubuh
Normal: 36,5⁰C-37,5⁰C Hipertermi: >37,5⁰C Hipotermi: <36,5⁰C Mengukur Suhu Tubuh
Untuk mengukur suhu tubuh dengan rute axilla:
Membersihkan aksila yang lebih jauh dengan tissue Letakkan termometer di ketiak di tengah axilla Termometer dijepit di bawah lengan pasien. Letakkan tangan klien menyilang di atas dada agar termometer tetap di tempatnya. Biarkan termometer selama 10 menit pada pasien dewasa. Mengangkat termometer lalu membaca hasilnya. Termometer air raksa (axilla) Termometer digital (axilla) Termometer rectal Termometer oral Termometer timpani Pulse/Denyut nadi
Ketika jantung berdenyut, jantung memompa darah melalui aorta
dan pembuluh darah perifer. Pemompaan ini menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan gelombang tekanan seiring dengan denyut jantung yang pada perifer terasa sebagai denyut/detak nadi. Denyut nadi ini dapat diraba/palpasi untuk menilai kecepatan jantung, ritme dan fungsinya. Karena mudah diakses, nadi pada radial tangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur kecepatan jantung; dipalpasi melalui arteri tangan (radial) pada pergelangan tangan anterior. Pulse/Denyut nadi
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:
1) Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin. 2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara. 3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Pulse/Denyut nadi
Normal: 60-100 x/mnt
Bradikardi: < 60x/mnt Takhikardi: > 100x/mnt Nilai normal Pulse/Denyut nadi
Umur Nadi (kali/menit)
Dewasa (>18 tahun) 60-100 Remaja (12-18 tahun) 60-100 Anak-anak (5-12 tahun) 70-120 Prasekolah 80-140 Bawah tiga tahun (1-3 tahun) 90-150 Bayi (1 bulan-1 tahun) 100-160 Baru lahir (0-1 bulan) 120-160 Mengukur Denyut Nadi
Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam
keadaan rileks Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba arteri Radialis Menghitung frekuensi denyut nadi selama satu menit penuh Respiration Rate/ Laju pernafasan/ respirasi
Inspeksi dilakukan untuk mengevaluasi
kecepatan pernafasan pasien. Karena kebanyakan orang tidak menyadari pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap pernafasannya dapat mengubah pola pernafasan normalnya, maka jangan memberitahu pasien ketika mengukur kecepatan pernafasannya. Normal respiration rate
Umur Pernapasan (kali/menit)
Dewasa (>18 tahun) 12-20 Remaja (12-18 tahun) 12-16 Anak-anak (5-12 tahun) 18-30 Prasekolah 22-34 Bawah tiga tahun (1-3 tahun) 24-40 Bayi (1 bulan-1 tahun) 30-60 Baru lahir (0-1 bulan) 40-60 Respiration rate
Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24
x/menit Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut Apnea : Bila tidak bernapas . Mengukur respiration rate
Jaga agar posisi pasien tetap selama melakukan
pengukuran kecepatan pernafasan. Amati (inspeksi) dada atau abdomen pasien selama respirasi. Melakukan inspeksi untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1 menit. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi) dihitung 1 frekuensi napas. Blood Pressure /Tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah ketika mendorong
dinding arteri. Tekanan darah tergantung pada luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit, dan tahanan pembuluh darah perifer. Kecepatan jantung, kontraktilitas dan volume darah total, yang tergantung pada kadar natrium, mempengaruhi luaran jantung (cardiac output). Viskositas darah arteri dan elastisistas dinding mempengaruhi tahanan pembuluh darah vaskular. Tekanan darah mempunyai dua komponen: sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik menggambarkan tekanan maksimum pada arteri ketika kontraksi ventrikel kiri (atau sistol), dan diatur oleh volume stroke (atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap denyut janutng). Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari darah antar kontraksi ventrikel. Tujuan obyektif utama mengidentifikasi, memberikan terapi dan memantau tekanan darah pasien adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler serta angka kesakitan dan kematian yang terkait. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah yang akurat sangat penting, karena pengukuran ini menjadi dasar keputusan klinis yang vital, misalnya untuk menyesuaikan terapi antihipertensi untuk pasien Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan yang paling umum digunakan
untuk menentukan tekanan darah pasien adalah metode tak langsung, metode auskultasi menggunakan stetoskop dan sfigmomanometer. Bagian alat yang digunakan untuk diikatkan pada lengan berisi kantong karet yang dapat mengembang. Pengikat lengan dan sfigmomanometer Stetoskop Penentuan ukuran pengkikat lengan untuk mengukur tekanan darah Suara Korotkoff dan pengukuran tekanan darah. (Diadaptasi dari Jarvis C. Physical Examination and Health Assessment, 3rd ed. Philadelphia: WB Saunders, 2000;192) Aliran darah dalam arteri menghasilkan suara yang spesifik, yang disebut suara Korotkoff yang terjadi dalam 5 fase: Fase I : lemah, jelas dan ketuk (tekanan sistolik) Fase II: swooshing (bergemuruh) Fase III: nyaring (crisp), lebih intensif (tapping) Fase IV: muffling/meredam (pada dewasa hal ini menunjukkan keadaan hiperkinetik jika fase ini terus berlangsung selama pengikat lengan mengempis). Fase V: hilangnya suara (pada dewasa, tekanan diastolik). Umur Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik (mmHg) (mmHg) Dewasa (>18 tahun) 100-140 <85
Remaja (12-18 tahun) 90-110 62-83
Anak-anak (5-12 tahun) 80-110 55-82
Prasekolah 80-100 57-68
Bawah tiga tahun (1-3 80-100 58-71
tahun)
Bayi (1 bulan-1 tahun) 70-95 58-71
Baru lahir (0-1 bulan) 50-70 41-52
Pengukuran tekanan darah Menggulung lengan baju bagian atas pada lengan yang akan dilakukan pengukuran tekanan darah Melakukan palpasi arteri brachialis, memasang manset 2.5 cm diatas arteri brachialis Meletakkan diafragma stetoskop diatas arteri brachialis Memompa manset sampai tekanan 30 mmHg diatas titik dimana denyut tidak terdengar Membuka katup dan membiarkan air raksa turun secara perlahan (3 mmHg per detik) Tentukan tekanan sistolik (mendengar bising “dug‟ pertama) dan diastolik (suara bising “dug‟ yang terakhir)