Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU PENGUKURAN

TANDA TANDA VITAL

DOSEN PENGAMPU :

AGUSTINA MARIA, M.Pd.

DISUSUN OLEH

IRFAN MA`AZISYI DHOFIR


P1337420620079

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
Tanda Tanda Vital

Tanda-tanda vital adalah suatu standar nilai yang digunakan untuk mengukur fungsi
dasar tubuh. Pengukuran TTV dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan kondisi
kesehatan seseorang secara umum.Pengukuran tanda-tanda vital juga dapat memberikan
petunjuk mengenai penyakit yang sedang diderita seseorang, serta menggambarkan tingkat
efektivitas perawatan yang dijalani.

Denyut Nadi

Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi menggambarkan
frekuensi arteri (pembuluh darah bersih) yang mengembang dan berkontraksi dalam satu
menit sebagai respons terhadap detak jantung. Melalui denyut nadi, kita bisa mengetahui
detak jantung, irama jantung, hingga kekuatan jantung ( kemampuan jantung untuk
mempompa darah). Jumlah denyut nadi sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi
jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Denyut nadi
juga bisa menjadi gambaran denyut jantung. Oleh sebab itu, denyut nadi yang terlalu
lambat atau terlalu cepat perlu diwaspadai. Sebab, kondisi tersebut bisa menggambarkan
adanya gangguan pada irama jantung, seperti aritmia

.Irama jantung terbagi menjadi tiga, yaitu normal, cepat ,dan lambat. Nadi cepat
merupkan kondisi ketika detak jantung berdetak sangat cepat dan nadi lambat adalah
kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat dari biasanya. Berikut adalah beberapa jenis
aritmia ( Gangguan yang terjadi pada irama jantung) yang perlu diwaspadai yg berkaitan
dgn frekuensi nadi

 Bradikardia adalah kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat dari biasanya.
Melambatnya detak jantung seseorang umumnya tidak menimbulkan gejala.
Namun, jika melambatnya detak jantung sering terjadi dan disertai gangguan irama
jantung, hal itu akan berdampak pada organ dan jaringan tubuh lain yang tidak
terpenuhi pasokan darahnya.
Frekuensi nadi adalah banyaknya getaran atau denyut darah dalam satu menit.
 Fibrilasi atrium Kondisi ini terjadi ketika detak jantung berdetak sangat cepat,
bahkan pada saat sedang beristirahat. Kondisi ini terjadi akibat kacaunya impuls
elektrik pada atrium (serambi) jantung.

Denyut nadi setiap orang akan bervariasi. Ini tergantung pada beberapa faktor yang
bisa memengaruhi, seperti usia, aktivitas fisik, tingkat kebugaran, suhu udara, posisi tubuh,
emosi, ukuran tubuh, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Secara umum, berikut adalah
jumlah denyut nadi normal per menit sesuai usia

 Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.


 Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
 Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
 Orang dewasa: 60-100 kali per menit.

Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan dengan cara meletakkan 3 jari


(manis,tengah, dan telunjuk) di arteri bracialis, arteri radialis, dan arteri karotis (umumnya).
Kemudian hitung nadi selama satu menit. Bisa juga dgn mengukur selama 15 detik
kemudian dikalikan 4 sehingga akan mendapat waktu 1 menit.

Tekanan Darah

Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah dipompa
keluar dari jantung keseluruh tubuh. Tekanan darah adalah ukuran dari seberapa kuatnya
jantung dalam memompa darah hingga beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia.
Dengan kata lain, tekanan darah menjadi salah satu indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler dan seberapa optimalnya kinerja tubuh seseorang.
Tekanan sistolik (Systolic Pressure) adalah tekanan darah saat jantung berdetak dan
memompakan darah. Di saat jantung berdetak, otot jantung akan berkontraksi untuk
memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh. Kontraksi otot jantung tersebut kemudian
akan menimbulkan tekanan pada arteri. Tekanan inilah yang disebut sebagai tekanan
darah sistolik. Tekanan darah sistolik normal pada orang dewasa yakni berkisar antara 90-
120 mmHg. Jika berada pada kisaran angka 120-139 mmHg maka termasuk pra-hipertensi.
Seseorang dianggap hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya berada pada angka 140
atau lebih.

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung sedang berelaksasi atau
beristirahat. Ketika kontraksi otot jantung telah berakhir, maka otot jantung pun akan
menjadi rileks. Hal ini mengakibatkan suplai darah ke aorta (arteri terbesar dalam tubuh)
akan berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada saat inilah, aorta akan kembali ke posisi semula dan
tekanan darah pun menurun. Tekanan darah di dalam arteri ketika jantung sedang
beristirahat/rileks (antar detak) inilah yang kemudian disebut dengan tekanan darah
diastolik. Pada orang dewasa, tekanan darah diastolik normalnya berada pada kisaran
angka 60-80 mmHg. Apabila berkisar pada angka 80-89 masih termasuk normal, namun
kurang ideal. Sedangkan jika berada pada angka 90 atau lebih maka dianggap hipertensi.

Penentuan tekan sistolik yaitu ketika manset mengempis, maka suara denyut yang
pertama kali di dengar melalui stetoskop ialah tekanan darah sistolik sedangkan untuk
tekanan distolik yaitu ketika suara denyut akhir sebelum hilang

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah adalah faktor


keturunan, usia, jenis kelamin, stres fisik dan psikis, kegemukan (obesitas), pola makan
tidak sehat, konsumsi garam yang tinggi, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol,
konsumsi kafein, penyakit lain, dan merokok. Dan Faktor utama yg mempengaruhi tekanan
darah adalah jantung, tahanan perifer, volume darah, vikositas darah, dan distensibilitas
pembuluh darah

Berikut klasifikasi tekanan darah berdasarkan jumlah tekanan sistolik dan distoliknya
Nama Tekanan Sistolik Tekanan Distolik
Hipotensi 85 / lebih rendah 55 / lebih rendah
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120 - 139 80 – 89
Hipertensi tahap 1 140 -159 90 - 99
Hipertensi Tahap 2 > 160 > 100

Cara melakukan pengukuran tekanan darah dibutuhkan beberapa alat, berupa


stetoskop, stigmomanometer, Jam/ alat penghitung waktu, dan buku catatan bila diperlukan.
Posisi yg bagus dalam pengukuran darah adalah posisi supinasi karena Langkah pertama
yaitu dgn memasangkan manset pada lengan pasian, berjarak 2 jari dari lipatan siku,
letakkan stetoskop pada arteri brakialis lalu tekanan pada tensi meter dengan memompa
pump sampai denyut nadi tidak terdengar. Inflasi dan deflasi udara pada cuff (menset)
sebaiknya dilakukan perlahan dengan laju maksimal 2-3 mmHg per detik, jika terlalu cepat,
akan terjadi underestimasi dari tekanan sistolik dan overestimasi tekanan diastolik.
Perlahan-lahan, kempiskan balon dan dengarkan melalui stetoskop. Ketika ketukan pertama
kali terdengar, perhatikan nomor pada monitor aneroid. Ini adalah tekanan sistolik.
Lanjutkan mendengarkan sampai suara detak jantung yang stabil berhenti dan catat nomor
dari monitor aneroid lagi. Ini adalah tekanan diastolik.

Suhu Tubuh

Suhu tubuh adalah suhu yang dihasilkan oleh tubuh akibat dari metabolisme. Suhu
tubuh normal berkisar antara 36,5-37,5 derajat Celcius. Pengukuran suhu tubuh
menggunakan alat yg bernama thetmometer maupun thermogun. Faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh pada manusia antara lain: umur,jenis kelamin,aktivitas
tubuh,makanan dan minuman dan cuaca.

Berikut beberapa macam suhu tubuh manusia. :


Normal : 36.5 – 37.5 derajat celcius

Febris/Panas : 37.5- 40 derajat celcius

Hipotermia : < 35 derajat celcius

Hipertermia : > 40 derajat celcius

Ketika suhu tubuh manusia tinggi ataupun rendah maka akan mengalami keaadaan sebagai
berikut

 Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah
35oC. Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37oC), fungsi sistem saraf
dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan. Jika tidak segera ditangani,
hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, dan
bahkan kematian.

 Hipertermia terjadi saat suhu tubuh naik melebihi suhu normal. Kondisi ini terjadi
akibat suhu lingkungan yang tinggi dan tubuh tidak lagi mampu beradaptasi
terhadap perubahan ekstrem tersebut. Suatu kondisi disebut sebagai hipertermia bila
suhu tubuh berada di atas 40 derajat Celsius.Terjadinya hipertermia ditandai oleh
suhu tubuh yang tinggi, biasanya melampaui 40 derajat Celcius, disertai dengan
gejala, seperti gangguan koordinasi tubuh, sulit berkeringat, denyut jantung yang
lemah dan cepat, kram otot, kejang-kejang, kulit memerah, mudah marah, merasa
bingung, atau bahkan koma.

Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan diberbagai tempat seperti : melalui anus atau
rektal, mulut, ketiak, telinga atapun didahi. Waktu yg diperlukan untuk mengukur suhu dgn
thermometer di berbagai tempatpun berbeda, seperti :

 Pengukuran pada mulut memerlukan waktu sekitar 1 menit


 Pengukuran pada ketiak memerlukan waktu sekitar 2-3 menit
 Pengukuran pada anus memerlukan waktu sekitar 2-3 menit

Untuk pengukuran ditelinga dan di dahi menggunakan thermometer digital yg akan


memancarkan sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam telinga dan di dahi. Lama
waktu yang diperlukan hanya beberapa detik.

Laju Pernapasan

Laju pernapasan sama dengan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju pernapasan


dilakukan dengan menghitung jumlah pengembangan dada seseorang untuk menarik napas
dalam waktu satu menit atau dengan kata lain Pengukuran laju pernafasan dengan
menghitung satu kali ekspirasi dan satu kali inspirasi selama satu menit. Dalam melakukan
pengukuran laju pernafasan kita tidakboleh memberi tahu pasien bahwa kita sedang
mengukur laju nafasnya dikarenakan apabila si pasien mengetahui bahawa dirinya sedang
diukur laju nafasnya maka hasil yang di dapat tidak akan natural. Jadi agar pasien tidak
menyadari bahwa kita sedang menghitung nafsnya, kita bisa mengalihkan perhatian pasien
tersebut dgn pura pura melakukan pengukuran nadi . Pengukuran laju pernapasan umumnya
dilakukan pada saat istirahat. Metode ini bertujuan untuk menilai sulit atau tidaknya
seseorang bernapas.Laju pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan olahraga,
demam atau karena penyakit paru, atau kondisi medis lainnya.

Dalam pernafasan terdapat istilah ekspirasi dan inspirasi, yaitu :

 Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernapasan yaitu masuknya udara ke dalam
tubuh. Inspirasi diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata
(Brain stem).
 Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara dari
dalam tubuh. Udara kadaluarsa berupa karbon dioksida dan uap air hasil peristiwa
metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses ini. Ekspirasi juga diprakarsai oleh
pusat kontrol pernapasan di medula oblongata (Brain stem) namun kebalikan dari
proses inspirasi.

Macam – macam pola pernafasan manusia


Nama Deskripsi
Eupnea Tingkat dan ritme pernapasan normal
Takipnea Pernapasan meningkat
Bradipnea Pernapasan lambat, tetapi teratur

Cheyne-stokes Pernapasan bertahap, cepat, dan lebih dalam kemudian menjadi


lambat berbeda dengan apnea
Biot Pernapasan cepat dan dalam dengan periode berhenti tidak teratur
Kussmaul Pernapasan cepat dan dalam tanpa berhenti
Apneustik Panjang, tarikan napas dalam diikuti hembusan pendek
Hiperventilasi Hiperapnea teratur terus menerus
neurogenik pusat
Aktaksik Sangat tidak teratur

Batas normal pernafasan manusia di tiap umur


 Dewasa (> 18 tahun) bernafas 12-20 per menit

 Remaja (12-18 tahun) bernafas 12-16 per menit

 Anak-anak (5-12 tahun) bernafas 18-30 per menit

 Prasekolah (4-5 tahun) bernafas 22-34 per menit

 Toodler (1-3 tahun) bernafas 24-40 per menit

 Bayi (1 bulan – 1 tahun) bernafas 30-60 per menit


 Baru lahir (0-1 bulan) bernafas 40-60 per menit

Anda mungkin juga menyukai