Anda di halaman 1dari 16

TEKANAN DARAH DAN

DENYUT NADI

dr. Tri Rini Pramuningsih, M.Kes


DETAK JANTUNG
Detak jantung dikenal juga sebagai denyut jantung,
adalah berapa kali jantung kita berdetak setiap
menitnya.
Jumlah detak jantung normal permenit akan
bervariasi setiap individu karena akan tergantung
pada usia, ukuran tubuh, kondisi jantung, apakah
sedang duduk atau bergerak, penggunaan obat
dan bahkan suhu udara. Bahkan emosi dapat
mempengaruhi denyut jantung. Misalnya, semakin
bersemangat atau rasa takut akan meningkatkan
detak jantung.
PERBEDAAN ANTARA DENYUT JANTUNG
DAN DENYUT NADI
Denyut nadi adalah berapa kali arteri kita berdenyut
permenit yang sebagai dampak dari berdenyutnya
jantung.
Frekuensi denyut nadi akan sama persis dengan
detak jantung, tekanannya juga akan
menggambarkan tingkat kontraksi jantung, karena
kontraksi jantung ini menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi di arteri.
 Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi
kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi
sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi
adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh,
atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari;
sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila
pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara
alami yang diproduksi dalam tubuh
 Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan
pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri
carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri
poplitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior
 Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya
darah melalui arteri. Untuk membantu sirkulasi, arteri
berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan
relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi
jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri
dan vena. Dengan demikian, pulse rate juga dapat
mewakili detak jantung per menit atau yang dikenal
dengan heart rate (Quan, 2006).
 PMI, atau Point of Maximal Impulse, dapat ditemukan
pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dari ujung
sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan
pada titik ini pula biasanya apical pulse diperiksa secara
auskultasi dengan menggunakan stetoskop.
CARA MENGUKUR DETAK JANTUNG
DAN DENYUT NADI
 Arteri yang berjalan dekat di bawah kulit pada pergelangan
tangan dan leher, akan mudah kita raba dan merasakan
denyutannya.
 Gunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) untuk meraba nadi di
pergelangan tangan sampai merasakan denyutannya lalu
hitunglah jumlah denyut nadi selama satu menit, atau bisa juga
dengan cara menghitung per 15 detik lalu dikalikan dengan
empat.
 Kita juga dapat menemukan detak jantung dan denyut nadi di
leher, yaitu dengan menempatkan dua jari dan menekan lembut
di sudut antara leher dan rahang bawah kanan atau kiri.
JUMLAH DETAK JANTUNG NORMAL

Frekuensi detak jantung akan dipengaruhi


oleh faktor usia dan aktivitas fisik, oleh karena
jumlah detak jantung normal untuk orang
dewasa, akan berbeda dengan anak-anak
dan pada saat istirahat akan berbeda
dengan saat aktivitas fisik.
USIA DENYUT JANTUNG NORMAL
Janin 1 bulan 70-190 kali/menit
1 – 11 bulan 80-160 kali/menit
1 – 2 tahun 80-130 kali/menit
3 – 4 tahun 80-120 kali/menit
5 – 6 tahun 75-115 kali/menit
7 – 9 tahun 70-110 kali/menit
> 10 tahun / dewasa 60–100 kali/menit
Bagi atlet yang telah melakukan banyak olah raga
mungkin detak jantung saat istirahat bisa lebih
sedikit dari 60 kali per menit, mungkin bisa hanya 40
denyut per menit.
Denyut jantung normal juga akan bervariasi, yakni
akan meningkat pada saat olahraga, suhu tubuh
naik, posisi tubuh (seperti untuk sementara waktu
setelah berdiri dengan cepat), dan emosi (seperti
kecemasan dan bergairah).
Detak Jantung Tidak Normal
 Sejumlah kondisi dapat mempengaruhi detak jantung menjadi tidak normal.
Gangguan pada detak jantung tidak normal disebut aritmia yang
menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau dengan
irama yang tidak teratur,
 Takikardia berarti jantung berdetak terlalu cepat pada saat istirahat
(biasanya lebih dari 100 kali per menit).
 Jika denyut jantung mendekati 150 permenit atau lebih tinggi, maka disebut
sebagai takikardia supraventricular (SVT). Dalam SVT, terjadi masalah pada
sistem listrik jantung. Hal ini biasanya membutuhkan perhatian medis segera.
 Bradikardia adalah detak jantung yang terlalu lambat (biasanya di bawah
60 kali per menit). Hal ini dapat disebabkan oleh masalah pada nodus
sinoatrial (bagian dari kelistrikan jantung), yang bertindak sebagai alat pacu
jantung, atau kerusakan jantung akibat serangan jantung atau penyakit
kardiovaskular.
TEKANAN DARAH
 Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah
terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri).
 Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak
boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja
tambahan bagi jantung.
 Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam
pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole.
 Sistole dan diastole merupakan dua periode yang
menyusun satu siklus jantung.
 Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi
oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi
atau sistole.
SATU SIKLUS JANTUNG TERSUSUN ATAS 4 FASE
1. Pengisian ventrikel (ventricular filling)
Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan
tekanannya turun dibandingkan dengan atrium.
Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni
pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang
lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan
sistole atrial.
Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan
volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang
lebih 130 mL.
2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)
Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi
diastole selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami
depolarisasi dan mulai berkontraksi.
Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih
belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada
aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg) masih lebih
tinggi dibandingkan tekanan ventrikel, serta masih menutupnya
keempat katup jantung.
Dalam fase ini, volume darah dalam ventrikel adalah tetap,
sehingga dinamakan isovolumetrik.
3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection)
Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam
ventrikel melampaui tekanan arterial, sehingga katup
semilunaris terbuka.
Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri
dan 25 mmHg pada ventrikel kanan.
Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakan
Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV.
Sisa darah yang tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV);
dengan demikian SV = EDV – ESV.
4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric
relaxation)
Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat
mulai terjadinya repolarisasi. Fase ini juga
disebut sebagai fase isovolumetrik, karena
katup AV belum terbuka dan ventrikel
belum menerima darah dari atria.
TEKANAN SISTOLE adalah tekanan puncak yang
ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke
dalam pembuluh tersebut selama kontraksi
ventrikel,
TEKANAN DIASTOLE adalah tekanan terendah
yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke
pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel.
Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini
yang disebut dengan blood pressure amplitude
atau pulse pressure

Anda mungkin juga menyukai