DETAK JANTUNG Detak jantung dikenal juga sebagai denyut jantung, adalah berapa kali jantung kita berdetak setiap menitnya. Jumlah detak jantung normal permenit akan bervariasi setiap individu karena akan tergantung pada usia, ukuran tubuh, kondisi jantung, apakah sedang duduk atau bergerak, penggunaan obat dan bahkan suhu udara. Bahkan emosi dapat mempengaruhi denyut jantung. Misalnya, semakin bersemangat atau rasa takut akan meningkatkan detak jantung. PERBEDAAN ANTARA DENYUT JANTUNG DAN DENYUT NADI Denyut nadi adalah berapa kali arteri kita berdenyut permenit yang sebagai dampak dari berdenyutnya jantung. Frekuensi denyut nadi akan sama persis dengan detak jantung, tekanannya juga akan menggambarkan tingkat kontraksi jantung, karena kontraksi jantung ini menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri poplitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya darah melalui arteri. Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan vena. Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit atau yang dikenal dengan heart rate (Quan, 2006). PMI, atau Point of Maximal Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dari ujung sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan pada titik ini pula biasanya apical pulse diperiksa secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop. CARA MENGUKUR DETAK JANTUNG DAN DENYUT NADI Arteri yang berjalan dekat di bawah kulit pada pergelangan tangan dan leher, akan mudah kita raba dan merasakan denyutannya. Gunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) untuk meraba nadi di pergelangan tangan sampai merasakan denyutannya lalu hitunglah jumlah denyut nadi selama satu menit, atau bisa juga dengan cara menghitung per 15 detik lalu dikalikan dengan empat. Kita juga dapat menemukan detak jantung dan denyut nadi di leher, yaitu dengan menempatkan dua jari dan menekan lembut di sudut antara leher dan rahang bawah kanan atau kiri. JUMLAH DETAK JANTUNG NORMAL
Frekuensi detak jantung akan dipengaruhi
oleh faktor usia dan aktivitas fisik, oleh karena jumlah detak jantung normal untuk orang dewasa, akan berbeda dengan anak-anak dan pada saat istirahat akan berbeda dengan saat aktivitas fisik. USIA DENYUT JANTUNG NORMAL Janin 1 bulan 70-190 kali/menit 1 – 11 bulan 80-160 kali/menit 1 – 2 tahun 80-130 kali/menit 3 – 4 tahun 80-120 kali/menit 5 – 6 tahun 75-115 kali/menit 7 – 9 tahun 70-110 kali/menit > 10 tahun / dewasa 60–100 kali/menit Bagi atlet yang telah melakukan banyak olah raga mungkin detak jantung saat istirahat bisa lebih sedikit dari 60 kali per menit, mungkin bisa hanya 40 denyut per menit. Denyut jantung normal juga akan bervariasi, yakni akan meningkat pada saat olahraga, suhu tubuh naik, posisi tubuh (seperti untuk sementara waktu setelah berdiri dengan cepat), dan emosi (seperti kecemasan dan bergairah). Detak Jantung Tidak Normal Sejumlah kondisi dapat mempengaruhi detak jantung menjadi tidak normal. Gangguan pada detak jantung tidak normal disebut aritmia yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau dengan irama yang tidak teratur, Takikardia berarti jantung berdetak terlalu cepat pada saat istirahat (biasanya lebih dari 100 kali per menit). Jika denyut jantung mendekati 150 permenit atau lebih tinggi, maka disebut sebagai takikardia supraventricular (SVT). Dalam SVT, terjadi masalah pada sistem listrik jantung. Hal ini biasanya membutuhkan perhatian medis segera. Bradikardia adalah detak jantung yang terlalu lambat (biasanya di bawah 60 kali per menit). Hal ini dapat disebabkan oleh masalah pada nodus sinoatrial (bagian dari kelistrikan jantung), yang bertindak sebagai alat pacu jantung, atau kerusakan jantung akibat serangan jantung atau penyakit kardiovaskular. TEKANAN DARAH Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. SATU SIKLUS JANTUNG TERSUSUN ATAS 4 FASE 1. Pengisian ventrikel (ventricular filling) Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL. 2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction) Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg) masih lebih tinggi dibandingkan tekanan ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah dalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik. 3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection) Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melampaui tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakan Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV – ESV. 4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation) Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat mulai terjadinya repolarisasi. Fase ini juga disebut sebagai fase isovolumetrik, karena katup AV belum terbuka dan ventrikel belum menerima darah dari atria. TEKANAN SISTOLE adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, TEKANAN DIASTOLE adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure