Anda di halaman 1dari 23

Akademi Fisioterapi

Widya Husada Semarang


ETIKA
 Etika berasal dari kata yunani “ETHOS” yang berarti
watak,perasaan,keadaan, atau adat
 Etiket berasal dari bahasa perancis “ETIQUETEE”
berarti label, tanda pengenal, sopan santun.
 nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
Peran etika dalam profesi ft :
 Etika menyangkut manusia sebagai individu/pribadi
dan hubungannya dengan manusia lain.
 Sebagai makhluk sosial etika profesi menjadi sangat
penting karena melalui profesinya manusia
mengerjakan sesuatu kepada manusia lainnya.
 Pekerjaan sebagai profesi bisa berdampak baik
maupun buruk.
Etika menurut (Bertens.
K,2002)
 Kata etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi bagi
seseorang atau sesuatu kelompok dlm mengatur
tingkah laku
 Etika berati kumpulan asas nilai moral, yang
dimaksud disini adalah kode etik
 Etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk
ETIKA ADA 2 MACAM
 Etika umum, yang mengemukakan prinsip- prinsip
yang menjadi bagian dari ilmu tentang moral
 Etika khusus = aplikasi prinsip” etika umum, etika ini
di khususkan bagi profesi tertentu seperti kedokteran,
etika perawat, etika fisioterapi, etika rumah sakit dan
yang lainnya
HUKUM
Suatu peraturan perundangan yg dibuat dan ditetapkan
oleh suatu kekuasaan dlm mengatur pergaulan hidup
masyarakat.
 Adanya sanksi hukum bagi anggota masyarakat yg tdk
patuh, demi ketertibsn umum, keamanan, keselamatan,
kesejahteraan dlm masyarakat
Perbedaan etika dan hukum
 Etika ;
 Berlaku pd lingkungan suatu profesi
 Dibuat utk mengatur tertib sekelompok profesi
(kesepakatan), bkn kehendak masyarakat/negara &
masyarakat/negara tdk dpt membatalkan
 Tertulis sebagian saja
 Pelanggaran & sanksi diselesaikan melalui dewan
ahli/majelis kehendak
 Hukum
 Berlaku umum utk seluruh masyarakat
 Dibuat oleh badan pemerintahan hukum yang
mempunyaiwewenang hukum, atas kehendak
masyarakat & negara. Masyarakat/negara dpt
membatalkannya
 Semua hukum tertulis scr rinci, sistimatis, ditulis dalam
kitab undang”,/berbentuk peraturan”
 Pelanggaran dan sanksi diselesaikan mll pengadilan.
Sanksi dpt dilaksanakan dgn paksa.
 Moral/etika: standart perilaku yg diharapkan oleh
masyarakat, pesan moral yang baik yg berasal dr
leluhur, ketua adat, ketua suku, para guru atau
dari agama.
PROFESI DAN ETIKA PROFESI
 Profesi yaitu menggunakan waktu penuh untuk
menjalankan pekerjaannya, terikat oleh suatu
panggilan hidup dan memperlakukan pekerjaaan sbg
seperangkat norma kepatuhan dan perilaku seseorang
mjd anggota organisasi profesi yg formal, menguasai
pengetahuan yg berguna & keterampilan/dasar
spesialisasi, kesadaran prestasi dan pengabdian
berdasarkan spesialisasi teknik yg tinggi.
 Dlm arti sempit: kegitan yg dijlnkan b’dsrkan keahlian
ttt & skaligus dituntut dr pd norma” sosial dgn baik
Ciri- ciri pokok suatu porofesi (hoyle)
1. Batang tubuh ilmu: profesi didasarkan pd suatu disiplin
ilmu yg jelas, sistematis & aksplisit dan bukan common
sense
2. Prosese pemerolehan keterampilan: keterampilan tdk
hanya diperoleh secara rutin, melainkan bersifat
pemecahan masalah/penanganan situasi kritis yg
menuntut pemecahan.
3. Masa pendidikan: mempelajari & menguasai batang
tubuh ilmu dan keterampilan” (teknologi) m’butuhkan
masa yg lama, bertahun” & tdk ckp be’rapa minggu/bln
(dilakukan-pd pendidikan tinggi)
4. Keterampilan: utk mewujudkn fx tsbt dituntut derajad”
keterampilan tertentu.
5. Fx dan signifikansi sosial: profesi merupakan suatu
pekerjaan yg memiliki fx & signifikansi sosial yg besar.
6. Sosialisasi nilai” profesional: pembelajaran,
merupakan masa & media utk sosialisasi nilai”
profesional dikalangan mahasiswa.
7. Kode etik: dalam melaksanakan
pekerjaan/m’berikan pelayanankpd klien, seorang
profesionalberpegang teguh kpd kode etik yg telah
disusun & disepakati serta pelaksanaannya dikontrol
oleh organisasi profesi. Setiap pelanggaran t’hdp
kode etik dikenakan sanksi.
Ciri” profesi (shourtridge 1985)
 Berorientasi pd pelayanan masy bkn berorientasi pd
suatu kelompok/golongan.
 Pelayanan b’dasrkan pd ilmu pengetahuan yg m’yai
baik obyek material maupun obyek formal.
 Pelayanan hrs sesuai standart operasional prosedur.
 Adanya otonomi
 Memiliki kode etik yg regulatif.
PROFESI (HAMID AY 1996)
 Pekerjaan yg ditujukan utk kepentingan masy & bkn
utk kepentingan golongan/kelompok tertentu.
 ELEMEN KRETERIA PROFESI:
 Memiliki dasar ilmu yg kuat
 Berorientasi pd pelayanan masyarakat
 Mempunyai otoritas
 Memiliki kode etik
 Memiliki organisasi profesi
 Melakukan penelitian & memiliki otonom
ETIKA PROFESI
 Prinsip” umum etika profesi: utk m’bentuk moral
komunitas profesi yg baik utk mjd pegangan dlm
mencapai cita” & nilai bersama dlm profesi (PH
foot,1978 dlm etika, bertens kees 1977)
 Hub UU 45 yg mengatur hak asasi manusia pd pasal
28 ayat a-h dgn profesi kita adl: bahwa dlm
menjalankan tugas kita sbg fisioterapi yg profesional
kita jg m’yai tanggung jwb & tanggung gugat yg sdh
smakmin terbuka dmn kita sewaktu” dpt dituntut utk
m’pertanggung jwbkan semua yg kita lakukan baik scr
ETIK maupun scr hukum.
PRINSIP KHUSUS ETIKA PROFESI
1. TGG Jawab: dlm melaksakan tugas dpt mengukur
hasil pelayanan “out come’nya” diatas rata”, /hasil yg
max/tingkat mutu t’baik. Namun bila dlm
pelaksanaan profesinya mengalami
kegagalan/melanggar hak asasi dia akan m’dpt
gugatan baik tindak perdata maupun pidana.
2. Prinsip keadilan: hrs m’beri informasi yg jujur ttg
keadaan px, menghargai hak & martabat org lain
serta tanggung gugat.
3. Prinsip otonomi: m’puyai kewenangan utk
bertindak, berkreasi dan berinovasi demi
pengembangan profesi yg sangat bermanfaat bagi
masyarakat.
4. Prinsip integritas moral: mempunyai komitmen
r’hdp nama baik diri pribadi dan citra serta martabat
profesi.
asas-asas etika profesi
1. Melaksanakan kewajiban dgn dasar ikhtikad yg baik
dgn kesadaran pengabdian.
2. Wajib menghormati martabat kemanusiaan &
kepribadian.
3. Menghormati perasaan setiap org, menyimpan
rahasia & menghormati prestasi org & lain”.
4. Mengembangkan ide”, konsep” & karya ilmiah demi
kemajuan bidang kewajiban
5. Menerima haknya semata” sbg suatu kewajban &
bukan pamrih pribadi.
Asas etika profesi menurut
WCPT
 Melaksanakan kewajiban dgn dasar ikhtikat baik dgn
kesadaran pengabdian.
 Memperlakukan siapapun sbg 1 pribadi manusia sbg
tujuan.
 Menghormati perasaan setiap orang.
 Sll menyumbang ide”, konsep” dan karya ilmiah demi
kemajuan bidang kewajiabannya.
 Akan menerima haknya semata” sbg suatu
kehormatan.
Sejarah fisioterapi
 Pembangunan kesehatan pd hakekatnya adlh
penyelenggaraan upaya kesehatan utk mencapai
kemampuan utk hidup sehat bg setiap penduduk
agar terwujutnya derajat kesehatan masyarakat yg
optimal.
 Upaya pelayanan kesehatan awalnya hanya berupa
penyembuhan penderita saja, dan terus berangsur”
berkembang hingga mencakup upaya peningkatan
(promotif), upaya pencegahan (preventif), upaya
penyembuhan (kuratif), dan upaya pemulihan
(rehabilitatif) yg bersifat menyeluruh.
 Beberapa masalah yg menyebabkan kurang
sempurnanya kesembuhan adlh:
 Impairenment
 Terbtasnya fungsi
 Ketidakmampuan
 Handicap
 Derajad kesehatan merupakan interaksi dr 4 faktor
yaitu:
 Faktor lingkungan
 Faktor perilaku
 Faktor pelayanan kesehatan
 Faktor keturunan
1. Faktor lingkungan
Kebersihan lingkungan merupakan faktor utama
menuju sehat, udara kotor dan lingkungan yg kumuh
merupakan sarang penyakit.
2. Faktor perilaku
seseorang yg sudah mengetahui manfaat hidup sehat
maka ia akan terbiasa dgn perilaku sehat. Ex-> tdk
membuang sampah sembarangan.
3. Pelayanan kesehatan
pengobatan harus dilakukan sampai tuntas
4. Faktor keturunan
DM, asma, hepatitis dll penyakit yg bisa diturunkan ke
anaknya.
Sejarah perkembangan
fisioterapi di Indonesia
 pada thn 1930 an para penyandang cacat blm
mendapat perhatian dan pelayanan scr benar &
tuntas. Sehingga menggerakan para tokoh
kemanusiaan utk memberikan hak” asasi manusia
pd penyandang cacat. Antara lain hak menentukan
cara hidup, hak mendapatkan pendidikan, dll.
 Pada thn 1940 adlh masa bergolak”nya di seluruh
dunia yg menuntut hak kebebasan dan
kemerdekaan. Dan penyandang cacat penuntut hak
asasi mereka. Sehungga terbentuklah pertolongan
rehabilitasi bagi penyandang cacat.
Oragnisasi yg muncul yakni: WHO, UNICEF, ILO.

Anda mungkin juga menyukai