Anda di halaman 1dari 7

ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG

Jantung terletak di rongga toraks di antara paru-paru. Lokasi ini dinamakan


mediastinum (Scanlon, 2007). Jantung memiliki panjang kira-kira 12 cm (5 in.), lebar 9
cm (3,5 in.), dan tebal 6 cm (2,5 in.), dengan massa rata-rata 250 g pada wanita dewasa dan
300 g pada pria dewasa. Dua pertiga massa jantung berada di sebelah kiri dari garis tengah
tubuh (Tortora, 2012). Pangkal jantung berada di bagian paling atas, di belakang sternum,
dan semua pembuluh darah besar masuk dan keluar dari daerah ini (Scanlon, 2007). Apeks
jantung yang dibentuk oleh ujung ventrikel kiri menunjuk ke arah anterior, inferior, dan
kiri, serta berada di atas diafragma.

1. PERIKARDIUM
Membran yang membungkus dan melindungi jantung disebut perikardium.
Perikardium menahan posisi jantung agar tetap berada di dalam mediastinum, namum
tetap memberikan cukup kebebasan untuk kontraksi jantung yang cepat dan kuat
2. KATUP JANTUNG

1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium
kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan
namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup
2) Katup Pulmonal
Darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis
sesaat setelah katup trikuspid tertutup. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi
arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru
kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang
terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan
menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir
dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3) Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri. Pembuluh darah
yang terdiri dari arteri, arteriole, kapiler dan venula serta vena merupakan pipa
darah dimana didalamnya terdapat sel-sel darah dan cairan plasma yang mengalir
keseluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke
jaringan serta organ2 diseluruh tubuh dan sebaliknya. Arteri, arteriole dan kapiler
mengalirkan darah dari jantung keseluruh tubuh, sebaliknya vena dan venula
mengalirkan darah kembali ke jantung.

Sumber http://eprints.undip.ac.id/46852/3/Vania_22010111120050_LapKTI_BAB2.pdf diakses


pada 20/08/2019 13:15

3. SEL OTOT JANTUNG

Kontraksi sel otot jantung dalam siklus di picu oleh aksi potensial yang menyebar ke
seluruh membran sel otot. Terdapat dua jenis sel otot jantung yaitu:
1) Sel kontraktil yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja
mekanis memompa darah. Dalam keadaan normal, sel ini tidak membentuk sendiri
potensial aksinya.
2) Sel otoritmik, yang tidak berkontraksi tapi khusus memulai dan menghantarkan
potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.
Sel otoritmik jantung merupakan sel otot khusus yang berbeda dari sel saraf dan sel
otot rangka di mana sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel ini
memperlihatkan aktivitas pemicu yaitu potensial membran secara perlahan
terdepolarisasi sampai ke ambang (potensial pemicu). Dengan siklus yang berulang
tersebut, sel otoritmik memicu potensial aksi yang kemudian menyebar ke seluruh
jantung untuk memicu denyut berirama tanpa rangsangan saraf apapun. Sel-sel
jantung otoritmik ini membentuk area tersendiri di:
 Nodus Sinoatrial (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan
dekat pintu masuk vena cava superior. SA Node disebut pemacu alami karena
secara teratur mengalirkan listrik impuls yang kemudian menggerakkan jantung
secara otomatis.
 Nodus Atrioventrikuler (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus yang terdapat pada dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas
pertemuan atrium dan ventrikel.
 Berkas His (berkas atrioventrikuler), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel. Disini berkas tersebut terbagi
menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum,
melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel dan berjalan balik kearah
atrium di sepanjang dinding luar.
 Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur ke seluruh miokardium
ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon.

Sumber : Irawati, Lili. 2015. Jurnal Kesehatan Andalas. Aktifitas Listrik pada Otot Jantung, 4(2).
596-599.

4. RUANG JANTUNG
1) Atrium Jantung/Serambi Jantung
Atrium dalam jantung terbagi menjadi 2 berdasar letaknya, yaitu atrium kanan
dan atrium kiri. Atrium jantung berfungsi untuk menampung darah yang
berasal dari pembuluh darah vena pulmonalis bagi atrium kiri dan berasal dari
pembuluh darah vena cava untuk atrium kanan. Antara atrium kanan dan kiri
ada sekat tipis yang dinamakan septum interatrial.
2) Ventrikel Jantung/Bilik Jantung
Sama halnya dengan atrium jantung, ventrikel jantung juga terbagi menjadi 2
berdasar letaknya, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel ini
berfungsi untuk menampung darah yang berasal dari atrium dan kemudian
memompanya keluar melalui pembuluh darah aorta ke seluruh tubuh untuk
ventrikel kiri, dan pembuluh darah pulmonalis menuju ke paru-paru bagi
ventrikel kanan.
Sumber : Kuntoadi, G, B. 2019. Buku Ajar Anatomi Fisiologi. Bandung. Panca Terra Firma.

5. LAPISAN JANTUNG
Jantung terdiri dari 3 lapisan, yang terdiri dari lapisan terluar ( epicardium ), lapisan
tengah yang merupakan lapisan otot ( miokardium ), lapisan terdalam (
endocardium ).
1) Epicardium
Lapisan ini merupakan bagian visceral dari kantong perikardium yang
membungkus jantung sebagai suatu membran serosa yang tipis. Membran ini
terdiri atas selapis sel-sel mesothel dan lapisan jaringan ikat.
2) Miokardium
Miokardium merupakan jaringan otot jantung yang menyusun hampir 95%
dinding jantung. Miokardium bertanggung jawab untuk pemompaan jantung.
Meskipun menyerupai otot rangka, otot jantung ini bekerja involunter seperti
otot polos dan seratnya tersusun melingkari jantung.
3) Endocardium
Lapisan terdalam dinding jantung, endokardium, merupakan lapisan tipis
endotelium yang menutupi lapisan tipis jaringan ikat dan membungkus katup
jantung.
PERUBAHAN JANTUNG PADA IBU HAMIL

1. Peningkatan Volume Darah


Pada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena peningkatan volume
darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak trimester pertama dan mencapai puncaknya pada
usia kehamilan 32-34 minggu dan menetap sampai aterm. Peningkatan volume darah
terjadi karena beberapa hal di bawah ini :
 Untuk memenuhi kebutuhan uterus yang membesar dengan sistem vaskularnya
yang sangat mengalami hipertropi.
 Untuk melindungi ibu dan janinnya terhadap efek merusak dari terganggunya alir
balik vena pada posisi terlentang dan berdiri tegak.
 Untuk menjaga ibu dari efek samping kehilangan darah yang dikaitkan dengan
persalinan
2. Peningkatan Cardiac Output (Curah Jantung)
Peningkatan Cardiac Output terjadi akibat adanya peningkatan volume darah. Peningkatan
cardiac output yang terjadi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20 minggu. Jantung
harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar akibat adanya peningkatan volume
darah, khususnya pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. Progesteron
akan menimbulkan relaksasi otot-otot polos dan menyebabkan dilatasi seperti dilatasi
jantung, dilatasi aorta, resistensi pembuluh darah ginjal, resistensi plasenta, dan dilatasi
sistem vena. Semua perubahan yang terjadi mendukung perfusi ke tubuh ibu hamil dan
akan mengimbangi peningkatan kekuatan dari jantung.
3. Hipotensi Supine
Sindrom hipotensi supine (SHT) alias gangguan hipotensi telentang adalah penurunan
tekanan darah sistolik sebesar 30 persen (sekitar 15-30 mmHG) pada ibu hamil ketika
mereka berada dalam posisi telentang. Tekanan darah sistolik atau angka atas tekanan
darah menunjukkan tingkat tekanan saat jantung sedang memompa darah untuk dialirkan
ke seluruh bagian tubuh. Kondisi ini disebabkan karena uterus (rahim) yang membesar
seiring bertambahnya usia kehamilan. Pembesaran uterus akan menekan vena kava (vena
terbesar dari batang tubuh) dan aorta bawah ketika berada dalam posisi teletnang.
Penekanan vena cava ini membatasi aliran darah kembali ke jantung. Akibatnya, terjadilah
penurunan aliran balik vena yang menimbulkan gejala tekanan darah rendah. Dalam
keadaan yang cukup berat, kondisi ini akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.
Hipotensi telentang biasanya terjadi mulai usia kehamilan trimester 2. Namun, kondisi ini
juga dapat terjadi pada wanita pada trimester 3 atau usia kehamilan 36-38 minggu. Faktor
risiko dari gangguan ini meliputi kehamilan kembar dan obesitas. Pasalnya kedua hal
tersebut dapat memengaruhi ukuran, bentuk, dan berat uterus wanita.
4. Anemia Fisiologis
Volume plasma meningkat lebih banyak daripada volume sel darah merah. Karena itu,
terjadi keadaan hemodilusi dengan penurunan kadar hemoglobin yang menyolok. Keadaan
ini disebut anemia fisiologis kehamilan dan mungkin menyebabkan keluhan mudah lelah
serta perasaan akan pingsan seperti yang dialami sebagian wanita hamil.
5. Hipertropi Jantung
Karena volume rongga perut (abdomen) meningkat menyebabkan hipertropi jantung dan
posisi jantung bergeser ke atas dan ke kiri.
Sumber
http://eprints.undip.ac.id/55478/3/Nisa_Ayu_Thayalisha_Hadi_22010113130148_Lap.KTI_Bab
2.pdf diakses pada 21/08/2019 15:35

Anda mungkin juga menyukai