Anda di halaman 1dari 4

Fungsi kavum nasal (hidung)

1. Bekerja sebagai saluran udara pernafasan


2. Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung
3. Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
4. Membunuh kuman yang masuk, bersama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat
dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.

Fungsi nostril (lubang hidung)

Lubang hidung kanan berfungsi berfungsi mengeluarkan udara panas dalam tubuh,
sehingga dapat meningkatkan sekresi asam. Sedangkan menghembuskan udara dari lubang
hidung kiri dapat meningkatkan pengeluaran alkali (basa). Menghangatkan, melembabkan dan
menyaring udara yang masuk ke sistem pernapasan

Fungsi kavum oris (rongga hidung)

Yaitu sebagai peranan utama dari saluran pencernaan, area manipulasi suara untuk
berbicara, sumber sekunder respirasi dan sebagai lokasi organ sensorik untuk rasa. Rongga mulut
berada di belakang bibir yang memanjang ke atas tenggorokan. Bagian atas rongga mulut yaitu
daerah selera keras dan lunak berada dengan lidah yang memiliki fungsi organ utama di daerah
tersebut.Rongga mulut menerima makanan, mengunyah dan mengadukkannya dengan air liur
kemudian proses menelan. Pengecap rasa dilidah memberikan sensasi rasa yang berbeda-beda.
Rongga mulut memainkan peranan penting ketika berbicara. Mulut juga digunakan untuk
minum, bernafas, ekspresi wajah, dan interaksi sosial seperti penciuman.

Fungsi faring

Lipatan-lipatan vokal suara mempunya elastisitas yang tinggi dan dapat memproduksi
suara yang dihasilkan oleh pita suara. Lipatan-lipatan vokal memproduksi suara melalui jalan
udara, glotis, serta lipatan produksi gelombang suara. Faktor yang menentukan frekuensi puncak
bunyi dan produksi bergantung pada panjang ketegangan regangan yang membangkitkan
frekuensi dan getaran yang diproduksi. Ketegangan dari vita suara dikontrol oleh otot kerangka
dibawah kontrol korteks.
Fungsi laring

1. Fonasi, disesuaikan dengan vibrator atau pita suara yang mrupakan lipatan-lipatan
sepanjang dinding leteral laring yang diregangkan dan diatur posisinya oleh beberapa otot
khusus dan batas laring. Struktur dasar laring memperlihatkan bahwa setiap pita suara
diregangkan antara kartilago tiroidea. Otot-otot khusus ini mengatur tingkat posisi dan
tingkat peregangan pita suara yang diperlihatkan. Getaran pita suara bergetar kearah
lateral. Penyebab getaran ini adalah apabila pita suara satu sama lain berdekatan dan
udara dihembuskan. Tekana udara dari bawah mendorong pita suara sehingga terpisah
satu sama lain. Aliran udara cepar diantara tepi-tepi pita suara menciptakan suatu ruangan
hampa parsial. Pita suara terbuka meneruskan suatu pola getaran. Tinggi nada suara
diciptakan oleh laring dan dapat diubah dalam dua cara, peregangan atau pengendoran
pita suara dan mengubah bentuk dan massa tepi-tepi pita suara. Bila dipancarkan suara
berfrekuensi sangat tinggi, M. tiroaritenoideus berkontraksi sedemikian rupa hingga pita
suara meruncing dan menipis. Sewaktu frekuensi rendah dipancarkan, M. tiroaritenoideus
berkontraksi dengan pola berbeda posisi menebal dan agak tumpul, bentuk pita suara
dapat diubah dengan berbagai jenis fonas.
2. Artikulasi dan resonansi. Ada tiga organ utama yang berfungsi dalam artikulasi, yaitu
bibir, lidah, dan palatum. Resonasi terdiri dari mulut, hidung (paranasalis), faring dan
rongga dada. Sifat resonasi berbagai struktur dilukiskan oleh perubahan kualitas.

Fungsi trakea

Mukosa trakea terdiri dari epitel keras seperti lamina yang berisi jaringan serabut-serabut
elastis. Jaringan mukosa ini berisi glandula mukosa yang sampa kepermukaan epital
menyambung kepembuluh darah bagian luar. Submukosa trakea menjadikan dinding trakea kaku
dan melindungi serta mencegah trakea mengempis. Kartilago antara trakea dan esofagus
lapisannya berubah menjadi elastic pada saat proses menelan sehingga membuka jalan makanan
dan makanan masuk kelambung. Rangsangan saraf simpatis memperlebar diameter trakea dan
mengubah besar volume saat terjadinya proses pernafasan.
Fungsi bronkus dekstra

1. Menyaring udara pernapasan:Silia pada sel – sel epitel berperan dalam penyaringan udara
pernapasan. Fungsi penyaringan ini sama dengan penyaringan yang terjadi di dalam hidung.
Hanya saja penyaringan udara yang terjadi di dalam bronkus hanya sekedar penyaringan
sekunder.

2. Melembabkan udara pernapasan:Mukus atau lendir yang dihasilkan oleh sel- sel epitel
bronkus berfungsi untuk melembabkan atau menghangatkan udara pernapasan. Suhu lingkungan
akan mempengaruhi udara pernapasan. Ketika cuaca panas, maka udara panas yang masuk akan
dilembabkan oleh mukus. Dan sebaliknya ketika udara dingin masuk, mukus ini akan
menghangatkan udara tersebut. Sehingga tidak terjadi perbedaan suhu.

3. Menangkap kotoran yang masuk bersama udara pernapasan:Mukus yang dihasilkan oleh epitel
selain untuk melembabkan udara seperti pada poin 2, juga berperan menangkap kotoran atau
debu atau partikel yang terbawa masuk bersama udara pernapasan. Debu atau kotoran ini akan di
keluarkan melalui mulut.4. Menyalurkan oksigen dari lingkungan ke dalam tubuh:Bronkus
menghubungkan lingkungan dan organ tubuh bagian dalam. Hal ini berhubungan dalam
penyaluran oksigen dari lingkungan ke dalam tubuh.

5. Menyalurkan karbondioksida dari dalam tubuh ke lingkungan:Sebaliknya dari poin 4, bronkus


menghubungkan bagian dalam tubuh yang mengeluarkan karbondioksida ke lingkungan.

6. Menghubungkan trakea dengan paru – paru:Bronkus terdapat di dalam rongga dada


merupakan saluran yang langsung berhubungan dengan paru – paru. Melalui bronkus inilah
hubungan antara paru- paru dan organ pernapasan lainnya terjalin (hidung, trakea).

7. Menopang paru – paru:Bronkus tersusun atas tulang rawan, bronkus masuk ke dalam paru –
paru yang lunak. Dengan tulang rawan ini bronkus dapat menopang paru - paru.

Fungsi paru-paru

1. Sebagai Alat Respirasi


Manusia membutuhkan oksigen untuk membantu dalam proses metabolisme tubuh. Paru-
paru merupakan salah satu dari sistem pernafasan manusia.
2. Sebagai Sistem Ekskresi
Yakni mengeluarkan CO2 (karbondioksida) dan H2O (uap air). Ini adalah fungsi utama
paru-paru bagi tubuh manusia.
3. Pengendalian pH darah
Yakni dengan cara mengubah tekanan CO2.
4. Sebagai Reservoir
Paru-paru juga berfungsi sebagai reservoir darah didalam tubuh manusia.
5. Mengubah angiotensin I menjadi angiontensin II yang dilakukan oleh enzim angiontensin
converting

Fungsi diafragma

Ketika menarik napas, rongga dada mengembang dan diafragma akan berkontraksi
menjadi lebih datar. Ini memudahkan udara atau oksigen bergerak masuk menuju paru-paru
karena tekanan rongga dada turun mendadak. Sedangkan ketika menghembuskan napas,
diafragma akan mengendur hingga membuat ukuran paru-paru turut mengecil.Tekanan udara
dalam rongga dada meningkat dan udara mengalir keluar. Selain berguna dalam fungsi
pernapasan, diafragma juga memiliki beberapa fungsi lain. Diafragma membantu ketika kita
muntah, buang air kecil, dan buang air besar. Caranya dengan meningkatkan tekanan rongga
perut. Diafragma juga mencegah terjadinya refluks gastroesofageal (naiknya asam lambung ke
kerongkongan) dengan menjaga tekanan pada kerongkongan

Fungsi sistem pernafasan

Fungsi dari sistem pernapasan adalah pertukaran gas antara tubuh dan udara luar. Proses
ini, disebut respirasi, sebenarnya terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama, oksigen di udara
ditarik ke dalam tubuh dan karbon dioksida dilepaskan dari tubuh melalui saluran pernapasan.
Pada bagian kedua, sistem peredaran darah memberikan oksigen ke sel-sel tubuh dan mengambil
karbon dioksida dari sel-sel dalam kembali. Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan.
Pada paru-paru di manaoksigen ditransfer dari sistem pernapasan dengan sistem peredaran darah.
Fungsi sistem pernapasan lainnya : memasok oksigen ke sel-sel dan menghilangkan karbon
dioksida, mempertahankan tubuh terhadap invasi mikroorganisme, mengontrol pH darah tubuh

Anda mungkin juga menyukai