Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN SPIRITUAL

STASE KDP
DI RUANG NILAM II RUMAH SAKIT
MOCH. ANSARI SALEH

OLEH :
ELY PURNAMA
1914901110021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS
TAHUN 2019-2020
LAPORAN PENDAHULUAN
SPIRITUAL

A. Definisi
Spiritualitas adalah suatu keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha
Kuasa, Maha Pencipta (Hamid, 1999 dalam Yusuf 2016). Menurut McEwan
dalam Potter & Perry (2010) spiritual adalah segala sesuatu yang menjadi
pusat dari semua aspek kehidupan seseorang. Pemenuhan kebutuhan spiritual
sangat penting karena semua aspek kehidupan klien dipengaruhi oleh spiritual.

Keyakinan spiritual akan berupaya mempertahankan keharmonisan,


keselarasan dengan dunia luar. Berjuang untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang menghadapi penyakit fisik, stres emosional,
keterasingan sosial, bahkan ketakutan menghadapi ancaman kematian. Semua
ini merupakan kekutan yang timbul diluar kekuatan manusia. Keyakinan
spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan dan perilaku perawatan diri klien.

B. Fisiologi Kebutuhan Dasar


Faktor yang mempengaruhi spiritualitas seseorang adalah:
1. Perkembangan.
Usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan
spiritual, karena setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini
kepercayaan terhadap Tuhan.
2. Keluarga.
Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi kebutuhan
spiritual, karena keluarga memiliki ikatan emosional yang kuat dan selalu
berinteraksi dalam kehidupan sehari – hari.
3. Ras / suku.
Ras / suku memiliki keyakinan / kepercayaan yang berbeda – beda,
sehingga proses pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai
dengan keyakinan yang dimiliki.
4. Agama yang dianut.
Keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat
menentukan arti pentingnya kebutuhan spiritual.
5. Kegiatan keagamaan.
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan
dirinya dengan Tuhan, dan selalu mendekatkan diri kepada penciptanya

C. Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan Religiusitas (00169)
Gangguan kemampuan untuk melatih ketergantungan pada keyakinan dan/
atau berpartisipasi dalam ritual tradisi kepercayaan tertentu
2. Distress spiritual (00066)
Suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan hambatan
kemampuan untuk menglami makna hidup melalui hubungan dengan diri
sendiri, dunia atau kekuatan yang Maha- Tinggi
3. Ansietas Kematian (00147)
Perasaan tidak nyaman atau gelisah yang samar atau yang ditimbulkan
oleh persepsi tentang ancaman nyata atau imajinasi terhadap eksistensi
seseorang

D. Batasan Karakteristik
1. Hambatan Religiusitas (00169)
Keinginan untuk berhubungan Distress tentang perpisahan
kembali dengan pola keyakinan darikomunitas kepercayaan
sebelumnya
Keinginan untuk berhubungan lagi Mempertahankan pola keyakinan
dengan adat istiadat sebelumnya agama
Kesulitan mematuhi keyakinan agama Memeprtahankan kebiasaan
yang dianut agama
Kesulitan mematuhi ritual keagamaan
yang dianut

2. Distress spiritual (00066)


Ansietas Insomnia
Menangis Mempertanyakan identitas
Keletihan Mempertanyakan identitas
Ketakutan Mempertanyakan makna penderitaan
Hubungan dengan diri sendiri
Marah Kurang diterima
Kurang pasrah Strategi koping tidak efektif
Perasaan tidak dicintai Kurang dorongan
Rasa bersalah Merasa hidup kurang bermakna
Hubungan dengan orang lain
Perasaan asing Menolak interaksi dengan orang terdekat
Menolak interaksi dengan Perpisahan dari sistem pendukung
pemimpin spiritual
Hubungan dengan seni, musik, literature, alam
Penurunan ekspresi tentang pola Tidak berminat membaca literature
kreativitas sebelumnya spiritual
Tidak berminat pada alam
Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari diri sendiri
Marah terhadap kekuatan yang Ketidakmampuan mengalami pengalaman
lebih besar dari dirinya religiusitas
Perasaan diabaikan Tidak berdaya
Ketidakmampuan introspeksi Mengungkapkan penderitaan
Ketidakmampuan berdoa Meminta menemui pemimpin keagaamaan
Ketidakmampuan berpartisipasi Perubahan yang tiba-tiba dalam praktik
dalam aktivitas keagamaan spiritual

3. Ansietas Kematian (00147)


Kekhawatiran membebani pemberi Ketakutan terhadap proses panjang
asuhan menjelang ajal
Kesedihan yang mendalam Ketakutan tentang proses kematian
Ketakutan mengalami sakit terminal Ketidakberdayaan
Ketakutan kehilangan kemampuan Ketakutan menderita karena menjelang
mental saat menjelang ajal ajal
Ketakutan akan nyeri menjelang ajal Ketakutan cepat mati
Pikiran negative terkait kematian dan Kekhawatiran mengenai dampak kema
menjelang ajal seseorang terhadap orang terdekat
E. Faktor yang berhubungan
1. Hambatan Religiusitas (00169)
a. Kurang pemahaman tentang semua pilihan perawatan kesehatan yang
tersedia
b. Ketidakmampuan untuk menyatakan secara adekuat persepsi tentang
pilihan perawatan kesehatan
c. Kurang waktu untuk membahas pilihan perawatan kesehatan
d. Kurang percaya diri mendiskusikan secara terbuka pilihan perawatan
kesehatan
e. Kurang informasi tentang pilihan perawatan kesehatan
f. Kurang privasi untuk membahas secara terbuka pilihan perawatan
kesehatan
g. Kurang percaya diri dalam mengambil keputusan
h. Populasi berisiko: keterbatasan pengalaman dalam mengambil
keputusan, hierarki kekuarga tradisional, hierarki sistem perawatan
kesehatan tradisional
2. Distress spiritual (00066)
a. Ansietas k. Nyeri
b. Kesepian l. Persepsi tentang tugas yang
tidak selesai
c. Harga diri rendah m. Asing dengan diri sendiri
d. Depresi n. Perpisahan dari sistem
pendukung
e. Hambatan mengalami kasih sayang o. Asing tentang sosial
f. Perubahan ritual religious p. Gangguan sosiokultural
g. Perubahan praktik spiritual q. stresor
h. Konflik budaya r. penyalahgunaan zat
i. Perubahan lingkungan
j. Ketidakmampuan memafkan
k. Peningkatan ketergantungan pada orang lain
l. Hubungan yang tidak efektif
3. Ansietas Kematian (00147)
a. Antisipasi efek yang merugikan dari ansietas umum
b. Antisipasi dampak kematian pada orang lain
c. Antisipasi nyeri
d. Antisipasi penderitaan
e. Pembahasan mengenai topic kematian
f. Tidak menerima kematian sendiri
g. Observasi terkait kematian
h. Merasa dekat dengan kematian
i. Ketidakpastian tentang kekuatan yang lebih tinggi
j. Ketidakpastian tentang kehidupan setelah mati
k. Ragu mengenai menghadapi kekuatan yang lebih tinggi
l. Ketidakpastian tentang prognosis
m. Populasi berisiko : mengalami proses menjelang ajal, mengalami hapir
mati, dan observasi terkait proses kematian
n. Kondisi terkait : pengakit terminal

F. NOC NIC
1. Hambatan Religiusitas (00169)
a. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan: Setelah diberikan intervensi diharapkan kebutuhan spiritual
terpenuhi
Kriteria hasil:
1) Terbantu dalam menjalankan spiritual keagamaan
2) Terpenuhi dalam menjalankan keyakinan
b. Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
Fasilitasi berupaya untuk membantu kebutuhan
perkembangan spiritual pasien dalam menjalankan kebutuhan
spiritual yang mampu dilaksanakan.
Dukungan lingkungan memantau keadaan lingkungan yang
diharapkan sesuai dengan norma
keagamaan yang dianutnya
Dukungan spiritual membantu kegiatan religiusitas pasien
seperti berdoa, musik spiritual, ceramah
keagamaan, bantuan aktivitas spiritual.
Inspirasi harapan harapan yang baik dapat menjadi
persepsi yang berpengaruh positif bangi
semangat pasien
2. Distress spiritual (00066)
a. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan: Setelah diberikan intervensi distress spiritual dapat teratasi
Kriteria hasil:
1) Perasaan kedamaian
2) Kemampuan berdoa
3) Kontrol Kecemasan Diri
b. Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
Dukungan Spiritual Dengan dukungan yang adekuat
- Gunakan komunikasi terapeutik memberikan kekuatan pasien
dalam membangun hubungan saling untuk menerima keadaan diri
percaya dan caring
- Dorong individu untuk meninjau
ulang masa lalu dan berfokus pada
kejadian dan hubungan yang
memberikan dukungan dan
kekuatan spiritual
- Perlakukan individu dengan hormat
dan bermartabat
- Sediakan musik spiritual, literatur,
radio maupun program spiritual di
televisi bagi individu
Pengurangan Kecemasan Dengan berkurangnya
- Gunakan pendekatan yang tenang kecemasan pasien akan
dan meyakinkan memudahkan pasien untuk
-  Berada disisi klien untuk menerima intervensi
meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
- Lakukan usapan pada
punggung/leher dengn cara yang
tepat
- Dengarkan klien
- Ciptakan atmosfer rasa aman untuk
meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
Sentuhan Untuk memberikan dukungan
Letakkan tangan di pundak pasien emosi terhadap pasien
kalau perlu pegang tangan pasien

3. Ansietas Kematian (00147)


a. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan : setelah diberikan intervensi pasien dapat menunjukkan
kepahaman tentang kematian.
Kriteria hasil: pasien menunjukkan ketenangan dan keyakinan tentang
kematian sesuai agamanya
b. Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
Identifikasi kehilangan mengkaji awal tentang perasaan
klien tentang kehilangan/kematian
Fasilitasi proses berduka menghadirkan sikap evaluasi diri
dan tujuan selama kita hidup
adalah bekal untuk kematian.
Dukung pasien untuk menjalankan kebiasaan agama
mengimplementasikan kebiasaan budaya, adalah upaya bentuk ketenangan
agama yang terkait dengan kehilangan. dalam proses kematian
Identifikasi sumber dukungan lain keluarga, saudara, orang terdekat
yang mampu meningkatkan
semangat klien dan menerima
masuka bagi klien
Gunakan bahasa yang jelas, tunjukan komunikasi yang baik dapat
sikap empati dan dukung perasaan pasien meningkatkan kepercayaan pasien
dan menjadi semangat pasien
untuk menuju proses kesembuhan

Daftar Pustaka

Butcher, Howard, Bulechek, Gloria, Dochterman, Joanne and Wagner, Cheryl.


.2018. Nursing Interventions Classifications (NIC). 7th Edition.
Singapore: Elsevier Inc.
Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Edisi. 11. Jakarta: EGC.
Moorhed, Sue, Swanson, Elizabeth, Johnson, Marion and L. Maas, Meridean.
2018. Nursing Outcomes Classifications (NOC). 6th Edition.
Singapore: Elsevier Inc.
A. Potter, & Perry, A G (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep Proses dan Praktik Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC
Kasiati. (2016). Kebutuhan Dasar manusia 1I.Kemenkes RI
Yusuf.A (2016) .Kebutuhan Spiritual Konsep dan Aplikasi dalam Asuhan
Keperawatan. Jakarta:MW Media

Banjarmasin, 23 Oktober 2019

Preseptor Klinik, Ners Muda,

(Siti Rusmiladiyah, S.Kep., Ns) (Ely Purnama, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai