Laju pernapasan sama dengan frekuensi pernapasan. Metode paling sederhana untuk
menentukan frekuensi pernapasan adalah dengan menghitung langsung (secara manual) gerak
naik-turun dinding rongga dada. Pengukuran laju pernafasan dilakukan dengan menghitung
satu kali ekspirasi dan satu kali inspirasi selama satu menit. Dalam melakukan pengukuran
laju pernafasan, pasien atau klien tidak boleh mengetahui bahwa ia sedang diukur laju
nafasnya, dikarenakan apabila si pasien mengetahuinya maka hasil yang di dapat tidak akan
natural, jadi agar pasien tidak menyadari bahwa sedang diukur nafsnya, maka bias
melakukan pengalihan perhatian pada pasien tersebut degan pura pura melakukan
pengukuran nadi. Adapun metode pengukuran laju pernapasan lainnya adalah dengan
mendengar bunyi napas (breathing sounds) melalui stetoskop, dan metode pengukuran detak
jantung juga sangat sederhana dengan menghitung secara manual dengan cara menghitung
kecepatan/loncatan aliran darah pada rongga dada, dibelakang lutut (popliteal arteri), ditengah-
tengah kaki, bagian dalam siku (bawah otot bisep), pergelangan tangan, di atas perut (abdominal
aorta), daun telinga, jari-jari tangan, dan leher.
Cheyne-stokes Pernapasan bertahap, cepat, dan lebih Peningkatan TIK, gagal ginjal, gagal
dalam kemudian menjadi lambat jantung, overdosis obat.
berbeda dengan apnea
Biot Pernapasan cepat dan dalam dengan Gangguan meningitis, kondisi
periode berhenti tidak teratur gangguan sistem saraf pusat.
Kussmaul Pernapasan cepat dan dalam tanpa Gagal ginjal, asidosis metabolik,
berhenti ketoasidosis diabetes
Apneustik Panjang, tarikan napas dalam diikuti Disfungsi pusat pernapasan
hembusan pendek
Hiperventilasi Hiperapnea teratur terus menerus Lesi otak tengah
neurogenik
pusat
Aktaksik Sangat tidak teratur Kerusakan pusat pernapasan pada
medula
https://gustinerz.com/pola-pernapasan-normal-dan-abnormal/
https://journal.umy.ac.id/index.php/mt/article/view/8696
https://gustinerz.com/tanda-tanda-vital-berdasarkan-usia/