Anda di halaman 1dari 22

HIPERTENSI

I. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995 ) Menurut
WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim
Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 –
104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan
hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan
peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik
( Smith Tom, 1995 ).

II. PENYEBAB
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
( Lany Gunawan, 2001 )
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 %


sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui
dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor yang
sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika umur
bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam
yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan
pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan ( ephedrine,
prednison, epineprin )

III. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan
dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia
simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti
kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi.
Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada
system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi
pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan
ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta
dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang
dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan
peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).

IV. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward K Chung, 1995 )
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah,
selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial
tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazim


Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan
kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan
pasien yang mencari pertolongan medis.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. Pemeriksaan retina
3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung
4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
6. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal
terpisah dan penentuan kadar urin.
7. Foto dada dan CT scan

VI. PENGKAJIAN
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu
dingin
3. Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, factor stress
multipel
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang
meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak dan
kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,
gangguan penglihatan, episode epistaksis
Tanda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal optik
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri
abdomen
8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal
proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok
Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas tambahan,
sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi psotural
10. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala : factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM ,
penyakit ginjal
Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon

VII. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.(5) Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
(2,8)

1. Terapi tanpa Obat


Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
a). Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
b). Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
c). Penurunan berat badan
d). Penurunan asupan etanol

e). Menghentikan merokok


f). Diet tinggi kalium
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
a). Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain
b). Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 %
dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Denyut nadi maksimal
dapat ditentukan dengan rumus 220 – umur
c). Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
d). Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
a). Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek
tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap
tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan
psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
b). Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
d. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan
hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah
kuat(1). Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( JOINT
NATIONAL COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF
HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988 ) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat
beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai

obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang
ada pada penderita(2).
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1 : Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE
inhibitor
b. Step 2 : Alternatif yang bisa diberikan
1) Dosis obat pertama dinaikan
2) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
3) Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca
antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator
c. Step 3 : alternatif yang bisa ditempuh
1) Obat ke-2 diganti
2) Ditambah obat ke-3 jenis lain
d. Step 4 : alternatif pemberian obatnya
1) Ditambah obat ke-3 dan ke-4
2) Re-evaluasi dan konsultasi
3. Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi
yang baik antara pasien dan petugas kesehatan ( perawat, dokter ) dengan
cara pemberian pendidikan kesehatan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi
pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya
b. Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan darahnya
c. Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa
dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas
e. Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan tingginya tekanan darah
atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya dapat diketahui dengan
mengukur memakai alat tensimeter
f. Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu
g. Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup penderita
h. Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
i. Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau keluarga dapat
mengukur tekanan darahnya di rumah
j. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x sehari atau 2 x
sehari
k. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek samping dan
masalah-masalah yang mungkin terjadi
l. Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau mengganti obat
untuk mencapai efek samping minimal dan efektifitas maksimal
m. Usahakan biaya terapi seminimal mungkin
n. Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering
o. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang ditentukan.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali
pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi.

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard
Intervensi keperawatan :
a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat
b. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
c. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
e. Catat edema umum
f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
h. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
i. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
j. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
k. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
l. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
m. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi

Hasil yang diharapkan :


Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD
Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima
Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil

2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral


Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Intervensi keperawatan :
a. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan
b. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
c. Batasi aktivitas
d. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
e. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
f. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman,
tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi

Hasil yang diharapkan :


Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman

3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan
sirkulasi
Tujuan : sirkulasi tubuh tidak terganggu
Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur
b. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan
arteri jika tersedia
c. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan
d. Amati adanya hipotensi mendadak
e. Ukur masukan dan pengeluaran
f. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan
g. Ambulasi sesuai kemampuan; hibdari kelelahan

Hasil yang diharapkan :


Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan : TD
dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai
laboratorium dalam batas normal.
Haluaran urin 30 ml/ menit
Tanda-tanda vital stabil

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan
perawatan diri
Tujuan ;Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi
a. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur
b. Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress
c. Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping
atau efek toksik
d. Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter
e. Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter : sakit kepala,
pusing, pingsan, mual dan muntah.
f. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil
g. Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat
h. Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan
i. Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat, jumlah yang
diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein, teh serta alcohol
j. Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan

Hasil yang diharapkan :


Pasien mengungkapkan pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan perawatan dini
Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000

Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001

Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta, Penerbit Hipokrates,
1999

Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003

Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit
Arcan, 1995

Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit Arcan, 1996

Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002

Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh Petrus
Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995

Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian lewat vitamin, gizi dan diet, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
Tucker, S.M, et all . Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan evaluasi , Edisi V,
Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1998
LAPORAN KASUS HIPERTENSI PADA LANSIA

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn”A” DENGAN GANGGUAN


SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI
DI DESA REROTBAGEK POLAK KEC. LABUAPI LOMBOK BARAT

Hari/ tanggal : Selasa, 11 Maret 2014


Nama kelompok : Kelompok X (Sepuluh)
Tempat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi
Tingkat/ Semester : 3/ VI

A.  PENGKAJIAN
1.    IDENTITAS
Nama : Tn”A”
Umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : Tidak Tamat SD
Keluarga yang dapat dihubungi : Ny”A”
Riwayat pekerjaan kelurga : Buruh Batu
2.    RIWAYAT KESEHATAN
2.1  Keluhan Utama : Pusing
2.2  Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak 3
hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitny
dating sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah berobat ke
dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur,
klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah
hipertensi.
2.3  Riwayat Penyakit Dahulu
Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,
3.    STATUS FISIOLOGIS
3.1  Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.
3.2  Tanda-tanda vital klien
TD : 160/90 mmHg
N : 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
BB : 45 kg
3.3  Pengkajian Head to Toe
a.       Kepala
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri
tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
b.      Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,
penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri dan
tidak ada benjolan.
c.       Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung, tidak
ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.
d.      Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak
kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat
mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
e.       Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri tekan
pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan, pendengaran masih bagus
f.       Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis, klien
mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).
g.      Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
h.      Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i.        Genetalia
Tidak terkaji
j.        Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
k.      Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.
4.      PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA
4.1  Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik kursi
maupun lantai, dan tampak klien tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah berdiri klien
berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan, pandangan mata
kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat mengambil sesuatu
klien tampak perlahan-lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat
membungkukkan badan.
4.2  Komponen gaya berjalan dan gerakan
Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah secara
hati-hati dan perlahan, jalan tampak sempoyongan.
5.      PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-anaknya
karena ke empat anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang berinterakasi
dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih bagus dan baik,
emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak bicara dan
memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.
6.      PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
Katz index
No Kegiatan Mandiri Bantuan Bantuan
. Sebagian Penuh
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke Kamar Kecil
4. Berpindah Tempat
5. BAK/BAB
6. Makan/Minum
Keterangan : klien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau
bantuan aktif dari orang lain.
7.      STATUS KOGNITIF / AFEKTIF
a.       Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ )
Pertanyaan :
Benar Salah Nomo Pertanyaan Jawaban
r
√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 11
√ 2 Hari apa sekarang ? Rabu
√ 3 Apa nama tempat ini ? Bangsal
√ 4 Dimana alamat anda ? Bansal
√ 5 Berapa umur anda ? 65 tahun
√ 6 Kapan anda lahir ? Lupa
√ 7 Siapa presiden Indonesia ? SBY
√ 8 Siapa presiden Indonesia Tidak tau
sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama kecil anda ? ati
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17, 14, 11, 8, 5,
pengurangan 3 dari setiap
angka baru, secara menurun
JUMLAH Benar : 6
Salah : 4
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil 7 benar dan 3
salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Tn”A” kerusakan ringan.

b.      MMSE (Mini Mental Status Exam)


No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 1 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2012 (Benar)
Musim :kemarau
Tanggal :11
Hari :Rabu (Benar)
Bulan :maret
2 Orientasi 5 3 Dimana sekarang kita berada ?
Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : jawa (Benar)
Kabupaten/kota : malang (Benar)
Panti :-
Wisma:-
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal :
kursi, meja, kertas), kemudia
ditanyakan kepada klien, menjawab :
1.        kursi
2.        meja
3.        kertas
4 Perhatian 5 2 Meminta klien berhitung mulai dari
dan 100 kemudia kurangi 7 sampai 5
kalkulasi tingkat.
Jawaban :

1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai
1)
6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjukan benda
tersebut).
Minta klien untuk mengulangi kata
berkut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :tidak ada, jika dan
tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3 langkah.
1. Ambil kertas ditangan anda
2. lipat dua
3. dan taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut (bila aktifitas sesuai perintah
nilai satu poin.
“tutup mata anda”
Perintahkan kepada klien untuk
menulis kalimat dan menyalin
gambar.
Total nilai 30 18

Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah
Tn”A” mengalami gangguan kognitif sedang.
8.      PENGKAJIAN sTATUS mENTAL
Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah berkecil
hati tentang masa depan karena klien merasa senang tinggal bersama cucu dan istrinya, klien
tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena berhasil dalam menjadi
kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang sekarang, klien mengatakan
cepat lelh apabila melakukn aktivitas yang berlebihan.
9.      PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL
a.       Masalah Emosional
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada
malam hari untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan orang
lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien
mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.
10.  PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari dan
minum kopi setiap hari.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a.       Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2 porsi
makanan dengan lauk pauk seadanya, klien tidak senang makan tampa garam, klien juga
mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan makanan,
klien minum 7-8 gelas per hari.
b.      Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan ingin
kencing, klien jarang tidur siang, klien sering merenung nasib cucu-cucunya, saat waktu luang
klien biasanya bermain dengan cucu nya.
c.       Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan
konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.
d.      Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien berusaha
untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya.
e.       Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun,
sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari sekali.
11.  PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.       Pemukiman
Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan istri dan 3 orang cucu-cucunya,
bentuk rumah petak dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap genteng
berdindingkan tembok, lantai semen. Kebersihan lantai kurang, ventilasi <15% luas lantai dan
teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan ukuran rumah yang sempit, cara
pengaturan dalam hal menata perabotan kurang dimana sepeda gayung di letakkan di ruang tamu
dan tertumpuk dengan barang-barang yang lain, alat rumah tangga tidak lengkap karena karpet
atau kursi tempat duduk tamu tidak ada.Kulkas tidak ada dan tempat gallon untuk air bersih tidak
ada dan banyak yang lainnya.
b.      Sanitasi
sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Tn”H” mengatakan air yang diminum air biasa
tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban leher angsa dan dengan jarak <
10 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah tidak lancer, bekas sampah biasanya
dibuang sembarang ke kali
c.       Fasilitas
klien tidak memelihara ternak dan tidak bekerja sebagai nelayan, anak-anaknya kebanyakan
bekerja sebagai buruh batu, tidak terdapat sarana olah raga, taman dan ruang pertemuaan.Sarana
hiburan yang ada hanyalah televisi.
d.      Keamanan Dan Transportasi
Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan kebakaran dan bencana
Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu handphone.
B.  DIAGNOSA
1.      Analisa Data
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. DS: Gangguan rasa
Arteri besar kehilangan
-          klien mengeluh sakit aman nyeri
kelenterun dan menjadi
kepala
kaku
-          sakit kepalanya
berdenyut-denyut
-          Klien mengatakan Pembuluh darah tidak
tearasa kaku di dapat mengembang
kuduknya
-          Klien mengatakan Vasokonstriksi pembuluh
sakit kepaalanya dating darah
sewaktu-waktu
-          Klien mengeluh
penglihatannya kabur TD

DO:
-          Klien tampak sering
memegangi kepalanya Peningkatan
-          Lien tampak lemah tekanan vaskuler serebral
-          Skala nyeri 5 (0-10)
sedang.
-          TTV
TD: 160/90 mmHg
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg

2. DS: Hipertensi Kurang


-          Klien mengatakan pengetahuan
kurang tahu tentang Kurang
penyakit hipertensi. informasi
-          Klien tidak tahu mengenai penyakit dan
penyebab hipertensi terapi
-          Klien mengatakan
makan makanan yang
sama dengan
keluarganya, tampa
adanya perbedaan
DO:
-          Klien bertanya
tentang penyakitnya.
-          TTV
TD: 160/90 mmHg
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg

3. DS: Gaya hidup Resiko Kelebihan


-          Klien mengatakan Volume Cairan
tidak senang makan Hipertensi
tampa garam
-          Klien mengatakan
makan makanan yang Vasokontriksi
dengan yang di Pembuluh darah ginjal
konsumsi keluarga
Penurunan aliran darah

DO: Peningkatan
-          Klien mengatakan aldosteron
makan makanan yang
sama dengan
Retensi
keluarganya
Na
-          TTV:
TD: 160/90 mmHg
edema
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg

4.      Rumusan Diagnosa


a.       Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral di
tandai dengan klien Mengeluh pusing kepala dan leher bagian belakang terasa berat dan
sakit/nyeri, pusing dirasakan terutama saat berjalan, skla nyeri 5, Klien tampak sering
memegangi kepalanya, penglihatan kabur, TTV : TD :60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7
o
C, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
b.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi di
tandai dengan klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit hipertensinya, klien tampak sering
bertanya tentang penyakitnya TTV : TD:60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7 oC, RR: 20 x/menit,
BB: 45 kg.
c.       Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema

C.    INTERVENSI KEPERAWATAN


No. Tujuan dan Kriteris Intervensi
No Rasional
Dx Hasil Keperawatan
1 Setelah dilakukan 1.      Kaji keadan umum 1.   Keadan umum
kunjungan rumah klien. menunjukkan
selama 2x60 menit keadaan klien
diharapkan pasien dapat secarautuh dan
mengontrol nyeri atau dengan mengetahui
sakit kepala hilang atau tanda-tanda vital
berkurang dengan terutama tekanan
kriteria hasil : darah. Untuk
-          Klien tidak menentukan
mengungkapkan adanya tindakan
nyeri atau sakit kepala. selanjutnya.
-          Klien tampak
nyaman. 2.   Untuk
-          Tanda-tanda vital mengetahui tingkat
dalam batas normal 2.      Kaji tingkat nyeri nyeri klien dengan
terutama tekanan darah klien. menggunakan
(TD : normal 110-130 pengkajian PQRST.
mmHg, diastole 70-80
mmHg) 3.   Untuk
mengetahui nyeri
yang dirasakan
klien sehingga bisa
3.      Kaji lokasi intensitas ditentukan
dan skala nyeri. intervensi yang
tepat selanjutnya.

4.   Untuk
menghindari
inssiden kecelakaan
atau terjatuhnya
karena klien pusing.
4.      Bantu pasien dalam
ambulasi sesuai 5.   Mengurangi atau
kebutuhan. menghilangkan
sakit kepala.

6.   Aktifitas yang


meningkatkan
vasokontriksi
5.      Berikan tindakan non menyebabkan sakit
farmakologis kepala.

7.   Analgecik dapat


mengurangi rasa
6.      Berikan penjelasan nyeri
cara untuk
meminimalkan aktifitas
vasokontriksi.
7.      Kolaborasi dalam
pemberian obat analgesic
sesuai indikasi.
2 Setelah dilakukan 1.      Jelaskan tentang 1.   Memberikan
kunjungan rumah batas tekanan darah dasar untuk
selama 2x60 menit normal, tekanan darah pemahaman tentang
diharapkan pasien tinggi dan efeknya. peningkatan
mengetahui informasi tekanan darah
tentang hipertensi mengklarifikasikan
dengan kriteria hasil : istilah medis yang
-          klien sering digunakan.
mengungkapkan Pemahaman bahwa
pengetahuan akan tekanan darah
hipertensi. tinggi dapat terjadi
-          Melaporkan tanpa gejala
pemakaian obat-obatan shingga
sesuai program. memungkinkan
- pasien untuk
melanjutkan
pengobatan
meskipun sudah
merasa sehat.

2.   Supaya klien


tahu dan
2.      Jelaskan sifat memungkinkan
penyakit dan tujuan dari pasien untuk
p0engobatan dan melanjutkan
prosedur. pengobatan.

3.   Supaya klien


3.      Jelaskan pentingnya bisa mengontrol
lingkungan yang tenang, stress.
tidak penuh dengan 4.   Mengurangi
stress. resiko keracunan
dan over dosis obat
4.      Diskusikan tentang dan supaya
obat-obatan : nama obat, pengobatan lancar
dosis obat, waktu karena pasien sudah
pemberian obat, dan paham dan tahu
tujuan pemberian obat mengenai obat-
dan efek samping obat. obatan yang
diberikan.

5.   Menambah
pengetahuan klien
5.      Berikan pendidikan sehingga klien bisa
kesehatan tentang cara mencegah dan
mencegah dan mengatasi mengatasi
hipertensi. hipertensi.

6.   Untuk
6.      Anjurkan klien untuk menghindari
tidak mengonsumsi peningkatan
makanan dan minuman tekanan darah.
yang dapat meningkatkan
tekanan darah.
7.   Mengetahui
7.      Evaluasi tingkat sejauh mana klien
pengetahuan klien. mengetahui dan
memahami tentang
penyakitnya

3 Setelah di lakukan 1.      Kaji pola makan 1.      Penurunan


tindakan keperawatan klien atau diet terhadap aliran ginjal
selama 3x60 menit di inadekuat masukan mengakibatkan
harapkan tidak terjadi protein peningkatan
kelebihan volume 2.      Dorong klien antidiuritik
cairan denan criteria untukmenurunkan menyebabkan
hasil : masukan garam retensi air dan Na.
-       Tidak ada edema 3.      Lakukan tindakan 2.      Peningkatan
-       BB normal untuk melindungi tubuh kadar Na dalam
-       TTV dalam vbatas dari ceder dan edema darah dapat
normal menyebabkan
-       Bunyi napas dan edema
jantung normal 3.      Kulit edema,
dapat mudah
cedera, dan kulit
kering lebih rentan
untuk rusak dan
cedera.
D.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ No
Implementasi Respon hasil Paraf
Tgl/Jam Dx
1. 1 1.      Mengkaji keadaan 1.   Hasil keadaan umum
Selasa umum klien dan tanda- klien sedang. TTV :
11-03 14 tanda vital (Td, S, N, TD : 160/100 mmHg, S :
16.00 Rr). 36,7 C,
N : 87x/menit,
RR:20x/menit.

2.      Mengkaji tingkat 2.   P: Nyeri dirasakan


nyeri klien dengan pada kepala
menggunakan skala Q: nyeri dirasakan
PQRST. berdenyut-denyut
R:Nyeri kepala
S : Skala nyeri sedang 5
(0-10)
T: nyeri dirasakan
sewaktu waktu
3.   Klien mengatakan
3.      Mengkaji lokasi, nyeri dirasakan pada
intensitas, dan skala kepala dan leher dibagian
nyeri. belakang (kaku kuduk),
nyeri dirasakan terus-
menerus semakin berat
saat berjalan, nyeri
dirasakan pada angka 5
(skala 0-10).
4.   Klien tampak
4.      Memberikan memperhatikan dan
penjelasan cara untuk mendengarkan penjelasan
meminimalkan aktivitas perawat
vasokontriksi seperti
mengejan saat BAB,
batuk panjang dan
membungkuk 5.   Obat sudah diberikan
. ke pasien dan
5.      Memberikan terapi menjelaskan cara
obat sesuai indikasi : penggunaan obat dan efek
captopril 12,5 mg 1x1. samping obat, klien
tampak mengerti dengan
penjelasan perawat.

selasa 2 1.      Menjelaskan1.   Klien tapak mendengar


11-03-14 pengertian hipertensi
pnjelasan perwat
16.30 kepada pasien 2.   Klien tampak
2.      Menjelaskan kepadamendengarkan dan
klien tentang pentingnya memperhatikan saat
menjaga lingkungandiberikan penjelasan oleh
yang tenang. perawat, dank lien
mengerti.
3.      Berdiskusi atau 3.   Klien mengerti dengan
memberitahu klien penjelasan yang diberikan
tentang obat-obatan oleh perawat dank lien
nama obat yang mengatakan akan
diberikan captopril 12,5 meminum obatnya secara
mg diminum 1x1 setelah teratur.
makan,
4.   Klien tampak
4.      Menjelaskan factor memperhatikan dan
yang memperberat tampak mengangguk dan
hipertensi, seperti akan melakukan saran
Menganjurkan klien yang diberikan perawat.
untuk tidak
mengkonsumsi makanan
yang tinggi garam dan
jangan meminum kopi,
the, merokok karena
dapat meningkatkan
tekanan drah.

Selasa 1.      Mengukur tanda- 1.      TD : 160/90 mmHg


11-03-14 tanda vital TD, N, S, RR N : 87 x/mnt
08.00 2.      Menimbang berat S : 36,7oC
badan klien RR : 20x/mnt
3.      Menanyakan 2.      BB: 45 Kg
keluhan klien 3.      Klien mengeluh sakit
4.      Mengkaji penybab kepala
sakit kepala 4.      Tekanan darah
5.      Menganjurkan klien 160/90 mmHg
untuk mempertahankan 5.      Klien tampak tirah
tirah baring baring, tampak mengiuti
6.      Menganjurkan klien anjuran perawat
untuk diet rendah garam 6.      Klien tampak mau
mendengar anjuran
perwat

2. 1. 1.      Mengobservasi 1.      TD : 140/90 mmHg


Jumat Tanda-tanda Vital klien. N : 84x/mnt
14-03-14 2.      Memantau keadaan S:36,7oCt
08.30 umum klien RR: 20x/mnt
3.      Memberikan klien 2.      Keadaan umum klien
penyuluhan tentang baik, sudh tidak ada
hipertensi keluhan
4.      Menganjurkan klien 3.      Klien tampak
untuk menghindari mendengar dan mengerti
makan makanan tinggi 4.      Klien tampak
garam mengikuti saran dari
perawat.
2. 1.      Memberikan 1.      Klien tampak
pendidikan kesehatan mendengarkan perawat
kepada klien 2.      Klien tampak
2.      Memberikan mengerti dan mengikuti
penyuluhan tentang serta berpartisipasi dalam
makanan yang harus di penyembuhannya
konsumsi pada psien 3.      Klien mengatakan
hipertensi semenjak sakit tidak
3.      Menjelaskan kepada pernah merokok dan
klien untuk menghindari jarang ngopi
merokok dan ngopi 4.      Klien tampak rileks
4.      Menganjurkan klien dan segar tidur 6-7 jam
untuk istirahat yang perhari
cukup untuk
menghindari stress
Jum’at 3. 1.      Keadaan umum klien
14 -03-14 1.      Mengkaji keadaan sedang, TTV (TD :
09.00 umum klien dan 140/90 mmHg, N :
mengkaji TTV (TD, N, 80x/menit,
S, RR). S : 36,8 C,
RR : 18x/menit

2.   Klien makan 3xsehari


2.      Mengkaji pola dengan lauk pauk
makan seadanya dengan sajian
3.      Menimbang berat yang sama dengan
badan klien. keluarganya.
4.      Menjelaskan pada 3.   BB 45 kg
pasien dan keluarga 4.   Klien dan keluarga
tentang pembatasan mengerti
masukan garam 5.   TD 10/90 mmHg
5.      Mengukur Tanda-
tanda vital
6.      Menganjurkan
kepada keluarga untuk
tetap mempertahankan
lingkungan yang aman
dan nyaman.

E.     EVALUASI
No
Hari/Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Sabtu 1 S:
15-03-2014 -          Klien mengatakan sudah tidak
11.00 pusing lagi
O:
-          Keadaan umum klien baik
-          Klien tampak rileks
-          Tanda-tanda vital klien dalam batas
normal
-          TTV : TD : 140/80 mmHg,
N : 84x/menit,
S : 36,5oC,
RR : 20x/menit.
A:
-          Masalah keperawatan gangguan
nyaman nyeri dapat teratasi

P : intervensi dihentikan
I:
-          Anjurkan klien untuk tetap
mempertahankan kesehatannya
-          Anjurkn klien untuk diet rendah
garam
-          Anjukan klien untuk istirahat cukup
S:
-          klien mengatakan sudah tau apa itu
hipertensi, dan penyebab terjadinya
hipertensi

O:
-          keadaan umum klien baik
-          klien tampak mengerti, menyebutkan
penyebab yang memperberat hipertensi
-          klien tampak mau mengikuti saran
perawat
-          TTV dalam batas normal
TD : 140/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,7 oC
2
RR : 20x/mnt

A:
-          masalah keperawatan kurang
pengetahuan teratasi

P:
Intervensi dihentikan
I:
-          Kaji tingkat pengetahuan klien
-          Berikan penyuluhan mengenai
penyakitnya
-          Evaluasi tingkat pengetahuan setiap
selesai member penyuluhan.

S:
-          Klien mengatakan makan makanan
yang sama dengan keluarganya
-          Klien mengatakan tidak bia makan
tampa garam
O:
-          Keadaan umum klien baik
-          Tidak ada tanda-tanda edema

A:
3 -          maslah keperawatan resiko kelebihan
volume cairan dapat teratasi
P:
-          intervensi di hentikan

I:
-          anjurkan klien untuk batasi asupan
cairn jika terjadi oedema
-          anjurkan klien untuk membatasi
konsumsi rendah garam

Anda mungkin juga menyukai