Anda di halaman 1dari 4

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PERILAKU KEKERASAN

A.    Pengertian Perilaku kekerasan dan kelompok


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan
untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).

Sedangkan menurut Depkes RI, Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan penyakit jiwa,
Jilid III Edisi I, hlm 52 tahun 1996 : “Marah adalah pengalaman emosi yang kuat dari individu dimana
hasil/tujuan yang harus dicapai terhambat”. Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan
mempersulit sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal. Pengungkapan kemarahan dengan langsung
dan konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk mengerti
perasaan yang sebenarnya. Untuk itu perawat harus pula mengetahui tentang respons kemarahan sesorang
dan fungsi positif marah.

Kelompok adalah kumpulan individu yang memilik hubungan satu dengan yang lain,saling bergantung
dan mempunyai norma yang sama(struart & Laraia , 2001). Anggota kelompok mungkin dating dari berbagai
latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaanya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan dan menarik (Yalom, 1995 dalam Struart & Laraia). Semua kondisi ini
akan mempengaruhi dinamika kelompok , ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang
berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok
Terapi Kelompok

B. Terapi kelompok
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu
dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-
awereness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Kelompok Terapeutik

C.Kelompok terapeutik
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stres emosi, penyakit fisik krisis, tumbuh-kembang, atau
penyesuaian sosial, misalnya, kelompok wanita hamil yang akan menjadi ibu, individu yang kehilangan, dan
penyakit terminal. Banyak kelompok terapeutik yang dikembangkan menjadi self-help-group. Tujuan dari
kelompok ini adalah sebagai berikut :
1. Mencegah masalah kesehatan
2. Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok
3. Meningkatkan kualitas kelompok. Antara anggota kelompok saling membantu dalam menyelesaikan
masalah.
D. Terapi Aktivitas Kelompok
Kelompok dibagi sesuai kebutuhan yaitu, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, orientasi realita, dan
sosialisasi.
Tabel Tujuan, tipe, dan aktivitas dari terapi aktivitas kelompok
(Sumber : Rawlins, Williams, dan Beck, 1993).
Tujuan Tipe Aktivitas
1.Mengembangkan Bibliotherapy Menggunakan artikel, buku, sajak, puisi, surat
stimulasi persepsi kabar untuk merangsang atau menstimulasi
berpikir dan mengembangkan hubungan dengan
orang lain.
Stimulus dapat berbagai hal yang tujuannya
melatih persepsi.
2.Mengembangkan Musik, seni, menari Menyediakan kegiatan mengekspresikan
stimulasi sensoris perasaan
Relaksasi Belajar teknik relaksasi dengan cara nafas
dalam, relaksasi otot, imajinasi
3.Mengembangkan Kelompok orientasi Fokus pada orientasi waktu, tempat dan orang;
orientasi realitas realitas, kelompok validasi benar dan salah; bantu memenuhi kebutuhan
4.Mengembangkan Kelompok remotivasi Mengorientasikan diri dan regresi pada klien
sosialisasi menarik realitas dalam berinteraksi atau
sosialisasi
Fokus pada mengingat
Kelompok mengingatkan

E. Metode TAK
1. TAK Stimulasi Kognitif / Persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus, yang disediakan atau yang pernah dialami. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini diharapkan respon klien
terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.
2. Stimulasi Sensoris
Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori
klien terhadap stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan secar non-verbal.
3. Orientasi Realitas
Klien diorientasikan kepada kenyataan yang ada disekitarnya (diri sendiri, orang lain
disekelilingnya, orang yang dekat dengan klien, dan lingkunan yang mempunyai hubungan dengan
klien).
Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu dan rencana kedepan, aktivitas
dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
4. TAK Sosialisasi
Merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial. Tujuan umum dari terapi ini ialah klien dapat meningkatkan hubungan sosial
dalam kelompok secara bertahap. Sosialisasi dapat juga dilakukan secara bertahap dari interpersonal,
kelompok dan massa. Aktifitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok
 
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Stimulasi : Perilaku Kekerasan
Topik : Perilaku Kekerasan
Terapis : Team Psikiatri Rsud Rantau Prapat
Sasaran : klien
Tempat : Ruang
Waktu : 1 X 45 menit
Kegiatan ……………………………..
Kriteria Pasien :
1. Klien yang tidak terlalu gelisah.
2. klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas Kelompok
3. Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil
4. Klien  tenang dan kooperatif
5. Kondisi fisik dalam keadaan baik
6. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas
7. Klien yang dapat memegang alat tulis
8. Klien yang panca inderanya masih memungkinkan
Leader : 
Nama Petugas:
Bertugas :
1. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan situasi dan
suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
3. Koordinator, Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara memberi motivasi
kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan
 Co Leader :
Nama Petugas:
Bertugas :
1. Mendampingi leader jika terjadi blocking
2. Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
Observer :
Nama Petugas:
Bertugas :
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
4. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
5. Mendampingi peserta TAK
6. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
7. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
Operator :
Nama Petugas:
Bertugas :
 Mengatur sound,music
Pendamping pasien :
Nama Petugas:
Bertugas :
1. Mendampingi pasien dalam pelaksanaan TAK
2. Mengingatkan pasien tentang aturan permainan
3. Mengikuti jalannya TAK
Anggota /Klien :
Bertugas :
Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
Uraian Seleksi Kelompok :
a. Hari/Tanggal               : ……….,……,……,2020
b. Tempat pertemuan      : Ruang
c. Waktu                         : 09.00 s/d selesai
d.  Lamanya                    : 45 menit
e. Kegiatan                      : Terapi Aktivitas Kelompok Perilaku kekerasan
f. Jumlah Anggota          :  ...Orang
g. Jenis TAK                   : Perilaku kekerasan

Anda mungkin juga menyukai