Kelompok Terapeutik
Tujuannya :
Mencegah masalah kesehatan, mendidik dan
mengembangkan potensi, meningkatkan
kualitas kelompok dg anggota saling bantu
dlm menyelesaikan masalah.
Terapi aktivitas kelompok adalah metode
pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang
memenuhi persyaratan tertentu.
Membuat perubahan
Umum
Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan
(reality testing) melalui komunikasi dan umpan
balik dengan atau dari orang lain.
Membentuk sosialisasi
Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-
fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif.
Khusus
Meningkatkan identitas diri.
Menyalurkan emosi secara konstruktif.
Meningkatkan keterampilan hubungan sosial
untuk diterapkan sehari-hari.
Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan
ekspresi diri, keterampilan sosial, kepercayaan
diri, kemampuan empati, dan meningkatkan
kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan
dan pemecahannya.
Mengembangkan stimulasi kognitif
Mengembangkan stimulasi sensoris
Megembangkan orientasi realitas
Mengembangkan sosialisasi
Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan,
komunikasi, proses pengambilan keputusan dan
hubungan otoritas dalam kelompok.
Struktur kelompok menjaga stabilitas dan
membantu pengaturan pola perilaku dan
interaksi.
Struktur dalam kelompok diatur dengan adanya
pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu
oleh pemimpin, sedangkan keputusan diambil
secara bersama.
Besar kelompok.
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah
kelompok kecil yang anggotanya berkisar antara
5-12 orang.
Jika angota kelompok terlalu besar akibatnya
tidak semua anggota mendapat kesempatan
mengungkapkan perasaan, pendapat, dan
pengalamannya.
Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi informasi
dan interaksi yang terjadi.
Lamanya sesi.
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-40
menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan
60-120 menit bagi fungsi kelompok yang
tinggi. Banyaknya sesi bergantung pada
tujuan kelompok, dapat satu kali/dua kali
perminggu, atau dapat direncanakan sesuai
dengan kebutuhan (Kelliat & Akemat, 2013).
Fase Prakelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, menentukan
leader, jumlah anggota,
kriteria anggota, tempat dan waktu kegiatan,
media yang digunakan.
jumlah anggota kelompok yang ideal dengan cara
verbalisasi biasanya 7-8 orang. Sedangkan jumlah
minimum 5 dan maksimum 12.
Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk
mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosis
yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak
agresif, waham tidak terlalu berat
Fase Awal Kelompok
Tahap Orientasi
Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem
sosial masing-masing, leader menunjukkan
rencana terapi dan menyepakati kontrak dengan
anggota.
Tahap Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok.
Pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan
perasaan, baik positif maupun negatif dan
membantu kelompok mengenali penyebab
konflik. Serta mencegah perilaku perilaku
yang tidak produktif
Tahap Kohesif
Anggota kelompok merasa bebas membuka diri
tentang informasi dan lebih intim satu sama lain
Aktivitas
Sesi 1 : Kemampuan memperkenalkan diri
Sesi 2 : Kemampuan berkenalan
Sesi 3 : Kemampuan bercakap-cakap
Sesi 4 : Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
Sesi 5 : Kemampuan bercakap-cakap mslh pribadi
Sesi 6 : Kemampuan bekerja sama
Sesi 7 : Evaluasi kemampuan sosialisasi
Terapi yg menggunakan aktivitas sbg stimulus
& terkait dgn pengamalan/kehidupan utk
didiskusikan dlm klp.
Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan utk menyelesaikan
mslh yg diakibatkan oleh paparan stimulus kpdnya.
Tujuan Khusus
Dpt mempersepsikan stimulus yg dipaparkan
kpdya dgn tepat.
Dpt menyelesaikan mslh yg timbul dari stimulus
yg dialami.
Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata
sehari-hari
TAK Stimulasi Persepsi : menonton televisi
TAK Stimulasi Persepsi : membaca
majalah/koran/artikel
TAK Stimulasi Persepsi : melihat gambar
Indikasi : klien perubahan sensoris persepsi &
klien menarik diri yg tlah mengikuti TAKS.
Aktivitas
Mempersepsikan Stimulus Nyata &
Respon yg Dialami dlm Kehidupan
TAK Stimulasi Persepsi : mengenal kekerasan yg
biasa dilakukan (penyebab, tanda & gejala PK,
akibat PK)
TAK Stimulasi Persepsi : mencegah PK melalui
kegiatan fisik
TAK Stimulasi Persepsi : mencegah PK melalui
interaksi sosial asertif
TAK Stimulasi Persepsi : mencegah PK melalui
kepatuhan minum obat
TAK Stimulasi Persepsi : mencegah PK melalui
kegiatan ibadah
Indikasi TAK : PK yg telah kooperatif
Aktivitas
Mempersepsikan Stimulus Tdk Nyata
& Respons Yg Dialami Dlm Kehidupan.
TAK Stimulasi Persepsi : mengenal halusinasi
TAK Stimulasi Persepsi : mengusir/menghardik
halusinasi
TAK Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi
dgn melakukan kegiatan
TAK Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi
dgn bercakap-cakap
TAK Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi
dgn patuh minum obat
Indikasi : klien halusinasi
Aktivitas
Mempersepsikan Stimulus Nyata yg
Menyebabkan Harga Diri Rendah
TAK Stimulasi Persepsi : mengidentifikasi aspek
yg membuat HDR & aspek positif kemampuan yg
dimiliki slm hidup (dirmh & di RS)
TAK Stimulasi Persepsi : melatih kemampuan yg
dpt digunakan di rumah & di RS.
Indikasi : klien gangguan konsip diri : HDR
Upaya menstimulasi semua pancaindra
(sensori) agar memberi respons yg adekuat.
Tujuan Umum
Klien dpt berespons trhdp stimulus pancaindra yg
diberikan.
Tujuan Khusus
Klien mampu berespons trhdp suara yg didengar
Klien mampu berespons trhdp gambar yg dilihat
Klien mampu mengekspresikan perasaan mll
gambar.
Indikasi
Klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri
rendah yg disertai dgn kurang komunikasi verbal.
Aktivitas
Sesi 1 : mendengar musik
Sesi 2 : menggambar
Sesi 3 : menonton TV/Video
Upaya utk mengorientasikan keadaan nyata
kpd klien, yaitu diri sendiri, org lain,
lingungan/tempat, dan waktu.
Tujuan Umum
Klien mampu mengenali org, tempat, & waktu
sesuai dgn kenyataan.
Tujuan Khusus
Mampu mengenal tmpt ia berada dan prnh
berada
Mengenal wktu dgn tepat
Dpt mengenal diri sndiri & org-org di sekitarnya
dgn tepat.
Indikasi
Klien halusinasi
Dimensia
Kebingungan, tdk kenal dirinya,
salah mengenal org lain, tempat & wktu.
Aktivitas
Sesi 1 : Pengenalan orang
Sesi 2 : Pengenalan tempat
Sesi 3 : Pengenalan waktu
Mempersiapkan program TAK
sblm melaksnakan TAK, perawat hrs trlbh
dahulu membuat proposal.
Tugas sbg leader dan coleader
Menganalisa & mengobservasi pola2 komunikasi
yg trjdi dlm klp
Mebantu anggota klp utk menyadari dinamisnya
klp, mjd motivator.
Memimpin jlnya TAK
Tugas sbg fasilitator
Perawat ikut serta dlm kegiatan klp sbg
anggota klp dgn tujuan memberi stimulus pd
anggota klp lain agar dpt mengikuti jlnnya
kegiatan.
Tugas sbg observer
mencatat serta mengamati respon penderita
Mengamati jalanya proses TAK
Menangani peserta klp yg drop out
Tugas dlm mengatasi mslah yg timbul saat
pelaksanaan terapi
Program antisipasi msalah.
Perawat yang memimpin kelompok
terapeutik dan TAK persyaratannya
adalah :
1. Harus mempunyai pengetahuan tentang
masalah klien
2. Mengetahui metode yang dipakai untuk
kelompok khusus
3. Terampil berperan sebagai pemimpin