Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PROGRAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. Dasar Pemikiran
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan
tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran,
mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit,
hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan. Hari
– hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur. Ada di antara klien
yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi dengan jalan – jalan di rumah
sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu jalan pulang sehingga jika
tertangkap ia dicap sebagai klien yang melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke
dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat
khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok
secara tepat dan benar.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi, penyaluran
energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas.

2. Tujuan
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
hubungan interpersonal antar anggota.
Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan
uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain,
melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi
dengan tindakan atau perilaku denfensif, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan
fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus tujuannya adalah meningkatkan identitas
diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan ketrampilan hubungan
interpersonal atau social.

1
Di samping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan ekspresi
diri, social, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan pemecahan masalah.

3. Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
keperawatan seperti resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan,
perilaku kekerasan, defisit perawatan diri, isolasi social : menarik diri, dan perubahan
persepsi sensori.

4. Landasan Teori
a. Model Terapi Aktivitas Kelompok
- Focal conflic model
Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada
kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami
konflik dan membantu penyelesaian masalah. Misal ; adanya perbedaan
pendapat antar anggota, bagaimana masalah ditanggapi anggotadan leader
mengarahkan alternatif penyelesaian masalah.

- Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak
efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas. Tujuan
membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan social anggota
kelompok. Tugas leader adalah memfasilitasi komunikasi yang efektif antar
anggota dan mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya komunikasi
dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan,
komunikasi pada semua jenis : verbal, non verbal, terbuka dan tertutup, serta
pesan yang disampaikan harus dipahami orang lain.

- Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan melalui
hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini juga
menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota merupakan akibat dari
tingkah laku anggota yang lain. Terapist bekerja dengan individu dan

2
kelompok, anggota belajar dari interaksi antar anggota dan terapist. Melalui
proses ini, tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan dipelajari.

- Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting
sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu, sesuai
peran yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran sesuai
peristiwa yang pernah dialami.

b. Metoda
- Kelompok didaktik
- Kelompok social terapeutik
- Kelompok insipirasi represif
- Psikodrama
- Kelompok interaksi bebas

c. Fokus Terapi Aktivitas Kelompok


- Orientasi realitas
Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok yang mengalami
gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Tujuan adalah klien
mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan, sensasi
somatic) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar), klien
dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan klien sesuai
realitas, klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu mengenal orang
lain, waktu dan tempat. Karakteristik klien : gangguan orientasi realita
(GOR), halusinasi, waham, ilusi dan depersonalisasi yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain, klien kooperatif, dapat berkomunikasi verbal
dengan baik, dan kondisi fisik dalam keadaan sehat.

- Sosialisasi
Maksudnya adalah memfasilitasi psikoterapist untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang
lain, mengekspresikan iden dan tukar persepsi dan menerima stimulus
eksternal yang berasal dari lingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan
interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan,

3
memberikan tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide serta
menerima stimulus eksternal. Karakteritistik klien : kurang berminat atau
tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di tempat
tidur, menarik diri, kontak social kurang, harga diri rendah, gelisah ,curiga,
takut dan cemas, tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab
seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan, dan dapat membina trust, mau
berinteraksi dan sehat fisik.

- Stimulasi persepsi
Maksudnya adalah membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi,
stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta
mengurangi perilaku mal adaptif. Tujuan meningkatkan kemampuan orientasi
realita, memusatkan perhatian, intelektual, mengemukakan pendapat dan
menerima pendapat orang lain dan mengemukakan perasaannya.
Karakteristik klien : gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai –
nilai, menarik diri dari realita, inisiati atau ide – ide yang negatif, kondisi fisik
sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif dan mengikuti kegiatan.

- Stimulasi sensori
Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang mengalami
kemunduran sensoris. Tujuan meningkatkan kemampuan sensori,
memusatkan perhatian, kesegaran jasmani, dan mengekspresikan perasaan.

- Penyaluran energi
Maksudnya adalah untuk menyalurkan energi secara konstruktif. Tujuan
menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif, mengekspresikan
perasaan dan meningkatkan hubungan interpersonal.

d. Tahap – tahap dalam terapi aktivitas kelompok.


Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase dalam
terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
1. Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader,
anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses
evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber – sumber yang

4
diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.
2. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
konflik atau kebersamaan.
- Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing – masing, dan
leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan
anggota.
- Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai
memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran
anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
- Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.

3. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok
lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan
dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.

4. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok mungkin
mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.
e. Peran Perawat dalam terapi aktivitas kelompok.
1. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
2. Sebagai leader dan co leader
3. Sebagai fasilitator
4. Sebagai observer
5. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan

5
5. Pelaksanaan
Pelaksanaan dan uraian kegiatan sesuai macam terapi aktivitas kelompok dapat
dilihat pada lampiran – lampiran.

6. Penutup
Demikian proposal ini dibuat dalam meningkatkan peran dan fungsi perawat
professional dalam menangani klien dengan masalah gangguan jiwa dalam bentuk
terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan – rekan seprofesi atau tim
kesehatan lainnya.

6
Lampiran 1.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase I)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis

I. Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

II. Fase Kerja


1. Hidupkan kaset pada tape recorder
2. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan
yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kerta dan tempelkan pada baju.
5. Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk tangan.

7
A. Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu mempekenalkan diri : salam, nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.

8
Lampiran 2.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase II)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
III. Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
IV. Fase Kerja
1. Ttempelkan label nama masing – masing klien
2. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan orang
lain
3. Hidupkan kaset pada tape recorder
4. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
5. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai
contoh.
6. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran
7. Hidupkan kembali kast pada rape recorder.

9
8. Edarkan bola tennis
9. Pada saat tape dimatikan, minta pad klien yang memegang bola tennis
untuk memperkenalkan klien yang disebelah kanannya pada kelompok
yaitu : salam, nama lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal, dan
hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
10. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
11. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
A. Fase Terminasi
 Evaluasi :
a. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok
setelah memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan hari ini?”
b. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
c. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
1. Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi salam,nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
2. Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara :
menyebutkan nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi.

10
Lampiran 3.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase III)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
4. Flipchart
5. Spidol

V. Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara berbicara dengan orang lain
 Tujuan aktivitas :
klien dapat menyampaikan dan membicarakan topik tertentu :
1. Memilih topik yang ingin dibicarakan
2. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
3. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

VI. Fase Kerja


1. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk mengenalkan orang lain
2. Hidupkan kaset pada tape recorder

11
3. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
4. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan.
Contoh topik : cara bicara yang baik atau cara mencari teman. Dimulai oleh
terapist sebagai contoh.
5. Ulangi nomor 2 dan 4 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Tuliskan pada flipchart topik yang disampaikan secara berurutan
7. Hidupkan kembali kaset pada rape recorder.
8. Edarkan bola tennis
9. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis
untuk menyampaikan suatu topik yang disukai.
10. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
11. Pemimpin TAK membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih
12. Hidupkan lagi kaset
13. Edarkan bola tennis
14. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis
untuk menyampaikan suatu topik yang disukai.
15. Ulangi no. 12 sampai 14 sampai semua klien mendapat giliran.
16. Beri pujian untuk tiap keberhasilan klien dengan bertepuk tangan

A. Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba bercakap –
cakap tentang topik tertentu dengan orang lain dalam kehidupan sehari –
harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :

12
1. Memilih topik yang akan dibicarakan
2. Memberi pendapat atas topik yang dipilih.

13
Lampiran 4.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
STIMULASI SENSORI

 Jenis kegiatan : mendengarkan musik


 Kriteria klien :
1. Klien menarik diri yang telah berhubungan dengan orang lain secara
bertahap
2. Klien depresi
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset dengan musik yang riang

VII. Fase Orientasi


 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendengarkan musik
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan kembali isi lagu yang
didengarkan dan meyebutkan perasaannya setelah
mendengarkan lagu itu.
 Aturan main :
1. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

VIII. Fase Kerja


1. Hidupkan kaset
2. Beri kesempatan kepada klien untuk mendengarkan musik sampai selesai
3. Tanyakan isi lagu tersebut
4. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
mendengarkan lagu tersebut.
5. Ulangi no. 1 – 4 sampai beberapa lagu yang sejenis selesai didengarkan.

14
IX. Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah
mendengarkan musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK memintak klien untuk mencoba mendengarkan musik
yang lain dan mendiskusikannya dengan orang lain dalam kehidupan
sehari – harinya.
 Kontrak yang akan dating :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : senam kesegaran jasmani
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
1. Menyebutkan isi lagu yang didengarkan
2. Menyebutkan perasaannya setelah mendengarkan lagu.

15
Lampiran 5.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
PENYALURAN ENERGI

 Jenis kegiatan : senam kesegaran jasmani


 Kriteria klien :
1. Klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan marahnya
secara konstruktif.
2. Klien menarik diri yang telah dapat berhubungan dengan orang lain
secara bertahap.
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Peluit

X. Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : melakukan senam kesegaran bersama
 Tujuan aktivitas : klien dapat melakukan gerakan senam untuk menyalurkan
energinya.
 Aturan main :
1. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

XI. Fase Kerja


1. Atur posisi pasien dalam barisan
2. Hidupkan kaset
3. Motivasi klien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang dicontohkan
instruktur senam

16
XII. Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah
mendengarkan musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba melakukan senam
secara teratur setiap hari.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan tentang bunga
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
1. Mengikuti senam dari awal sampai akhir
2. Menyebutkan perasaannya setelah mengikuti senam

17
Lampiran 6.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
ORIENTASI REALITA

 Jenis kegiatan : mendiskusikan tentang bunga


 Kriteria klien :
1. Klien halusinasi yang telah dapat mengntrol halusinasinya.
2. Klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita.
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
Beberapa tangkai bunga dengan bermacam – macam warna cerah lengkap
dengan daunnya

XIII. Fase Orientasi


 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan bunga yang dilihat secara tepat.
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan bunga yang dilihat secara tepat.
 Aturan main :
1. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

XIV. Fase Kerja


1. Perlihatkan setangkai bunga kepada klien
2. Motivasi klien untuk menyebutkan warna bunga, wana daun, jumlah
kelopak bunga, jumlah daun yang dilihat
3. Berikan pujian bila klien dapat menyebutkan secara tepat
4. Ulangi no. 1 – 3 sampai semua bunga habis didiskusikan

XV. Fase Terminasi

18
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba mendiskusikan benda –
benda lain dalam kehidupan sehari – hari.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan tentang bunga
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu menyebutkan warna bunga, warna daun, jumlah kelopak
bunga dan daun secara tepat.

19

Anda mungkin juga menyukai