Anda di halaman 1dari 15

Terapi Aktivitas

Kelompok
Kelompok 9
Nazira Fitria 2107201015
Maqhfiraturrahmi 2107201027
Rike Diswita Musampe 2107201040
Selayana 2107201020
Definisi Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang dilakukan atas
kelompok penderita bersama-sama dengan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seseorang terapis (keliat, 2012).
Manfaat Terapi Aktifitas Kelompok
Manfaat terapi aktifitas kelompok Adalah agar individu /klien (orang yang
akan diberi terapi aktifitas kelompok) dapat belajar kembali bagaimana cara
bersosialisasi dengan orang lain, sesuai dengan kebutuhannya memperkenalkan
dirinya, menanyakan hal-hal yang sederhana dan memberi respon terhadap
pertanyaan yang lain sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan
dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain.
Komponen Kelompok
Kelompok terdiri dari delapan aspek, sebagai berikut:
1. Struktur kelompok

Struktur kelompok menjaga stabilitas dan membantu pengaturan pola


perilaku dan interaksi. Struktur dalam kelompok diatur dengan adanya
pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu oleh pemimpin,
sedangkan keputusan diambil secara bersama .
2. . Besar kelompok

Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang


anggotanya berkisar antara 5-12 orang. Jika angota kelompok terlalu besar
akibbatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan
perasaan, pendapat, dan pengalamannya. Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi
informasi dan interaksi yang terjadi.
3. Lamanya sesi

Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang
rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi.
Tahap-Tahap Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
1. Pre kelompok

Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi


leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan,
proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber-sumber
yang diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya
dan keuangan.
2. Fase awal
pada fase ini ada 3 tahap:

a) Orientasi

b) Konflik

c) Kebersamaan

3. Fase kerja

Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina,
4. Fase Terminasi

Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok


mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.
Indikasi dan Kontra Indikasi Terapi Aktifitas
Kelompok
● Semua klien terutama klien rehabilitasi perlu memperoleh terapi aktifitas
kelompok kecuali mereka yang: psikopat dan sosiopat, selalu diam dan
autistic, delusi tak terkontrol, mudah bosan.
● Ada berbagai persyaratan bagi klien untuk bisa mengikuti terapi aktifitas
kelompok antara lain: sudah ada observasi dan diagnosis yang jelas, sudah
tidak terlalu gelisah, agresif dan inkoheren dan wahamnya tidak terlalu berat
● Untuk pelaksanaan terapi aktifitas kelompok di rumah sakit jiwa di
upayakan pertimbangan tertentu seperti: tidak terlalu ketat dalam tehnik
terapi, diagnosis klien dapat bersifat heterogen, tingkat kemampuan berpikir
dan pemahaman relatif setara, sebisa mungkin pengelompokan berdasarkan
problem yang sama (Depkes RI, 2010).
Macam-Macam Terapi Aktivitas Kelompok

1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi yang bertujuan


untuk membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi. menstimuli
persepsi dalam upaya memotivasi proses berfikir dan afektif serta
mengurangi perilaku maladaptif
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori yang bertujuan untuk
Meningkatkan kemampuan sensori, meningkatkan upaya memusatkan
perhatian, meningkatkan kesegaran jasmani, mengekspresikan perasaan
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas yang bertujuan untuk Penderita
mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan, sensasi
somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar).
Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi yang bertujuan untuk Mampu
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,
berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang
lain, mengekpresikan ide serta menerima stimulus eksternal.
5. Penyaluran energy bertujuan untuk menyalurkan energi; destruktif ke
konstrukstif, mengekspresikan perasaan. Meningkatkan hubungan
interpersonal (Stuart & Larau, 2008).
Peran Perawat Dalam Terapi Aktivitas
Kelompok
1. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok
2. Tugas sebagai leader dan coleader
3. Tugas sebagai fasilitator
4. Tugas sebagai observer
5. Tugas dalam mengatasi masalah yang timbul saat pelaksanaan terapi
6. Program antisipasi masalah
Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.

Anda mungkin juga menyukai