Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN JIWA

TERAPI
MODALITAS
DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
JIWA
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mampu memahami konsep terapi


modalitas dalam asuhan
keperawatan jiwa

Mampu memahami jenis terapi


modalitas

Mampu memahami manfaat dan


indikasi terapi modalitas
LATAR BELAKANG
 Terapi modalitas terapi ini di berikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif
menjadi perilaku adaptif. Terapi modalitas
mendasarkan potensi yang dimiliki pasien (modal-
modality) sebagai titik tolak terapi atau
penyembuhannya. Tapi terapi ini bisa dipakai untuk
terapi keperawatan keluarga.
 Sikap dan tekanan social dalam kelompok sanagt
penting dalam menunjang dan menghamat perilaku
individu dalam kelompok sosial
DEFINISI
 Suatu tehnik terapi dengan menggunakan
pendekatan secara spesifik
 Suatu sistem, psikoterapi yang
keberhasilannya sangat tergantung pada
adanya komunikasi atau perilaku timbal balik
antara pasien dan terapi
 Berbagai pendekatan penanganan klien
gangguan jiwa yang bervariasi, yang
bertujuan untuk mengubah perilaku klien
dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal
adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
JENIS – JENIS TERAPI MODALITAS

• Terapi Individu •Terapi kognitif


1
6
• Terapi Kelompok •Terapi Aktifitas
2
7 Kelompok
• Terapi Keluarga
3
•Terapi Perilaku
• Terapi lingkungan
8
4

•Terapi bermain
• Terapi Biologis 9
5
TERAPI INDIVIDU
Definisi
Suatu hubungan yang terstruktur yang terjalin antara perawat dan
klien untuk mengubah perilaku klien. Dimana hubungan yang terjalin
merupakan hubungan yang disengaja dengan tujuan terapi,
dilakukan dengan tahapan sistematis (terstruktur)
Tujuan
Agar klien mampu menyelesaikan konflik yang dialaminya. Selain itu
klien juga diharapkan mampu meredakan penderitaan (distress)
emosional, serta mengembangkan cara yang sesuai dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya. sehingga melalui hubungan ini
diharapkan terjadi perubahan tingkah laku klien sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan di awal hubungan.
Tahapan Dari Terapi Individu

Fase Orientasi Fase Kerja Fase terminasi


1. Perawat pertama kali
berinteraksi dengan klien 1. Klien melakukan ➢ Antara perawat-
2. Membina hubungan eksplorasi diri klien menyetujui
saling percaya dengan 2. Klien di bantu untuk
klien. bahwa masalah
mengembangkan
3. Mendiskusikan apa yang pengetahuan tentang yang mengawali
menjadi penyebab diri dan apa yang terjalin hubunna
timbulnya masalah yang terjadi dengan dirinya telah mereda dan
terjadi pada klien, jenis 3. Kemampuan perawat lebih terkendali
konflik yang terjadi dalam mengali dan ➢ Klien merasa lebih
4. Kesepakatan antara mengeksplorasiklien baik dan
perawat dan klien untuk mengungkapkan
tentang tujuan yang melaporkan
permasalahan yang
hendak dicapai dalam dialami peningkatan
hubungan perawat-klien 4. Klien didorong untuk fungsi pribadi,
dan bagaimana berani mengubah social atau
kegiatan yang akan perilaku dari perilaku pekerjaan
dilaksanakan untuk maladaptive menjadi ➢ Tujuan terapi
mencapai tujuan perilaku adaptif. tercapai
tersebut.
Terapi Kelompok
Terapi kelompok merupakan
suatu psikoterapi yang
diberikan kepada sekelompok
pasien dilakukan dengan cara
berdiskusi antar sesama
pasien dan dipimpin atau
diarahkan oleh seorang
therapist atau petugas
kesehatan jiwa yang telah
terlatih.
Manfaat TAK
Secara Umum manfaat terapi aktifitas kelompok adalah
1. Meningkatkan kemampuan menilai dan menguji kenyataan (reality
testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
2. Meningkatkan kemampuan sosialisasi pasien
3. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hubungan antara reaksi
emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap
stress) dan adaptasi.
4. Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti
kognitif dan afektif.

Tujuan khusus terapi aktifitas kelompok adalah :


1. Meningkatkan identitas diripasien .
2. Menyalurkan emosipasien secara konstruktif.
3. Meningkatkan keterampilan hubungan sosial yang akan membantu
pasien didalam kehidupan sehari-hari.
4. Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan
sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan
kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya.
Tujuan Terapi Aktifitas Kelompok ( Purwaningsih, 2010) :
1. TAK Stimulasi Persepsi/Kognitif
➢ Meningkatkan kemampuan orientasi realita
➢ Meningkatkan kemampuan memusatkan persatian
➢ Meningkatkan kemampuan intelektual
➢ Mengungkapkan perasaannya
➢ Mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang
lain
2. TAK Stimulasi Sensori
➢ Meningkatkan kemampuan sensori
➢ Meningkakanupaya memusatkan perhatian
➢ Meningkatkan kesegaran jasmani
➢ Mengekspresikan perasaan
Tujuan Terapi Aktifitas Kelompok (Purwaningsih, 2010) :

3. TAK orientasi Realita


➢ Pasien mampu mengindentifikasistimulus internal dan eksternal
➢ Pasien dapat membedakan antar khayalan dan kenyatan
➢ Pebicaran pasien sesuai realita
4. TAK Sosialisasi
➢ Pasien mampu meningkatkan hubungan interpersonal
➢ Pasien dapat memberitanggapan terhadap orang lain
➢ Pasien dapat mengungkapkan idenya dan saling bertukar
persepsi dengan orang lain
➢ Pasien menerima stimulus eksternal yang berasal dari
lingkungan
Jenis Terapi Aktivitas Kelompok
TAK: Untuk membantu pasien menstimulus persepsi dalam
Stimulasi upaya memotivasi proses berpikir dan efektif serta
Persepsi mengurangi perilaku maladaptif

TAK: Menstimulus pada sensasi pasien kemudian d


Stimulasi observasi reaksi sensori pasien berupa ekspresi emosi
Persepsi melalui gerakan tubuh, ekspresi muka dan ucapan

TAK
Orientasi Dilakukan pada kelompok yang mengalami gangguan
Realita orientasi terhadap orang, waktu dan tempat.

TAK Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien


dalam melakukan interaksi social maupun berperan
Sosialisasi
dalam lingkungan
Tahapan terapi aktifitas kelompok (TAK)

Fase Fase Awal Fase Kerja Fase Fase


Prakelompok Kelompok Kelompok Terminasi
Tahapan terapi aktifitas kelompok (TAK)

Fase Fase Awal


Prakelompok Kelompok
Fase ini ditAndai dengan timbulnya ansietas
karena masuknya anggota kelompok, dan peran
1. Membuat tujuan terapi, baru.
2. menentukan leader, tempat
dan waktu kegiatan serta Fase ini terbagi atas tiga fase, yaitu
media yang digunakan.
1. Orientasi,
3. Jumlah anggota pada terapi Tahap orientasi Pada fase ini anggota mulai
kelompok biasanya 7-8 orang. mencoba mengembangkan sistem sosial
Sedangkan jumlah minimum 4 masing-masing, leader menunjukkan rencana
dan maksimum 10. terapi dan menyepakati kontrak dengan
4. Kriteria anggota yang da anggota.
2. Tahap konflik
mengikuti terapi aktifitas
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok.
kelompok adalah: sudah Pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan
terdiagnosa baik medis perasaan, baik positif maupun negatif dan
maupun keperawatan, tidak membantu kelompok mengenali penyebab
terlalu gelisah, tidak agresif, konflik. Serta mencegah perilaku perilaku yang
serta tidak terdiagnosa tidak produktif
3. Tahap kohesif Anggota kelompok merasa
dengan waham.
bebas membuka diri tentang informasi dan
lebih intim satu sama lain
.
Lanjutan ...... Tahapan terapi aktifitas kelompok (TAK)

Fase Kerja Fase


Kelompok Terminasi

1. Kelompok sudah 1. Ditandai oleh


menjadi tim. Kelompok perasaan puas dan
menjadi stabil dan pengalaman
realistis. kelompok akan
2. Anggota kelompok digunakan secara
menyadari individual pada
produktivitas dan kehidupan sehari-
kemampuan yang hari.
bertambah disertai 2. Terminasi dapat
percaya diri dan bersifat sementara
kemandirian (temporal) atau
akhir.
Terapi Keluarga
Definisi dan
Tujuan
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan
kepada seluruh anggota keluarga dimana
setiap anggota keluarga memiliki peran dan
fungsi sebagai terapis.

Bertujuan agar keluarga mampu


melaksanakan fungsinya dalam merawat
klien dengan gangguan jiwa.
Sasaran utama terapi jenis ini adalah
keluarga yang mengalami disfungsi; yaitu
keluarga yang tidak mampu
melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut
oleh anggotanya.
Proses Terapi Keluarga Terdiri Dari Tiga Tahapan

Keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai


terapis berusaha mengubah pola interaksi antar
anggota keluarga, meningkatkan kompetensi
masing-masing anggota keluarga, dan
mengeksplorasi batasan-batasan dalam keluarga
serta peraturan-peraturan yang selama ini ada.

Fase Terminasi
Fase Kerja Keluarga mampu memecahkan masalah
yang dialami dengan mengatasi berbagai
isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan
dapat mempertahankan perawatan yang
berkesinambungan.

Fase orientasi :
Perawat dan klien mengembangkan
hubungan saling percaya, isu-isu keluarga
diidentifikasitujuan terapi ditetapkan
bersama
Terapi Lingkungan

Bentuk terapi yaitu menata lingkungan agar terjadi perubahan perilaku


pada klien dari perilaku maladaptive menjadi perilaku adaptif. Perawat
menggunakan semua lingkungan rumah sakit dalam arti terapeutik

Perawat harus memberikan kesempatan, dukungan, pengertian agar klien


dapat berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Klien juga
dipaparkan pada peraturan-peraturan yang harus ditaati, harapan
lingkungan, tekanan peer, dan belajar bagaimana berinteraksi dengan
orang lain

Mendorong komunikasi dan pembuatan keputusan, meningkatkan harga


diri, belajar keterampilan dan perilaku yang baru.
•Membiasakan diri selalu menggunakan pengetesan realita dalam menanggapi setiap stimulus sehingga terhindar dari distorsi pikiran.
•Membentuk perilaku dengan pesan internal. Perilaku dimodifikasi dengan terlebih dahulu mengubah pola berfikir.

Terapi Biologis
 Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada
model medical di mana gangguan jiwa dipAndang sebagai
penyakit. PAndangan model ini berbeda dengan model konsep
terapi yang lain yang, Karena model terapi ini memAndang
bahwa gangguan jiwa murni dissebabkan karena adanya
gangguan pada jiwa semata, tanpa mempertimbangkan
adanya kelaianan patofisiologis
 Proses terapi dilakukan dengan melakukan pengkajian spesifik
dan pengelompokkasn gejala dalam sindroma spesifik. Perilaku
abnormal dipercaya akibat adanya perubahan biokimiawi
tertentu.
 Beberapa jenis terapi somatic gangguan jiwa seperti: pemberian
obat (medikasi psikofarmaka), intervensi nutrisi,electro convulsive
therapy (ECT), foto terapi, dan bedah otak
Terapi kognitif
 Terapi kognitif adalah strategi memodifikasi keyakinan dan sikap
yang mempengaruhi perasaan dan perilaku klien.
 Proses yang diterapkan adalah:
a. Membantu mempertimbangkan stressor
b. Mengidentifikasi pola berfikir dan keyakinan yang tidak akurat
tentang stressor tersebut. Gangguan perilaku terjadi akibat klien
mengalami pola keyakinan dan berfikir yang tidak akurat.
c. Mengubah pola berfikir dan keyakinan tersebut.
➢ Fokus asuhan adalah membantu klien untuk reevaluasi ide, nilai
yang diyakini, harapan-harapan,
dan kemudian dilanjutkan dengan
menyusun perubahan kognitif.
Lanjutan ……Terapi kognitif
 Memodifikasi keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perasaan
dan perilaku klien. Proses terapi dilakukan dengan membantu
menemukan stressor yang menjadi penyebab gangguan jiwa,
selanjutnya mengidentifikasi dan mengubah pola fikir dan
keyakinan yang tidak akurat menjadi akurat.
 Mengembangkan pola berfikir yang rasional. Mengubah pola
berfikir tak rasional yang sering mengakibatkan gangguan perilaku
menjadi pola berfikir rasional berdasarkan fakta dan informasi yang
actual.
 Membiasakan diri selalu menggunakan
pengetesan realita dalam menanggapi
setiap stimulus sehingga terhindar dari
distorsi pikiran.
 Membentuk perilaku dengan pesan internal.
Perilaku dimodifikasi dengan terlebih dahulu
mengubah pola berfikir.

Anda mungkin juga menyukai