KATA PENGANTAR
Segala puji milik-Nya yang telah memberi kekuatan kepada kami untuk menyelesaikan buku
panduan Profesi Ners Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia. Buku ini merupakan salah satu
bagian kecil dalam proses pencapaian kompetensi mahasiswa.
Sinergi antara institusi pendidikan dan lahan praktik menjadi sebuah keniscayaan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Adanya kegiatan praktik profesi Ners diharapkan bisa
menjadi pemicu dan pemacu agar institusi pendidikan dan lahan praktik selalu menjaga dan
meningkatkan kualitas layanan yang dimiliki. Buku panduan profesi ini diharapkan menjadi
jembatan bagi keduanya untuk saling mendukung dan berkolaborasi.
Sama seperti kami, buku ini sangat jauh dari kesempurnaan. Saran, masukan, dan kritik sangat kami
harapkan demi perbaikan penulisan selanjutnya. Semoga yang kami lakukan bermanfaat untuk umat
manusia. Aamiin.
Editor
2
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................................................... 1
LAMPIRAN
3
DATA IDENTITAS MAHASISWA
Foto 4 x 6
Nama Lengkap :
NIM :
Tempat Praktik :
No. HP :
Email :
Alamat Lengkap :
4
BAB I TAHAP PERSIAPAN
5
3 hari wajib diketahui koordinator stase maksimal izin 6 hari. Ketidakhadiran lebih dari
6 hari dianggap mengundurkan diri dari stase. Setiap ketidakhadiran wajib dilakukan
penggantian sesuai jam praktik.
4. Penggantian jam praktik
Penggantian jam praktik dilakukan sesuai dengan jam yang ditinggalkan. Jika
ketidakhadiran tanpa adanya izin, maka penggantian dilakukan 3x dari hari yang
ditinggalkan. Penggantian dilakukan diluar jam praktik yang sedang berjalan dan tidak
diperkenankan double shift.
5. Jam praktik dan keterlambatan
Jam praktik mahasiswa mengikuti jam praktik lahan, dengan ketentuan:
Shift pagi: 07.00 – 14.00
Shift siang: 14.00 – 21.00
Shift malam: 21.00 – 07.00
Mahasiswa wajib hadir maksimal 15 menit sebelum operan shift. Keterlambatan antara
15-30 menit wajib menambah jam praktik. Keterlambatan lebih dari 30 menit dianggap
tidak hadir pada jam praktik tersebut.
6. Setiap awal minggu, mahasiswa wajib menyiapkan laporan pendahuluan untuk
didiskusikan dengan pendidik klinis.
7. Mahasiswa wajib menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) yang standar, khususnya
untuk melindungi diri dari Covid-19.
8. Sanksi
1. Kriteria Sanksi
a. Ringan, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 1-2 kali
b. Sedang, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 2-4 kali
c. Berat, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 4-5 kali
d. Berat sekali, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi >5 kali
2. Kategori Sanksi
a. Ringan, berupa teguran lisan dari pendidik akademik/pendidik klinis dengan
bukti teguran tertulis pada buku panduan
b. Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh pendidik
akademik/pendidik klinis
c. Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada stase yang sedang di jalani
d. Berat sekali, yaitu diberhentikan sebagai mahasiswa Profesi Ners.
6
BAB II TAHAP PELAKSANAAN
7
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
C. Daftar Kasus Dan Keterampilan
a. Daftar Kasus
Terlampir
b. Daftar Keterampilan
Terlampir
D. Kegiatan Mingguan
8
BAB III TAHAP EVALUASI
A. Jenis Penilaian
1. Penilaian Individu
NO. PENILAIAN JUMLAH METODE
1 Laporan Pendahuluan 1 Laporan/Minggu SOCA
2 Laporan Kasus Lengkap 1 Kasus/Minggu Case Report
3 Laporan Kasus Singkat 1 Kasus/Hari Case Report
4 Keterampilan Klinik Sesuai Target DOPS
5 Log Book & Absensi Setiap Hari Kondite
6 Ujian Stase Terstruktur 1 Ujian/Stase OSCE
2. Penilaian Kelompok
NO. PENILAIAN JUMLAH METODE
1 Case Review 1 Review/Stase Presentasi
2 Journal Review 1 Review/Stase Presentasi
3 Health Education 2 Edukasi/Stase Presentasi
B. Metode Penilaian
1. Student Oral Case Analysis (SOCA)
Metode penilaian SOCA bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
melakukan analisis terhadap kasus klinis secara terstruktur. SOCA dilakukan dengan
cara tes lisan yang diawali dengan pertanyaan stimulasi oleh pendidik akademik atau
pendidik klinis.
2. Direct Observation of Procedural Skills (DOPS)
Metode penilaian DOPS bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
melakukan tindakan keperawatan. DOPS dilakukan dengan cara menilai keterampilan
mahasiswa berdasarkan daftar tilik standar prosedur operasional keperawatan oleh
pendidik akademik atau pendidik klinis yang disesuaikan dengan daftar keterampilan
klinis stase yang dijalani.
3. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
Metode Penilaian OSCE bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
melakukan asuhan keperawatan secara terstuktur dan komprehensif. OSCE dilakukan
dengan cara mengamati dan mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam proses
pengkajian, diagnosis, tindakan keperawatan, dan dokumentasi keperawatan dalam
bentuk serangkaian station yang berurutan dan berbatas waktu.
9
4. Case Report
Metode penilaian Case Report bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
melakukan analisis dan sintesis terhadap kasus kelolaan secara komprehensif. Case
Report dilakukan dengan cara menilai kemampuan mahasiswa dalam menyajikan
konsep dasar kasus yang dikelola, proses asuhan keperawatan yang sudah dilakukan,
dan tindak lanjut yang dilakukan. Case report terdiri dari Laporan Kasus Lengkap yang
umumnya diambil di ruang rawat inap, dan Laporan Kasus Singkat yang umumnya
diambil di ruang poliklinik, IGD, atau ruang hemodialisis.
5. Presentasi
Metode penilaian presentasi bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
melakukan desiminasi informasi tentang kasus atau topik tertentu. Presentasi dilakukan
dengan cara menyimak paparan mahasiswa dan memberikan umpan balik untuk
mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengeksplorasi topik tertentu.
6. Kondite
Metode penilaian kondite bertujuan untuk menilai kemampuan afektif mahasiswa
dalam proses pelaksanaan praktik klinik. Kondite dilakukan dengan cara melakukan
observasi dan validasi terhadap kemampuan afektif mahasiswa yang meliputi
kepercayaan diri, kerjasama dalam tim, kemampuan adaptasi, kedisiplinan, dan inisiatif.
Validasi aspek kedisiplinan melalui absensi harian, dan validasi aspek inisiatif melalui
logbook.
C. Kategori Penilaian
Nilai Akhir = 75 % Penilaian Individu + 25 % Penilaian Kelompok
Penilaian Individu = 10 % Rerata Nilai SOCA + 20 % Rerata Nilai Case Report + 10 %
Rerata Nilai DOPS + 10 % Rerata Nilai Kondite + 50 % Rerata Nilai OSCE
Penilaian Kelompok = 20 % Rerata Nilai Case Review + 20 % Rerata Nilai Journal Review
+ 60 % Rerata Nilai Health Education
D. Indikator Penilaian
NILAI NILAI GRADE NILAI HURUF GRADE
90-100 : A+ 4.0 50-59 : B 2.0
80-89 : A 3.5 40-49 : B- 1.5
70-79 : A- 3.0 30-39 : C 1.0
60-69 : B+ 2.5 0-29 : F 0.0
10
LAMPIRAN
Patofisiologi
Diagnosis Medis/Penyakit
11
FORMULIR ASUHAN KEPERAWATAN
ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH DIAGNOSIS
Ds:
Do:
12
FORMULIR LOGBOOK
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
13
FORMULIR ABSENSI
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
PARAF
TGL JAM DATANG JAM PULANG
MAHASISWA PERAWAT JAGA
14
FORMULIR PENILAIAN SOCA
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
15
FORMULIR PENILAIAN DOPS
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
16
FORMULIR PENILAIAN OSCE
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
17
5 Pemberian tindakan keperawatan 20
a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Melibatkan klien, keluarga, petugas, dalam intervensi
c. Menggunakan alat secara efisien/ sesuai kebutuhan
d. Memperhatikan kualitas alat (bersih/ steril)
e. Langkah-langkah tindakan sesuai dengan prinsip, efektif dan efisien
f. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
g. Pendokumentasian rencana asuhan keperawatan
6 Penyusunan dokumentasi keperawatan 15
a. Mencatat di indeks/ pendokumentasian
Total Nilai 100
Komentar: Evaluator
18
FORMULIR PENILAIAN CASE REPORT
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
19
FORMULIR PENILAIAN PRESENTASI
2. ………………………………………………
3. ………………………………………………
4. ………………………………………………
5. ………………………………………………
6. ………………………………………………
7. ………………………………………………
8. ………………………………………………
9. ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
20
FORMULIR PENILAIAN KONDITE
NIM : ………………………………………………
Ruang : ………………………………………………
21
FORMULIR CAPAIAN KASUS STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
23
FORMULIR CAPAIAN KETERAMPILAN KLINIS STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
25
Tindakan penghentian hemodialisis jika
42 Klien mengalami kondisi membahayakan
43 Edukasi inkontinensia urine
44 Edukasi latihan berkemih (bladder training)
45 Edukasi pengenalan tanda berkemih
46 Edukasi perawatan kateter urine
47 Edukasi rangsangan berkemih
48 Edukasi tanda gejala infeksi saluran kemih
Edukasi terapi modalitas penguatan otot
49 panggul/berkemih
50 Pemasangan Kateter urine
51 Identifikasi penyebab retensi urine
52 Irigasi kandung kemih
53 Irigasi kolostomi
54 Massage (pijat) abdomen
Pemantauan tingkat distensi kandung
55 kemih
56 Pemberian latihan berkemih
57 Pemberian latihan eliminasi fekal
Pengambilan sampel urine tengah
58 (midstream) atau kultur
59 Pengosongan kandung kemih
60 Perawatan stoma
61 Pemasangan Nasogastric
62 Edukasi latihan fisik
63 Edukasi pencegahan osteoporosis
64 Edukasi penggunaan alat bantu
65 Edukasi perawatan gips
66 Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu
67 Kolaborasi dengan fisioterapis
68 Kolaborasi dengan terapis okupasi
26
69 Pemantauan kelelahan fisik dan emosional
70 Perawatan gips
Perawatan traksi: skin traksi, skeletal traksi,
71 Hallow traksi, kotrel traksi
72 Promosi kepatuhan program latihan
73 Promosi latihan/aktivitas fisik
Pengkajian risiko dekubitus (Skala Norton/
74 Skala Braden)
75 Range of Motion (ROM) pada kasus pathologis
76 Rujukan ke unit rehabilitasi
77 Latihan memori
78 Latihan orientasi
79 Pemantauan hiperrefleksia
80 Pemantauan kejang berulang
81 Pemantauan parastesia
82 Pemantauan Skala Koma Glasgow
83 Pemantauan Tekanan Intrakranial
84 Pemantauan tingkat kesadaran
85 Pemantaun perubahan sensasi
86 Pencegahan kejang
87 Pencegahan manuver valsava
Pencegahan peningkatan tekanan
88 intrakranial
89 Pendampingan selama periode kejang
90 Reorientasi pasca kejang
91 Stimulasi taktil
92 Stimulasi verbal
93 Edukasi manajemen nyeri
94 Pemantauan efek samping terapi radiasi
95 Pemberian akupresur
27
Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat
96 harian
97 Perawatan paliatif
98 Perawatan Klien terminal
99 Perawatan integritas kulit
100 Edukasi prosedur/tindakan
101 Edukasi efek samping obat
102 Edukasi perawatan kemoterapi
103 Edukasi preoperative
104 Pemantauan efek samping obat
105 Pemantauan integritas kulit
106 Pemantauan risiko cedera
107 Pemantauan risiko infeksi
108 Pencegahan cedera
109 Pencegahan infeksi
110 Perawatan amputasi
111 Perawatan intra operatif
112 Perawatan kemoterapi
113 Perawatan luka
114 Perawatan luka bakar
115 Perawatan pasca operatif
116 Perawatan pre operatif
117 Perawatan sirkumsisi
28