Anda di halaman 1dari 15

BUKU PANDUAN

PRAKTIK KLINIK PROFESI NERS


DEPARTEMEN KEPERAWATAN GADAR

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
BARAMULI PINRANG
BUKU PANDUAN

PROGRAM PROFESI NERS BARAMULI


TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024

IDENTITAS MAHASISWA

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tempat / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Pinrang, 2023
Tanda Tangan

.........................................
DAFTAR ISI

Hal

Cover Dalam ........................................................................................... …………….1

Daftar Isi ..................................................................................................................... 3

Kata Pengantar .......................................................................................................... 4

Pedoman Praktek Profesi .......................................................................................... 5

A. Deskripsi Mata Ajar ……………………………………………………………..…….. 5

B. Profil Lulusan Pendidikan Profesi ………………………………………………...….. 5

C. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tahap Profesi ……………………...……………. 5

D. Pelaksanaan Praktek ……………………………………………………………..…... 7

E. Metode Bimbingan ……………………………………………………...……………... 7

F. Tata Tertib ……………………………………………………………………………… 9

G. Bentuk Laporan Dan Format Evaluasi ………………………………………..……. 12

H. Daftar Kompetensi …………………………………………………………………… 18

I. Format Evaluasi ………………………………………………………………………... 23

J. Keterangan Ijin Mahasiswa …………………………………………………………… 33

K. Bukti Mengganti Jaga …………………………………………………………………. 34

L. Bukti Mengumpulkan Laporan ………………………………………………………... 35

M. Logbook Kegiatan ………………………………………………………………..…… 37


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya,

Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan STIKES BARAMULI dapat tersusun. Buku ini

merupakan sarana bagi mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Profesi Keperawatan di

semua bidang keilmuan keperawatan. Praktek Profesi Keperawatan merupakan suatu proses

sosialisasi peserta didik dalam mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai kemampuan

ketrampilan profesional, intelektual, sikap, dan teknis dalam melaksanakan asuhan

keperawatan kepada klien. Semoga buku panduan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan oleh

mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Profesi Keperawatan. Penyusunan buku ini

masih banyak yang harus dibenahi, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dalam penyempurnaan buku ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pinrang, ….2023

Penyusun
Pedoman Praktek Profesi Keperawatan

A. Deskripsi mata ajar

Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program

menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian

kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan

pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan

legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang

berkaitan dengan keperawatan gawat darurat. Praktik profesi keperawatan gawat

darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan

berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya

akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ)

tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.

B. Profil lulusan pendidikan profesi

Profil luluan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah kurikulum

berbasis kkni. Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat berdasarkan hasil lokakarya

yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen

kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya. Termasuk

organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap tampilan

ners profesional yang diharapkan di masyarakat. Tugas, peran dan ruang lingkup

pekerjaan menjadi pokok bahasan dalam penyusunan profil. Profil lulusan Sarjana

Keperawatan/Ners :

a. Care Provider (pemberian asuhan keperawatan)

b. Community leader (pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun sosila)

c. Edocator (pendidik kesehatan bagi klien, keluarga)

d. Manager (pengelola asuhan keperawatan)


e. Researcher (peneliti pemula) Keterangan : Sarjana Keperawatan tidak memiliki

kewenangan untuk melakukan asuhan keperawatan.

C. Kompetensi lulusan pendidikan tahap profesi

1. Kompetensi secara umum Kompetensi lulusan pendidikan tahap profesi difokuskan

pada kemampuan :

a. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal

b. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan komunitas

dengan menggunakan hasil penelitian, serta menerapkan aspek etik dan legal

dalam praktik keperawatan

c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan

d. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan

keperawatan

2. Unit Kompetensi Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat

mahasiswa mampu :

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada

klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

b. Menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Mengunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada

berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan: -

Termoregulasi: trauma kapitis - Oksigenasi: infark miokard, gagal nafas, trauma

thorak - Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit: DM dengan ketoasidosis,

krisis tiroid - Keamanan fisik: keracunan, sengatan binatang berbisa

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien

dengan berbagai tingkat usia dalam kedaan gawat darurat


f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien

dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

g. Mendemonstrasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar

yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan

efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam kedaan gawat

darurat: resusitasi/RJP/BHD

h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat

darurat (triage)

i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam

keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil

keputusan untuk dirinya

j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam

keadaan gawat darurat

k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku

dalam bidang kesehatan

l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional

o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

p. Menggunnakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan
D. Pelaksanaan Praktek

1. Bobot SKS Beban SKS praktek profesi keperawatan gawat darurat adalah 4 SKS

yang dilaksanakan selama 6 minggu.

2. Waktu dan Tempat

a. Waktu pelaksanaan profesi menyesuaikan dengan jadwal besar profesi

b. Praktik profesi keperawatan gawat darurat dilaksanakan selama 6 minggu

c. Tempat praktek: daring

E. Tata Tertib

1. Ketentuan Akademik

a. Telah lulus pada seluruh mata kuliah yang tersedia di semester I – VIII dan telah

menyelesaikan tahap akademik termasuk TA

b. Telah menyelesaikan registrasi pada semester VIII.

2. Ketentuan Administrasi

Telah melunasi biaya administrasi pada semester yang bersangkutan (termasuk

biaya prefesi, SPP, dan PPKM).

3. Ketentuan Pelaksanaan

a. Ketentuan umum Mahasiswa diwajibkan mematuhi peraturan yang telah

ditentukan institusi yaitu:

 Memakai pakaian seragam atas putih (kombinasi ungu), bawah celana

panjang atau rok putih (mahasiswa perempuan), bawah celana putih

(mahasiswa laki-laki), sepatu hitam tidak bersuara, kerudung/kap putih


(kombinasi ungu) yang sudah diseragamkan dan tidak diperkenankan

menggunakan kerudung berbahan kaos, lengkap dengan tanda pengenal.

 Disiplinan dalam memakai atribut.

 Tidak menggunakan make-up berlebihan (rambut palsu, bulu mata palsu,

pewarna rambut, soft lense berwarna, pewarna kuku, perhiasan berlebihan,

bros berlebihan).

b. Persiapan Nursing Kit dan alat perlindungan diri (APD) secara mandiri.

c. Kehadiran (Presensi) Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% pada

seluruh departemen.

4. Sanksi

Sanksi yang diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja atau

tidak sengaja ketentuan ada.

a. Bentuk sanksi :

1) Ringan, berupa teguran lisan dari pembimbing akademik dan Pembimbing

klinik dengan bukti teguran tertulis pada buku panduan

2) Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh Ketua

Program Studi

3) Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada departemen yang bersangkutan

dan diberhentikan sementara berdasarkan SK Dekan sampai dengan

masalah menemukan pemecahan.


b. Kategori sanksi :

1) Ringan, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 1 – 2 kali

2) Sedang, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 3 – 5 kali

3) Berat, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi > 6 kali

5. Ketentuan Lain

a. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh ketentuan tata tertib.

b. Mahasiswa wajib mengisi presensi, buku panduan, dan seluruh ketentuan

program yang dijalankan.

c. Mahasiswa wajib mengumpulkan seluruh buku yang telah diisi pada setiap

pergantian siklus/bagian dengan diketahui oleh Pembimbing klinik dan akademik

maksimal satu minggu setelah meninggalkan departemen yang bersangkutan.

d. Ketentuan lain yang belum termasuk di dalam peraturan ini akan diselesaikan

berdasarkan keputusan yang akan datang.

Keterangan *)

Jenis ijin yang dipertimbangkan :

1. Keluarga meninggal dunia

2. Sakit

3. Masalah administrasi instansi asal (bukti dilampirkan)


G. Bentuk Laporan Dan Format Evaluasi

1. FORMAT KONTRAK BELAJAR

KONTRAK BELAJAR

Departemen : Mahasiswa :

Periode : Pembimbing :

No Tujuan Belajar Rencana Kegiatan Metode/Media Alokasi Tandatangan


Waktu Pembimbing
1

dst

2. RENCANA KEGIATAN

Contoh:

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)

Departemen : Mahasiswa :

Periode : Pembimbing :

Ruang : Minggu ke :

A. Target yang ingin dicapai


Dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Cidera kepala berat
selama 1 hari
1. Mampu melakukan triage pada pasien cidera kepala berat
2. Mampu melakukan pengkajian terhadap tingkat kesadaran pada pasien cidera
kepala berat
3. Mampu melakukan tindakan menjaga kepatenan jalan nafas pada pasien cidera
kepala berat
4. dst
B. Rencana Kegiatan

TIK Jenis Kegiatan Waktu Kriteria Hasil


1 1.1 Melakukan triage Jam 08.00 Disesuaikan sesuai
1.2 Pengukuran GCS rencana
1.3 Mengatur Posisi

2 2.2 Memberikan O2 melalui NRB Jam 08.15


2.3 Melakukan perawatan luka dan
meghentikan perdarahan

3 3.1 Memasang dan menginterpretasikan bed- Jam 08.30


side monitor
3.2 Mengkaji tanda2 peningkatan TIK

C. Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan
1. Triage dilakukan sesuai target kompetensi
2. Pengukuran GCS sesuai target kompetensi
3. Target pemberian O2 melalui NRB tidak terpenuhi

D. Evaluasi Diri Praktikan


1. Belum mampu melakukan semua rencana
2. mendapatkan ketrampilan lain berupa asistensi pemasangan ETT
3. Lebih percaya diri untuk merawat luka pada pasien cidera kepala

Catatan :
 RKM ditulis tangan pada kertas HVS A4
 RKM dikonsultasikan ke Pembimbing setiap hari
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaporkan ke Pembimbing setiap akhir minggu
 RKM dikumpulkan ke Pembimbing satu minggu setelah kegiatan mingguan
berakhir
 Pengumpulan RKM diberi cover, lampirkan fotokopi bukti kegiatan (buku kegiatan
harian), dan dijilid dengan beserta laporan pendahuluan, asuhan keperawatan dan
resum

3. Laporan Pendahuluan
a. Patofisiologi (bagan/alur, mulai dari etiologi, faktor resiko, patofisiologi sampai timbul
manifestasi klinis, proses terjadinya komplikasi dan sampai pada masalah keperawatan
yang muncul; semuanya dalam 1 bagan/alur patofisiologi).
b. Daftar Pustaka
4. Pengkajian Asuhan Keperawatan Non Trauma/Non-Trauma
a. Biodata
b. Data Subjektif
 Keluhan utama (PQRST)
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu  Riwayat penyakit keluarga
c. Data Objective
 Keadaaan umum dan tanda vital
 Pemeriksaan fisik Head-To-Toe
 Pemeriksaan penunjang

5. Pengkajian Asuhan Keperawatan Trauma


a. Biodata
b. Data subyektif
 Keluhan utama
 Mekanisme kejadian
 SAMPLE
c. Data obyektif
 Airway
 Breathing
 Circulation
 Disability
 Exposure – Environment
 Full Vital Signs – Five Interventions – Family Presence
 Give comfort
 History – Head to Toe Examination
 Inspect Posterior Surface

6. Susunan Laporan
a. Laporan Pendahuluan
b. Pengkajian
c. Analisa Data dan Prioritas diagnosa keperawatan
d. Rencana Keperawatan
e. Tindakan Resusitasi
Contoh :

N TGL. JAM TINDAKAN RESUSITASI KETERANGAN


O
21/12/2022
1 08.00 Pasang Cervical Collar Klien Trauma
2 08.01 Bagging O2 O2 100%
3 08.02 Pasang monitor TTV, Pulse Oksimetri TD : 90/70, HR:100
x/mnt,
RR:14x/mnt,SaO2
97%
4 08.03 Infus RL4 Flesh grojok 2 jalur : tangan
kanan & kiri

f. Implementasi
Contoh:

TGL. JAM DX.KEP No TINDAKAN RESUSITASI PARAF


21/12/2022
08.30 1 1 Pasang Cervical Collar
08.31 2 Oksigen 100%
08.32 3 Pasang infuse RL
08.33 4 Pasang Folley Catheter

g. Evaluasi
Evaluasi per diagnosa keperawatan dengan format SOAPIE

h. Discharge Planning
 Semua pasien kelolaan dibuat Discharge Planning-nya, baik pulang, pindah ruang
atau meninggal
 Format :

S
O
A
P
I
E

Nama pasien …………………………………… L/P masuk rumah sakit pada tanggal


……………………………. jam ……… dengan diagnosa medis
……………........................................... ... telah diberikan tindakan di atas.
Untuk itu perlu perawatan lanjutan di………………/ kunjungan rutin
ke……………………………………mulai tanggal…………………….. Terapi obat yang
diberikan :

……

Anda mungkin juga menyukai