TINJAUAN PUSTAKA
sistem di mana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
9
10
keselamatan pasien.
1. Hak pasien
a. Mendidik pasien dan keluarga
b. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
c. Penanganan metode peningkatan kerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien.
d. Peran kepempinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
e. Mendidik staff tentang keselamatan pasien
f. .Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselatan pasien.
rumah sakit.
12
agar seluruh tahap layanan antara unit berjalan dengan baik dan
lancar.
lainya.
efektif.
rumah sakit”
keuangan.
e. terjamin.
pasien
14
peran kepimpinan:
pasien”
pasien.
pelaporan insiden
keselamatan pasien
diantaranya:
pasien.
16
2020 adalah:
Rumah sakit harus apa yang harus dilakukan staff segera setelah
pasien
keselamatan pasien
22
2016) .
aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut
harus dapat mengintepretasikan secara benar tentang objek yang
diketahui tersebut.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis merupakan kemampuan seseorang untuk menjabarkan
dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau
objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu
sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut
telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,
membuat diagram (bangan) terhadap pengetahuan atas objek
tersebut.
e. Sintesis (Synthesis)
27
keselamatan pasien
di ruang rawat inap
RSUD Kota Makassar
tahun 2020
Hubungan pengetahuan Hasil penelitian ini
sikap perawat dengan Jenis penelitian adalah sesuai dengan teori
pelaksanaan kuantitatif dengan listianawati (2018)
keselamatan pasien mengunakan tentang hubungan
(patient safety) di rumah pendekatan cross pengetahuan perawat
sakit pusri Palembang sectional.populasi dalam keselamatan pasien
tahun 2019 penelitian ini adalah (patient safety) dengan
semua perawat di ruang sikap perawat terhadap
rawat inap rumah sakit melaksanakan
pusri Palembang di keselamatan pasien
ruang Nusa indah tidak resiko.
(penyakit dalam) berdasarkan uji chi-
sebanyak 13 orang square ada hubungan
perawat, Kusuma (anak) pengetahuan dengan
sebanyak 17 orang pelaksanaan
perawat flamboyan keselamatan pasien di
(bedah) sebanyak 17 rumah sakit pusri
orang perawat , mawar Palembang tahun 2019
(penyakit dalam) (p value =0,002.<a
sebanyak 9 orang 0,05). Dan ada
perawat dan ICU hubungan sikap
sebanyak 30 orang dengan pelaksanaan
perawat yang berjumlah keselamatan pasien di
69 orang perawat. rumah sakit pusri
Palembang tahun
2019 (p value
=0.003,a 0,05).
Jenis penelitian Penelitian ini
Faktor yang kuantitatif dengan bertujuan untuk
berhubungan dengan mengunakan pendekatan mengetahui factor
sasaran penerapan cross sectional yang berhubungan
(patient safety) perawat dengan sasaran
ruang inap RSUD penerapan ( patient
lamadukelleng 2020 safety) pada perawat
di ruang rawat inap
RSUD lamadukelleng
Sengkang.
Berdasarkn hasil
analisis uji chi-square
dengan a = 0,05
34
menunjukan bahwa
nilai p- value untuk
pengetahuan perawat
p=0,181, sikap
perawat p=1.000,
fasilitas p=0,382
terhadap penerapan
sasaran (patient
safety).
Faktor
Faktor yang PENGETAHUAN
berpengaruh
mempengaruhi
terhadap sikap:
pengetahuan:
Presepsi
Pendidikan
Pengalaman
Informasi
pribadi
Sosial budaya SIKAP Sumber
dan ekonomi
informasi
Lingkungan
media massa
Pengalaman
Lembaga
Usia
Pendidikan
Pengaruh
emosional
35
PELAKSANAAN
KESELAMATAN
PASIEN