PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
RIDWAN A. MANAO
2013610161
kehidupan manusia. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perkembangan
fisik, seksual dan psikososial sebagai ciri dalam masa pubertas (Setianingrum,
menjadi relatif mandiri ( Kumalasari Intan, dkk, 2012). Pada remaja putri terjadi
putri. Hal tersebut menunjukan bahwa siklus masa subur pada wanita sudah
dimulai (Stainberg, 2002). Pada saat menstruasi, wanita kadang mengalami nyeri.
Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Banyak orang yang beranggapan nyeri haid merupakan hal yang sangat wajar dan
dapat terjadi pada perempuan yang mengalami mentruasi khususnya pada remaja
putri, namun tidak sedikit perempuan yang mengalami nyeri yang berkepanjangan
dan terus menerus hingga mengalami rasa sakit bahkan tidak dapat melakukan
aktifitas selama menstruasi karena rasa nyeri yang tidak tertahankan. Dismenorea
juga memiliki hubungan dengan keadaan psikologis yang tidak nyaman pada
perempuan yang menstruasi seperti, cepat tersinggung, suasana hati yang buruk,
Pada umumnya wanita merasakan keluhan berupa nyeri atau kram perut
menjelang haid yang dapat berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai sehari sebelum
mulai haid. Nyeri perut saat haid (dismenorea) yang dirasakan setiap wanita
berbeda-beda, ada yang sedikit terganggu namun ada pula yang sangat terganggu.
Salah satu indikator gangguan dari dismenorea akan berdampak pada prestasi
dan kemampuan bekerjapun ikut menurun. Masalah ini perlu mendapat perhatian
2012). Dismenorea didefinisikan sebagai nyeri uterus yang bersifat siklik yang
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit
pengatahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak di bahas. Banyak ahli yang
2015), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Al Kindi dan Al Bulushi (2011)
dismenore yang sangat tinggi yaitu sebesar 94% dan 94,4% (Al Kindi dan Al
Indonesia sebesar 55% dari jumlah perempuan usia produktif yang ada (Mulastin,
2013). Di Jawa Timur angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri
dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Info sehat, 2010).
Di Jawa timur jumlah remaja putri yang reproduktif yaitu yang berusia 10-24
tahun adalah sebesar 56.598 jiwa. Sedangkan yang mengalami dismenorea dan
datang kebagian kebidanan sebesar 11.565 jiwa (1,31%) (BPS Provensi Jawa
Timur, 2010). Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, namun seringkali dirasa
normal bagi seorang wanita mendapat menstruasi untuk pertama kalinya pada usia
12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia
8 tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi merupakan perdarahan
yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi
matang. Umumnya, remaja yang mengalami menarche adalah pada usia 9-15
tahun. Periode ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek psikologi dan
lainnya. Siklus mentruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya
Menstruasi akan berhenti dengan sendirinya pada saat wanita sudah berusia 40-
50 tahun, yang dikenal dengan istilah menopause (Sukarni dan Margareth, 2013).
rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi. Istilah dismenore hanya
dipakai bila nyeri begitu hebat sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan
dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen
bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Nur, 2010).
mempengaruhi dismenorea adalah umur, dan aktivitas fisik. Pada remaja yang
nyeri haid menjadi lebih berat dengan tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan
nyeri saat haid dan bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain
kecemasan atau stres akan terjadi peningkatan sintesis prostaglandin disertai oleh
menurunnya kadar esterogen atau progesteron, kemudian terjadi kontraksi otot
uterus, aliran darah uterin, iskemia uterin sehingga terjadi nyeri haid atau
seluruh responden (87%) mengalami cemas ringan. Menurut peneliti anak usia
sekolah mengalami cemas ringan dapat dipengaruhi oleh tingkatan kelas, pada
ringan berada pada kelas V. Penelitian lain juga dilakukan oleh Pancawati, dkk
dismenorea primer sejumlah 71,4%, sedangkan yang menarche dini dan tidak
normal dan tidak dismenorea primer sejumlah 90,6%. Syamsul dkk (2006) dalam
Erni Nurhidayati, Irman Somantri, dan Yayat Suryati dengan Judul Hubungan
ALMAARIF SINGOSARI
1. Bagi Institusi
c. Bagi Peneliti
kesehatan reproduksi.
2. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk mendapatkan gelar sarjana
keparawatan.