OLEH :
KELOMPOK A
A. LATAR BELAKANG
b. Rehabilitatif
C. MASALAH KEPERAWATAN
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka
karakteristiknya klien dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini
adalah klien dengan masalah keperawatan seperti resiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, perilaku kekerasan, defisit perawatan
diri, isolasi sosial : menarik diri dan perubahan persepsi sensori.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin
kepalaruangan, mempersiapkan tempat.
2. Proses
a. Kliendapatmengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Klien dapat mengenal halusinasi
c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelahmengikuti TAK
d. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e. Leader dan Co.Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif
melaksanakan kegiatan TAK
3. Hasil
a. Diharapkan pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
sebesar100%
b. Klien dapat mengenal halusinasi sebesar 100%
c. Kliendapatmenyampaikanhalusinasi yang dirasakan dengan jelassebesar
100%
E. LANDASAN TEORI
a. Model Terapi Aktivitas Kelompok
1. Model Fokal Conflict
Menurut Whitakers dan Liebermen, terapi kelompok lebih
berfokus pada kelompok daripada individu. Prinsipnya adalah terapi
kelompok ini dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari.
Pengalaman kelompok secara berkesinambungan muncul, yang
kemudian konflik dikonfrontir untuk pemecahan masalah. Tugas
terapis membantu anggota kelompok memahami konflik dan
mencapai penyelesaian konflik. Menurut model ini pimpinan
kelompok (leader) harus memfasilitasi dan memberikan kesempatan
pada anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
mendiskusikannya untuk penyelesaian masalah. Contohnya, adanya
perbedaan pendapat antar anggota, cara masalah (perbedaan)
ditanggapi anggota, dan pemimpin mengarahkan alternatif
penyelesaian masalah.
2. Model Komunikasi
Model komunikasi menggunakan prinsip komunikasi dan
komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik merupakan suatu
komunikasi yang sangat memperhatikan kemampuan berbahasa,
karena sifatnya yang ditujukan untuk memberi terapi kepada
pasien/klien atau lawan bicara. Komunikasi terapeutik sendiri
merupakan bagian dari komunikasi interpersonal dalam dunia
kesehatan khususnya bidang keperawatan yang membutuhkan rasa
percaya/kepercayaan (trust), sikap suportif (supportiveness), dan
sikap terbuka (open mindedness) dari masing- masing pihak.(Fasya
& Supratman, 2018)
Diasumsikan bahwa disfungsi atau komunikasi tidak efektif
dalam kelompok akan menyebabkan ketidakpuasan anggota
kelompok, umpan balik tidak adekuat, dan kohesi atau keterpaduan
kelompok menurun. Dengan menggunakan model ini, pemimpin
berperan memfasilitasi komunikasi efektif, masalah individu atau
kelompok dapat diidentifikasi dan diselesaikan. Pemimpin
mengajarkan pada kelompok bahwa:
a. Perlu komunikasi di dalam kelompok;
b. Anggota harus bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan;
c. Komunikasi berada dalam semua level, misalnya komunikasi
verbal, nonverbal, terbuka, dan tertutup;
d. Pesan yang disampaikan dapat dipahami orang lain;
e. Anggota dapat menggunakan teori komunikasi dalam membantu
satu dan yang lain untuk melakukan komunikasi efektif.
Model ini bertujuan membantu meningkatkan keterampilan
interpersonal dan social anggota kelompok. Selain itu, teori
komunikasi membantu anggota merealisasikan bagaimana mereka
berkomunikasi secara nonverbal dan mengajarkan cara
berkomunikasi lebih efektif. Selanjutnya, pemimpin juga perlu
menjelaskan secara singkat prinsip-prinsip komunikasi dan cara
menggunakan di dalam kelompok, serta menganalisis proses
komunikasi tersebut
3. Model Interpersonal
Sullivan mengemukakan bahwa semua tingkah laku (pikiran,
perasaan, dan tindakan) digambarkan melalui hubungan
interpersonal. Contohnya, interaksi dalam kelompok dapat dipandang
sebagai proses sebab akibat, yang perasaan dan tingkah laku satu
anggota merupakan akibat dari tingkah laku anggota lain. Pada teori
ini terapis bekerja dengan individu dan kelompok.
Anggota kelompok belajar dari interaksi antar anggota dan
terapis. Melalui proses ini, kesalahan persepsi dapat dikoreksi dan
perilaku sosial yang efektif dipelajari. Perasaan cemas dan kesepian
merupakan sasaran untuk mengidentifikasi dan mengubah perilaku.
Contohnya, tujuan salah satu terapi aktivitas kelompok untuk
meningkatkan hubungan interpersonal.
Pada saat konflik interpersonal muncul, pemimpin menggunakan
situasi tersebut untuk mendorong anggota untuk mendiskusikan
perasaan mereka dan mempelajari konflik yang membuat anggota
merasa cemas, serta menentukan perilaku yang digunakan untuk
menghindari atau menurunkan cemas pada saat terjadi konflik.
4. Model Pesikodrama
Model ini memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai
dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota
memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang pernah dialami.
Contoh, pasien memerankan ayahnya yang dominan atau keras.
Psikodrama ini dilakukan secara spontan dan memberi kesempatan
pada anggota untuk berakting di luar situasi spesifik yang pernah
terjadi.
b. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok
c. Pembagian TAKS
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Sosialisasi
Pasien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
di sekitar pasien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari
interpersonal, kelompok, dan massa.
a. Tujuan
Tujuan umum TAKS yaitu klien dapat meningkatkan
hubungansosial dalam kelompok secara bertahap. Sementara, tujuan
khususnya adalah :
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. .Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. .Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
topik percakapan
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain
6. Klien mampu bekerjasama dalam permainan
sosialisasikelompok.
7. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang
manfaatkegiatan TAKS yang telah dilakukan.
b. Aktivitas dan Indikasi
Sesi 1 : TAKS
Sesi 2 : TAKS
Sesi 3 : TAKS
Sesi 5 : TAKS
Sesi 6 : TAKS
Sesi 7 : TAKS
A. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan resiko
perilaku kekerasan, yaitu
a. Hari/Tanggal : Rabu , 15 Januari 2019
b. Waktu : Pkl. 08.00 – selesai
c. Alokasi waktu : 1. Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
2.Terapi kelompok (30 menit)
3.Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
Berikut merupakan uraian tugas dari terapis baik sebagai leader, observer,
dan fasilitator.
a. Leader
Uraian tugas:
Uraian tugas:
Fasilitator :
1. I Ketut Suardika
2. Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri
3. Putu Mitha Eka Gayatri
4. I Made Sedana Yoga
5. Putu Maya Oktavianti
6. Ni Wayan Ari Rahayuni
7. Kadek Indah Dwijayanti
F. RENCANA PELAKSANAAN
a. Memilih pasien yang mengikuti TAK sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
b. Peserta TAK 4 orang.
c. Persiapan waktu yang akan digunakan ada dalam Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Rincian Alokasi Waktu TAK (Sabtu, 9 Maret 2019)
No. Kegiatan Alokasi Keterangan
waktu
1. Tahap orientasi:
• Memberi salam terapeutik:
salam dari terapis 5 menit Di pimpin oleh Leader
• Evaluasi/validasi:
menanyakan perasaan
pasien saat ini
• Kontrak
2. Tahap kerja:
• Sesi I 30 menit Di pimpin oleh Leader
• Sesi II
• Sesi III
• Sesi IV
• Sesi V
• Sesi VI
• Sesi VII
3. Tahap terminasi:
• Evaluasi 5 menit Di pimpin oleh Leader
• Rencana tindak lanjut
• Kontrak yang akan datang
d. Setting
L CL
K
F
F
K
F K
Keterangan Gambar :
L : Leader
: Co Leader
CL
e. : Klien/ Pasien
K
f. F : Fasilitator
: Observer
G. PROSES PELAKSANAAN
Sesi 1 : Menyebutkan jati diri.
a. Tujuan :
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap,
nama panggilan, asal, hobi dan teman terdekat.
b. Setting :
e. Langkah Kegiatan :
1) Fase Prainteraksi.
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Fase Orientasi.
a. Memberi salam terapeutik
1. Salam dari terapis
2. Klien dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Waktu : 30 menit
2. Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
3. Topik : Mampu memperkenalkan diri
3) Fase Kerja
a. Hidupkan musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah
jarum jam.
b. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola tennis mendapat giliran untuk memyebutkan : salam, nama
lengkap, nama panggilan, hobi dan asal, dimulai oleh terapis
sebagai contoh.
c. Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan temple
atau pakai.
d. Ulangi nomor a, b dan c sampai semua anggota kelompok dapat
memperkenalkan diri.
e. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberikan tepuk tangan.
4) Fase Terminasi
Evaluasi :
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri, secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut :
Kemampuan Verbal
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggila
n
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
JUMLAH
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampai akhir
JUMLAH
Petunjuk :
Dibawah judul nama klien,tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
Untuk tiap klien,semua aspek di mulai dengan memberi tanda √ jika di temukan
pada klien x jika tidak ditemukan.
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0,1,atau 2 klien belum mampu
Evaluasi struktur : mengevaluasi struktur organisasinya apakah
leader,co-leader, observer, dan fasilitator sudah melakukan
tugasnya dengansesuai.
Evaluasi proses : mengevaluasi proses perjalanan TAK
Evaluasi hasil : memberikan % keberhasilan pasien dalam
TAK.
Dokumentasi
d. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
e. Langkah Kegiatan :
1. Fase Prainteraksi.
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi.
a.Memberi salam terapeutik
Salam dari terapis
Klien dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan
diri pada orang lain
c.Kontrak
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
Topik : Mampu memperkenalkan diri
3. Fase Kerja
a) Hidupkan musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah
jarum jam.
b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang
memegang bola, mendapat giliran untuk berkenalan dengan
anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi
Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi, dimulai oleh terapis sebagai contoh
c) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
d) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
Pemimpin TAK menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
Pemimpin TAK memberi pujian atas keberhasilan
kelompok.
b.Rencana tindak lanjut :
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri dengan orang lain di kehidupan
sehari-hari
Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien.
c.Kontrak yang akan datang :
Waktu : 30 menit.
Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
Topik/ kegiatan : Bercakap-cakap dengan anggota
Kelompok
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 1, dievaluasi
kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.(Eko probowi, 2014: 250-252)
Kemampuan verbal
NO ASPEK YANG DINILAI NAMA KLIEN
1 Menyebutkan namalengkap
2 Menyebutkan nama panggila
n
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
JUMLAH
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yangsesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampaiakhir
JUMLAH
Petunjuk :
Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAK.
Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 5.
Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4 disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi
e. Langkah Kegiatan
1. Fase Prainteraksi
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi /Validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Waktu : 30 menit
2. Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
3. Topik : Mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
3.Fase Kerja
1. Waktu : 30 menit.
2. Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
3. Topik/ kegiatan :Mampu menyampaikan topik
pembicaraan tertentu dengan anggota
kelompok
Evaluasi
Evaluasi dialkukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesaui dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sessi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada
saat bercakap cakap serta kemampuan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikutnya.(Eko prabowo, 2014 : 255-257)
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yangsesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampaiakhir
JUMLAH
Petunjuk
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika ,mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belum mampu
Dokumentasi
3. Fase Kerja
EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
sesi 4, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan, memilih, dan memberi pendapat
tentang topik percakapan serta kemampuan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut.(Eko prabowo, 2014: 259261)
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yangsesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampaiakhir
JUMLAH
Petunjuk
Dibawah judul nama pasien, tulis nama panggilan pasien yang ikut TAKS
Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu dan jika nila ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
Dokumentasi
Evaluasi :
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pad atahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 5, dievaluasi kemampuan verbal
pasien menyampaikan, memilih, dan memberi pendapat tentang percakapan mengenai
masalah pribadi, serta kemampuan nonverbal. (Eko prabowo, 2014: 264-266 )
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yangsesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampaiakhir
JUMLAH
Petunjuk :
Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada pasien atau tanda [x] jika tidak ditemukan
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu ; jika nila ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAKS pada catatan
proses keperawatan tiap pasien. Misalnya, kemampuan menyampaikan topik masalah
pribadi yang akan dipercakapkan 3, memilih dan memberi pendapat 2, dan kemampuan non
verbal 4. Untuk itu, catatan keperawatannya adalah pasien mengikuti TAKS sesi 5, pasien
mampu menyampaikan masalah pribadi yang ingin dibicarakan, belum mampu memilih dan
memberi pendapat, tapi non verbal baik. Anjurkan/latih pasien untuk bercakap-cakap
tentang masalah pribadi dengan perawat dan pasien lain di ruang rawat (buat jadwal).(Eko
prabowo, 2014: 266-268)
Sesi VI :
a. Tujuan : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok :
Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang
lain
Menjawab dan memberi pada orang lain sesuai
dengan permintaan
b. Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang
c. Alat
1. Handphone/ laptop,
2. Nametag
3. Bola,
4. Buku catatan
5. Pulpen
d. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
e. Langkah Kegiatan :
1. Fase Prainteraksi.
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi.
Memberi salam terapeutik
o Salam dari terapis
o Klien dan terapis memakai papan nama.
Evaluasi/validasi
o Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
Topik : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi
Kelompok
3. Fase Kerja
Terapis membagi 4 buah kartu pada setiap anggota sisanya
diletakkan diatas meja
Terapis meminta tiap anggota menyusun kartu sesuai serinya
Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola lalu
menghentikan. Saat musik dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tennis memulai permainan dengan cara :
Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adlah kemampuan pasien
sesuain dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6, dievaluasi kemampuan verbal pasien
dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi serta kemampuan nonverbal.(Eko
prabowo, 2014: 269-271)
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yangsesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampaiakhir
JUMLAH
Petunjuk :
Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada pasien atua tanda [X] jika tidak ditemukan
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien
mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
Dokumentasi
c.Alat
1. Handphone/ laptop,
2. Nametag
3. Bola,
4. Buku catatan
5. Pulpen
d. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
e. Langkah Kegiatan :
1. Fase Prainteraksi.
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2.Fase Orientasi.
Memberi salam terapeutik
Salam dari terapis
Klien dan terapis memakai papan nama
Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
Topik : Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK
sosialisasi yang telah dilakukan.
3.Fase Kerja
4.Fase Terminasi
a. Evaluasi :
Pemimpin TAK menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
Pemimpin TAK memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.Rencana tindak lanjut :
Menganjurkan agar pasien melatih diri untuk 6 kemampuan yang
telah dimiliki
c. Kontrak yang akan datang :
Waktu : 30 menit.
Tempat : Ruang Bisma RS Jiwa Bangli
Topik/ kegiatan : Penkes keluarga agar memberi dukungan
pada pasien
Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 7, dievaluasi kemampuan verbal
pasien menyampaiakn manfaat TAKS yang telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan
disertai kemampuan non verbal. (Eko prabowo, 2014: 247-267
1 Menyebutkan manfaat
dengan jelas
2 Menyebutkan manfaat secara
ringkas
3 Menyebutkan manfaat secara
relevan
4 Menyebutkan manfaat secara
spontan
JUMLAH
1 Kontak Mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yangsesuai
4 Mengikuti kegiatandari awal
sampaiakhir
JUMLAH
Petunjuk :
Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
Jumlahkan kemampuan yang ditentukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien
mampu ; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika akhir TAKS pada catatan
proses keperawatan setiap pasien. Disimpulkan kemampuan yang telah dapat diterapkan
oleh pasien berhari-hari. Untuk pasien yang telah mampu, maka dianjurkan dan dievaluasi
pada kegiatan sehari-hari (melalui jadwal kegiatan keseharian). Jika pasien belum mampu,
pasien dapat disertakan pada kelompok TAKS yang baru.(Eko prabowo, 2014 : 267-277).
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal Book
Jakarta : EGC
Yusuf, A.H, F., & ,R & Nihayati, H. . (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, (May 2015), 1–366. https://doi.org/ISBN
978-xxx-xxx-xx-x