Anda di halaman 1dari 8

HASIL NOTULENSI DENGAN MATERI SRESS RELEASE PASKA BENCANA

Moderator : Ni Luh Putu Tanasya Putri (P07120218 020)


Notulen : Ni Putu Chika Maharani (P07120218 013)
NAMA KELOMPOK :
Ni Kadek Ria Hendriyani ( P07120218 016)
Ni Putu Wiwiek Hita Febrianti.Y. (P07120218 021)

Ringkasan Materi :
1.Pengertian Stress

a. ‘Stress adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban
kehidupan)” Dadang Hawari.2001
b. Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan suatu
ketegangan dalam diri seseorang (Soeharto Heerdjan,1987)
c. Secara umum yang dimaksud stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang dapat menimbulkan
tekanan, perubahan, ketegangan emosi dan lain-lain

1.2 Penyebab Stress

Timbulnya stress pada seseorang diawali dengan adanya stimuli yang mengawali atau
mencetuskan perubahan yang disebut dengan stressor. Stressor menunjukan suatu kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis psikologis sosial, lingkungan,
perkembangan spiritual atau kebutuhan kulturan (Potter & Perry,1997).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress diantaranya:

A. Faktor biologis, herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik dan neurohormonal
B. Faktor sosio kultural, perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang
mempengaruhi.

Macam-macam stressor:

a. Stressor internal
Berasal dari dalam diri seseorang
b. Stressor eksternal
Berasal dari luar diri seseorang

Karakteristik Stressor:

 Makna stressor
 Lingkup stressor
 Lamanya stressos
 Jumlah stressor
 Kuatnya stressor

Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai faktor (Kozier & Erb,1983 dikutip Keliat B.A.,1999) yaitu:

 Sifat stressor
 Jumlah stressor
 Lama stressor
 Pengalaman masa lalu
 Tingkat perkembangan

1.3 Penggolongan Stress

Apabila ditinjau dari penyebab stress, menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti (1990), dapat digolongkan
sebagai berikut:

a. Stress fisik

Disebabkan oleh adanya suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara amat
bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.

b. Stress kimiawi

Disebabkan oleh asam basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas.

c. Stress mikrobiologik

Disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang dapat menimbulkan penyakit.

d. Stress fisiologik

Disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ atau sistemik sehingga menimbulkan
fungsi tubuh tidak normal.

e. Stress proses pertumbuhan dan perkembangan

Disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.

f. Stress psikis atau emosional

Disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya atau keagamaan.

Sedangkan menurut Brench Grand (2000), stress ditinjau dari penyebabnya

1.4. Tahapan Stress

Menurut Dr.Robert J.Van Amberg (1979) sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Dadang Hawari (2001),
bahwa tahapan stress adalah sebagai berikut:

a. Stress tahap pertama (paling ringan)


Stress yang disertai dengan perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu
menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan penglihatan menjadi
tajam.

b. Stress tahap kedua

Stress yang disertai keluhan, seperti bangun pagi badan tidak tersasa segar dan merasa letih, lekas
capek pada saat menjelang sore hari, lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar, otot
tengkuk dan punggung menjadi tegang. Hal ini disebabkan karena cadangan tenaga yang tidak
memadai.

c. Stress tahap ketiga

Tahapan stress dengan keluhan, seperti defekasi yang tidak teratur, otot semakin tegang,
emosional, imsomnia, mudah terjaga dan sulit untuk tidur kembali, bangun terlalu pagi,
koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh pingsan.

d. Stress tahap keempat

Tahapan stress dengan keluhan, seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari (loyo), aktivitas
pekerjaan terlalu sulit dan menjenuhkan, kegiatan rutin terganggu dan gangguan pada pola tidur,
sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta dapat menimbulkan ketakutan
serta kecemasan.

e. Stress tahap kelima

Tahapan stress yang disertai dengan kelelahan secara fisik dan mental, ketidakmampuan
menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya
rasa takut dan cemas, bingung dan panik.

f. Stress tahap keenam

Tahapan stress dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar,
dingin dan keluar banyak keringat.Reaksi Tubuh Terhadap Stress

1.6 Reaksi Psikologis Terhadap Stress

1. Kecemasan
Respons yang paling umum merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu
penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan adalah emosi yang tidak menyenangkan dengan
istilah kuatir
2. Kemarahan dan agresi
Perasaan jengkel sebagai respons terhadap kecenasan yang dirasakan sebagai ancaman.
3. Depresi
Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat.

1.7 Cara Mengedalikan Stress

Cara yang dapat dilakukan adalah :

a. Individu

1). Kenali diri sendiri


2). Turunkan kecemasan

3). Tingkatkan harga diri

4). Persiapan diri

b. Dukungan sosial

1). Pemberian dukungan terhadap peningkatan kemampuan kognitif.

2). Ciptakan lingkungan keluarga yang sehat.

3). Berikan bimbingan mental dan spiritual untuk individu tersebut dari keluarga.

2. Definisi Bencana (DISASTER)

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia definisi bencana adalah peristiwa/kejadian pada
suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak
luar.Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikenal pengertian dan
beberapa istilah terkait dengan bencana. Bencana adalah peristiwa atau masyarakat rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan yangdisebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis

2.1 Jenis Bencana

Usep Solehudin (2005) mengelompokkan bencana menjadi 2 jenis yaitu: Bencana alam (natural disaster)
yaitu kejadian-kejadian alami seperti kejadian-kejadian alami seperti banjir, genangan, gempa bumi,
gunung meletus, badai, kekeringan, wabah, serangga dan lainnya.

2.2 Fase-fase Bencana

Menurut Barbara Santamaria (1995), ada 3 fase dalam terjadinya suatu bencana, yaitu :

 fase preimpact
 fase impact
 fase postimpact

2.3 Evolusi pandangan terhadap bencana

 PandanganKonvensional
 PandanganIlmuPengetahuanAlam
 Pandangan Ilmu Terapan
 PandanganProgresif
 PandanganIlmuSosial
 Pandangan Holistik

3.Assessment Bencana

Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong rawan terjadinya bencana alam, hal ini
terkait dengan keadaan geografisnya yang terletak antara dua samudra besar, berada diwilayah lempeng
tektonik, dan dilewati oleh jalur gunung berapi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana seperti
tsunami, gunung meletus, banjir, longsor, dll.

. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Assessment

- Daftar pertanyaan

- Komposisi anggota tim yang baik

- Sarana transportasi yang baik

- Kerangka waktu yang jelas

- Menggunakan bahasa lokal

Metode Assessment

- Mengumpulkan dan mengobservasi data sekunder

- Observasi langsung di lapangan

- Menanyakan pendapat para ahli

- Mewawancarai lawan bicara yang kapabel

- Diskusi grup

- Survei

4.Pemberian treatment/terapi.

Setelah dilakukan assessment dan korban bencana alam telah dibagi kedalam kelompok-kelompok sesuai
dengan jenis gangguan yang mereka alami dan berdasarkan usia korban, maka tindakan psikolog
selanjutnya adalah memutuskan terapi apa yang sesuai untuk menangani gangguan psikologis tersebut
agar gangguan psikologis tersebut tidak berkepanjangan dan tidak berkembang menjadi lebih buruk.
Terapi yang tepat adalah menggunakan gabungan terapi kelompok dengan terapi yang lain.

Dalam melakukan terapi psikologis tersebut, diharapkan psikolog klinis mampu :

A. Menjalin relasi menolong dengan korban bencana alam melalui pendekatan psikologis;
B. Mendengar aktif terhadap eksplorasi psikis yang dilakukan oleh korban bencana alam melalui
keluhan-keluhannya;
C. Menjalin kerja sama dengan korban bencana alam untuk mencari jalan keluar bagi persoalan
psikologis yang sedang mereka dihadapi, sekaligus meningkatkan optimasi potensi fungsi mental
mereka;

5.Evaluasi program treatment/ terapi

Setelah dilakukan terapi pada korban bencana alam, maka tugas psikolog klinis selanjutnya adalah
melakukan evaluasi program terapi untuk melihat efek terapi yang telah diberikan. Seorang tim psikolog
harus mengevaluasi apakah terapi yang diberikan kepada korban bencana alam sudah efektif atau masih
perlu diperbaiki dan ditambah dengan terapi yang lain. Oleh karena itu, tim psikolog harus selalu
memantau bagaimana perkembangan psikologis korban yang mendapat penanganan psikologis. Jika
terapi yang diberikan sudah membawa sedikit perubahan ke arah positif maka tim psikolog harus
menjalankan cvfterapinya secara intensif sampai korban bencana benar-benar mampu untuk membangun
keseimbangan psikologis yang baru, sehingga psikolog bisa meninggalkan lokasi bencana alam.

Tambahan dari dosen :

Stres yang terjadi pasca bencana : distres, trauma, cemas dan takut, depresi, harga diri rendah dan distres
spiritual, Penanganannya terdapat dalam terintegrasi pada penanganan bencana

Sesi Pertanyaan :

1.Penanya

I GEDE MANIK VIKANTARA P07120218 001

Pandemi sekarang ini kan sudah dikategorikan kedalam tahap international, nah dalam pandemi ini
banyak orang orang yang menjadi stress karena kehilangan pekerjaan, tidak dapat beraktivitas secara
maksimal, nah disini bagaimana pandangan kalian cara untuk mereduksi stress yang dialami orang2
dalam pandemi ini

Dijawab Oleh Penyaji : Wiwiek Hita (021)

Jika kita stres, kortisol meningkat, jadi kortisol bisa menurunkan imunitas tubuh nah oleh karena itu
Selain mengontrol informasi yang didapat agar tidak cemas dan jangan mudah percaya dengan berita
hoax di luaran sana agar masyarakat jangan sampai ikut pula menyebarkan informasi hoax. Saran yang
lain adalah masyarakat memerlukan istirahat yang cukup jaga pola makan dan ikuti anjuran
pemerintah .“Cukup istirahat, makan makanan yang bergizi. saat seseorang cemas, sedih atau stres adalah
sesuatu hal yang normal ketika dirinya tengah dilanda krisis.

Berbicara / sharing dengan orang yang bisa dipercaya seperti keluarga atau teman dekat bisa dilakukan
untuk meredakan kecemasan yang kita alami saat ini, mungkin itu saja yang kami bisa sampaikan di
pandemi seperti sekarang

2.Penanya

NI NYOMAN AYU SRI PRADNYANI P07120218 019

Berkaitan dengan stress pasca bencana, mengapa diperlukan sekolah darurat untuk ketrampilan berpikir
dan terapi bagi seorang psikolog dengan ilmu kesehatan ?

Di jawab oleh penyaji : Ria Hendriyani (016)

Diperlukan sekolah darurat itu dimana siswa korban gempa memahami kharakteristik siswa korban
gempa baik dilihat dari budaya dan psikologis, ketrampilan untuk mendeteksi trauma bagi siswa SMP dan
SMA. Sedangkan terapi untuk anak-anak bisa berupa terapi kelompok yang dikombinasikan dengan
terapi bermain dan terapi agama. Bentuk dari terapi tersebut bisa berupa sekolah darurat. Menurut Dra
Avin Fadila Helmi Msi secara umum sekolah darurat tersebut menyelenggarakan proses belajar mengajar
dengan memperhatikan aspek lingkungan, psikis, sosial, dan tetap mengacu pada konsep religiusitas.
Persiapan proses pembelajaran di sekolah darurat itu disusun dalam tiga fase, yakni menyiapkan model,
modul, dan pematangan relawan yang akan diterjunkan di lapangan. Selain melalui sekolah darurat
tersebut beberapa kegiatan yang bisa diterapkan untuk mengurangi beban psikologis anak adalah
menghimpun anak-anak dan mendongeng untuk menghibur mereka, serta mengajak mereka bermain
untuk melupakan trauma. Nah Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk Trauma Center seperti yang
telah dilakukan oleh Kak Seto bersamasama dengan pemerintah.Pendirian Trauma Center tersebut
ditujukan untuk menangani gangguan traumatis pada anak-anak yang menjadi korban bencana alam.
Menurut Kak Seto cara yang paling cepat membantu menyembuhkan trauma anak adalah dengan
memberikan cinta, perhatian, dan dunia indah untuk bermain

3.Penanya

NI NYOMAN ARMELIA DEWI P07120218 005


Siklus Assessment dinama di dalamnya terdapat
(Bencana- rapid assessment- detail assessment- continual assessment), tolong lebih di jelaskan mengenai
siklus assessment tersebut dan juga 3 hal yg termaksud tersebut.

Dijawab oleh penyaji : Ria Hendriyani (016)

Rapid assessment: kurang dari 1 minggu dilakukan setelah terjadi perubahan besar
Detail assessment:kurang dari 1 bulan dilkukan jika detail informasi masih di utihkan (masa pemulihan)
Continual assessment: assessment lanjutan dilakukan jika dibutuhkan informasi terbaru

4.Penanya

I GEDE AGUS SURYA RADITYA P07120218 008

seberapa pentingnya kita sebagai perawat harus memberikan terapi psikologi pada korban bencana ?
demikian pertanyaan dri saya

Dijawab oleh penyaji : Wiwiek Hita (021)

Terapi psikologi wajib di berikan kepada korban bencana agar sedikit demi sedikit bisa untuk
menghilangkan rasa shock , trauma, ketakutan akan bencana yang telah di hadapi
terapi juga membantu orang mengidentifikasi masalah kesehatan mental dan perilaku atau pola pikir yang
tidak sehat. Istilah terapi mengacu pada beberapa gaya terapi bicara. Terapi dapat digunakan untuk
mengobati berbagai gangguan, termasuk gangguan panik, kegelisahan, depresi, masalah kemarahan,
gangguan bipolar, dan gangguan stres pasca-trauma.

5.Penanya

DIAN OCTAVIANA RASTA EFENDI P07120218 003

Bisa dijelaskan bagaimana tahapan trauma healing pasca bencana secara singkat dan metode pemulihan
yg dipergunakan berdasarkan golongan masyarakat tertentu?

Dijawab oleh penyaji : Wiwiek Hita (021)


Jadi tahapan dibutuhkan apabila stres tak kunjung lenyap ketika bencana sudah berlalu, misalnya dengan
pemulihan trauma, atau populer disebut trauma healing. trauma healing dapat dilakukan dengan cara
konseling. Trauma healing pada orang dewasa biasanya lebih mudah dilakukan, karena mereka bisa
dengan mudah mengekspresikan apa yang dirasakannya secara verbal.Dengan cara konseling, trauma
yang dialami oleh korban diharapkan bisa sedikit berkurang. Selain dengan cara konseling, bisa juga
dilakukan dengan metode Tapas Acupressure Technique (TAT), yaitu metode terapi yang dilakukan
dengan cara menyentuh secara ringan beberapa titik akupuntur di kepala sambil mengarahkan perhatian
pada masalah yang ingin dihadapi.Trauma healing menjadi salah satu kebutuhan vital contohnya bagi
para korban bencana gempa bumi. Dengan trauma healing korban diharapkan bisa benar-benar sembuh
dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana
gempa bumi..

6.Penanya
KADEK LINDA VENIAWATI P07120218 024

Jelaskan apa yg mempengaruhi stres mikrobiologik? dan berikan contohnya

Dijawab oleh penyaji : Ria Hendriyani (016)

Stres Mikrobiologis
Merupakan stress yang disebabkan oleh pengaruh bakteri dan parasite yang menjangkiti tubuh manusia,
baik secara langsung di dalam tubuh maupun dipermukaan kulit. menurut klp kami contohnya seperti saat
ini yaitu wabah covid 19 yang dialami masyarakat dunia ketika ada salah satu orang yg terkena covid19
maka orang tersebut seperti diintimidasi oleh tetangga dan orang yg dikenalinya padahal si penderita
tersebut sudah ditangani oleh petugas medis sesuai sopnya maka dari itu si penderita tidak hanya
mengalami sakit saja dan akan mengalami stress jika pendrita diintimidasi oleh masyarakat dan tidak ada
dukungan supaya cepat sembuh oleh teman2 atau orang yg dikenalinya

Anda mungkin juga menyukai