Disusun Oleh
Topik : TAKSosialiasi
Sesi Ke : Sesi II : Berkenalan
Terapis : Mahasiswa Profesi STIKes Alifah Padang
Sasaran : Pasien Isolasi Sosial (ISOS) di Ruangan Cendrawasih
A. TUJUAN
1. Umum :
2. Khusus :
B. LANDASAN TEORITIS
a) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
1. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan
yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama ( Stuart & Laraia,
2001 dalam Yosep, 2018). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua
kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok
memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang
terjadi dalam kelompok.
2. Tujuan
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang
lain serta mengubah prtilaku ynag destruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok
ada pada konstribusi dari setiap anggota dan pemimpin dalam mencapai
tujuannya.
Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagai pengalaman dan saling
membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan
interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota
kelompok merasa memiliki diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota
kelompok yang lain.
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.
b) TAK Sosialisasi
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain (Stuart, 2017). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang
menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Dimana
individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi
lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping
maladatif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang
baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk.
Keliat menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi pada pasien
skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
Namun kenyataannya pada saat ini di rumah sakit jiwa HB Saanin Padang pengaruh
TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah pasien dengan
riwayat menarik diri masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan
(Keliat, 2016).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien skizofrenia
adalah :
1. Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal
2. Gangguan hubungan interpersonal
3. Gangguan interaksi sosial
4. Resiko perubahan persepsi sensori (halusinasi).
Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat membahayakan
keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Kelliat, 2016) .Manusia adalah mahluk
sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu
kebutuhannya adalah kebutuhan social untuk melakukan interaksi sesama manusia.
Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari
orang lain, penghargaaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan
tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yangdiharapkan oleh
individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktivitas kelompok
sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan
keterampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari therapi
modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam
waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik
dan tujuan rehabilitatif.
Tujuan terapeutik meliputi :
1) Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi
2) Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien)
3) Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu,
4) Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif
5) Meningkatkan rasa dimiliki
6) Meningkatkan rasa percaya diri
7) Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah.
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.
f) MEKANISME KEGIATAN
1. 10 menit Perencanaan :
a. Persiapan materi
b. Persiapan media/ alat yang digunakan
c. Setting tempat terapis dan peserta
d. Pembagian tugas terapis
2. 20 menit Pelaksanaan:
a. Orientasi
1.Salam terapeutik.
Terapis mengucapkan salam. Menjawab salam.
Memperkenalkan terapis dan Mendengarkan dan
pembimbing. memperhatikan.
2.Evaluasi / Validasi.
Menanyakan perasaan klien saat Menjawab
ini. pertanyaan.
Menayakan apakah sudah mencoba
berkenalan dengan orang lain.
3.Kontrak.
Menjelaskan tujuan kegiatan.
Membuat kontrak waktu kegiatan.
Menjelaskan aturan main.
1. Saat music dihidupkan
bola akan di jalankan ke
samping berlawanan
dengan arah jarum jam Mendengarkan dan
2. Saat music berhenti memperhatikan.
anggota yang memegang
bola mendapatkan Mendengarkan dan
giliran untuk berkenalan memperhatikan.
dengan teman yang ada Mengikuti kegiatan
di samping kanan sesuai aturan main.
3. Ulangi hingga semua
anggota kelompok
mendapatkan giliran
b. Kerja
1.Melaksanakan kegiatan sesuai dengan
aturan main, sebagai berikut:
Menghidupkan CD/Kaset dan
edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
Pada saat musik dihentikan,
anggota kelompok yang
Mengikuti kegiatan
memegang bola mendapatkan
sesuai aturan main.
giliran untuk berkenalan dengan
anggota kelompok yang ada di
Mengikuti kegiatan
sebalah kanan nya dengan cara :
sesuai aturan main.
Memberi salam
Mengikuti kegiatan
Menyebutkan nama
sesuai aturan main.
lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi lawan bicara
Menanyakan nama
lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi
Dimulai oleh terapis
sebagai contoh. Mengikuti kegiatan
Ulangi a dan b sampai seua sesuai aturan main.
anggota kelompok mendapat
giliran
Hidupakan musik dan mintak klien
mengedarkan bola. Pada saat Melaksanakan
music dihentikan, minta pada antisipasi masalah
anggota kelompok yang yang ditemukan
memegang bola untuk terapis (jika ada).
memperkenalkan anggota
kelompok yang di sebelah
kanannya kepada kelompok, yaitu:
nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi. Dimulai oleh terapis
seabagai contoh.
Ulangi sampai semua anggota
kelompok mendapat giliran
Beri pujian untuk setiap
keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan.
2.Melaksanakan antisipasi masalah (jika
Ditemukan saat kegiatan
berlangsung)
g) PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Arna Prita Poetri, S.Kep
Co. Leader : Sisi Mardia Oktasari, S.Kep
Observer : Sindy Permata Sari, S.Kep
Fasilitator :
h) PERILAKU PEMIMPIN / TERAPIS YANG DIHARAPKAN :
1. Peran Leader :
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Memimpin jalannya terapi kelompok
3. Memimpin diskusi.
Keterangan :
: Leader
: Co-leader
: Observer
: Fasilitator
: Pembimbing
: Klien
k) PROSES EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Peserta diharapkan dapat hadir 100%
b. Setting tempat sesuai dengan rencana
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai akhir dengan tertib
2. Evaluasi Proses
a. Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
b. Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan
c. Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Klien mampu memperkenalkan identitas diri, nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi
b. 85% klien mampu menanyakan identitas diri anggota kelompok lain, nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
l) PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi praktek profesi di RSJ
HB Saanin Padang, Semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Disetujui Oleh;
Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp. Kep. J Ns. Diana Arianti, M. Kep Ns. Agustian, S.Kep
Lampiran
Sesi V1 : TAK
Sosialisasii : Berkenalan
1. Kemampuan Verbal
1 Menyebutkan nama
lengkap
2 Menyebutkan nama
panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama
lengkap
6 Menanyakan nama
panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
Jumlah
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh
4 Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah