Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


SOSIALISASI SESI 6

OLEH KELOMPOK 7

1. OCTHARA DWIKA PERTIWI (F0H019047)

2. NIKEN LIENDRA (F0H0190)

3. VIVINA CAHYAOBZICA (F0H0190)

Dosen Pengampu : NS.ENCIK PUTRI EMA KOMALA, M.KEP, SP.KEP.J

KELAS : 2A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami pamjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS
KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak
yang membantu dalam proses penulisan. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu
Ns. Encik Putri Ema Komala, M.Kep, Sp.Kep.J dosen pengampu mata kuliah KEPERAWATAN JIWA yang
membimbing dan membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan juga buat teman-teman dan orang
tua yang selalu memberikan dukungan untuk kami menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan masih mempunyai banyak kekurangan. Maka dari itu,
besar harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan nantinya dapat berguna bagi semua pihak. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Bengkulu, 15 Februari 2021

Kelompok 7
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
SOSIALISASI

A.    DESKRIPSI
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi
sesame manusia.Kebutuhan sosial manusia meliputi rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari
orang lain, penghargaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak
selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu sehingga
mungkin terjadi suatu gangguan terhadap  kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang.
(Stuart & Sundeen, 2005)

Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktifitas kelompok sering
diperlukan dalam praktik keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan
terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya
meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan (Keliat, 2004)

(Keliat, 2004)menyatakan ada dua tujuan umum dari terapi aktifitas kelompok ini yaitu tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitative.
Tujuan terapeutik meliputi:

1.      Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi


2.      Mendorog sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien)
3.      Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu
4.      Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif
5.      Meningkatkan rasa yang dimiliki
6.      Meningkatkan rasa percaya diri
7.      Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah

Tujuan rehabilitatif  meliputi:
1.      Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri,
2.      Meningkatkan kemampuan empati
3.      Meningkatkan keterampilan sosial,
4.      Meningkatkan pola penyelesaian masalah.

Menurut Stuart & Sundeen, (2005).Beberapa aspek dari klien yang haru diperhatikan dalam
penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan, merasa
disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari
orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab seperlunya,
jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien mengatakan
bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke
satu klien lain

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang
bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa.Terapi ini diharapkan dapat memacu klien
untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar
stimulus persepsi eksternal.(Keliat, 2004)

B.     MASALAH KEPERAWATAN
Menurut (Keliat, 2004)Therapi aktivitas kelompok sosialisasi  ditujukan pada klien dengan
masalah keperawatan :
1. Isolasi sosial : Menarik diri
2. Harga diri rendah
3. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

C.    TUJUAN
Stuart & Sundeen, (2005), menyatakan bahwa tujuan dilakukannya terapi aktifitas kelompok
sosialisasi adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok dan memotivasi
proses pikir dan afektif
2. Tujuan Khusus
v  Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
v  Klien mampu menanyakan masalah pribadi kepada satu orang anggota kelompok
v  Klien mampu menjawab pertanyaan tentang masalah pribadi
v  Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
v  Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
v  Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
v  Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
v  Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas kelompok yang dilakukan

D.    PERSIAPAN
Menurut Keliat, (2004), hal-hal yang harus disiapkan dalam melakukan terapi aktitas kelompok
adalah sebagai berikut:
1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat,
alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan
2. Uraian tugas perawat (therapist)
a.       Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi dalam
kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi
motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin
dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi
kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
b.      Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti
jalannya kegiatan dalam kelompok
c.       Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi, peserta
yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai)
3. Proses Seleksi
a.       Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
b.      Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan
dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
c.       Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat
darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas
kelompok.

E.     KEGIATAN
Azizah (2011), mengemukakan bahwa tahapan kegiatan TAK sebagai berikut:
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh leader.Leader
menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kegiatan
Kelompok akan melakukan permainan dengan mengedarkan bola sambil menghidupkan musik,
saat musik berhenti maka yang memegang bola  akan melakukan perintah permainan yaitu
bertanya kepada temannya tentang masalah pribadi
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan dan pendapatnya
tentang kegiatan
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan kembali tujuan
dan manfaat kegiatan.

F.     KRITERIA EVALUASI

Menurut Azizah (2011), presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan sebagai berikut:
1.      70% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
2.      60% dari jumlah klien mampu bertanya tentang masalah pribadi kepada anggota kelompoknya

G.    RENCANA PELAKSANAAN

1. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di ruang Jati RSJD Sambang Lihum
Banjarmasin
-          Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa klien lain
-          Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
-          Klien dengan isolasi social yang sudah dapat berinteraksi dengan klien lain
2. Masalah Keperawatan
-          Isolasi Sosial
-          Harga diri rendah
-          Halusinasi
3. Persiapan
a.       Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
      Hari/Tanggal               : Sabtu , 06 Desember  2014
      Waktu                         : Pk.09.00 – 10.00 WIB
      Alokasi Waktu            : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
                                            Permainan (15 menit)
    Ekpress feeling (15 menit)
   Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
      Mahasiswa                  : 6 Orang
      Perawat Ruangan        : 1 orang

3). Pembagian Tugas


      Leader                         :
      Co-Leader                   :
      Observer                      :                     
      Fasilitator                    :                                       
4). Alat Bantu
Pemutar Musik
Papan nama
Bola mainan
Kartu kwartet

5). Denah Lokasi


a.       Setting :
45
35
25
15
3

Keterangan :                    

    = Pasien
                  = CI dan CT
                  1 = Leader
                  2 = Co-Leader
                  3 = Fasilitator
                  4 = Observer

H.    LANGKAH KEGIATAN
1.      Persiapan
a.       Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 4 TAKS
b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
Pada saai ini terapis melakukan :
1.      Memberi salam terapeutik
2.      Peserta dan terapis memakai papan nama
b.      Evaluasi/ Validasi
1.      Menanyakan perasaan klien pada saat ini
2.      Memanyakan apakah klien sudah mencoba berkenalan dengan orang lain
c.       Kontrak
1.      Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan meminta meminta kartu yang diperlukan serta
menjawab dan memberi kartu pada anggota kelompok.
2.      Menjelaskan aturan main berikut:
-          Jika ada peserta yang meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
-          Lama kegiatan 45 menit
-          Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3.      Tahap Kerja
a.       Terapis membagi 4 buah kartu kwartet untuk setiap anggota kelompok. Sisanya diletakkan
di depan anggota.
b.      Terapis meminta tiap anggota kelompok menyusun kartu sesuai dengan seri (1 seri memiliki 4
kartu)
c.       Hidupkan HP dan play musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam.
d.      Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola memulai permainan berikut

1)      Meminta kartu yang dibutuhkan (seri yang belum lengkap) kepada anggota kelompok di sebelah
kanannya
2)      Jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diumumkan pada kelompok dengan membaca nama
kartu.
3)      Jika kartu yang dipegang serinya tidak lengkap, diperkenankan mengambil 1 kartu dari
tumpukan kartu.
4)      Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada yang meminta, dia berhak
mengambil 1 kartu dari tumpukan kartu di atas meja.
5)      Setiap menerima kartu, diminta mengucapakan terima kasih.
·         Ulangi c dan d jika d2 atau d3 terjadi
·         Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
4.      Tahap Terminasi
a.       Evaluasi
1)      menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2)      memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Rencana tindak lanjut
1)      menganjurkan setiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta menjawab, dan memberi
pada kehidupan sehari-hari (kerja sama).
2)      memasukan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan harian klien.
c.       Kontrak yang akan datang
1)      menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu mengevaluasi kegiatan TAKS.
2)      menyepakati waktu dan tempat.

I. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6, dievaluasi kemampuan verbal klien dalam bertanya, meminta,
menjawab, dan memberi serta kemampuan nonverbal.
Kemampuan bekerja sama
a.              Kemampuan verbal: Bertanya dan meminta
No Nama klien
Aspek yang dinilai

1 Bertanya dan meminta dengan jelas


2 Bertanya dan meminta dengan ringkas
3 Bertanya dan meminta secara relevan
4 Bertanya dan meminta secara spontan
Jumlah

b.             Kemampuan verbal: Menjawab dan memberi


No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menjawab dan memberi dengan jelas
2 Menjawab dan memberi dengan ringkas
3 Menjawab dan memberi secara relevan
4 Menjawab dan memberi secara spontan
Jumlah

c.              Kemampuan nonverbal
No Nama klien
Aspek yang dinilai

1 Kontak mata
2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4 Mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

Jumlah

Petunjuk
1.      Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2.      Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada klien
atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3.      Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 klien mampu dan jika
nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
LAPORAN HASIL TAK SESI 6
·         Leader
Kelebihan :
-          Leader sudah mampu memimpin jalannya TAK dengan baik
-          Mampu memberi penjelasan kepada seluruh peserta TAK
-          Mampu menarik perhatian peserta TAK
Kekurangan :
-          Tidak melakukan evaluasi subjektif dan objektif setelah kegiatan
·         Co-leader
Kelebihan :
-          Mampu membantu leader menciptakan suasana yang memungkinkan dengan pasien untuk
mengikuti TAK sampai selesai
-          Mampu mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Kekurangan :
-          Kurang mampu membantu leader mengkoordinasi selama kegiatan berlangsung
·         Fasilitator
Kelebihan :
-          Mampu mempertahankan dan memotivasi peserta
-          Mampu membantu pasien selama kegiatan
-          Mampu memperhatikan keadaan dan sikap pasien
Kekurangan :
-          Kurang dalam memberikan reinforcement kepada pasien
·         Observer
Kelebihan :
-          Mampu mengamati proses kegiatan yang berkaitan dengan  tempat dan jalannya kegiatan TAK
Pengamatan Obsever
Kemampuan bekerja sama
a.       Kemampuan verbal: Bertanya dan meminta
Nama klien
Aspek yang dinilai
Tn.F Tn.Sp Tn.H Tn.A Tn.J
1 Bertanya dan meminta dengan jelas √ √ √ X √
2 Bertanya dan meminta dengan ringkas √ √ √ X √
3 Bertanya dan meminta secara relevan √ √ √ X √
4 Bertanya dan meminta secara spontan √ √ √ √ √
Jumlah 4 4 4 1 4

b.      Kemampuan verbal: Menjawab dan memberi


Nama klien
Aspek yang dinilai
Tn.F Tn.Sp Tn.H Tn.A Tn.J
1 Menjawab dan memberi dengan jelas √ √ √ √ √
2 Menjawab dan memberi dengan ringkas √ √ √ √ √
3 Menjawab dan memberi secara relevan √ √ √ √ √
4 Menjawab dan memberi secara spontan √ √ √ √ √
Jumlah 4 4 4 4 4

c.       Kemampuan nonverbal
Nama klien
Aspek yang dinilai
Tn.F Tn.Sp Tn.H Tn.A Tn.J
1 Kontak mata √ √ √ √ √
2 Duduk tegak √ √ √ √ √
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai √ √ √ √ √
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir √ √ √ √ √
Jumlah 4 4 4 4 4
EVALUASI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SESI 6 : Kemampuan bekerja sama

1.      Evaluasi Struktur
-          Sarana dan prasarana cukup mamadai
-          Lingkungan tenang
-          Peserta yang hadir 5 orang
-          Tim berjumlah 6 orang. terdiri atas 1 leader, 1 Co- leader, 3 fasilitator, dan 1 observer
2.      Evaluasi Proses
-          Kegiatan TAK berjalan sesuai rencana
-          Waktu yang ditentukan untuk pelaksanaan belum sesuai dengan  kontrak waktu diawal kegiatan
-          Peserta cukup antusias mengikuti proses TAK
3.      Evaluasi Hasil
-          90% peserta kegiatan TAK pada sesi 6 mampu bekerja sama dalam permainan sosial
kelompok, mampu bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang
lain, mampu menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan.

Anda mungkin juga menyukai