Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Kelompok 3 IKP 3B
1. Aldi Ahmad Afandi (1910105485)
2. Anisa Musliyanti (1910105489)
3. Ika Sulastri (1910105500)
4. Julia Gustina Sari (1910105503)
5. Kemy Agustiano Wijaya (1910105504)
6. Neza Anisa Rinjani (1910105511)
7. Nisrina Jauza Hapidha (1910105514)
8. Salsa Bila Yulieta (1910105519)
9. Tita Sri Mulyani (1910105528)
10. Usy Nurpadillah (1910105530)
11. Venizia Nursahidah (1910105531)
12. Wina Setiyana (1910105537)
13. Yulita Pajriyani (1910105539)
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Keliat & Akemat,
2005). Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilakulama yang maladaptif (Keliat & Akemat, 2005).
Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi (TAKS) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
sangat penting dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi klien isolasi sosial untuk mampu
bersosialisasi secara bertahap melalui tujuh sesi untuk melatih kemampuan sosialisasi klien.
Ketujuh sesi tersebut diarahkan pada tujuan khusus TAKS, yaitu : kemampuan
memperkenalkan diri, kemampuan berkenalan, kemampuan bercakap-cakap, kemampuan
menyampaikan dan membicarakan topik tertentu, kemampuan menyampaikan dan
membicarakan masalah pribadi, kemampuan bekerja sama, kemampuan menyampaikan
pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan. Langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan dalam TAKS yaitu tahap persiapan, orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi
dengan menggunakan metode dinamika kelompok, diskusi atau tanya jawab serta bermain
peran atau stimulasi (Surya, 2012).
Tujuan Umum
Meningkatknya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu memperkenalkan diri
b. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Pasien mampu bercakap cakap dengan anggota kelompok
d. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
f. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAKS yang
telah di lakukan
3. Tujuan Saat ini
Pasien mampu mengikuti kegiatan dan tahap tahapan terapi dengan baik
4. Latar belakang
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (gail
w.stuart 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri yaitu
percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain dimana individu yang mempunyai
mekanisme koping maladaptif bisa tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik
akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk.
(Keliat dan akemat 2005) menjelaskan bahwa untuk meningkatkan sosialisasi pada pasien
skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi namun
kenyataannya pada saat ini di rumah sakit jiwa pengaruh TAK sosialisasi si masih diragukan
hal ini disebabkan karena jumlah pasien dengan riwayat menarik diri masih relatif banyak
meskipun sosialisasi sudah dilakukan.
Di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta atau 11% orang yang mengalami skizofrenia ringan
sampai berat (who, 2006). Hasil survey di rs jiwa menyatakan bahwa 185 orang per 1000
penduduk di Indonesia mengalami anemia ringan sampai berat berdasarkan survei di rumah
sakit jiwa masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan dalam menarik diri 17,91%
halusinasi 26,37% perilaku kekerasan 17,40% dan harga diri rendah 16,902% )pikiran rakyat
Bandung 2007)
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada pasien skizofrenia adalah 1 kerusakan
komunikasi verbal dan nonverbal 2 gangguan hubungan interpersonal 3 gangguan interaksi
sosial 4 resiko perubahan persepsi sensori atau halusinasi. Bila pasien menarik diri tidak cepat
teratasi maka akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain( Budi
Anna keliat 2006).
Penatalaksanaan pasien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya dengan
pemberian intervensi terapi aktivitas kelompok sosial yang merupakan salah satu terapi
modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktivitas secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan
adaptasi kelompok tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi
oleh sebagian besar peserta terapi aktivitas kelompok atau TKK sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan pasien dalam meningkatkan sosialisasi titik dari latar belakang
tersebut di atas penulis tertarik membuat melaksanakan terapi aktivitas kelompok atau TKK
sosialisasi pada pasien sekizo prenia dengan riwayat menarik diri.
5. Kriteria klien
Proses Seleksi
Proses seleksi yang dilakukan terhadap klien yang akan terlibat dalam pelaksanaan
TAKS ( terapi aktivitas kelompok sosialisasi ) ini telah melalui tahap sehingga bisa ditentukan
bahwa anggota kelompok ini telah mempunyai problem yang sama dengan cara diagnosis yang
jelas dan sama, tingkat kemampuan berfikir dan pemahaman anggota kelompok relatif setaraf
dan anggota kelompok memerlukan penyelesaian yang sama dalam permasalahan yang
dihadapi.
6.4 Pengorganisasian
6.4.1 Jumlah dan Nama Klien : 14 orang
1. Memimpinjalannyaterapiaktifitaskelompok.
3. Membukaacaraterapiaktivitaskelompok.
4. Menjelaskantujuanterapiaktivitaskelompok.
5. Memberikaninformasi.
6.Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat meyimpulkan hasil TAK pada
kelompok terapitersebut.
7. Menutupacara.
2.Membantumempersiapkankliendansarana yang
menunjangketikakelompokberlangsung.
3. Memberimotivasikepadaklienuntuktetapaktifdalammelaksanakanterapiakti
vitaskelompok.
4. Mengevaluasihasilkegiatanterapiaktivitaskelompok
6.5 Langkah-langkah
Orientasi
b) Penjelasan Tujuan TAK sesuai dengan tujuan khusus yaitu klien dapat meningkatkan
hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap yaitu: kllien mampu memperkenalkan diri
dengan menyebutkan ; nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
c) Penjelasan aturan main Jika ada klien yang meninggalkan kegiatan kelompok harus meminta
izin kepada terapis. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Kerja
1. Jelaskan kegiatan, yaitu lagu pada laptop akan di hidupkan serta bola diedarkan berlawanan
dengan arah jarum jam ( yaitu ke arah kiri ) dan pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok
yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
2. Lagu di mulai lagi dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran
untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, di mulai oleh
terapis sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
Terminasi o Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok setelah
mengikuti permainan o Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang
mengikuti permainan
a) Evaluasi
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di
kehidupan sehari-hari.
6.6.1 Persiapan
1. Persiapan terapis
a. Mempersiapkan alat & tempat pertemuan
b. Membuat kontrak dengan klien sesuai indikasi
2. Persiapan klien
a. Memilih klien sesuai indikasi
b. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
c. Persiapan posisi klien
1). Tujuan Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi.
2). Setting
3).Alat
a.Laptop
b.Musik
c.Bola pimpong
4).Metode
a.Dinamika kelompok
c.Bermain peran/simulasi
5).Langkah kegiatan
a.Persiapan
c)Kontrak :
Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c.Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu hidupkan laptop dan play musik serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat
musik dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola
memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan musik kembali dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam
c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap , nama panggilan,
hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d.Tahap terminasi
a) Evaluasi
a.Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien untuk melakukan tak. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut. Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemempuan verbal
b. Kemampua n nonverbal
Petunjuk
1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2.Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada
klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3.Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika
nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang
dimiliki klien ketika tak pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien
mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal,dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat
jadwal)
2. SESI 2 :
a. Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi.
2).Setting
3).Alat
a. Laptop
b. Musik/ lagu
c. Bola pimpong
3 Menyebutkan asal
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
4).Metode
a. Dinamika kelompok
c. Bermain peran/simulasi
5).Langkah kegiatan
· Evaluasi/validasi
· Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
o Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis
· Tahap kerja
· Hidupkan laptop dan play musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam
· Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran
untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
- Memberi salam
- Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara.
· Hidupkan kembali musik dan edarkan bola. Pada saat musik dimatikan, minta pada
anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok
yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan ,
asal dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh. · Ulangi d sampai semua
anggota mendapat giliran. · Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan.
d.Tahap Terminasi
· evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja .
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan nonverbal
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
Kemampuan Berkenalan
a.Kemempuan verbal
b. Kemampuan nonverbal
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
7 Menanyakan asal
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
· Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6, disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 5 · Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat
nilai 3 atau 4, disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal,
catatan keperawatan adalah : klien mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan
secara verbal dan non verbal, anjurkan klien untuk berkenalan dengan klien lain, buat
jadwal.
3. SESI 3 :
2).Setting
3).Alat
a. Laptop
b. Musik/ lagu
c. Bola pimpong
4).Metode
a. Dinamika kelompok
5).Langkah kegiatan
a. Persiapan
b.Orientasi
Salam terapeutik
- Menanyakan apakah klien telah latihan bekerja sama dengan orang lain. Kontrak
o Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis
c.Tahap kerja ·
- Hidupkan laptop dan play musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam.
- Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
kesempatan dan menyampaikan pendapat tentang manfaat 6 kali pertemuan yang telah
berlalu.
- Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d.Tahap Terminasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 7, dievaluasi kemampuan verbal
klien menyampaikan manfaat TAKS yang telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan
disertai kemampuan non verbal.
b. Kemampuan nonverbal
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 klien mampu
dan jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
6.6.2 Hasil
1. SESI I
1) Evaluasi Struktur
b. Lingkungan Tenang.
c. Peralatan
2) Evaluasi Proses
3) Evaluasi hasil
2. SESI II
1) Evaluasi Struktur
b. Lingkungan tenang.
c. Peralatan
2) Evaluasi Proses
3) Evaluasi hasil
ALAT BANTU
1. LAPTOP
2. MUSIK/LAGU
3. BOLA PINGPONG
4. BUKU DAN PULPEN
5. TOPI
6. SENDAL SWALOW
SETING TEMPAT
L CL
O
P
P
P
P F
F P
P P
P F
KETERANGAN GAMBAR
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
: Observer
P : Pasien
OP : Operator
A.Kesimpulan
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (gail
w.stuart 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri yaitu
percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain dimana individu yang mempunyai
mekanisme koping maladaptif bisa tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik
akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk.
Penatalaksanaan pasien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya dengan
pemberian intervensi terapi aktivitas kelompok sosial, yang merupakan salah satu terapi
modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktivitas secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
B.Saran
Kegiatan TAK sosialisasi (TAKS) merupakan kegiatan yang di lakukan untuk memancing
pasien lainya dengan cara yang menyenangkan.dalam melakukan kegiatan ini diharapkan
semua persiapan telah rampung sehingga dalam pelaksanaanya nanti tidak memiliki hambatan.
Referensi
https://id.scribd.com/document/348915741/Proposal-TAK-Sosialisasi
https://www.academia.edu/15447452/PROPOSAL_TERAPI_AKTIVITAS_KELOMPOK_S
OSIALISASI