Anda di halaman 1dari 34

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI

Disusun oleh: (Tim Kuantan)


Yurdi Halawa 200201001
Rizma Tia Yuniar 200201045
Husnul Khodijah 200201042
Tasya Susmaya Putri 200201024
Fia Monica 200201032
Aiza Fadhilah Putri 200201034
Sherin Rahmadini 200201022
Siwi Agustini 200201015
Rifaldo Triwardana 200201023
felisya Sharani Nanda 200201041

CI PENDIDIKAN :
Ns. Pratiwi Gasril, S.Kep., M.Kep

CI LAHAN :
Ns. Rosa Panjaitan, S.Kep (Ruangan Kuantan 1)
Ns. Syaparuddin Daud, S.Kep, MM ( Ruangn Kuantan 2 )

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN


KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2022

1
BAB 1

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. Latar Belakang

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain saling bergantung dan mempunyai norma yang sama ( Stuart & Laraia, 2001 ).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani
sesuai dengan keadaannya seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan
ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik( Yalom,1995 dalam Stuart & Laraia,2001). Semua
kondisi ini akan mempengaruhi dirangka pokok ketika anggota kelompok, peneliti
menerimalkan balik menghadapi dalam pembuatan interaksi yang terjadi dalam kelompok

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan beriteraksi dengan orang


lain. Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan
untuk menghindari interaksi dngan orang lain. Dimana individu yang memiliki
mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan.
Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping maladaptif, bila tidak segera
mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah
yang lebih banyak dan lebih buruk. Menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi
pada klien bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi
(Prabowo, 2014 : 239).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya
dengan pemberian intervensi terapi aktivitas kelompok sosialisasi, yang merupakan salah
satu terapi modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktivitas secara kolektif daam
rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal
pasien. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfaslitasi kemampuan
klien dalam meningkatkan sosialisasi (Prabowo, 2014 : 240).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial
1. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
a) Pengertian Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial.
(Keliat & Prawirowiyono, 2014). Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS)
dilaksananakan dengan membantu pasien melakukan sosialisasi dengan individu yang
ada disekitar pasien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal
(satu dan satu), kelompok dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam
kelompok.
b) Jenis TAK Menurut (Keliat & Prawirowiyono, 2014)
jenis Terapi Aktivitas Kelompok secara umum terdiri dari 4 yaitu :
1) Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif atau Persepsi
2) Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori
3) Terapi Aktivitas Kelompo Orientasi Realitas
4) Terapi Aktivitas Kelompok
c) Komponen Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Menurut (Keliat, 2005) komponen
kelompok terdiri dari delapan aspek, yaitu sebagai berikut :
1. Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan komunikasi, proses pengambilan keputusan
dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok menjaga stabilitas dan
membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi. Struktur dalam kelompok diatur
dengan adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu oleh pemimpin,
sedangkan keputusan diambil secara bersama.
2. Besaran Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya
berkisar antara 5-12 orang. Jumlah anggota kelompok kecil menurut Keliat dan
Akemat (2005) adalah 7-10 orang, sedangkan menurut Rawlins, Williams, dan Beck
(dalam Keliat dan Akemat, 2005) adalah 5-10 orang. Anggota kelompok terlalu
besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan
perasaan, pendapat, dan pengalamannya, jika terlalu kecil tidak cukup variasi
informasi dan interaksi yang terjadi. Pada penelitian yang telah digunakan adalah

3
menurut teori

4
Keliat dan Akemat yaitu sebanyak 10 orang.
3. Lamanya Sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-45 menit bagi fungsi kelompok yang
rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi (Keliat, 2005). Biasanya
dimulai dengan pemanasan berupa orientasi, kemudian tahap kerja, dan finishing
berupa terminasi. Banyaknya sesi tergantung pada tujuan kelompok, dapat satu kali
atau dua kali perminggu; atau dapat direncanakan sesuai dengan kebutuhan
4. Komunikasi
Tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan menganalisa
pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin menggunakan umpan balik untuk
memberi kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika yang terjadi.
5. Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada tiga peran
dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok dalam kerja kelompok,
yaitu maintenance roles, task roles, dan individual role. Maintence role, yaitu peran
serta aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok. Task roles, yaitu fokus
pada penyelesaian tugas. Individual roles adalah self-centered dan distraksi pada
kelompok (Keliat, 2005)
6. Kekuatan Kelompok
Kekuatan (power) adalah kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi
berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan anggota kelompok
yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak mendengar dan siapa
yang membuat keputusan dalam kelompok.
7. Norma Kelompok
Norma adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok. Pengharapan terhadap
perilaku kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu
dan saat ini. Pemahaman tentang norma kelompok berguna untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian
perilaku anggota kelompok dengan normal kelompok, penting dalam menerima
anggota kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma dianggap
pemberontak dan ditolak anggota kelompok lain.

8. Kekohesifan
Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai

5
tujuan. Hal ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah dalam kelompok.
Apa yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu
diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan.
d) Aktivitas dan Indikasi TAK Sosialisasi
Aktivitas yang dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk melatih
kemampuan sosialisasi pasien. Pasien yang diindikasikan mendapatkan TAKS adalah
pasien yang mengalami gangguan hubungan sosial berikut.
1. Pasien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan interaksi
interpersonal
2. Pasien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus
e). Tujuan
1. Tujuan umum
 Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
 klien mampu memperkenalkan diri
 klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
 klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
 klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
 klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
 klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
 klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah
dilakukan
f). Metode
Metode yang digunakan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah komunikasi teraupetik,
metode diskusi dan tanya jawab, bermain peran/simulasi. Kegitan TAK menggunakan sistem
sesi yang dibagi menjadi tujuh sesi, dimana setiap sesi memiliki tujuan khusus yaitu:
 Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri
 Sesi 2: Kemampuan berkenalan
 Sesi 3: Kemampuan bercakap-cakap
 Sesi 4: Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
 Sesi 5: Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi
 Sesi 6: Kemampuan bekerjasama
 Sesi 7: Evaluasi kemampuan sosialisasi menyampaikan pendapat tentang manfaat
6
kegiatan TAKS yang telah dilakukan

7
1. Metode
a. Dinamikakelompok
b. Diskusi dan tanyajawab
c. Bermain peran/simulasi

2. Media dan alat


d. Laptop
e. Musik /Lagu
f. Bolatennis
g. Buku catatan danpulpen
h. Jadwal kegiatanpasien

8
3. SetingTempat

CL
O
P P

P
L
F
F
O

P P

P
P
P

Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : CoLeadaer
F : Fasilitator
O :Observer
P : Pasien
OP : Operator

3. Pembagian Tugas
a. Leader

Tugas
1) Menyiapkan proposal kegiatanTAKS
2) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatandimulai
3) Menjelaskanpermainan

9
4) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkandirinya
5) Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dantertib
6) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalamkelompok.
b. Co-leader
Tugas
1) Mendampingi leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitaspasien
3) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat
4) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi
c. Fasilitator
Tugas
1) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
2) Memotivasi klien yang kurangaktif

1
d. Observasi
Tugas
1) Mengobservasi jalannya proseskegiatan
2) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatanberlangsung
3) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hinga
penutupan.
4. Pasien
a. Kriteriapasien
1) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan
kemauan untuk melakukan interaksiinterpesonal
2) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berspons sesuai
dengan stimulus yangdiberikan
b. Prosesseleksi
1) Mengidentifikasi pasien yang masukkriteria
2) Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
3) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan
main dalam kelompok (Prabowo, 2014:243).
5. Susunanpelaksanaan
a. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:
1) Leader : Rizma Tia Yuniar
2) Co. Leader : Yurdi Halawa
3) Fasilitator :
 Husnul Khodijah
 Tasya Susmaya Putri
 Fia Monica
4) Observasi :
 Aiza Fadhilah Putri
 Sherin Rahmadini
 Siwi Agustini
 Felisya Sharani Nanda
5) Operator : Rifaldo Triwardana

1
b. Pasien peserta TAKS sebagai berikut:

No Nama
1 Tn. Eko
2 Tn. Wagiman
3 Tn. Irwanto
4 Tn. Khoirul
5 Tn. Sahat
6 Tn. Suryono
7 Tn. Buyung
8 Tn. Acay

1
6. Tata tertib dan antisipasi masalah
a. Tata tertib pelaksanaanTaks
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai denganselesai
2) Peserta wajib hadir 5menit sebelum acara TAKSdimulai
3) Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
4) Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS
berlangsung
5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan olehpemimpin
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan daripermainan
7) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acaraTAK
8) Apabiala waktu yang ditentukan untuk melaksananakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memeperpanjang waktu TAK kepadaanggota.
b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada prosesTAKS
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
a) Memanggilklien
b) Memberikan kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tanpapamit
a) Panggil namaklien
b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembalilagi
3) Bila ada klien lain inginikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klientersebut
c) Jika klien memakasa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut (Prabowo, 2014 :243-245).

1
7. Proses keperawatan
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TAKS- SESSI I

A. Tujuan
Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
1. Menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal danhobi.
Menanyakan jati diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi.
B. Setting

Co
L
P
P
P
P

O F 0
F

P P
P
P
F

1
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co-Leadaer
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator

C. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset dengan lagu yangceria.
3. Bolatenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatanpasien
D. Metode
Dinamika kelompok

E. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:


 Leader : Rizma Tia Yuniar
 Co. Leader : Yurdi Halawa
Fasilitator :
 Husnul Khodijah
 Tasya Susmaya Putri
 Fia Monica
 Rifaldo Triwardana
Observasi :
 Sherin Rahmadini
 Aiza Fadhilah Putri
Operator :
 Siwi Agustini

E. Langkah – LangkahKegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
1
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam danterapis
2) Peserta dan terapis memakai nametag
b. Evaluasi /validasi
1) Menanyakan perasaan pasien saatini
2) Menanykan apakah pernah memperkenalkan diri pada oranglain
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuankegiatan
2) Menjelaskan aturan main yaitu:
a) Berkenalan dengan anggotakelompok

1
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin
pada pemimpinTAK
c) Lama kegiatan 45menit
d) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampaiakhir.
3. Tahapkerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarumjam
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan
dengan cara:
1) Memberisalam
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, danhobi
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal danhobi
4) Dimulai oleh terapis sebagaicontoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Hidupkan lagi kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis. Pada saat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada kelompok
yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Di mulai oleh terapis
sebagaicontoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota kelompok mendapatgiliran.
f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuktangan
4. Tahapterminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilankelompok
b. Rencana tindaklanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari –hari.
2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
pasien.
c. Kontrak yang akandatang

1
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
2) Menyepakati waktu dantempat.
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi
kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.

SESI 1 – TAKS KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI


A. KemampuanVerbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien


Tn.E Tn.WTn.I Tn. Tn. S Tn.S Tn. B Tn. A
K Y
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

B. Kemampuan nonverbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien


Tn. E Tn.W Tn.I Tn.K Tn.S Tn.S Tn. Tn.A
Y B
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

1
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikutTAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (ⱱ)
jikaditemukan pada pasien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 pasien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belummampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika tak pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Misalnya, pasien mengikuti sesi 1 TAKS, pasien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal, dianjurkan pasien
memperkenalkan diri pada pasien lain di ruang rawat (buat jadwal) (Prabowo, 2014 :
246-249).

1
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI
TASK – SESI II
KEMAMPUAN PASIEN BERKENALAN

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, saling memperhatikan, mampu berespon terhadap stimulasi yang
diberikan.
2. Tujuan khusus
Pasien dapat memperkenalkan rekannya (nama lengkap, nama panggilan, asal,
hobI

B. Seting Tempat

Co
L
P
P
P
P

O F F 0

P P
P
P
F

2
 CL : Co-
Leadaer F :
Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
Alat OP : Operat

1. Taperecorder
2. Kaset dengan lagu yangceria
3. Bolatenis
4. Buku catatan danpulpen
5. Jadwal kegiatanpasien
C. Metode
1. Dinamikakelompok
2. Diskusikan dan Tanyajawab
3. Bermain peran /stimulasi
D. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:
Leader : Aiza Fadhilah Putri
Co. Leader : Husnul Khodijah
Fasilitator :
 Rizma Tia Yuniar
 Tasya Susmaya Putri
 Fia Monica
 Rifaldo Triwardana
Observasi :
 Sherin Rahmadini
 Siwi Agustini
 Felisya Sharani Nanda
Operator : Yurdi Halawa
E. Langkah – langkahkegiatan
4. Persiapan
a. Melakukan kontrak dengan anggota kelompok seharisebelumnya.
b. Mengingatkan kontrak dengan anggotakelompok.
c. Mempersiapkan alat dan tempatpertemuan
5. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan : Orientasi

2
6. Evaluasi / validasi:
a. Menanyakan perasaan pasien saatini.
b. Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggotakelompok.
2) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut:
a) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepadaterapis.
b) Lama kegiatan 45menit.
c) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampaiselesai.
7. Tahapkerja
TAK Sosialisai sesi II
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola berlawanan arah dengan
arah jarumjam.
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan
dengan cara:
1) Memberisalam
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi lawanbicara.
3) Dimulai oleh terapis sebagaicontoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Hidupkan lagi kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis. Pada saat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Di mulai oleh
terapis sebagaicontoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota kelompok mendapatgiliran.
f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuktangan.
8. Tahapterminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilankelompok

2
b. Rencana tindaklanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari –hari.
2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
pasien.
c. Kontrak yang akandatang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
2) Menyepakati waktu dantempat.
D. Evaluasi danDokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khusunya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan pasien dalam berkenalan secara verbal dan
nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

SESSI 2 – TAKS
KEMAMPUAN BERKENALAN
A. Kemampuanverbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien


Tn. E Tn. W Tn. I Tn. K Tn. S
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
Jumlah

2
B. Kemampuan nonverbal

NO Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
Jumlah

2
Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikutTAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (ⱱ)
jikaditemukan pada pasien atau tanda (x) jika tidakditemukan.
3. Jumlahnya kemampuan yangditemukan.
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤5.
5. Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4, disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤2.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Misalnya, jika nilai pasien 7 untuk verbal dan 3 untuk
nonverbal, catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti taks sesi 2, pasien mampu
berkenalan secara verbal dan nonverbal, anjurkan pasien untuk berkenalan dengan
pasien lain, buat jadwal(Prabowo, 2014 : 250-254).

2
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TAKS – SESSI III

A. Tujuan
1. Pasien mampu mengajukan pertanyaan tentang kehidupan pribadi kepada satu
orangkelompok

2. Menjawab pertanyaan tentang kehidupanpribadi

B. Seting Tempat

Co
L
P
P
P
P

O F F 0

P P
P
P
F

Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co-Leadaer
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operat

2
C. Alat
1. Taperecorder
2. Speaker Mini

2
3. Bolatenis
4. Buku catetan danpulpen
5. Jadwal kegiatanpasien
D. Metode
1. Dinamikakelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran ataustimulasi
E. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:
 Leader : Yurdi Halawa
 Co. Leader : Fia Monica
Fasilitator :
 Rizma Tia Yuniar
 Tasya Susmaya Putri
 Aiza Fadhilah Putri
 Rifaldo Triwardana
Observasi :
 Sherin Rahmadini
 Siwi Agustini
 Felisya Sharani Nanda
Operator : Husnul Khodijah

E. Langkah-langkahkegiatan
1. Persiapan
a. Mengungatkan kontrak dengan pasien yang sesuaiindikasi
b. Memepersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana
ruang yang tenang dannyaman).
2. Orientasi
a. Mengucapkan salam terapeutik dan masing-masing namatag
b. Menanyakanperasaan pasien hari ini menanyakan apakah sudah mencoba
berkenalan
c. Menjelaskan tujuankegiatan
d. Menjelaskan aturan main:
1) Pasien harus mengikuti kegiatan dari awal sampaiakhir
2) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dariterapis

2
3) Lama kegiatan 45menit
4) Bertanya dan menjawab kehidupan pribadi

2
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan langkah berikutnya tape recorder akan dinyatakan. Saat
musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu peserta lain. Saat musik
dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis mendapat giliran untuk
bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah
kanannya dengan cara : memberi salam, memanggil nama panggilannya,
menanyakan kehidupan pribadi misalnya orang terdekat siapa?
b. Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola tenis menghentikan. Saat
musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis mendapat giliran
untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanannya dengan cara memberi salam, memanggil nama
panggilannya, menanyakan kehidupanpribadi
c. Ulangi langkah b sampai semua peserta mendepatkangiliran
d. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan
perasaannya
4. Terminasi
a. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikutiTAK
b. Memberi pujian atas keberhasilankelompok
c. Menganjurkan agar pasien bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi dan
memasukkan ke dalam jadwal harianpasien
d. Membuat kontrak kembali untuk TAKberikutnya
F. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Askep yang dievaluasrci adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat
bercakap cakap serta kemampuan non verbal dengan menggunakan ormulir evaluasi
berikutnya. (Eko prabowo, 2014 : 255-257)

3
SESSI III SOSIALISASI
KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP-CAKAP

A. Kemampuan verbal :bertanya

NO Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Mengajukan
pertanyaan yang jelas
2. Mengajukan
pertanyaan
yan
g ringkas
3. Menganjurkan
dengan
relevan
4. Menganjurkan
pertanyaan
secar
a
spontan
Jumlah

B. Kemampuan verbal :menjawab

NO Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menjawab dengan
jelas
2. Menjawab dengan
ringkas
3. Menjawab dengan
relevan
4. Menjawab secara
spontan
Jumlah

3
C. Kemampuan nonverbal

NO Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk

1. Dibawah judul nama pasien tuliskan nama panggilan pasien yang ikutTAKS
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidakditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belummampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien.misalnya nilai kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan
verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan keperawatan adalah :
pasien mengikuti TAKS sesi 3, pasien mampu bercakap cakap secara verbal dan non
verbal, anjurkan latihan ulang diruang (buat jadwal) (Eko prabowo, 2014257-258)

Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki pasien ketika akhir TAKS pada catatan
proses keperawatan setiap pasien. Disimpulkan kemampuan yang telah dapat
diterapkan oleh pasien berhari-hari. Untuk pasien yang telah mampu, maka
dianjurkan dan dievaluasi pada kegiatan sehari-hari (melalui jadwal kegiatan
keseharian). Jika pasienbelum mampu, pasien dapat dapat disertakan TAKS yang
baru (Prabowo, 2014 : 267-277).

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan


kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial maupun berperan dalam lingkungan
sosial yang bertujuan untuk Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota
kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang
lain, mengekpresikan ide serta menerima stimulus eksternal.

B. Saran
Kita harus mengerti, tahu dan memahami apa itu terapi aktivitas kelompok
sosialisasi. Agar tindakan serta penanganan terhadap masalah ini dapat tercapai sesuai
dengan keinginan.

3
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Ihromi. (2004). Bunga rampai Sosiologi. Jakarta: Yayasan OborIndonesia.
Prabowa, E. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Medical Book.
Purwaningsih, W. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta: Nuha Medika.
Stuart, d. (2006). Buku saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Yosep, I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai