Anda di halaman 1dari 41

TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK
( TAK )

DESTIANTI INDAH MAYASARI, NS., M.KEP


LATAR BELAKANG

Manusia sebagai individu


makhluk sosial

Perlu hidup
berkelompok utk
belajar dan mencari
pengalaman
LATAR BELAKANG

KLIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN JIWA

Perlu pembelajaran dalam berkelompok sehingga mampu


untuk belajar mengimplementasikan tindakan yang destruktif
menjadi konstruktif

INGAT KOMPONEN-KOMPONEN KELOMPOK


PENGERTIAN KELOMPOK

Kumpulan individu yang mempunyai hubungan


satu dengan yang llain, saling ketergantungan
serta mempunyai norma yang sama (Stuart
and Sundeen, 2001).
• Membantu anggotanya
TUJUAN berhubungan dg org lain serta
KELOMP mengubah perilaku yg
OK destruktif dan maladaptif
(Kelliat, 2014)
FUNGSI KELOMPOK

Merupakan
proses menerima
umpan balik dan
Saling membantu
penyelesaian
satu sama lain
masalah
Setiap anggota
kelompok dapat
bertukar
pengalaman
• Struktur kelompok
• Besar Kelompok
• Lamanya sesi
KOMPONEN • Komunikasi
KELOMPOK • Peran Kelompok
• Kekuatan kelompok
• Norma kelompok
• Kekohesifan
• Struktur akan menjaga stabilitas
kelompok dan membantu pengaturan pola
perilaku dan interaksi. Struktur ini akan
STRUKTUR diatur oleh pemimpin dan anggota
KELOMPOK kelompok. Komunikasi akan dipandu oleh
pemimpin, sementara keputusan diambil
secara bersama dengan anggota
kelompok.
BESAR KELOMPOK
Jumlah anggota akan sangat mempengaruhi jalannnya proses didalam kelompok.

Jumlah yang ideal untuk kelompok kecil adalah 5- 12 orang, hal ini mengakomodir sejumlah pendapat para
pakar seperti Rawlin, William dan beck (1993) adalah 5 – 10 orang.

Lancester ( 1980) adalah 10-12 orang dan Stuart dan Laraia (2001) adalah 7 -10 orang. Keuntungan bila jml
anggota kelompok tdk terlalu besar seluruh anggota kelompok mendpt kesempatan utk mengungkapkan
pendapat, pengalaman dan perasaannya.

Akan tetapi bila jumlahnya sangat sedikit hal itu juga menyebabkan tidak variatifnya informasi dan interaksi
yang terjadi didalam kelompok.
LAMANYA SESI
Waktu yang efektif untuk satu sesi adalah 20 – 40 menit bagi fungsi kelompok
rendah dan 60 – 120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi (Stuart & Laraia,
2001)

Satu sesi terdiri dari tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi.

Banyaknya sesi tergantung dari tujuan kelompok dan dapat direncanakan sesuai
dengan kebutuhan.
KOMUNIKASI
Seorang pemimpin dalam kelompok bertugas mengamati dan
menganalisa pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok.

Elemen yang harus diamati, menurut Stuart & Laraia (2001), yaitu
komunikasi itu sendiri, setting duduk, tema yang diekspresikan,
frekuensi komunikasi, kemampuan anggota dan proses penyelesaian
masalah.

Dalam proses ini, pemimpin berperan dalam memberikan umpan balik


sehingga setiap anggota menyadari adanya dinamika dalam proses
interaksi didalam kelompok.
PERAN KELOMPOK

Individual roles, yaitu


orientasi pada diri sendiri
dan distraksi pada kelompok
Task roles, yaitu focus pada yang meliputi korban,
penyelesaian tugas yang monopoli, seducer, diam,
meliputi pemimpin, tukang komplain, negative
Maintenance roles, yaitu peran
penanya, fasilitator, dan moralis.
serta aktif dalam proses
kelompok dan fungsi kelompok penyimpul, evaluator dan
yang meliputi pendorong, pemberi inisiatif.
penyelaras, pemusyawarah,
penjaga, pengikut, pembuat
peraturan dan penyelesai
masalah.
KEKUATAN KELOMPOK

Kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi


jalannya kegiatan kelompok. Untuk itu akan dapat dikaji siapa yang paling banyak
mendengar dan siapa yang membuat keputusan dikelompok sehingga dapat ditetapkan
kekuatan suatu kelompok.
NORMA KELOMPOK

Norma adalah suatu standar perilaku didalam kelompok yang diharapkan timbul dalam
perilaku anggota kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa
lalu dan saat ini. Pemahaman terhadap norma akan mempengaruhi komunikasi dan
interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku dengan norma akan diterima sedangkan
ketidaksesuaian akan ditolak oleh anggota kelompok.
KEKOHESIFAN

Kekohesifan merupakan kekuatan anggota kelompok dalam bekerja sama untuk


mencapai tujuan. Hal ini sangat penting karena ketertarikan dan kepuasan terhadap
kelompok akan membuat anggota mempertahankan kelompoknya. Untuk itu seorang
pemimpin harus jeli menganalisa hal hal yang dapat memperkuat kekohesifan kelompok.
ELEMEN PENTING OBSERVASI
KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL
(Stuart & Laraia, 2001)

Komunikasi Pengaturan Seberapa sering Bagaimana Proses


Tema umum
antara individu posisi duduk & & kepada siapa setiap anggota penyesuaian
pembicaraan
anggota jarak satu sama komunikasi didengarkan dlm masalah yg tjd
dlm kelompok
kelompok lain ditujukan kelompok dlm kelompok
PERKEMBANGAN KELOMPOK

Peran Fungsi
 Pemimpin (Leader) • Memberi arahan
 Penanya (Questioner) • Mengklarifikasi isu dan informasi
 Fasilitator • Menjaga kelompok tetap fokus
 Penyimpul • Menyimpulkan posisi kelompok
 Evaluator • Mengkaji kinerja kelompok
 Pemberi inisiatif • Memulai diskusi
PERKEMBANGAN KELOMPOK

FASE PRA KELOMPOK

FASE AWAL KELOMPOK

FASE KERJA KELOMPOK

FASE TERMINASI
TERAPI KELOMPOK

 Metode pengobatan ketika klien ditemui dlm rancangan


waktu tertentu dengan tenaga yg memenuhi persyaratan
tertentu.
 Fokus terapi kelompok adalah meningkatkan kesadaran
diri, meningkatkan hubungan interpersonal, membuat
perubahan.
KELOMPOK TERAPEUTIK

 Membantu mengatasi stres emosi, penyakut fisik kritis,


memfasilitasi tumbuh kembang, atau meningkatkan penyesuaian
sosial misalnya kelompok wanita hamil yg akan menjadi ibu,
individu yg kehilangan, penyakit terminal)
 Tujuan dari kelompok terapeutik : mencegah masalah
kesehatan, mendidik dan mengembangkan potensi anggota
kelompok, meningkatkan kualitas kelompok. Antar anggota
kelompok saling membantu dalam menyelesaikan masalah.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

• merupakan terapi yang bertujuan mengubah perilaku klien dengan memanfaatkan


dinamika kelompok. Menurut Wilson dan Kneisel (1992). TAK adalah manual,
rekreasi dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta
meningkatkan respon social dan harga diri.

• Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK ) adalah aktifitas membantu anggotanya


untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah
tingkah laku yang adaptif ( Stuart & Studeen , 1998 )
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

 TAK Stimulasi Persepsi


 TAK Stimulasi Sensoris
 TAK Orientasi Realitas
 TAK Sosialisasi
TAK STIMULASI SENSORI

 Aktivitas digunakan untuk memberikan stimulasi pada


sensoris klien. Kemudian diobservasi reaksi sensori klien
berupa ekspresi emosi/perasaan melalui gerakan tubuh,
ekspresi wajah (respon non-verbal). Biasanya klien yang
tidak mau berkomunikasi secara verbal akan terangsang
sensoris emosi dan perasaannya melalui aktifitas tertentu
 Aktivitas berupa :
1.TAK Stimulasi sensori suara: Mendengar musik
2.TAK Stimulasi sensori menggambar
3.TAK Stimulasi sensori menonton TV/Video
TAK ORIENTASI REALITAS

 Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar


klien yaitu diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling
klien atau orang yang dekat dengan klien, lingkungan yang
pernah mempunyai hubungan dengan klien dan waktu saat
ini dan masa yang lalu.
 Aktivitas berupa :

Sessi I : Pengenalan orang


Sessi II : Pengenalan tempat
Sessi III : Pengenalan waktu
TAK SOSIALISASI

 Kliendibantu untuk melakukan soaialisasi dengan


individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dapat
pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal,
kelompok dan massa.
Lanjutan…….

 Aktifitas yang diberikan:


Sessi I : Menyebutkan jati diri
Sessi II : Mengenali jati diri anggota kelompok
Sessi III : Bercakap-cakap dengan anggota kelompok
Sessi IV : Menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
Sessi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan
orang lain
Sessi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasikelompok
Sessi VII : Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS
yang telah dilakukan
TAK STIMULASI PERSEPSI

Klien dilatih untuk mempersepsikan stimulus


yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami. Kemampuan persepsi klien
dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sessi.
Dalam proses ini diharapkan respon klien
terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan
menjadi adaptif.
Aktifitas yang diberikan


Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari-
hari
a. Tak stimulasi persepsi : Menonton TV
b. Tak stimulasi persepsi : Membaca majalah/ koran/
artikel
c. Tak stimulasi persepsi : Gambar
Lanjutan……
 Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata dan respon yang
dialami dalam kehidupan
A.Tak stimulasi persepsi : Mengenal perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan
b. Tak stimulasi persepsi : Mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan fisik
c. Tak stimulasi persepsi : Mencegah perilaku kekerasan
melalui interaksi asertif
d. Tak stimulasi persepsi : Mencegah perilaku kekerasan
melalui kepatuhan minum obat
e. Tak stimulasi persepsi : Mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan ibadah
Lanjutan…..

 Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respon yang


dialami dalam kehidupan.
 Aktivitas yang diberikan :

a. Tak stimulasi persepsi : Mengenal halusinasi


b. Tak stimulasi persepsi : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
c. Tak stimulasi persepsi : Mengontrol halusinasi dengan menyusun
jadwal kegiatan
d. Tak stimulasi persepsi : Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
e. Tak stimulasi persepsi : Mengontrol halusinasi dengan minum obat
yang benar
Lanjutan…..

Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata


yang menyebabkan harga diri rendah
Aktivitas yang diberikan :

a. Tak stimulasi persepsi : Identifikasi hal


positif pada diri
b. Tak stimulasi persepsi : Melatih positif pada
diri
PENGORGANISASIAN KELOMPOK

 Pimpinan Kelompok (Leader)


 Co Leader
 Fasilitator
 Observer
Pimpinan Kelompok (Leader)
Tugasnya :
 Menyusun rencana aktifitas kelompok (proposal)
 Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
 Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
 Sebagai “role model”
 Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik.
Co Leader

 Tugasnya : Membantu leader dalam mengorganisir


anggota kelompok
Fasilitator

Tugasnya :
 Membantu leader memfasilitasi anggota untuk
berperan aktif dan memotivasi anggota
 Memfokuskan kegiatan
 Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
Observer

Tugasnya :
 Mengobservasi semua respon klien
 Mencatat semua proses yang terjadi dan semua
perubahan perilaku klien
 Memberikan umpan balik pada kelompok
PROGRAM ANTISIPASI MASALAH DALAM TAK

Masalah yang mungkin timbul dalam TAK antara


lain :
 Adanya Sub Kelompok
 Keterbukaan yang kurang
 Resistensi baik individu atau kelompok
 Adanya anggota kelompok yang DO
 Penambahan anggota baru
Lanjutan…..
 Cara mengatasi masalah ini tergantung pada jenis kelompok
terapis, kontrak dan kerangka teori yang mendasari terapi
aktifitas tersebut.
 Program antisipasi masalah merupakan intervensi
keperawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi keadaan
yang bersifat emergensi dalam terapi yang dapat
mempengaruhi proses pelaksanaan TAK.
 Misal : Klien meninggalkan permainan
 Intervensi : Panggil nama klien, Tanyakan mengapa
meninggalkan tempat dan beri penjelasan
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(CONTOH):
A. Topik
B. Tujuan
C. Karakteristik Klien
D. Masalah Keperawatan
E. Kriteria Evaluasi
F. Pengorganisasian TAK
Terapis
Peran dan fungsi:
 Leader
 Co- leader
 Observer
 Fasilitator
Lanjutan ……
 Seleksi klien
 Nama klien yang ikut
 Waktu
 Setting Tempat
 Alat- alat

G. Proses TAK
 Fase Orientasi
 Fase Kerja
 Fase Terminasi

H. Antisipasi Masalah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai