Anda di halaman 1dari 74

1

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

DI RUANG NURI RS JIWA SOEHARTO HEERJAND

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA. 202

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat
sertahidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan
judul” TerapiAktivitas Kelompok (TAK) Isolasi Sosial” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami
berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada , Pengajar kami

Yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini dengan


sabar.Kamiberharap proposal.ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk
pembaca.Kamimenyadarai bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, oleh
karena itu kritik dansaran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan demi penyempurnaandan perbaikan proposal.
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan/aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis
tubuh dapat berjalan dengan baik .Jika seseorang tidak mampu
berkomunikasi dengan orang lain ia mengalami Isolasi social.
Isolasi sosial merupakan upaya untuk menghindari suatu hubungan
komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan
akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran dan
kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam hubungan secara spontan
dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, tidak
ada perhatian, dan tidak sanggup berbagi pengalaman (balitbang, 2007
dikutip dalam direja 2011) .Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu
gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang
tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptive dan mengganggu
3

fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes RI, 2000 dikutip dalam
direja 2011).Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan
spesialistik, namun tetap dilakukan secara holistic pada saat melakukan
asuhan keperawatan kepada klien. Berbagai terapi keperawatan yang
dikembangkan difokuskan kepada individu, kelompok , keluarga maupun
komunitas.

Terapi Aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang


dilakukan kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama..Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah
perilaku pasien yang mal-adaptif menjadi adaptif.

Di Ruang Nuri RS ,,,,,,,,,,,,, jumlah pasien 41 orang, yang mengalami


masalah Halusinasi 26,82%., Isolasi Sosial 14,63%, Waham 12,19
DPD 9,75%,dan juga HDR 9,75%, RBD sebanyak 7,31%, Cari data 3
bulan terkini anda buat presentasenya

Dari data diatas ternyata masalah Isolasi Sosial menempati urutan


kedua setelah Halusinasi. Walaupun urutan kedua, kasus Isolasi
Social harus segera ditangani jika tidak ditangani akan
mengakibatkan Halusinasi, dan Halusinasi sendiri dapat
menyebabkan Resiko perilaku Kekerasan.
Salah satu Therapy yang dilakukan untuk mengatasi masalah Isolasi
social adalah dengan therapi aktivitas kelompok yaitu bentuk therapi
yang didasarkan pada hubungan interpersonal dimana dengan
bergabungnya dengan kelompok pasien dapat saling bertukar fikiran dan
pengalamannya serta mengembangkan pola perilaku yang baru..
Model yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah model sosialisasi
interpersonal.atau disebut dengan Terapi Aktivitas Sosialisasi( TAKS).
Terapi aktivitas kelompok pada pasien isolasi Sosial adalah Terapi
Aktivitas sosialisas aadalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan masalah hubungan social.
4

Adapun pada TAKS ada 7 sesi dimulai dari Memperkenalkan Diri,


Berkenalan dengan anggota kelompok, menyampaikan dan
membicarakan topic percakapan, menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain, bekerjasama dalam permainan
sosialisasi, dan menyampaikan pendapat tentang manfaat TAKS yang
telah dilakukan.
Oleh karena fenomena diatas dan pentingnya therapy aktivitas kelompok
maka kelompok tertarik untuk mengadakan “Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi di Ruang Nuri Soeharto Heerjan.”.

B. Tujuan
1. Supaya mahasiswa mengerti dan memahani terapi aktivitas kelompok
Sosialisasi ( TAKS)
2. Supaya mahasiswa mengerti dan memahami Apa saja yang
terkandungdalam terapi aktivitas kelompok TAKS
3. Supaya mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi
Aktivitas kelompok TAKSdari sesi 1-7.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


1. Pengertian Isos
Isolasi social adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Pasien mungkin ditolak , tidak diterima , kesepian
dan tidak mampu membina hubungan berarti dengan orang lain...(CHMN
, 2011)
Terapi aktivitas kelompok pada pasien isolasi Sosial adalah Terapi
Aktivitas sosialisas aadalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan masalah hubungan social.
Adapun pada TAKS ada 7 sesi dimulai dari Memperkenalkan Diri,
Berkenalan dengan anggota kelompok, menyampaikan dan
5

membicarakan topic percakapan, menyampaikan dan membicarakan


masalah pribadi pada orang lain, bekerjasama dalam permainan
sosialisasi, dan menyampaikan pendapat tentang manfaat TAKS yang
telah dilakukan

2. Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAKS adalah pasien dapat meningkatkan hubungan
sosial dalam kelompok secara bertahap.
.

Tujuan khusus:
a. Pasien dapat memperkenalkan diri.
b. Pasien dapat berkenalan dengan anggota kelompok.
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain.
e. Klien mampu bekerjas sama dengan dalam permainan sosialisasi
kelompok.
f. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan..

3. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : kamis 7 April 2022
Jam : 13-13.45 wib
Tempat : R. Nuri Soeharto Heerjand.
Topik Sesi I TAKS:memperkenalkan Diri

4. Metode
Diskusi dalam Kelompok.Role Play
6

5. Media dan Alat


a. Papan nama sejumlah pasien dan terapis dalam TAK.
b. Whiteboard
c. Spidol
d. Formulir/jadwal kegiatan
e. AVA, sound System dan lagu Pilihan .

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SESI 1 TOPIK : Memperkenalkan Diri

TUJUAN
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan , asal dan hobi.

A. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai mampu
berkerjasama dengan perawat
b. Klien dengan isolasi sosial yang mampu berkomunikasi
dengan perawat
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk dalam kriteria
7

b. Mengidentifikasi klien yang masuk dalam kriteria


c. Mengumpulkan klien yang masuk dalam kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK
sosialisasi, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien,
rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.

B. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Kamis 14 April 2022
b. Waktu : 13.00-13.40 (40 menit)
c. Alokasi waktu Perkenalan (10 menit), TAK (30
menit)
d. Tempat : Ruang Kelas 211, Ruang Nuri.
e. Jumlah klien : 6 Klien
1. Anto ( Mutiara) 2.Laila (Suci) 3.Indah(Pia) 4.Penji (Anju) dst

2. Pengaturan Tempat

Keterangan:
:
: Leader
: Observer
8

: Fasilitator
: WBS

3. Tim Terapis
a. Leader : Mutiara
Uraian Tugas :
1) Mengkoordnasi seluruh kegiatan.
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi.
b. Co-Leader : Suci
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika ada berhalangan.

c. Observer : Salmah
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
d. Fasilitator : Anju, Pia, salmah
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
9

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah


C. PROSES PELAKSANAAN
1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruang nyaman dan tenang
3. Alat
a. Speaker
b. Handphone untuk memutarkan lagu yang berirama Riang
c. Bola tennis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran

5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi Salam Terapeutik: salam dari terapis
2) Evaluasi/validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2) Menjelaskan aturan main berikut.
10

a) Klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin


kepada terapis
b) Lama kegiatan 40 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahap Kerja
1) Jelaskan kegiatan, yaitu lagu yang berirama riang dari speaker
akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan dengan arah
jarum jam (yaitu kearah kanan yang sedang memegang bola)
dan pada saat musik dihentikan maka anggota kelompok yang
memegang bola memperkenalkan dirinya.
2) Hidupkan kembali musik dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
3) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang
memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan 1salam,
2nama lengkap, 3nama panggilan,4hobi, dan5 asal, dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
4) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan
tempel/pakai
5) Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
6) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan

e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setalah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-
hari.
11

b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diripada jadwal


kegiatan sehari-hari klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Proses Kegiatan Strategi Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial
2) Membuat kontrak dengan klien
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu kita berkumpul di sini untuk
melakukan sebuah permainan dan nanti permainan dan nanti
permainannya akan saya jelaskan.Kita akan bermain ditempat
ini ya Bapak dan Ibu semuanya.Nah sekarang kita mulai ya”
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bapak dan Ibu semuanya.Perkenalkan nama
saya Mutiarat ,saya biasa dipanggil Mutiara,saya dari stikes
Pertamedika yang akan memimpin jalannya Acara TAk sampai
dengan selesai.
2) Evaluasi/validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini
“Bagaimana perasaan Bapak Ibu sorei ini?
“”
3) Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
“Sore ini kita akan melakukan suatu kegiatan Memperkenalkan
Diri ,tujuannya agar Bapak/Ibu semuanya dapat
memperkenalkan diri dengan anggota kelompok yang lain”.
“Apabila Bapak/Ibu ingin BAK ataupun ingin minum,Bapak/Ibu
harus memberi tahu saya dulu dengan cara menunjuk tangan
tapi jangan lupa untuk kembali lagi kesini”.
12

“Lamanya kegiatan kita ini adalah 40 menit dan Bapak/Ibu


harus mengikutinya dari awal hingga akhir”.
c. Tahap Kerja
1) Jelaskan kegiatan, yaitu speker akan dihidupkan serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah
kanan yang sedang memegang bola) dan pada saat musik
dihentikan maka anggota kelompok yang memegang bola
memperkenalkan dirinya.
2) “Kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya mempunyai
sebuah bola dan music berkumandang.. Nanti bola ini akan
saya edarkan berlawanan dengan arah jarum jam. Bila
musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola, maka dia
harus memperkenalkan dirinya yaitu dengan menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi’.
“Apakah Bapak Ibu sudah mengerti?”
“Jika Bapak Ibu sudah mengerti kita akan memulai kegiatan
ini”.
3) Hidupkan kembali musik dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
4) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang
memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan salam,
nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
5) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan
tempel/pakai
6) Ulangi 2, 3, dan 4 sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
7) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelomok dengan
memberi tepuk tangan
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setalah mengikuti TAK
13

b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok


“Nah,bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengikuti
kegiatan ini?”
“Apakah diantara Bapak/Ibu masih ada yang ingin
memperkenalkan diri lagi?
“Wah…….. bagus sekali, ternyata Bapak/Ibu sudah bisa
memperkenalkan dirinya masing-masing dengan baik”.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-
hari.
“Bapak dan Ibu jangan lupa ya untuk memperkenalkan
diri dengan teman-teman yang lain dikamar nanti”
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diripada jadwal
kegiatan sehari-hari klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat
“Baiklah Bapak/Ibu semuanya selanjutnya besok teman saya
Bpk Ajat akan memimpin sesi selanjutnya untuk melanjutkan
kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita selanjutnya adalah
agar Bapak/Ibu dapat berkenalan dengan anggota kelompok
yang lain.”
“Baiklah Bapak/Ibu karena waktu kita sudah habis jadi
pertemuan kita sampai disini dulu”.

D. EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAKS berlangsung,
khususnyapada tahapkerja untuk menilai kemampuan klien melakukan
14

TAKS. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan


tujuan TAKS.Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi kemampuan klien
memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.

Sesi 1: TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri

a. Kemampuan verbal

Nama klien
N
Aspek yang dinilai
o Ant Lail penj
o a i
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
N Aspek yang dinilai Nama klien
o Ant laila penj
o i
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
15

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien,tulisnama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu, dan jika nilai0, 1, atau 2 klien belum mampu

E. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika mengikuti TAKS
pada catatan proses keperawatan tiapklien. Misalnya, klien mengikuti
sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan non
verbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat
(buat jadwal).
16

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SESI 2

A. TOPIK
1. TAK Sosialisasi
2. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan/aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis tubuh
dapat berjalan dengan baik.Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya
bermain dapat memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi dengan
lingkungannya.

Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-
awareness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau
ketiganya.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan


sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan
secara bertahap, dari interpersonal (satu persatu), kelompok dan massa.
Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial
(Budi Anna Keliat,2005)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pasien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara betahap
2. Tujuan Khusus
a. WBS dapat membina hubungan saling percaya
17

b. WBS mampu menyebutkan penyebab menarik diri


c. WBS mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
d. WBS dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. WBS mampu menjelaskan perasaannnya setelah berhubungan sosial
f. WBS mendapat dukungan dari keluarga dalam memperluas hubungan
sosial.

C. LANDASAN TEORITIS
Terlampir

D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai mampu berkerjasama
dengan perawat
b. Klien dengan isolasi sosial yang mampu berkomunikasi dengan perawat
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk dalam kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk dalam kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk dalam kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK sosialisasi,
meliputi : menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Senin, 5 November 2018
b. Waktu : 11.00-Selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit), terapi kelompok
(25 menit)
d. Tempat : Ruang workshop
e. Jumlah klien : 6 WBS
18

2. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Leader
: Co- Leader
: Observer
: Fasilitator
: WBS

3. Tim Terapis
a. Leader : Hiratami
Uraian Tugas :
1) Mengkoordnasi seluruh kegiatan.
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi.
b. Co-Leader : Hermina Kartika
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
19

c. Observer : Heriyansyah
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
d. Fasilitator : Nurintan, Nunuk Wedawati, Yuana Sari
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota
kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, mampu berespon
terhadap stimulasi yang diberikan.
b. Tujuan Khusus
1) Wbs mampu memperkenalkan identitas diri sendiri: nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi
2) Wbs mampu menyanyakan identitas diri anggota kelompok lain: nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi
2. Setting
a. Wbs dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Raungan nyaman dan tenang
20

3. Alat
a. Lagu
b. Bola plastik
c. Buku catatan dan pulpen
d. Jadwal kegiatan harian wbs
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya
2) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
1) Memberi salam terapeutik
2) Salam dari terapis
3) Peserta dan terapis memakai papan nama
c. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan pasien saat ini
2) Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri pada
orang lain
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut:
a) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 30 menit
c) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
21

e. Tahap Kerja
1) Hidupkan lagu dan edarkan pada bola berlawanan dengan arah jarum
jam
2) Pada saat lagu dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang
ada disebelah kanan dengan cara:
a) Memberi salam
b) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
c) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
d) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4) Hidupkan lagi lagu dan edarkan bola. Pada saat lagu dimatikan, minta
anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan
anggota kelompok yang disebelah kananya kepada kelompok yaitu,
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh terapis
sebagai contoh.
5) Ulangi sampai semua anggota mendapat giliran
6) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
f. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri kepada orang lain dikehidupan sehari-hari
b) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan
harian pasien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat.
22

c) Kontrak yang akan datang


d) Menyepakati kegiatan selanjutnya yaitu bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi
e) Menyepakati waktu dan tempat
6. Proses Kegiatan
a. Persiapan
Leader : “Bapak/Ibu semuanya semalam kita kan kita sudah janji
bahwasannya pada hari ini kita akan melanjutkan kegiatan kita.
Sekarang kita mulai ya Bapak/Ibu semuanya”.
Leader mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Leader : “Selamat pagi Bapak/Ibu semuanya, Masih ingat dengan
kami? kami mahasiswa STIKES Pertamedika, nama saya
Hirdatami, saya yang akan memimpin jalannya aktivitas
kita pagi ini sampai dengan selesai”.
Leader : “Nah,sekarang semuanya memakai papan namanya
masing-masing ya!
2) Evaluasi/validasi
Leader : “Bagaimana perasaan Bapak/Ibu semuanya pagi
ini?”
Leader : “Bapak/Ibu semuanya sudah memperkenalkan diri pada
teman-teman yang lainnya kan?”
3) Kontrak
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa
pagi ini kita akan melanjutkan kegiatan kita yaitu
berkenalan dengan anggota kelompok lainnya
Leader :“Apabila Bapak/Ibu ingin BAK ataupun ingin minum,
Bapak/Ibu harus memberi tahu saya dulu dengan cara
menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali lagi
kesini”.
Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan
23

Bapak/Ibu harus mengikutinya dari awal hingga akhir”.


c. Fase kerja
Leader :“Kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya
mempunyai sebuah bola dan lagu. Nanti bola ini akan saya
edarkan berlawanan dengan arah jarum jam. Bila
musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota
kelompok lain yang ada di sebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam
2) Menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal,dan
hobi
3) Menanyakan nama lengkapnama panggilan,asal dan
hobi kepada teman yang ada di sebelah kanannya
Leader : “Apakah Bapak/Ibu sudah mengerti?”
Leader : “Nah………..kalau semuanya sudah mengerti kita mulai
permainannya”.
Leader : “Wah………..semuanya bagus sekali dan sekarang kita
berikan tepuk tangan”.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Leader : ”Nah,bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengikuti
kegiatan ini?”
Leader : “Apakah diantara Bapak Ibu ada yang ingin berkenalan
dengan anggota kelompok lainnya?”
Leader : “Bapak/Ibu senuanya telah melakukan kegiatan dengan
baik sekali dan semuanya sudah mampu untuk
memperkenalkan diri dan berkenalan dengan temannya.
2) Rencana tindak lanjut
Leader : “Karena Bapak/Ibu sudah mampu berkenalan dengan
orang lain maka Bapak/Ibu harus mencoba berkenalan
dengan teman lain di kamar”.
24

3) Kontrak yang akan datang


Leader : “Baiklah Bapak/Ibu semuanya selanjutnya kita akan
melanjutkan ke sesi 3 untuk melanjutkan kegiatan kita.
Tujuan dari kegiatan kita adalah agar Bapak/Ibu dapat
bercerita tentang kehidupan pribadi.”
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu karena waktu kita sudah habis jadi
pertemuan kita sampai disini dulu. Selanjutnya
kegiatannya akan dipimpin oleh teman saya yang bernama
Hermina. Terima kasih ya Bapak/Ibu”.

G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan
non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut:

Sesi 2: TAKS
2. Kemampuan Verbal
No Aspek yang Nama WBS
dinilai
1. Menyebutkan
nama lengkap
2. Menyebutkan
nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan
hobi
5. Menanyakan
nama lengkap
6. Menanyakan
nama panggilan
25

7. Menanyakan asal

8. Menanyakan hobi
Jumlah

3. Kemampuan Non Verbal


No Aspek yang Nama WBS
dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegang
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang mengikuti
TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan.

H. DOKUMENTASI
Dokumentasika kemampuan yang klien miliki ketika mengikuti TAKS pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal
dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah: klien mengikuti TAKS sesi
2, klien mampu berkenalan secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien
berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.
26

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SESI 3

A. TOPIK
1. TAK Sosialisasi
2. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan/aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis tubuh
dapat berjalan dengan baik.Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya
bermain dapat memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi dengan
lingkungannya.

Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-awareness),
peningakatan hubunan interpersonal,membuat perubahan atau ketiganya.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan


sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan
secara bertahap, dari interpersonal (satu persatu), kelompok dan massa.
Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial
(Budi Anna Keliat,2005)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
WBS dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara betahap
2. Tujuan Khusus
a. WBS dapat membina hubungan saling percaya
b. WBS mampu menyebutkan penyebab menarik diri
27

c. WBS mampu menyebutkan keuntungan behubungan sosial dan kerugian


menarik diri
d. WBS dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. WBS mampu menjelaskan perasaannnya setelah berhubungan sosial
f. WBS mendapat dukungan dari keluarga dalam memperluas hubungan
sosial.

C. LANDASAN TEORITIS
Terlampir

D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai mampu berkerjasama
dengan perawat
b. Klien dengan isolasi sosial yang mampu berkomunikasi dengan perawat
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk dalam kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk dalam kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk dalam kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK sosialisasi,
meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Senin, 5 November 2018
b. Waktu : 11.00-Selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit), terapi kelompok
(25 menit)
d. Tempat : Ruang workshop
e. Jumlah klien : 6 WBS
28

2. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Leader
: Co- Leader
: Observer
: Fasilitator
: WBS

3. Tim Terapis
a. Leader : Hermina
Uraian Tugas :
4) Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
5) Memimpin jalannya terapi kelompok.
6) Memimpin diskusi.
b. Co-Leader : Heriyansyah
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
29

c. Observer : Hirdatami
Uraian tugas :
3) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara.
4) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
d. Fasilitator : Nurintan, Nunuk Wedawati, Yuana Sari
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

F. PROSES PELAKSANAAN
Sesi 3
1. Tujuan
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok:
a. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Speaker
b. Handphone untuk memutarkan lagu yang berirama riang
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
30

4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/stimulasi
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (pada terminasi
sesi 2 TAKS)
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan:
a) Memberi salam terapeutik
b) Peserta dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab
tentang kehidupan pribadi.
b) Menjelaskan aturan main berikut:
(1) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
(2) Lama kegiatan 45 menit
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Hidupka speaker dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
2) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota
kelompok yang ada di sebeah kanan dengan cara:
31

a) Memberi salam
b) Memanggil panggilan
c) Menanyakan kehidupan pribadi: keluarga, sekolah, atau
pekerjaan
d) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran
4) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS.
b) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
b) Memasukan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan
harian klien.
3) Kontrak Yang Akan Datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan
membicarakan topik pembicaraan tertentu
b) Menyepakati waktu dan tempat

G. PROSES KEGIATAN
1. Persiapan
Leader : “Bapak/Ibu semuanya Kemarin kita kan kita sudah janji
bahwasannya pada hari ini kita akan melanjutkan kegiatan kita.
Sekarang kita mulai ya Bapak/Ibu semuanya
Leader mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Leader : “Selamat pagi Bapak/Ibu semuanya, Masih ingat dengan kami?
32

kami mahasiswi STIKes Pertamedika, saya Hermina yang akan


memimpin jalannya aktivitas kita pagi ini sampai dengan
selesai”.
Leader : “Nah,sekarang semuanya memakai papan namanya masing-
masing ya!
b. Evaluasi/validasi
Leader : “Bagaimana perasaan Bapak/Ibu semuanya pagi ini?”
Leader : “Bapak/Ibu semuanya sudah berkenalan dengan teman-teman
yang lainnya kan?”
c. Kontrak
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa pagi
ini kita akan melanjutkan kegiatan kita yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok lainnya
Leader : “Apabila Bapak/Ibu ingin BAK ataupun ingin minum,
Bapak/Ibu harus memberi tahu saya dulu dengan cara menunjuk
tangan tapi jangan lupa untuk kembali lagi kesini”.
Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Bapak/Ibu
harus mengikutinya dari awal hingga akhir”.
3. Tahap kerja
Leader : “Kita akan membuat suatu kegiatan.Di sini saya mempunyai
sebuah bola dan speaker musik yang akan diputarkan musik.
Nanti bola ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum
jam.Bila musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola
mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi
temannya yang berada disebelah kanan dengan cara yaitu
memberi salam, memanggil nama panggilannya, menanyakan
kehidupan pribadinya yaitu menanyakan siapa orang terdekatnya,
apa pekerjaannya sebelum masuk RS, sebagai contoh akan
dimulai oleh suster yang ada dalam kelompoknya.
Leader : “Apakah Bapak/Ibu sudah mengerti?”
Leader : “Nah………..kalau semuanya sudah mengerti kita mulai
permainannya”.
33

Leader : “Wah………..semuanya bagus sekali dan sekarang kita berikan


tepuk tangan”.
4. Terminasi
a. Evaluasi
Leader : ”Nah,bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengikuti kegiatan
ini?”
Leader : “Apakah diantara Bapak Ibu ada yang ingin menanyakan
kehidupan pribadi lagi dengan anggota kelompok lainnya?”
Leader : “Bapak/Ibu senuanya telah melakukan kegiatan dengan baik
sekali dan semuanya sudah mampu untuk bercerita tentang
kehidupan pribadi dengan teman anggota kelompoknya.
b. Rencana tindak lanjut
Leader : “Karena Bapak/Ibu sudah mampu berkenalan
dengan orang lain maka Bapak/Ibu harus mencoba bercerita
tentang kehidupan dengan teman lain di kamar.”
c. Kontrak yang akan datang
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu semuanya besok hari Selasa jam 11.00
WIB kita berkumpul lagi disini untuk melanjutkan kegiatan kita.
Tujuan dari kegiatan kita besok selasa adalah agar Bapak/Ibu
dapat menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.”
Leader : “Jangan lupa ya Bapak/Ibu agar besok membawa papan
namanya.”
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu karena waktu kita sudah habis jadi
pertemuan kita sampai disini dulu.Terima kasih ya Bapak/Ibu”.

H. EVALUASI
Evaluasi dilakukan ketika proses TAKS berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAKS.TAKS sesi 3 dievaluasi kemmpuan verbal dalam bertanya dan menjawab
pada saat bercakap-cakap serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikut.
34

Sesi 3: TAKS
Kemampuan bercakap-cakap

1. Kemampuan verbal: Bertanya


Nama klien
No Aspek yang dinilai

1 Mengajukan pertanyaan yang


jelas
2 Mengajukan pertanyaan yang
ringkas
3 Mengajukan pertanyaan yang
relevan
4 Mengajukan pertanyaan
secara spontan
Jumlah

2. Kemampuan verbal: Menjawab


Nama klien
No Aspek yang dinilai

1 Menjawab secara jelas


2 Menjawab secara ringkas
3 Menjawab secara relevan
4 Menjawab secara spontan
Jumlah
35

3. Kemampuan nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien dan tanda (-) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau4, klien
mampu; jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.

I. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAKS pada
catatan prosese keperawatan tiap klien. Misalnya, nilai kemampuan verbal
bertanya 2, kemampuan menjawab 2, dan kemampuan nonverbal 2, maka
catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS sesi 3, klien belum mampu
bercakap-cakap secara verbal dan nonverbal. Dianjurkan latihan diulang
diruangan (buat jadwal).
36

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SESI 4

A. TOPIK
1. TAK Sosialisasi
2. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan/aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis tubuh
dapat berjalan dengan baik. Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya
bermain dapat memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi dengan
lingkungannya.

Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-awareness),
peningakatan hubunan interpersonal,membuat perubahan atau ketiganya.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan


sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan
secara bertahap, dari interpersonal (satu persatu), kelompok dan massa.
Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi
Anna Keliat,2005)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
WBS dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara betahap
2. Tujuan Khusus
a. WBS dapat membina hubungan saling percaya
b. WBS mampu menyebutkan penyebab menarik diri
37

c. WBS mampu menyebutkan keuntungan behubungan sosial dan kerugian


menarik diri
d. WBS dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. WBS mampu menjelaskan perasaannnya setelah berhubungan sosial
f. WBS mendapat dukungan dari keluarga dalam memperluas hubungan
sosial.

C. LANDASAN TEORITIS
Terlampir

D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai mampu berkerjasama
dengan perawat.
b. Klien dengan isolasi sosial yang mampu berkomunikasi dengan perawat
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk dalam kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk dalam kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk dalam kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK sosialisasi,
meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Selasa, 06 November 2018
b. Waktu : 11.00-Selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit), terapi kelompok
(25 menit)
d. Tempat : Ruang workshop
e. Jumlah klien : 6 WBS
38

2. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Leader
: Co- Leader
: Observer
: Fasilitator
: WBS

3. Tim Terapis
a. Leader : Nurintan
Uraian Tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi.
b. Co-Leader : Nunuk Wedawati
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
39

c. Observer : Yuana
Uraian tugas :
5) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara.
6) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
d. Fasilitator : Heriyansyah, Hirdatami, Yuana
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Tujuan
Klien mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota
kelompok:
a. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
b. Memilih topik yang ingin dibicarakan
c. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Speaker
b. Handphone untuk memutarkan lagu yang berirama riang
c. Bola Tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
40

a. Flipchart/whiteboard dan spidol


4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 3 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan:
a) Memberikan salam terapeutik
b) Peserta dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah klien telah berlatih bercakap-cakap dengan
orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan , memilih , dan
memberi pendapat tentang topik percakapan
b) Menjelaskan aturan main berikut
(1)Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
(2)Lama kegiatan 45 menit
(3)Seriap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Hidupkan kaset / CD pada tape recorder/CD player dan edarkan bola
tenis berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin
dibicarakan . Dimulai oleh terapis sebagai comtoh.
41

3) Tuliuskan pada flipchart/whiteboard, topik yang disampaikan secara


berurutan
4) Ulangi 1,2, dan 3 samapi semua anggota kelompok menyampaikan
topik yang ingin dibicarakan.
5) Hidupkan lagi musik dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan,
anggota yang memegang bola memilih topik yang disukai untuk
dibicarakan dari daftar yang ada
6) Ulangi e sampai semua anggota kelompok memilih topik
7) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih
8) Hidupkan lagi musik dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan,
anggota yang memegang bola menyampikan pendapat tentang topik
yang dipilih
9) Ulangi h sampai semua anggota kelompok memnyampaikan pendapat
10) Buat rangkuman pendapat dari anggota
11) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelag mengikuti TAKS
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan setiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang
topik tertentu dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari
b) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian
klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegaiatan berikutnya, yaitu menyampaikan dan
membicarakan masalah pribadi
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Proses Kegiatan
a. Persiapan
Leader : “Bapak/Ibu smuanya semalam kita kan kita sudah janji
42

bahwasannya pada hari ini kita akan melanjutkan kegiatan kita.


Sekarang kita mulai ya Bapak/Ibu semuanya
Leader mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Leader : “Selamat pagi Bapak/Ibu semuanya, Masih ingat dengan
kami? saya mahasiswi STIKES Pertamedika nama saya
Nurintan yang akan memimpin jalannya aktivitas kita pagi
ini sampai dengan selesai”.
Leader : “Nah,sekarang semuanya memakai papan namanya
masing-masing ya!
2) Evaluasi/validasi
Leader :“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu semuanya pagi ini?”
Leader : “Bapak/Ibu semuanya sudah bercerita tentang kehidupan
pribadi dengan teman-teman yang lainnya?”
3) Kontrak
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa
pagi ini kita akan melanjutkan kegiatan kita yaitu
menyampaikan, memilih, dan memberi pendapat tentang
topik percakapan yang dibahas”.
Leader : “Apabila Bapak/Ibu ingin BAK ataupun ingin minum,
Bapak/Ibu harus memberi tahu saya dulu dengan cara
menunjuk tangan keatas tapi jangan lupa untuk kembali
lagi kesini”.
Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan
Bapak/Ibu harus mengikutinya dari awal hingga akhir”.
c. Tahap Kerja
Leader : “Kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya
mempunyai sebuah bola dan speaker musik. Nanti bola ini
akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum jam.
Bila musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang
43

ingin dibicarakan misalnya cara bicara yang baik atau cara


berteman yang baik”.
Leader : “Nanti topik yang akan dibicarakan akan dituliskan pada
flipchart/white board secara berurutan”.
Leader : “Nanti saya akan bantu untuk menetapkan topik yang
paling banyak dipilih dan saya akan menghidupkan lagi
lagu dan bola tenis akan saya edarkan.Pada saat tape saya
matikan,maka bagi anggota kelompok yang memegang
bola menyampaikan pendapat tentang topik yang dipilih”.
Leader : “Apakah Bapak/Ibu sudah mengerti?”
Leader : “Nah…….kalau Bapak/Ibu sudah mengerti kita akan
memulai permainan ini”.
Leader : “Wah………….bagus sekali semua sudah bisa
melakukannya maka sekarang kita beri tepuk tangan”.
d. Terminasi
1) Evaluasi
Leader : ”Nah,bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengikuti
kegiatan ini?”
Leader : “Apakah diantara Bapak Ibu ada yang ingin
menyampaikan topik yang telah dibahas kembali?”
Leader : “Bapak/Ibu senuanya telah melakukan kegiatan dengan
baik sekali dan semuanya sudah mampu untuk
menyampikan topik yang telah dibahas”.
2) Rencana tindak lanjut
Leader : “Karena Bapak/Ibu sudah mampu menyampaikan topik
dengan baik maka Bapak/Ibu harus mencoba
menyampaikan topik yang telah kita bahas tadi dengan
teman lain di kamar.”
3) Kontrak yang akan datang
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu semuanya, sesi 4 bersama saya
sudah berakhir bapak/ibu jangan kemana- mana untuk
melanjutkan kegiatan kita.Tujuan dari kegiatan kita pada
44

sesi selanjutnya adalah agar Bapak/Ibu dapat


menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi.”
Leader : “Baiklah Bapak/Ibu karena waktu saya sudah habis jadi
pertemuan kita sampai disini dulu, sesi selanjutnya akan
dipimpin oleh teman saya Nunuk Wedawati .Terima kasih
ya Bapak/Ibu”.

G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan ketika proses TAKS berlansung , khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAKS Untuk TAKS sesi 4 dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan
nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut

Sesi 4: TAKS
Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
a. Kemampuan verbal : Menyampaikan topik

Nama Klien
No Aspek yang
dinilai
1 Menyampaikan
topik secara jelas
2 Menyampaik
topik secara
ringkas
3 Menyampaikan
topik yang
relevan
4 Menyampaikan
topik secara
spontan
Jumlah
45

b. Kemampuan verbal : memilih topik

Nama Klien
No Aspek yang
dinilai
1 Memilih topik
secara jelas
2 Memilih topik
secara ringkas
3 Memilih topik
yang relevan
4 Memilih topik
secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal : Memberi pendapat

Nama Klien
No Aspek yang
dinilai
1 Memberi
pendapat secara
jelas
2 Memberi
pendapat secara
ringkas
3 Memberi
pendapat yang
relevan
4 Memberi
pendapat secara
spontan
Jumlah
46

d. Kemampuan nonverbal

No Aspek yang Nama Klien


dinilai

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 , klien
mampu, jika nilai ≤ 2, klien belum mampu

H. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAKS.Misalnya,
kemampuan verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3,
kemampuan memberi pendapat 2,dan kemampuan nonverbal 2. Oleh sebab itu,
catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 4, klien mampu
menyampaikan dan memilih topik percakapan, tetapi belum mampu memberi
pendapat. Secara nonverbal juga belum mampu. Dianjurkan untuk melatih klien
bercakap-cakap dengan topik tertentu di ruang rawat (buat jadwal)
47

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SESI 5

A. TOPIK
1. TAK Sosialisasi
2. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan/aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis tubuh
dapat berjalan dengan baik. Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya
bermain dapat memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi dengan
lingkungannya.

Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-awareness),
peningakatan hubunan interpersonal,membuat perubahan atau ketiganya.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan


sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan
secara bertahap, dari interpersonal (satu persatu), kelompok dan massa.
Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi
Anna Keliat,2005)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
WBS dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara betahap
2. Tujuan Khusus
a. WBS dapat membina hubungan saling percaya
b. WBS mampu menyebutkan penyebab menarik diri
48

c. WBS mampu menyebutkan keuntungan behubungan sosial dan kerugian


menarik diri
d. WBS dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. WBS mampu menjelaskan perasaannnya setelah berhubungan sosial
f. WBS mendapat dukungan dari keluarga dalam memperluas hubungan
sosial.

C. LANDASAN TEORITIS
Terlampir

D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai mampu berkerjasama
dengan perawat
b. Klien dengan isolasi sosial yang mampu berkomunikasi dengan perawat
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk dalam kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk dalam kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk dalam kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK sosialisasi,
meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Selasa, 06 November 2018
b. Waktu : 11.00-Selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit), terapi kelompok
(25 menit)
d. Tempat : Ruang workshop
e. Jumlah klien : 6 WBS
49

2. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Leader
: Co- Leader
: Observer
: Fasilitator
: WBS

3. Tim Terapis
a. Leader : Nunuk Wedawati
Uraian Tugas :
1) Mengkoordnasi seluruh kegiatan.
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi.
b. Co-Leader : Yuana Sari
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
50

c. Observer : Nurintan
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
d. Fasilitator : Heriyansyah, Hirdatami, Hermina
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Tujuan
Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan
orang lain:
a. Menyampaikan masalah pribadi
b. Memilih satu masalah untuk dibicarakan
c. Memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Speaker
b. Handphone untuk memutarkan lagu yang berirama riang
c. Bola Tenis
d. Buku catatan dan pulpen
51

e. Jadwal kegiatan klien


a. Flipchart/whiteboard dan spidol
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 4 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan:
a) Memberikan salam terapeutik
b) Peserta dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah klien telah berlatih bercakap-cakap dengan
orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan , memilih , dan
memberi pendapat tentang topik percakapan
b) Menjelaskan aturan main berikut:
(1)Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
(2)Lama kegiatan 45 menit
(3)Seriap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Hidupkan speaker musik dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
52

2) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola


mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin
dibicarakan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Tuliskan pada Flipchart/whiteboard masalah yang disampaikan
4) Ulangi 1, 2 dan 3 sampai semua anggota kelompok menyampaikan
masalah yang ingin dibicarakan
5) Hidupkan musik dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan,
annggota yang memegang bola memilih masalah yang ingin
dibicarakan
6) Ulangi 5 sampai semua anggota kelompok memilih masalah yang
ingin dibicarakan
7) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih
8) Hidupkan musik dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan, anggota
yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang masalah yang
dipilih
9) Ulangi 8 sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat
10) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang
masalah pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari
b) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap tentang masalah pribadii
pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu bekerja sama dalam
kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat
53

6. Proses Kegiatan
a. Persiapan
1) Meningkatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi ke IV
TAKS.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Memberi salam terapeutik
Leader       :  Selamat pagi bapak -ibu. Bagaimana keadaannya hari
ini, semua sehat kan? senang sekali karena  kita bisa
bertemu kembali. Nama saya Nunuk mahasiswa STIKes
Peramedika yang akan memimpin sesi 5 ini.
2) Evaluasi/ validasi.
Leader       :  Bagaimana perasaan bapak - ibu saat ini ? Apakah
bapak-ibu sudah latihan bercakap-cakap dengan orang lain
atau temannya? Apakah semuanya sudah siap melakukan
terapi ini?
3) Kontrak
Leader       :  Sesuai dengan janji kita pada hari Rabu, kita akan
berkumpul pada hari Senin  pagi, Jam 11.00 wib untuk
menyampaikan, memilih dan memberi pendapat tentang
masalah-masalah yang sering Bapak /ibu alami setiap hari,
baik dirumah maupun dilingkungan dimana bapak/ibu
berada.
Leader       :  Bapak-ibu harus mengikuti kegiatan ini sampai akhir jadi
bila ada yang hendak BAK atau BAB silahkan permisi dan
kembali lagi kemari. Kegiatan ini berlangsung selama
45  menit.
c. Tahap kerja
Leader :  Baiklah sebelum kita memulai terapi ini, saya akan
menjelaskan permainan ini. Dalam permainan ini bapak
dan ibu semuanya harus bisa menyampaikan masalah
pribadi kepada siapa saja yang bapak dan ibu percayai.
54

Serta bapak-ibu harus bisa memberikan pendapat tentang


masalah yang akan bapak dan ibu pilih. Apakah bapak-ibu
ada pertanyaan?
Leader : Jika bapak dan ibu sudah mengerti, saya akan
menjelaskan aturan dalam terapi ini. Jika sewaktu terapi
berlangsung, bila bapak-ibu ingin keluar dari kelompok,
misalnya ke kamar mandi atau ingin minum, bapak-ibu
harus permisi kepada suster yang ada disini, tetapi bapak -
ibu harus kembali ke sini lagi.       
Leader :  Baiklah kita mulai saja terapi ini, seperti terapi yang
sudah kita lakukan sebelumnya. Saya akan menghidupkan
musik dan bola tenis ini akan bapak-ibu pegang lalu
seiring dengan musik yang berbunyi, bapak-ibu harus
mengoperkan kepada teman yang ada di sebelah kanan
bapak/ibu. sampai semua mendapat giliran.
Leader :  Nah... pada saat musik di matikan, bola yang di pegang
oleh bapak-ibu harus berhenti dan tidak boleh diberikan
lagi pada teman sebelahnya.itu berarti, bapak-ibu harus
menyampaikan masalah yang ingin dibicarakan .
kemudian masalah itulah yang akan bapak dan ibu tuliskan
kepapan tulis yang kami sediakan. Mengerti bapak-ibu?
Nanti bapak-ibu akan dibantu oleh perawat-perawat yang
ada disini.
(Semua pasien menceritakan masalah pribadinya dan
menuliskannya dipapan tulis yang di sediakan oleh
terapis)
Leader :  baiklah , bagian pertama menceritakan masalah pribadi
telah selesai, sekarang kita mulai pada bagian memberi
pendapat tentang masalah yang akan Bapak-ibu pilih,
caranya sama. Saat musik dimatikan maka bola yang
ditangan bapak-ibu harus berhenti maka bapak-ibu harus
memberi pendapat pada masalah yang telah dipilih bapak-
55

ibu, yang memegang bola mendapat gilirannya untuk


menyampaikan topik yang ingin dibicarakan dan teman
saya akan menulis topik yang telah disampaikan oleh
Bapak-ibu.
Teman saya akan menghidupkan kasetnya kembali dan
mengedarkan bola tenis, pada saat dimatikan Bapak-ibu
yang memegang bola yang memberikan tanggapan.
Apakah bapak-ibu mengerti?
Leader :  Bagus, ternyata Bapak-ibu bisa menceritakan
pendapat  tentang topik/masalah  yang dipilih pada hari
ini.
Ayo beri tepuk tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Leader  :  Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah mengikuti
kegiatan ini ?
Leader : siapa diantara Bapak/ibu yang mampu mengulang
kembali tentang masalah pribadi yang telah kita bicarakan
pagi ini.
Leader :Ternyata Bapak-ibu semua sudah bisa mengutarakan
pendapatnya, beri tepuk tangan untuk semuanya
2) Rencana tindak lanjut
Leader :  Setelah Bapak-ibu mengikuti kegiatan ini saya harap
Bapak-ibu juga bisa bercerita tentang masalah Bapak/iibu
kepada orang lain atau kepada teman sekamar. 
3)  Kontrak yang akan datang
Leader :  Oh ya Bapak-ibu, selanjutnya sesi 6 akan dipimpin oleh
teman saya yaitu Yuana Sari. Kita membahas tentang
kemampuan bekerja sama dengan teman, cara meminta
dan memberi dengan baik. Kalau begitu sebelum menutup
acara ini saya ucapkan terima kasih dan selamat pagi
semuanya.
56

G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses TAKS
berlansung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 5, dievaluasi
kemampuan verbal klien menyampaikan, memilih dan memberi pendapat
tentang percakapan mengenai masalah pribadi, serta kemampuan nonverbal.

Sesi 5 : TAKS
Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi

a. Kemampuan verbal : Menyampaikan topik

No Aspek yang Nama Klien


dinilai

1 Menyampaikan
topik secara
jelas
2 Menyampaik
topik secara
ringkas
3 Menyampaikan
topik yang
relevan
4 Menyampaikan
topik secara
spontan
Jumlah
57

b. Kemampuan verbal : Memilih topik

No Aspek yang Nama Klien


dinilai

1 Memilih topik
secara jelas
2 Memilih topik
secara ringkas
3 Memilih topik
yang relevan
4 Memilih topik
secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal : Membri pendapat tentang masalah

No Aspek yang Nama Klien


dinilai

1 Memberi
pendapat secara
jelas
2 Memberi
pendapat secara
ringkas
3 Memberi
pendapat yang
relevan
4 Memberi
pendapat secara
spontan
Jumlah
58

d. Kemampuan nonverbal

No Aspek yang Nama Klien


dinilai

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien , tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien
mampu, jika nilai ≤ 2, klien belum mampu

H. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAKS pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, kemampuan menyampaikan topik
masalah pribadi yang akan dipercakapkan 3, memilih dan memberi pendapat 2,
kemampuan nonverbal 4. Untuk itu, catatan keperawatannya adalah: klien
mengikuti TAKS sesi 5, klien mampu menyampaikan masalah pribadi yang
ingin dibicarakan, belum mampu memilih dan memberi pendapat, tetapi
nonverbalnya baik. Anjurkan/latih untuk bercakap-cakap tentang masalah
pribadi dengan perawat dan klien lain di ruang rawat (buat jadwal)
59

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SESI 6

A. TOPIK
1. TAK Sosialisasi
2. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan/aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis tubuh
dapat berjalan dengan baik.Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya
bermain dapat memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi dengan
lingkungannya.

Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-awareness),
peningakatan hubunan interpersonal,membuat perubahan atau ketiganya.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan


sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan
secara bertahap, dari interpersonal (satu persatu), kelompok dan massa.
Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi
Anna Keliat, 2005)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
WBS dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara betahap
2. Tujuan Khusus
a. WBS dapat membina hubungan saling percaya
b. WBS mampu menyebutkan penyebab menarik diri
60

c. WBS mampu menyebutkan keuntungan behubungan sosial dan kerugian


menarik diri
d. WBS dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. WBS mampu menjelaskan perasaannnya setelah berhubungan sosial
f. WBS mendapat dukungan dari keluarga dalam memperluas hubungan
sosial.

C. LANDASAN TEORITIS
Terlampir

D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria
a. Klien dengan isolasi sosial yang sudah mulai mampu berkerjasama
dengan perawat
b. Klien dengan isolasi sosial yang mampu berkomunikasi dengan perawat
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk dalam kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk dalam kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk dalam kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK sosialisasi,
meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Senin, 06 Noveber 2018
b. Waktu : 11.00-Selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit), terapi kelompok
(25 menit)
d. Tempat : Ruang workshop
e. Jumlah klien : 6 WBS
61

2. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Leader
: Co- Leader
: Observer
: Fasilitator
: WBS

3. Tim Terapis
a. Leader : Yuana Sari
Uraian Tugas :
1) Mengkoordnasi seluruh kegiatan.
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi.
b. Co-Leader : Nurintan
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
62

c. Observer : Nunuk
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
d. Fasilitator : Heriyansyah, Hirdatami, Hermina
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Tujuan
Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok:
a. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain.
b. Menjawab dan member pada orang lain sesuai dengan permintaan.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
a. Speaker
b. Bola tennis.
c. Buku catatan dan pulpen.
d. Jadwal kegiatan klien.
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
63

c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 5 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Leader        : “Bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya kemarin kita kan
sudah janji bahwasannya pada hari ini kita akan
melanjutkan kegiatan kita. Nah, sekarang kita mulai ya
bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya.”
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Klien dan terapis memakai papan pengenal
Leader      : “Selamat pagi semuanya, kami perawat dari mahasiswa
STIKes Pertamedika yang akan memimpin jalannya
aktivitas kita ini sampai selesai.”
Leader      : “Nah sekarang semuanya memakai bed namanya
masing-masing ya.”
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang masalah
pribadi dengan orang lain.
Leader      : “Bagaimana perasaan bapak-bapak dan ibu-ibu
semuanya pada hari ini?”
Leader      : “Bapak-bapak dan ibu-ibu sudah saling bercerita sama
teman-temannya kan?”
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan bertanya dan meminta
kartu yang diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada
anggota kelompok.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
64

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta


izin kepada terapis.
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Leader      : “Baiklah bapak dan ibu semuanya. Kemarin kita kan
sudah berjanji bahwa pagi ini kita akan melakukan
kegiatan berupa permainan adapun tujuan dari kegiatan
ini yaitu bapak dan ibu semuanya mampu bekerja sama
dalam permaian sosialisasi kelompok ini dan mampu
menyusun kata.”
Leader      : ”Adapun aturan permainan yang akan kita lakukan
adalah:
(1)Bagi bapak/ibu yang ingin meninggalkan ruangan
ini, misalnya kekamar mandi maka bapak/ibu harus
meminta izin kepada suster-suster yang ada disini.
(2)Lama kegiatan kita ± 45 menit dan semuanya harus
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.”
d. Tahap Kerja
1) Terapis membagi empat buah kartu untuk setiap anggota kelompok.
Sisanya diletakan di atas meja.
2) Terapis meminta tiap anggota kelompok untuk menyusun kartu sesuai
dengan seri (satu seri mempunyai 4 kartu)
3) Hidupkan musik dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
4) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
memulai permainan berikut
a) Meminta kartu yang dibutuhkan (seri yang belum lengkap ) kepada
anggota kelompok di sebelah kanannya
b) Jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diumumkan pada
kelompok dengan membaca judul dan subjudul.
c) Jika kartu yang dipegang serinya tidak lengkap diperankan
mengambil satu kartu dari tumpukan kartu diatas meja.
65

d) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada


yang meminta, ia berhak mengambil satu kartu dari tumpukan kartu
di atas meja
e) Setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terimakasih
5) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
Leader            : “Bapak dan ibu semuanya di sini kami menyediakan
huruf-huruf yang nantinya akan bapak dan ibu susun
menjadi sebuah kata yang akan suster susun. Kalau
bapak dan ibu belum mengerti minta bantuan sama
suster yang ada dalam kelompoknya dan suster harap
kalian semua jangan berebutan dan diharapkan masing-
masing saling bekerja sama karena siapa cepat akan
dapat juara. Disamping kumplan huruf-huruf ada karton
kosong.Di karton kosong tersebut bapak dan ibu
semuanya menyusun hurufnya. Bapak-bapak dan ibu-
ibu sudah mengertikan ? Baiklah…. Permainannya
sekarang kita mulainya” (Berikan tepuk tangan)
e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
Leader      : “Bagaimana perasaan bapak/ibu semuanya setelah
melakukan kegiatan kita ini? Saya ucapkan terima
kasih bapak dan ibu semuanya karena kegiatan kita hari
ini berjalan dengan baik.”
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan setiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta,
menjawab, dan memberi pada kehidupan sehari-hari (kerja sama)
b) Memasukkan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan harian
klien
Leader      : ”Baiklah bapak dan ibu semuanya setelah kegiatan ini
66

saya harap bapak dan ibu semuanya dapat saling


bekerja sama dengan baik dan kegiatan ini dapat
dilakukan setiap harinya.”
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu mengevaluasi kegiatan TAKS.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
Leader      : “Bapak dan ibu semuanya besok kita akan melanjutkan
kegiatan kita, yaitu bapak dan ibu akan menyampaikan
pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang
akan dilakukan.”
Leader      : ”Besok kita akan melakukan kegiatan kita pada waktu
dan tempat yang sama.”

G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses
TAKS berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 6, dievaluasi
kemampuan verbal klien dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi
serta kemampuan nonverbal.

Sesi 6: TAKS
Kemampuan bekerja sama

a. Kemampuan verbal: bertanya dan meminta


No. Nama klien
Aspek yang dinilai

1. Bertanya dan meminta secara


jelas
2. Bertanya dan meminta secara
ringkas
3. Bertanya dan meminta secara
relevan
67

4. Bertanya dan meminta secara


spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal: menjawab dan memberi


No Nama klien
Aspek yang dinilai

1. Menjawab dan memberi secara


jelas
2. Menjawab dan memberi secara
ringkas
3. Menjawab dan memberi secara
relevan
4. Menjawab dan secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan nonverbal
No. Nama klien
Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan Bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikuti
TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau (-) jika tidak ditemukan.
68

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau


4 berarti klien mampu; jika nilai ≤2 klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAKS berlangsung, pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, kemampuan verbal bertanya,
meminta, menjawab, dan memberi 4, serta kemampuan nonverbal 4, maka
catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS Sesi 6, klien mampu secara
verbal dan nonverbal dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi.
Anjurkan klien melakukannya diruang rawat (buat jadwal).
69

Laporan Pendahuluan
ISOLASI SOSIAL

I. Kasus (Masalah Utama)


Isolasi sosial merupakan upaya untuk menghindari suatu hubungan
komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan
tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran dan kegagalan. Klien
mengalami kesulitan dalam hubungan secara spontan dengan orang lain yang
dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup
berbagi pengalaman (balitbang, 2007 dikutip dalam direja 2011) .
Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang
terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku
maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes
RI, 2000 dikutip dalam direja 2011).
Menarik diri adalah usaha menghindari interaksi dengan orang lain.
Individu merasa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan
untuk berbagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalannya. Orang lain yang
dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan sanggup
membagi pengalaman dengan orang lain. (Depkes, 2006 dikutip dalam denden
dan rusdi 2013).
Kerusakan interaksi sosial adalah suatu gangguan kepribadian yang tidak
fleksibel, tingkah maladaptif, mengganggu fungsi individu dalam hubungan
sosialnya.( Stuart dan Sundeen, 1998 dikutip dalam direja 2011).
Kerusakan interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana seorang
berpartisipasi dalam pertukaran sosial dengan kuantitas dan kualitas yang tidak
efektif. Klien yang mengalami kerusakan interaksi sosial mengalami kesulitan
dalam berinteraksi dengan orang lain salah satunya mengarah pada menarik diri.
(Towsend, 1998 dikutip dalam wijayaningsih 2015).
Isolasi sosial merupakan keadaan dimana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
70

keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak
(carpenito, L.J, 1998:38 dikutip dalam wijayaningsih 2015).

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor Predisposisi
Masa bayi sampai dewasa tua akan mejadi faktor pendukung
seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Genetik
merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.Kelainan struktur
otak, seperti atropi otak, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume
otak serta perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbik dan daerah
kortikal yang diduga dapat menyebabkan skizofrenia. Isolasi juga dapat
terjadi karena mengadopsi norma, perilaku dan sistem nilai yang berbeda dari
yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistis terhadap
hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan norma yang tidak
mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota
masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit
kronik. Seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan
dengan waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga
yang menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga.
(dikutip dalam wijayaningsih 2015 dan direja 2011).

B. Faktor Presipitasi
Adapun faktor pencetus terdiri dari sumber utama yang dapat
menentukan alam perasaan adalah: kehilangan ketertarikan yang nyata atau
yang dibayangkan, termasuk kehilangan cinta seseorang. Fungsi fisik,
kedudukan atau harga diri, karena elemen actual dan simbolik melibatkan
konsep kehilangan, maka konsep persepsi lain merupakan hal yang sangat
penting. Peristiwa besar dalam kehidupan, sering dilaporkan sebagai
pendahulu episode depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah-
masalah yang dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan
masalah.Peran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi depresi
71

terutama pada wanita.Perubahan fisiologis diakibatkan oleh obat-obatan


berbagai penyakit fisik seperti infeksi, meoplasma dan gangguan
keseimbangan metabolic dapat mencetus gangguan alam perasaan.(Stuart,
1998 dikutip dalam deden dan rusdi 2013).

C. Rentang Respon

RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF

1. Menyendiri/ 1. Merasa sendiri 1. Manipulatif


solitude. (loneliness) 2. Impulsif
2. Menarik diri. 3. Narkisisme
2. Otonomi 3. Tergantung
3. Bekerjasama (Dependensi)
(mutualisma)
4. Saling tergantung
(interdependen)

Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang


masih dapat diterima oleh norma sosial dan budaya yang umum berlaku.
Respon ini meliputi:
1. Menyendiri/solitude: respon seseorang untuk merenungkan apa yang telah
dilakukan di lingkungan sosialnya dan cara mengevaluai diri untuk
menentukan langkah-langkah selanjutnya.
2. Otonomi: kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan
ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
3. Kebersamaan: kondisi hubungan intrapersonal dimana individu mampu
untuk saling memberi dan menerima.
4. Saling tergantung (interdependen): suatu hubungan saling tergantung
antar individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
72

Respon maladaptive adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah


yang menyimpang dari norma sosial dan budaya lingkungannya. Respon yang
sering ditemukan:
1. Manipulasi: orang lain diberlakukan sebagai obyek, hubungan terpusat
pada masalah pengendalian orang lain, orientasi diri sendiri atau tujuan
bukan pada orang lain.
2. Implusive: tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari
pengalaman, tidak dapat diandalkan.
3. Narkisisme: harga diri rapuh, berusaha mendapatkan penghargaan dan
pujian, sikap egosentris, pencemburu, marah bila orang lain tidak
mendukung.

D. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi
kecemasan yang merupkan suatu kesepian nyata yang mengancam
dirinya.Kecemasan koping yang sering digunakan adalah Regrasi, Represi,
dan Isolasi.Sedangkan contoh sumber koping yang dapat digunakan misalnya
keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman, hubungan
dengan hewan peliharaan, menggunakan kreatifitas untuk mengekspresikan
stress interpersonal seperti kesenian musik atau tulisan.(Stuart and sundeen,
1998 dikutip dalam deden dan rusdi 2013).
73

III.
A. Pohon Masalah

Gangguan sensori persepsi:


halusinasi

Isolasi Sosial

harga diri rendah

Gambar pohon masalah (keliat, B.A, 1998:6, dikutip dalam wijayaningsih 2015).

B. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji


Data subjektif
1. Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain.
2. Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan meminta untuksss
sendirian
3. Klien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain
4. Tidak mau berkomunikasi
5. Klien mengatakan merasa kesepian
6. Klien mengatakan tidak dapat berhubungan sosial.
Data tentang klien biasanya didapat dari keluarga yang mengetahui keterbatasan
klien (suami, istri, anak, ibu, ayah, atau teman dekat).

Data objektif
1. Kurang spontan
2. Tidak tahan terhadap kontak yang lama
3. Tidak konsentrasi dan pikiran mudah beralih saat berbicara
4. Tidak ada kontak mata
74

5. Ekpresi wajah murung, sedih


6. Tampak larut dalam pikiran dan ingatnya sendiri
7. Kurang aktivitas
8. Tidak berkomunikasi
9. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
10. Mengisolasi diri
11. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
12. Asupan makanan dan minuman terganggu
13. Retensi urine dan feses

IV. Diagnosa Keperawatan


Isolasi Sosial

SUMBER:
Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:Gosyen Publishing.

Direja, surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Wijayaningsih, sari. 2015. Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa.


Jakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai