Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN LEUKIMIA

Oleh : Devi Trianingsih, Skep, Ns, M.Kep


Pengertian
O Merupakan suatu penyakit yang ditandai
dengan proliferasi dini yang berlebihan dari
sel darah putih
O Keganasan hematologis akibat proses
neoplastik yang disertai ganggungan
diferensiasi pada berbagai tingkatan sel induk
hematopoetik
Epidemiologi
O Insiden yang terjadi 13/100.000 penduduk
O 2,8 % dari seluruh kasus kanker
O Belum ada angka pasti untuk insiden di
Indonesia
O Lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan  2:1
Etiologi
O Faktor-faktor penyebabnya belum dapat
diidentifikasi dengan jelas
O Faktor-faktor yang terbukti dapat
menyebabkan adalah faktor genetik, sinar
radioaktif dan virus
Faktor Genetik
O Kelainan pada kromosom 21  leukimia akut
O Anak-anak dengan kelainan/ sindrom down
cenderung berpotensi 20x lebih banyak
menderita leukimia
Sinar Radioaktif
O Faktor eksternal paling jelas yang dapat
menyebabkan kanker pada manusia dan
binatang
O Penderita yang diobati dengan sinar radioaktif
akan menderita leukimia pada 6 % klien dan
baru terjadi setelah 5 tahun
Virus
O Hasil penelitian yang mendukung teori virus
sebagai penyebab leukimia, ditemukan
enzyme reserve transcriptase dalam darah
manusia. Enzim ini ditemukan dalam virus
onkogenik. Enzim tersebut menyebabkan
virus yang bersangkutan dapat membentuk
bahan genetik yang kemudian bergabung
dengan genom yang terinfeksi
Klasifikasi
1. Maturasi Sel
O Akut
O Kronik

2. Tipe Asal Sel


O Mielositik
O Limfositik
Leukimia Akut
O Proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering
disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal,
jumlahnya berlebihan serta dapat menyebabkan
anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan
kematian
O Komplikasi :
1. Bone marrow failure  anemia, perdarahan
2. Infiltrasi sel leukimia ke dalam organ  metastase
3. Hiperkatabolik  BB turun, lemah, keringat malam,
gagal ginjal
Leukimia Kronis
O Penyakit mieloproliferatif yang ditandai
dengan produksi berlebihan seri
granulosit yang relatif matang
O Gelaja yang timbul perlahan lahan dan
sel leukimianya berasal dari
trasnformasi sel induk mieloid
Tanda dan Gejala
O Gejala anemia, perdarahan, infeksi : lemah,
demam, pucat, BB turun, trombositopeni 
Perdarahan, nyeri sendi/ tidak jelas lokasi,
pembengkakan pd area hati/limpa/limfonodus
O Peningkatan tekanan intrakranial karena
infiltrasi meningeas : nyeri kaku kuduk, sakit
kepala, edema papil, koma
O Gejala SSP bd sistem yang terkena tekanan
Pemeriksaan Diagnostik
O Pemeriksaan sumsum tulang  25% sel blas
O Pemeriksaan sel darah tepi (darah lengkap)
O Pemeriksaan sitogenik
O Pemeriksaan Pungsi Lumbal  dikaji
keterlibatan SSP
O Foto thorax  dikaji keterlibatan mediastinum
O Pemindaian ginjal, hati, limpa  mengkaji
infiltrat leukimik
Penatalaksanaan
O Kemoterapi  pengobatan antineoplastik
O Donor darah
O Transplantasi sumsum tulang
O Obat Kortikosteroid  antiinflamasi
Pengkajian
O Riwayat pemajanan faktor-faktor pencetus
O Pemeriksaan fisik : pembesaran tulang belakang,
pembesaran pada daerah limfonodus
O Pengkajian kardiovaskuler, respirasi dan neurologi
O Kaji reaksi anak trhdp kemoterapi
O Kaji adanya tanda dan gejala infeksi
O Kaji adanya tanda dan gejala komplikasi
O Kaji koping keluarga
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi dan perdarahan bd
tidak terbentuknya sel darah matur pada
sumsum tulang
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan bd
efek toksik obat kemoterapi
3. Kelemahan bd anemia
Diagnosa 1
Tujuan : mencegah terjadinya infeksi
Kriteria hasil
O · Menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi.
O · Suhu 365o – 374oC
O · Kultur darah (-)
O · Tidak ada tanda infeksi dalam pemeriksaan
fisik.
Intervensi Keperawatan Dx 1
1. Monitor TTV tiap 4 jam, jangan memakai termometer
rectal.
2. Cegah konstipasi da prosedur invasi jaringan, melakukan
injeksi IM, SC, IV.
3. Ambil darah melalui ibu jari tidak dengan jarum suntik.
4. Inspeksi kulit setiap hari pada daerah yang rusak.
5. Inspeksi rongga mulut apakah ada candida dan kerusakan
pada lapisan mukosa oral.
6. Instruksi keluarga tentang tanda infeksi dan langkah yang
diambil jika ada dugaan infeksi.
7. Beri semangat untuk hggiene oral.
Diagnosa 2
O Tujuan : Mengurangi mual muntah sebelum, selama
dan sesudah pemberian kemoterapi
O Kriteria hasil,
1. Melaporkan penurunan mual/ muntah
2. Mengonsumsi cairan yang adekuat
3. Menunjukan penggunaan distraksi, relaksasi dan
imajinasi jika muncul mual
4. Menunjukan turgor kulit normal dan mukosa
lembab
5. Melaporkan tidak adannya penurunan BB
Intervensi Keperawatan Dx 2
1. Sesuaikan diet sebelum dan sesudah pemberian
obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi ps
2. Cegah pandangan, bau-bau dan bunyi dari
lingkungan ps
3. Gunakan distraksi, relaksasi, dan imajinasi pada
saat kemoterapi dilakukan
4. Pastikan hidrasi cairan cukup
5. Dukung kalian
6. Berikan tindakan pereda nyeri jika perlu
Diagnosa 3
O Tujuan : Setelah dilakukan tindakan terjadi penurunan
tingkat keletihan
O Kriteria Hasil :
1. Melaporkan penurunan tingkat keletihan
2. Meningkatnya keikutsertaan dalam aktivitas secara
bertahap
3. Istirahat ketika letih
4. Melaporkan dapat tidur lebih baik
5. Melaporkan energi yang adekuat utk beraktivitas
6. Mengonsumsi diet TKTP
Intervensi Keperawatan Dx 3
1. Dukung utk istirahat beberapa periode pada siang
hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas
2. Tingkatkan jam tidur total pada malam hari
3. Atur kembali jadwal setiap hari dan aktivitas untuk
menghemat pemakaian energi
4. Berikan masukan kalori dan protein yang adekuat
5. Berikan dorongan utk teknik relaksasi dan imajinasi
6. Kolaborasi pemberian produk darah sesuai yang
diresepkan
Sumber
O Wiwik Handayani, Asuhan Keperawatan pada
Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi,
Salemba Medika: Jakarta, 2008
O Larry Waterbury, Hematologi, EGC: Jakarta,
2008
O Cecily Lynn Btez dkk, Buku Saku
Keperawatan Pediatrik, EGC: Jakarta, 2009

Anda mungkin juga menyukai