Pengertian O Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan dari sel darah putih O Keganasan hematologis akibat proses neoplastik yang disertai ganggungan diferensiasi pada berbagai tingkatan sel induk hematopoetik Epidemiologi O Insiden yang terjadi 13/100.000 penduduk O 2,8 % dari seluruh kasus kanker O Belum ada angka pasti untuk insiden di Indonesia O Lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan 2:1 Etiologi O Faktor-faktor penyebabnya belum dapat diidentifikasi dengan jelas O Faktor-faktor yang terbukti dapat menyebabkan adalah faktor genetik, sinar radioaktif dan virus Faktor Genetik O Kelainan pada kromosom 21 leukimia akut O Anak-anak dengan kelainan/ sindrom down cenderung berpotensi 20x lebih banyak menderita leukimia Sinar Radioaktif O Faktor eksternal paling jelas yang dapat menyebabkan kanker pada manusia dan binatang O Penderita yang diobati dengan sinar radioaktif akan menderita leukimia pada 6 % klien dan baru terjadi setelah 5 tahun Virus O Hasil penelitian yang mendukung teori virus sebagai penyebab leukimia, ditemukan enzyme reserve transcriptase dalam darah manusia. Enzim ini ditemukan dalam virus onkogenik. Enzim tersebut menyebabkan virus yang bersangkutan dapat membentuk bahan genetik yang kemudian bergabung dengan genom yang terinfeksi Klasifikasi 1. Maturasi Sel O Akut O Kronik
2. Tipe Asal Sel
O Mielositik O Limfositik Leukimia Akut O Proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan serta dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian O Komplikasi : 1. Bone marrow failure anemia, perdarahan 2. Infiltrasi sel leukimia ke dalam organ metastase 3. Hiperkatabolik BB turun, lemah, keringat malam, gagal ginjal Leukimia Kronis O Penyakit mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi berlebihan seri granulosit yang relatif matang O Gelaja yang timbul perlahan lahan dan sel leukimianya berasal dari trasnformasi sel induk mieloid Tanda dan Gejala O Gejala anemia, perdarahan, infeksi : lemah, demam, pucat, BB turun, trombositopeni Perdarahan, nyeri sendi/ tidak jelas lokasi, pembengkakan pd area hati/limpa/limfonodus O Peningkatan tekanan intrakranial karena infiltrasi meningeas : nyeri kaku kuduk, sakit kepala, edema papil, koma O Gejala SSP bd sistem yang terkena tekanan Pemeriksaan Diagnostik O Pemeriksaan sumsum tulang 25% sel blas O Pemeriksaan sel darah tepi (darah lengkap) O Pemeriksaan sitogenik O Pemeriksaan Pungsi Lumbal dikaji keterlibatan SSP O Foto thorax dikaji keterlibatan mediastinum O Pemindaian ginjal, hati, limpa mengkaji infiltrat leukimik Penatalaksanaan O Kemoterapi pengobatan antineoplastik O Donor darah O Transplantasi sumsum tulang O Obat Kortikosteroid antiinflamasi Pengkajian O Riwayat pemajanan faktor-faktor pencetus O Pemeriksaan fisik : pembesaran tulang belakang, pembesaran pada daerah limfonodus O Pengkajian kardiovaskuler, respirasi dan neurologi O Kaji reaksi anak trhdp kemoterapi O Kaji adanya tanda dan gejala infeksi O Kaji adanya tanda dan gejala komplikasi O Kaji koping keluarga Diagnosa Keperawatan 1. Resiko tinggi infeksi dan perdarahan bd tidak terbentuknya sel darah matur pada sumsum tulang 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan bd efek toksik obat kemoterapi 3. Kelemahan bd anemia Diagnosa 1 Tujuan : mencegah terjadinya infeksi Kriteria hasil O · Menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi. O · Suhu 365o – 374oC O · Kultur darah (-) O · Tidak ada tanda infeksi dalam pemeriksaan fisik. Intervensi Keperawatan Dx 1 1. Monitor TTV tiap 4 jam, jangan memakai termometer rectal. 2. Cegah konstipasi da prosedur invasi jaringan, melakukan injeksi IM, SC, IV. 3. Ambil darah melalui ibu jari tidak dengan jarum suntik. 4. Inspeksi kulit setiap hari pada daerah yang rusak. 5. Inspeksi rongga mulut apakah ada candida dan kerusakan pada lapisan mukosa oral. 6. Instruksi keluarga tentang tanda infeksi dan langkah yang diambil jika ada dugaan infeksi. 7. Beri semangat untuk hggiene oral. Diagnosa 2 O Tujuan : Mengurangi mual muntah sebelum, selama dan sesudah pemberian kemoterapi O Kriteria hasil, 1. Melaporkan penurunan mual/ muntah 2. Mengonsumsi cairan yang adekuat 3. Menunjukan penggunaan distraksi, relaksasi dan imajinasi jika muncul mual 4. Menunjukan turgor kulit normal dan mukosa lembab 5. Melaporkan tidak adannya penurunan BB Intervensi Keperawatan Dx 2 1. Sesuaikan diet sebelum dan sesudah pemberian obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi ps 2. Cegah pandangan, bau-bau dan bunyi dari lingkungan ps 3. Gunakan distraksi, relaksasi, dan imajinasi pada saat kemoterapi dilakukan 4. Pastikan hidrasi cairan cukup 5. Dukung kalian 6. Berikan tindakan pereda nyeri jika perlu Diagnosa 3 O Tujuan : Setelah dilakukan tindakan terjadi penurunan tingkat keletihan O Kriteria Hasil : 1. Melaporkan penurunan tingkat keletihan 2. Meningkatnya keikutsertaan dalam aktivitas secara bertahap 3. Istirahat ketika letih 4. Melaporkan dapat tidur lebih baik 5. Melaporkan energi yang adekuat utk beraktivitas 6. Mengonsumsi diet TKTP Intervensi Keperawatan Dx 3 1. Dukung utk istirahat beberapa periode pada siang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas 2. Tingkatkan jam tidur total pada malam hari 3. Atur kembali jadwal setiap hari dan aktivitas untuk menghemat pemakaian energi 4. Berikan masukan kalori dan protein yang adekuat 5. Berikan dorongan utk teknik relaksasi dan imajinasi 6. Kolaborasi pemberian produk darah sesuai yang diresepkan Sumber O Wiwik Handayani, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi, Salemba Medika: Jakarta, 2008 O Larry Waterbury, Hematologi, EGC: Jakarta, 2008 O Cecily Lynn Btez dkk, Buku Saku Keperawatan Pediatrik, EGC: Jakarta, 2009
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis