KELOMPOK RENTAN
PENYAKIT KRONIS KANKER
KELOMPOK 8
DINI NOVIADI
LALA SARI
RIANA SAPUTRI
Faktor-faktor genetik
dan keturunan
Faktor-Faktor
Makanan
Faktor Hormonal
1. inisiasi,
2. promosi,
3. dan progresi
Tanda dan adanya kurus
gejala benjolan kering,
penyakit
kanker lemah,
dan
apatis
Stadium I
Stadium Stadium II
Kanker
Stadium III
Stadium IV
PATOFIOLOGI
• Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal
diubah oleh mutasi genetik dari DNA selular. Sel abnormal ini
membenuk klon dan mulai berproliferasi secara abnormal,
mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan
sekitar sel tersebut. Kemudian dicapai suatu tahap dimana sel
mendapatkan ciri-ciri invasif, dan terjadi perubahan pada jaringan
sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan
memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui
pembuluh tersebut sel-sel dapat terbawake area lain dalam tubuh
untuk membentuk metastase (penyebaran kanker) pada bagian
tubuh yang lain.
Penatalaksanaan Medis
pembedahan. bioterapi,
Asuhan Keperawatan Pada Klien
dengan Kanker
1.Pengkajian Keperawatan pada Askep Kanker
a. Sistem Integumen
• Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus
• Inspeksi kemerahan & gatal, eritema
• Perhatikan pigmentasi kulit
• Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah
b. Sistem Gastrointestinal
• Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual & muntah setelah pemberian kemotherapi
• Observasi perubahan keseimbangan cairan & elektrolit
• Kaji diare & konstipasi
• Kaji anoreksia
• Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kanan
Sistem Hematopoetik
• Kaji Netropenia
• Kaji tanda infeksi
• Auskultasi paru
• Perhatikan batuk produktif & nafas dispnoe
• Kaji suhu
1). Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai : Dispnoe, kering, batuk non produktif -
terutama bleomisin
3. Stressor yang sedang dialami klien dan kemampuan koping yang dimiliki
5. Pola tidur
Pola makan
Pola eliminasi
Rencanakan program kebersihan mulut, mandi sehari sekali, dan kebersihan area
perineum dalam kegiatan perawatan klien
Kaji tempat penusukan infus, ganti balutan dengan teknik aseptik 2 hari sekali atau
apabila ada tanda-tanda plebitis
Kaji tanda infeksi seperti kemerahan, adanya peradangan di area tertentu (mukosa mulut, tempat
bekas penusukan suntik/infus, dll)
5. Ajarkan cara sikat gigi dengan sikat gigi lembut, hindari penggunaan dental floss
1. Kaji tanda infeksi dini: petekie, ekimosis, epistaksis, darah di feses, urin, dan muntahan
3. Tanda anemia ringan: pucat, lemah, sesak ringan, palpitasi, berkeringat dingin; anemia sedang:
meningkat tingkat keparahan tanda dari anemia ringan; tanda anemia berat: sakit kepala, pusing,
nyeri dada, sesak saat istirahat, dan takikardi)
4. Anjurkan klien untuk merubah posisi secara bertahap, dari tidur ke duduk, dari duduk ke berdiri.
Anjurkan latihan nafas dalam selama perubahan posisi.
Kaji adanya ketidak mampuan melakukan aktifitas, dan kebutuhan klien akan Oksigen
Kolaborasikan ke gizi & anjurkan klien untuk mendapatkan diet tinggi Fe (zat besi)
1. Intervensi Keperawatan pada Dx Resiko Ketidakmampuan melakukan aktifitas akibat anemia
2. Anjurkan klien untuk meningkatkan frekuensi & kualitas istirahat & buatkan daftar aktifitas-
istirahat
3. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi diet tinggi zat besi seperti hati, telur, daging, wortel dan
kismis
Diagnosa 4. Resiko Gangguan Keseimbangan Cairan
1. Kaji & catat kondisi mukosa mulut (lidah, bibir, dinding & langit-langit mulut) & kaji adanya stomatitis tiap
shift. Ajarkan pada klien cara mendeteksi dini adanya stomatitis
5. Gunakan cairan fisiologis, atau campuran cairan fisiologis dan BicNat (1 sdt dicampur 800 cc air) tiap 4 jam
atau,
Gunakan larutan H2O2 dg perbandingan 1 : 4, atau
Anjurkan & ajarkan sikat gigi dan menggunakan dental floss, & tidak dilakukan jika leukosit <1500/mm3>
Anjurkan & jelaskan klien untuk melepas gigi palsu saat kumur-kumur & saat sedang iritasi mukosa
Anjurkan & ajarkan klien untuk melembabkan mulut dengan cara banyak minum dan menggunakan pelembab bibir
Hindarkan makanan yang merangsang (pedas, panas & asam) & jelaskan pada klien
•
Diagnosa 6. Resiko Gangguan Rasa Nyaman akibat Stomatitis
1. Berikan (kolaborasi) obat kumur yang mengandung xylocain 2% 10-15 cc per kumur dilakukan tiap 3 jam
2. Kaji adanya sekret yang kental yang sulit untuk dikeluarkan, anjurkan minum hangat
3. Sediakan alat komunikasi yang lain seperti papan tulis atau buku jika klien tidak dapat berkomunikasi verbal
2. Anjurkan untuk membersihkan menggunakan sabun lembut saat membilas sesudah bab
6. Hidrasi dengan cairan fisiologis 100-150cc/jam atau sampai cairan urin bening
1. Diuresis dengan furosemid sesuai dg program
2. Jelaskan penyebab dari alopesia dan dampak yang terjadi, yaitu alopesia terjadi sejenak, dapat tumbuh
rambut yang baru
Jika terjadi kerontokan alis & bulu mata, gunakan kacamata hitam &
topi jika bepergian
Diagnosa 10. Resiko Disfungsi Seksual akibat Kemoterapi
2. Kaji pengetahuan klien tentang efek penyakit dan pengobatannya pa da fungsi seksual