Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

TENTANG NEOPLASMA UTERUS

Disusun Oleh:
Kelompok 14
1.Salonika M. Koirewoa
2.Yohan F. Sembai
3.Paulina Mantundoi
4.Margareta Munua
A. Pengertian
Neoplasma Uterus ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh
berlebihan tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh
terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang.
Sel neoplasma mengalami transformasi, oleh karena mereka terus-
menerus membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung
meskipun rangsang yang telah memulainya telah hilang. Proliferasi
demikian disebut proliferasi neoplastik, yang mempunyai sifat
progresif, tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya,
tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitik.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan
normal atas kebutuhan metabolismenya pada penderita yang
berada dalam keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom karena
ukurannya meningkat terus. Proliferasi neoplastik menimbulkan
massa neoplasma, menimbulkan pembengkakan/benjolan pada
jaringan tubuh membentuk tumor.
B. Etiologi Neoplasma Uterus
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti
karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari
sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa
faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker, sebagai
berikut:
1. Faktor keturunan/Genetik
2. Faktor lingkungan
3. Faktor Makanan Yang Mengandung Bahan
Kimia
4. Faktor Trauma
5. Faktor Virus
6. Faktor infeksi Mikoorganisme
7. Faktor Perilaku
8. Gangguan keseimbangan hormonal
9. Faktor kejiwaan, emosional, dan lain
sebagainya.
C. Patofisiologi Neoplasma Uterus
D. Macam-macam Pengobatan
Macam-macam proses tindakan keperawatan yang dapat
diberikan kepada klien, yang diantaraNya mencakup;
a. Pembedahan,
b. Terapi,
c. Obat,dsb.
B. Asuhan Keperawatan Neoplasma b. Integritas ego
Uterus
Gejala : Faktor stres (keuangan,
• Pengkajian pekerjaan, perubahan peran) dan
Pengkajian adalah suatu pendekatan cara mengatasi stres (misal,
sistematis untuk mengumpulkan data merokok, minium alkohol, menunda
dan menganalisanya sehingga dapat mencari pengobatan, keyakinan
diketahui kebutuhan perawatan pasien. relegius/spiritual), menyangkal
Pengkajian pada Neoplasma Uterus diagnosis, perasaan tidak bedaya,
meliputi; putus asa, tidak mampu, tidak
bermakna, rasa bersalah,kehilangan
a. Aktivitas/istirahat kontrol, depresi.Tanda :
Kelemahan dan/atau keletihan, Menyangkal, menarik diri, marah
perubahan pada pola istirahat dan
c. Eliminasi
jam kebiasaan tidur pada malam hari:
adanya faktor-faktor yang Gejala : Perubahan pada pola
defekasi misal, darah pada feses,
mempengaruhi tidur misal, nyeri,
ansietas, berkeringat malam,
nyeri pada defekasi, perubahan
eliminasi urinaris misal, nyeri
keterbatasan partisipasi dalam hobi, atau rasa terbakar pada saat
latihan, pekerjaan atau profesi
berkemih, hematuria, sering
dengan pemajanan karsinogenlingkungan, berkemih.Tanda : Perubahan
tingkat stres tinggi. SirkulasiGejala : pada bising usus, distensi
Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan
kerja.Kebiasaan : Perubahan pada TD.
h. Keamanan
d. Makanan/cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal, Gejala : Pemajanan pada kimia
rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan toksik, karsinogen, pemajanan
pengawetan), Anoreksia, mual/muntah, matahari lama/berlebihan.Tanda :
Intoleransi makanan. Tanda :Perubahan Demam, ruam kulit, ulserasi.
pada kelembaban/turgor kulit: edema.
i. Seksualitas
e. Neourosensori
Gejala : Masalah seksual
Gejala : Pusing.
misal dampak pada hubungan,
f. Nyeri/kenyamanan perubahan pada tingkat
Gejala : Tidak ada nyeri, atau kepuasan, Nuligravida lebih
derajat bervariasi misal besar dari usia 30 tahun,
ketidaknyamanan ringan sampai Mulgravida, pasangan seks
nyeri berat (dihubungkan dengan multipel, aktivitas seksual dini,
proses penyakit). Herpes genital.
g. Pernafasan
Gejala : Merokok (tembakau,
mariyuana, hidup dengan seseorang
yang), pemajanan asbes.
j. Interaksi social • Diagnosa Keperawatan pada Neoplasma
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem Uterus
pendukung, riwayat perkawinan (berkenaan a. Resiko terjadi infeksi berhubungan
dengan kepuasan di rumah, dukungan atau dengan netropenia
bantuan), masalah tentang fungsi/tanggung b. Resiko perlukaan berhubungan dengan
jawab peran. trombositopenia
k. Penyuluhan/pembelajaran. c. Resiko gangguan Perfusi Jaringan

Gejala : Riwayat kanker pada keluarga d. Resiko Gangguan Keseimbangan Cairan


misal ibu atau bibi dengan kanker e. Resiko Gangguan Integritas Mukosa
payudara, sisi primer: penyakit primer, Mulut
tanggal ditemukan/didiagnosis, penyakit f. Resiko Gangguan Rasa Nyaman akibat
metastatik: sisi tambahan yang terlibat: Stomatitis
bila tidak ada, riwayat alamiah dari primer g. Resiko Gangguan komunikasi verbal
akan memberikan informasi penting akibat nyeri di mulut
untuk mencari metastatik, riwayat h. Resiko Gangguan Integritas Kulit
pengobatan: pengobatan sebelumnya Perineum akibat diare
untuk tempat kanker dan pengobatan yang i. Resiko Gangguan Citra Diri akibat
diberikan. Pertimbangan rencana Alopesia
pemulangan : DRG menunjukan rerata
j. Resiko Disfungsi Seksual akibat
lama dirawat :tergantung pada sistem Kemoterapi
khusus yang terkena dan kebutuhan.
 
Rujuk pada sumber-sumber yang tepat.
Memerlukan bantuan dalam keuangan,
obat-obatan/pengobatan, yang diberikan.
• Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1. Resiko terjadi infeksi
berhubungan dengan netropenia
1) Kaji resiko yang dapat terjadi
akibat depresi sistem imun:
2) Jenis, dosis, cara pemberian
kemoterapi
3) Stressor yang sedang dialami
klien dan kemampuan koping yang
dimiliki
4) Kebiasaan kebersihan diri
5) Pola tidur
6) Pola makan
7) Pola eliminasi
8) Riwayat & pemeriksaan fisik
9) Tanda-tanda infeksi: demam,
adanya nyeri menelan, nyeri saat
eliminasi, adanya exudat
10) Tanda perdarahan: pusing, adanya perdarahan
11) Tanda anemia: pucat, lemah, sesak nafas saat aktifitas
12) Fungsi pernafasan & suara nafas
13) Laboratorium: DPL
14) Lakukan tindakan khusus jika angka neutrofil <500/mm3
15) Lindungi klien dari terpaparnya bakteri
16) Tempatkan klien di ruang isolasi
17) Pasang papan pengumuman di pintu masuk ruang isolasi klien yang
menginformasikan: pengunjung harus cuci tangan sebelum masuk,
pengunjung yang FLU dilarang masuk dan DILARANG membawa
buah, bunga atau sayuran segar ke ruangan klien
18) Pasang papan pengumuman yang menginformasikan TIDAK
BOLEH menginjeksi per-IM dan mengukur suhu per-rektum
19) Rencanakan program kebersihan mulut, mandi sehari sekali, dan
kebersihan area perineum dalam kegiatan perawatan klien
20) Kaji tempat penusukan infus, ganti balutan dengan teknik aseptik 2
hari sekali atau apabila ada tanda-tanda plebitis
21) Hindari tindakan invasif (jika memungkinkan)
22) Cuci tangan sebelum merawat klien, tidak menempatkan petugas kesehatan yang FLU (atau
infeksi lain) atau yang merawat klien yang
terinfeksi di ruang isolasi
23) Lakukan tindakan khusus jika angka neutrofil <500/mm3
24) Kaji terus menerus adanya infeksi pada klien
25) Monitor tanda vital terutama pada peningkatan temperatur
26) Monitor angka lab neutrofil
27) Kaji tanda infeksi seperti kemerahan, adanya peradangan di area
tertentu (mukosa mulut, tempat bekas penusukan suntik/infus, dll)
28) Monitor perubahan warna urin, sputum & feses
• Implementasi Keperawatan
b. Mengurangi rasa takut dan cemas
a. Penatalaksanaan Terapi
1) Kaji tingkat pengetahuan klien dan
1) Kaji nyeri dengan keluarga tentang diagnosa dan
menggunakan skala pembedahan
2) Berikan pengaturan posisi 2) Jelaskan pada klien secara
intensif tentang prosedur yang
3) Lakukan diversional, dilakukan; misalkan ikutkan klien
sentuhan, komunikasi untuk mendengarkan suara parunya
terapeutik dengan stetoskope bila ada kelainan
4) Pemberian terapi nyeri lain misalnya adanya metastase ke
secara teratur sesuai program paru yang mengakibatkan edema
paru dan harus dilakukan fungsi atau
5) Jika ada amputasi, jelaskan WSD (water seal drainage), jelaskan
adanya nyeri dan yakinkan adanya perbedaan suara paru, yang
pada klien bahwa kondisinya normal dan abnormal. Ini harus
akan normal dan temporer dijelaskan pada klien bahwa WSD
akan dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi rasa sakit di dada atau
sesak dan mengeluarkan cairan.
• Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proseskeperawatan
yang digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan
dari asuhankeperawatan dan proses ini berlangsung terus
menerus yang diarahkan kepada pencapaian tujuan yang
diinginkan.
SEKIAN DAN TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai