Anda di halaman 1dari 10

ASKEP ISK (INFEKSI

SALURAN KEMIH )
NAMA : KASMIRA
NIM : 13.134
KLS : III.A
A.Pengkajian
1.  Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan system tubuh
2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
a. Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
b.Adakah obstruksi pada saluran kemih?
3. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial.
a.Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?
b.Imobilisasi dalam waktu yang lama.
c.Apakah terjadi inkontinensia urine?
4. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
a.Bag
b.aimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien
(dorongan, frekuensi, dan jumlah) 
c.Adakah disuria?
d.Adakah urgensi?
e.Adakah hesitancy?
f.Adakah bau urine yang menyengat?
g.Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?
h.Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi
saluran kemih bagian bawah
i.Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada
infeksi saluran kemih bagian atas
j.Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran
kemih bagian atas.
5.Pengkajian psikologi pasien:
Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan
pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan
malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.
B.Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan dapat mencakup


yang berikut: 
1. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi
uretra, kandung kemih, dan struktur traktus urinarius lain.
2. Perubahan pola eliminasi berhunbungan dengan sering berkemih,
urgensi dan hesitancy.
3. Kurang pengetahuan tentang factor predisposisi infeksi dan
kekambuhan, dan terapi farmakologi.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyaman nyeri.
5. Ansitas berhubungan dengan krisis situasional, ancaman pada konsep
diri perubahan pada status kesehatan/fungsi peran.
C.Perencanaan dan Implementasi

Tujuan utama dapat mencakup pengurangan nyeri dan ketidaknyamanan, pengurangan sering berkemih, urgensi dan
hesistancy, peningkatan pengetahuan tentang tindakan pencegahan dan modalitas penanganan,tidak adanya komplikasi
potensial.

1.Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra,kandung kemih, dan struktur traktus
urinarius lain. kriteria evaluasi ; Melaporkan nyeri hilang terkontrol, tampak rileks, mampu tidur/istirahat dengan
tepat.

IntervensiRasional

1.Kaji nyeri, perhatikan lokasi,intensitas (skala 0 – 10) lamanya memberikan informasi untuk membantu dalam
menentukan pilihan/keefektifan intervensi.
2. Berikan tindakan kenyamanan dengan pijatan punggung, membantu pasien melakukan posisi yang nyaman,
mendorong menggunakan relaksasi/latihan napas dalam, aktifitas terapeutik.meningkatkan relaksasi, memfokuskan
kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
3. Dorong menggunakan pemanasan perineum dan mandi rendam panas Membantu mengurangi ketidaknyamanan dan
spasme
Terapi antimicrobial dimulai, Agen antispasmodic Membantu dalam mengurangi iritabilitas kandung kemih dan nyeri
2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan sering berkemih, urgensi
dan hesitancy.
Kriteria evaluasi : Mengurangi frekuensi ( sering berkemih) urgensi dan
hesistensi. 
Evaluasi Rasional
a. Dorong pasien untuk minum sebanyak mungkin Untuk mendukung
aliran darah renal dan untuk membilas bakteri dari traktus urinarius. Cairan
yang dapat mengiritasi kandung kemih ( misalnya: kopi, teh, kola, alcohol)
dihindari
b. Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-3 jam dan bila tiba- tiba dirasakan.
karena hal ini secara signifikan menurunkan jumlah bakteri dalam urin,
mengurangi status urin dan mencegah kekambuhan infeksi.

C. Siapkan / dorongan dilakukan perawatan perineal setiap hari.


Mengurangi resiko kontaminasi / peningkatan infeksi
Vitamin C, metanamin hipurat (Hiprex), metamin mendelat (Mandelamin).
Pengasaman pH kandung kemih memperlambat pertumbuhan bakteri
d. Hindari tanda-tanda penolakan verbal ataupun nonverbal, rasa jijik atau
kekecewaan terhadap kegagalan Ekspresi kekecewaan akan menurunkan
rasa percaya diri dan tidak membantu dalm mengsukseskan program
3.Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyaman nyeri.

Kriteria hasil : Melaporkan perbaikan dalam pola


tidur/istirahat,mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera. 
Intervensi Rasional
a. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang
terjadi. Mengkaji dan mengidentifikasi intervensi yang tepat
b. Berikan tempat tidur yang nyaman Meningkatkan
kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis/psikologis.
C. Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur misalnya,
mandi hangat dan masase,segelas susu hangat Meningkatkan
efek relaksasi.catatan ; susu mempunyai kualitas sopofik,
menigkatkan sintesis serotonin,neutransmitter yang membantu
pasien dan tidur lebih lama
d. Instruksikan tindakan relaksasi membantu mengiduksi tidur.
4.Ansitas berhubungan dengan krisis situasional, ancaman pada konsep diri
perubahan pada status kesehatan / fungsi peran. 
kriteria evaluasi : Menunjukan keterampilan pemecahan masalah dan
penggunaan sumber secara efektif. Tampak rileks, dapat tidur / istirahat
dengan tepat.
a.Kaji tingkat rasa takut pada pasien dan orang terdekat.perhatikan tanda
pengingkaran,defresi atau penyempitan focus perhatian.
Rasional : Membantu nmenentukan jenis intervensi yang diperlukan.
b.Jelaskan prosedur atau asuhan yang diberikan. Rasional : rasa takut akan
ketidaktahuan diperkecil dengan informasi atau pengetahuan, perubahan
proses piker dan tingginya tingkat asietas dapat menurunkan ketakutan.
c.Dorong orang terdekat berpertisipasi dalam asuhan sesuai indikasi.
Rasional : Keterlibatan meningkatkan rasa berbagi,menguatkan perasaan
berguna, dan memeberikan kesempatan individu dan memperkecil rasa
takut atau ketidaktahuan.
d.Dorong dan beri kesempatan untuk pasien atau orang terdekat
mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
Rasional : Membuat perasaan terbuka dan kerjasama dan memberikan
informasi yang akan membantu dalam identifikasi / masalah. 
5.Kurang pengetahuan tentang factor predisposisi infeksi dan
kekambuhan deteksi dan pencegahan kekambuhan, dan terapi
farmakologi. Kriteria hasil : menyatakan pemahaman proses
penyakit atau prognosis, mengamati hubungan tanda atau factor
predisposisi penyakitnya,berpartisipasi dalam program
pengobatan.
a.Kaji ulang proses penyakitnya, pengalaman pasien. 
Rasional : memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat
membuat pilihan informasi terapi
b.Dorong menyatakan rasa takut / perasaan dan perhatian.
Rasional : membantu pasien mengalami perasaan dapat
merupakan rehabilitasi vital.
c.Berikan pendidikan pasien. Wanita yang mengalami
kekambuhan infeksi traktus urinarius harus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai