Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

KANKER GINJAL
NAMA : KASMIRA
NIM : 13.134
KLS : III.A
1. PENGKAJIAN

1. DATA DEMOGRAFI
• Nama : Mr. X Tgl MRS : 19-8-1998
• Umur : 69 th Jam MRS: 07:15
• Jenis kelamin : Laki-laki No. MRS: 1907xx
• Pekerjaan : Manager perusahaan asing
• Suku/ Bangsa : Indonesia
• Alamat : Indonesia
2. KELUHAN UTAMA
• Nyeri di bagian punggung bawah
• P : gerakan memutar
• Q : seperti dihantam benda tumpul
• R : di bagian punggung
• S : skala 4-5
• T : saat aktivitas.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Selama 3 hari ini setelah pulang kerja punggung
saya sangat sakit namun saya meminum anti-
nyeri dan sembuh, kemudian tadi pagi waktu saya
menunggu meeting dengan iseng memutar-
mutarkan kursi untuk menghilangkan bosan
punggung saya teramat sangat sakit Page | 25

• hingga saya minta tolong pada sekretaris untuk


mengantar saya ke rumah sakit dan sekarang di
IGD.
4. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
• Pasien telah mengalami nyeri punggung
bagian bawah selama 10th sejak umur 59th,
pada bagian lutut selama 2 bulan terakir sakit
apabila digerakan.
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Penyakit keturunan: hipertensi


6. PEMERIKSAAN
• Tingkat kesadaran : composmentis
• Keadaan umum : penampilan bersih, raut muka menyeringai sambil
• memegangi punggungnya.
6.1. Tanda-tanda Vital
• TD : 150/ 100 mmHg
• Nadi : 105x/ menit
• Suhu : 36,5 oC
• RR : 20x/ menit
6.2. Pemeriksaan Persistem

• Breathing/ B1
• cuping hidung (-), otot bantu nafas (-), RR: 20x/ menit teratur, sianosis
mukosa bibir (-), suara paru normal, bunyi nafas vesikuler.
• Blood/ B2
CRT: >2dt, HR: 105x/ menit, TD = 150/100 mmHg, sianosis perifer (-),
akral dingin.
• Brain/ B3
Masih dalam batasan normal
• Bladder/ B4
Teraba massa di abdomen, nyeri tekan, intake cairan: 1500ml/ hr,
output: 900ml urin/ hr, warna urin kuning pekat, bau amoniak.
• Bowel/ B5
Bising usus 6x/menit, BAB: rutin 1x sehari setiap pagi dengan
konsistensi lunak berbentuk, bau khas, pasien mengatakan ada yang
mengganjal perut saya.
• Bone/ B6
Terjadi keterbatasan gerak di kaki kiri, nyeri tekan di lutut kiri, ROM: ,
Kekuatan Otot: ,Crepitasi (-), kalor (+), kemerahan (+), inflamasi (+).
1.1.6.2. pola nutrisi dan metabolism
Sebelum Sakit Saat Sakit

Frekuensi Dalam Batas Penurunan Nafsu


Jenis Normal dan Porsi Makan
Porsi
Total kalori
Keluhan
1.1.6.3. pola eliminasi
1.1.6.3.1. pola eliminasi urin

indikator Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi Dalam Batasan Adanya darah
Jumlah Normal dalam urin saat
Warna berkemih
Bau
Keluhan
1.1.6.3.2. pola eliminasi alvi
Inikator Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi Dalam Batasan Dalam Batasan


Konsistensi Normal Normal sebelum
Warna adanya metastase
Bau
Keluhan

1.1.6.4. pola aktivitas dan kebersihan diri


pada pasien awam yang belum mengetahui
bahwa menderita kanker ginjal biyasanya
mudah capek saat beraktifitas dan letih.
1.1.6.5. pola istirahat tidur
pada pasien dengan kanker ginjal stadium awal dan
belum ada metastase mungkin tidak akan
mempengaruhi pola istirahat tidur.
1.1.6.6. pola kognisi dan persepsi sensori
pasien awam yang belum mengetahui bahwa dirinya
menderita kanker ginjal pada awalnya tidak mau dan
tidak bisa menerima kenyataan yang dialaminya.
1.1.6.7. pola konsep diri
pasien memberikan penolakan atas diagnose yang
diberikan dan menganggap bahwa dokternya yang
salah mendiagnosa
6.3. Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan foto radiografi
• CT scan foto polos terdapat perkembangan sel
yg abnormal dan tidak simestris pada ginjal.
• Pemeriksaan laboratorium
• Analisis gas darah ( pH ↑, PCO2 ↓, HCO3 ↓)
6.4. Riwayat terapi : tidak pernah
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

2.1. Analisa Data


DATA ANALISA DATA MASALAH
DS : Adanya pertumbuhan sel Nyeri kronik
Pasien mengatakan endotel yang abnormal
punggung belakang saya dan bersifat merusak
sakit seperti dihantam dalam ginjal
balok kayu.
DO : Mengakibatkan
P : gerakan memutar peningkatan tekanan
Q : seperti dihantam intrarenal
benda tumpul
R : di bagian punggung Nyeri kronik (yang dialami
S : skala 5-6 lebih dari 6 bulan
T : saat aktivitas.
DS: Adanya stressor dari luar hipertensi
Pasien mengatakan yang terlalu besar
banyak pikiran terkait
pekerjaan. Vasokonstriksi pembuluh
DO: darah
TD = 150/100mmHg
HR = 105x/menit Mengakibatkan tekanan
CRT > 2dt darah meningkat

DS : Adanya inflamasi pada Intoleransi aktifitas


Lutut saya sakit saat sendi lutut
berjalan ataupun
digerakkan selama 2 Mengakibatkan penurunan
minggu ini. fungsi sendi
DO :
Keterbatasan gerak Terjadi keterbatasan gerak
ROM Intoleransi aktivitas
2.2. Diagnosa Keperawatan

8.1. Nyeri kronis b.d. peningkatan tekanan


intrarenal akibat pertumbuhan abnormal sel
endotel ginjal dan bersifat merusak.
8.2. Hipertensi b.d. vasokontriksi pembuluh
darah.
8.3. Intoleransi aktivitas b.d. inflamasi sendi
lutut, keterbatasan gerak.
2.3. Intervensi
no Diagnosa keperawatan tujuan intervensi rasional

1 Nyeri Kronis b.d. TUJUAN : 1. observasi tanda-tanda 1. dengan mengobservasi tanta-


pertumbuhan sel Setelah dilakukan tindakan vital pasien tanda vital pasien, perawat
kanker dalam ginjal, keperawatan dalam waktu 2. kaji tingkat skala dapat mengetahui keadaan
peningkatan tekanan 1x 24 jam nyeri dapat nyeri pasien umum pasien melalui
intrarenal yang teratasi 3. ajarkan klien untuk TD,N,S,RR
menekan saraf pada KRITERIA HASIL : nafas panjang, tehnik 2. dengan mengkaji tingkat
ginjal 1. ekspresi pasien tampak distraksi dan relaksasi skala nyeri pasien, perawat
sumringah 4. ciptakan lingkungan dapat mengetahui seberapa
2. pasien pasien mengatakan yang nyaman nyeri yang pasien rasakan dan
nyeri berkurang 5. kolaborasi dengan perawat dapat segera
3. pasien mampu tim medis dalam melakukan tindakan untuk
mengendalikan nyeri pemberian obat mengurangi rasa nyeri pasien.
4. skala nyeri 0-3 analgetik. 3. dengan mengajarkan pasien
untuk nafas panjang dapat
mengurangi rasa nyeri
4. dengan memberikan
lingkungan yang nyaman dapat
memberi ketenangan dalam
pasien
5. kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
analgetik dapat mengurangi
rasanya nyeri.
2 Hipertensi Setelah dilakukan
b.d. tindakan 1.Observasi TTV  Dengan mengetahui TTV
vasokonstrik keperawatan 2.Observasi CRT kita dapat mengetahui kondisi
si pembuluh selama 2x24 jam 3.Kaji adanya sianosis dan kita dapat memantau hasil
darah tekanan darah perifer dari tindakan yang kita
stabil 4.Konsultasikan dengan berikan
dokter dalam melakukan  Dengan melakukan CRT kita
pemeriksaan EKG dapat mengetahui normalnya
5.Konsultasikan dengan sirkulasi darah
dokter dalam pemberian  Dengan kita mengkaji
therapi obat adanya sianosis perifer
kita dapat mengetahui bahwa
perifer kekurangan oksigen
 Dengan pemeriksaan EKG
kita dapat mengetahui lebih
banyak tentang keadaan
jantungnya sehingga kita tahu
penyebab terjadinya
peningkatan tekanan darah
dengan begitu dapat membantu
dalam pemberian terapi
 Dengan pemberian obat oral
penurun tekanan darah jangka
pendek dapat menstabilkan
tekanan darah sehingga
mengurangi keparahan
3 Intoleransi 1.Observasi tanda-  Dengan mengetahui TTV
aktivtas b.d. tanda inflamasi kita dapat mengetahui kondisi
inflamasi 2.Kaji kekuatan otot dan kita dapat memantau
sendi lutut, dan ROM hasil dari tindakan yang kita
keterbatasa 3.Informasikan klien berikan
n gerak untuk bed rest  Dengan mengetahui
4.Kolaborasi dengan kekuatan otot dan ROM kita
dokter dalam dapat mengembalikan dan
pemberian obat memulihkan kemampuanya
untuk bergerak/dapat
untuk mengontrol aktifitas
dan dapat mempercepat
proses penyembuhan pada
pasien
 Dengan melakukan
kolaborasi dapat memantau
kesehatan dan untuk proses
penyembuhan
implementasi
Diagnosa keperawatan implementasi evaluasi
Nyeri kronis b.d. peningkatan 1.Melakukanpemeriksaan TTV S:
tekanan intrarenal akibat TD: 150/ 100 mmHg Klien mengatakan
pertumbuhan abnormal sel Nadi: 105x/ menit punggungnya sudah tidak sakit
endotel ginjal dan bersifat Suhu: 36,5 oC lagi.
merusak. RR: 20x/ menit O:
2.Mengkaji skala nyeri Skala nyeri 0-1
Skala nyeri 4-5 Ekspresi klien tak lagi
3.Mengajarkan teknik menyeringai
relaksasi, dengan nafas dalam A:
melalui hidung dan keluarkan Masalah teratasi
perlahan lewat mulut P:
4.Kolaborasi dengan dokter Intervensi dihentikan
dalam pemberian therapi anti-
nyeri
Hipertensi b.d. S:
vasokonstriksi pembuluh 1. Mengobservasi TTV Klien mengatakan pusing
darah sudah berkurang.
TD : 150/100 mmHg O:
Nadi : 105x/menit TD : 120/90 mmHg
Suhu : 36,5 oC Nadi : 80 x/menit
RR : 20x/menit S : 36,5 oC
2. Mengobservasi CRT 2 RR : 20x/menit
detik. CRT 2 detik
3. Mengkaji adanya Perifer merah muda
sianosis pada perifer, Ekspresi klien tampak
perifer merah muda. sumringah.
4. Mengkonsultasikan A:
dengan dokter dalam Masalah teratasi
melakukan tindakan P:
pemeriksaan EKG. Intervensi dihentikan
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
therapi obat oral
penurun tekanan darah
jangka pendek.
Intoleransi aktivtas b.d. 1. Mengobservasi tanda- S:
inflamasi sendi lutut, tanda inflamasi. Klien mengatakan sudah
keterbatasan gerak 2. Mengkaji kekuatan dapat beraktifitas seperti
otot dan ROM. biasa.
3. Memberitahu klien O:
untuk bed rest. Klien sudah dapat
melakukan personal
4. Kolaborasi dengan hygine tanpa di bantu
dokter dalam pemberian dengan keluarga.
obat. A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai