Anda di halaman 1dari 5

1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan penyakit infeksi Demam Berdarah
Dengue tergantung pada data yang ditemukan, diagnosa keperawatan yang muncul antara
lain:
a) Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.
b) Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah perifer.
c) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada napsu makan.
d) Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
e) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan permeabilitas
kapiler, muntah dan demam.

2. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan/ Hasil
Masalah Kolaborasi
Hipertermia NOC: NIC :
Berhubungan dengan Thermoregulasi
:  penyakit/ trauma Setelah dilakukan 1. Monitor suhu sesering mungkin
 peningkatan Tindakan 2. Monitor warna dan suhu kulit
metabolisme keperawatan selama 3. Monitor tekanan darah, nadi
 aktivitas yang … x …. dan RR
berlebih Jamdiharapkan suhu 4. Monitor penurunan tingkat
 dehidrasi tubuh klien kembali kesadaran
normal dengan 5. Monitor WBC, Hb, dan Hct
DO/DS: kriteria hasil : 6. Monitor intake dan output
 kenaikan suhu a. Suhu tubuh dalam 7. Berikan anti piretik:
tubuh diatas rentang batas normal 8. Kelola Antibiotik:
normal  serangan dengan kreiteria ……………………….. 9.
atau konvulsi hasil: Selimuti pasien
(kejang) b. Suhu 36 – 37C c. 10. Berikan cairan intravena
Nadi dan RR 11. Kompres pasien pada lipat
 kulit kemerahan
dalam rentang paha dan aksila
 pertambahan RR
normal 12. Tingkatkan sirkulasi udara
 takikardi 13. Tingkatkan intake cairan dan
d. Tidak ada
 Kulit teraba panas/ nutrisi
perubahan warna
hangat kulit dan tidak ada 14. Monitor TD, nadi, suhu, dan
pusing, merasa RR
nyaman 15. Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
16. Monitor hidrasi seperti turgor
kulit, kelembaban membran
mukosa)
2. Nyeri akut NOC : NIC :
berhubungan
dengan: Agen injuri a. Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri
(biologi, kimia, fisik, b. pain control, secara komprehensif
psikologis), c. comfort level termasuk lokasi,
kerusakan jaringan Setelah dilakukan karakteristik, durasi,
DS: tinfakan frekuensi, kualitas dan faktor
 Laporan secara keperawatan selama presipitasi
verbal DO: … x …. pasien tidak 2. Observasi reaksi nonverbal
 Posisi untuk mengalami nyeri, dari ketidaknyamanan
menahan nyeri dengan kriteria 3. Bantu pasien dan keluarga
 Tingkah laku hasil: untuk mencari dan
berhati-hati a. Mampu menemukan dukungan
 Gangguan tidur mengontrol nyeri 4. Kontrol lingkungan yang
(mata sayu, (tahu penyebab dapat mempengaruhi nyeri
tampak capek, nyeri, mampu seperti suhu ruangan,
sulit atau gerakan menggunakan pencahayaan dan kebisingan
kacau, tehnik 5. Kurangi faktor presipitasi
menyeringai) nonfarmakologi nyeri
 Terfokus pada diri untuk 6. Kaji tipe dan sumber nyeri
sendiri mengurangi untuk menentukan intervensi
nyeri, mencari 7. Ajarkan tentang teknik non
 Fokus menyempit
bantuan) farmakologi: napas dala,
(penurunan
b. Melaporkan relaksasi, distraksi, kompres
persepsi waktu,
bahwa nyeri hangat/ dingin
kerusakan proses
berkurang 8. Berikan analgetik untuk
berpikir,
dengan mengurangi nyeri:
penurunan
menggunakan 9. Tingkatkan istirahat
interaksi dengan
manajemen nyeri 10. Berikan informasi tentang
orang dan
c. Mampu nyeri seperti penyebab nyeri,
lingkungan)
mengenali nyeri berapa lama nyeri akan
 Tingkah laku
(skala, intensitas, berkurang dan antisipasi
distraksi, contoh :
frekuensi dan ketidaknyamanan dari
jalan-jalan,
tanda nyeri) prosedur
menemui orang
d. Menyatakan rasa 11. Monitor vital sign sebelum
lain dan/atau
nyaman setelah dan sesudah pemberian
aktivitas, aktivitas
nyeri berkurang analgesik pertama kali
berulang-ulang)
e. Tanda vital dalam
 Respon autonom rentang normal
(seperti f. Tidak mengalami
diaphoresis, gangguan tidur
perubahan
tekanan darah,
perubahan nafas,
nadi dan dilatasi
pupil)
 Perubahan
autonomic dalam
tonus otot
(mungkin dalam
rentang dari
lemah ke kaku)
 Tingkah laku
ekspresif (contoh :
gelisah, merintih,
menangis,
waspada, iritabel,
nafas
panjang/berkeluh
kesah)
 Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum
3. Ketidakseimbangan NOC: NIC
nutrisi kurang dari a. Nutritional status: 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh Adequacy of 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
Berhubungan nutrient untuk menentukan jumlah
dengan : b. Nutritional Status kalori dan nutrisi yang
Ketidakmampuan : food and Fluid dibutuhkan pasien
untuk memasukkan Intake 3. Yakinkan diet yang dimakan
atau mencerna c. Weight Control mengandung tinggi serat
nutrisi oleh karena Setelah dilakukan untuk mencegah konstipasi
faktor biologis, asuhan 4. Ajarkan pasien bagaimana
psikologis atau keperawatan membuat catatan makanan
ekonomi. selama … x … harian.
DS: jam diharapkan 5. Monitor adanya penurunan
a. Nyeri abdomen b. nutrisi kurang BB dan gula darah
Muntah teratasi dengan 6. Monitor lingkungan selama
c. Kejang perut indikator: makan
d. Rasa penuh tiba- a. Albumin serum 7. Jadwalkan pengobatan dan
tiba setelah b. Pre albumin tindakan tidak selama jam
makan serum makan
DO: c. Hematokrit 8. Monitor turgor kulit
a. Diare d. Hemoglobin 9. Monitor kekeringan, rambut
b. Rontok rambut e. Total iron binding kusam, total protein, Hb dan
yang berlebih capacity kadar Ht
c. Kurang nafsu f. Jumlah limfosit 10. Monitor mual dan muntah
makan d. Bising 11. Monitor pucat, kemerahan,
usus berlebih dan kekeringan jaringan
e. Konjungtiva konjungtiva
pucat 12. Monitor intake nuntrisi
f. Denyut nadi 13. Informasikan pada klien
lemah dan keluarga tentang manfaat
nutrisi
14. Kolaborasi dengan dokter
tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat
dipertahankan.
15. Atur posisi semi fowler atau
fowler tinggi selama makan
16. Kelola pemberan anti
emetik:.....
17. Anjurkan banyak minum
18. Pertahankan terapi IV line
19. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas ova

4. Defisit Volume NOC: NIC :


Cairan a. Fluid balance 1. Pertahankan catatan intake
Berhubungan b. Hydration dan output yang akurat
dengan: c. Nutritional 2. Monitor status hidrasi
 Kehilangan Status : Food and (kelembaban membran
volume cairan Fluid Intake mukosa, nadi adekuat,
secara aktif Setelah dilakukan tekanan darah ortostatik ),
 Kegagalan tindakan jika diperlukan
mekanisme keperawatan 3. Monitor hasil lab yang sesuai
pengaturan selama … x …. dengan retensi cairan (BUN ,
DS : Jam diharapkan Hmt , osmolalitas urin,
 Haus defisit volume albumin, total protein )
DO: cairan teratasi 4. Monitor vital sign setiap
 Penurunan turgor dengan kriteria 15menit – 1 jam
kulit/lidah hasil: 5. Kolaborasi pemberian cairan
 Membran a. Mempertahankan IV
mukosa/kulit urine output 6. Monitor status nutrisi
kering sesuai dengan 7. Berikan cairan oral 8.
 Peningkatan usia dan BB, BJ Berikan penggantian
denyut nadi, urine normal, nasogatrik sesuai output (50 –
penurunan b. Tekanan darah, 100cc/jam)
tekanan darah, nadi, suhu tubuh 9. Dorong keluarga untuk
penurunan dalam batas membantu pasien makan
volume/tekanan normal 10. Kolaborasi dokter jika
nadi c. Tidak ada tanda tanda cairan berlebih muncul
tanda dehidrasi, meburuk11. Atur
 Pengisian vena
Elastisitas turgor kemungkinan tranfusi
menurun
kulit baik, 12. Persiapan untuk tranfusi
 Perubahan status
membran mukosa 13. Pasang kateter jika perlu
mental
lembab, tidak ada 14. Monitor intake dan urin
 Konsentrasi urine rasa haus yang output setiap 8 jam
meningkat berlebihan
 Temperatur tubuh d. Orientasi
meningkat terhadap waktu
 Kehilangan berat dan tempat baik
badan secara tiba- e. Jumlah dan irama
tiba pernapasan
 Penurunan urine dalam batas
output normal
 HMT meningkat f. Elektrolit, Hb,
 Kelemahan Hmt dalam batas
normal
g. pH urin dalam
batas normal
h. Intake oral dan
intravena
adekuat

Anda mungkin juga menyukai