0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan7 halaman
1. Rencana tindakan keperawatan memberikan tujuan dan intervensi untuk empat diagnosa keperawatan pasien yaitu hipertermia, nyeri akut, resiko kekurangan volume cairan, dan ketidakseimbangan nutrisi.
1. Rencana tindakan keperawatan memberikan tujuan dan intervensi untuk empat diagnosa keperawatan pasien yaitu hipertermia, nyeri akut, resiko kekurangan volume cairan, dan ketidakseimbangan nutrisi.
1. Rencana tindakan keperawatan memberikan tujuan dan intervensi untuk empat diagnosa keperawatan pasien yaitu hipertermia, nyeri akut, resiko kekurangan volume cairan, dan ketidakseimbangan nutrisi.
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1. Hipertermia berhubungan NOC NIC 1. Memantau perubahan suhu dengan peningkatan laju Setelah dilakukan tindakan Fever treatment tubuh yang terjadi. metabolism, poses keperawatan diharapkan 1. Monitor suhu tubuh 2. Memantau kehilangan penyakit (inflamasi). nasalah teratasi dengan sesering mungkin. cairan yang terjadi akibat kriteria hasil: 2. Monitor IWL peningkatan suhu tubuh. 1. Suhu tubuh dalam 3. Monitor tekanan darah, 3. Memantau perubahan rentang normal. nadi, dan RR tekanan darah, nadi, dan 2. Nadi dan RR dalam 4. Menganjurkan pasien RR yang terjadi. batas normal. untuk menggunakan 4. Tindakan tersebut 3. Tidak ada perubahan pakaian yang meningkatkan kenyamanan warna kulit dan tidak menyerap keringat. dan menurunkan ada pusing 5. Kompres pasien pada temperatur tubuh. lipatan paha dan aksila. 5. Untuk menurunkan suhu 6. Lakukan tapid sponge. tubuh. 7. Kolaborasi pemberian 6. Ubtuk menurunkan suhu cairan intravena tubuh. 8. Berikan anti piretik. 7. Untuk mengganti cairan yang keluar akibat peningkatan suhu tubuh. 8. Untuk menurunkan suhu tubuh dengan terapi obat.
2. Nyeri akut berhubungan NOC NIC 1. Mengetahui tingkatan
dengan agen cedera Setelah dilakukan tindakan Pain management nyeri yang dirasakan oleh biologis: obstruksi atau keperawatan diharapkan 1. Lakukan pengkajian pasien. spasme duktus, proses nasalah teratasi dengan nyeri secara 2. Memantau reaksi nyeri dan inflamasi, iskemia kriteria hasil: komprehensif termasuk menentukan derajat nyeri jaringan atau nekrosis 1. Mampu mengontrol lokasi, karakteristik, yang dirasakan. (kematian jaringan). nyeri (tahu penyebab durasi, frekuensi, 3. Untuk menghndari nyeri, mampu kualitas, dan faktor terjadinya peningkatan menggunakan tehnik presipitasi. rasa ketidaknyamanan. nonfarmakologi 2. Observasi reaksi 4. Untuk mengurangi faktor untuk mengurangi nonverbal dari yang dapat menyebabkan nyeri). ketidaknyamanan. nyeri. 2. Melaporkan bahwa 3. Kontrol lingkungan 5. Untuk menentukan cara nyeri berkurang yang dapat yang akan dipakai dengan mempengaruhi nyeri menurunkan rasa nyeri menggunakan seperti suhu ruangan, yang dialami pasien. manajemen nyeri. pencahayaan dan 6. Untuk menurunkan rasa 3. Mampu mengenali kebisingan nyeri secara non nyeri (skala, 4. Kurangi faktor farmakologis yang dialami intensitas, frekuensi presipitasi nyeri. pasien. dan tanda nyeri). 5. Pilih dan lakukan 7. Untuk menurunkan rasa 4. Menyatakan rasa penanganan nyeri nyeri secara farmakologis nyaman setelah nyeri (farmakologi, non yang dialami pasien. berkurang. farmakologi, dan interpersonal. 6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi. Kolaborasi: 7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri. 3. Resiko kekurangan NOC NIC volume cairan Setelah dilakukan tindakan Fluid maanagement berhubungan dengan keperawatan diharapkan 1. Monitor vital sign 1. Hipotensi,takikardi,
kehilangan melalui nasalah teratasi dengan 2. Monitor status hidrasi demam dapat nenujukan
penghisapan gaster kriteria hasil: (kelembapan membran terhadap evek kehilangan
distensi, dan hipermotilitas urine output seuai tekanan darah 2. Mengetahui pemasukan
gaster, dengan usia dan BB, ortostatik), jika nutrisi pada pasien
Bj urine normal, HT diperlukan. 3. Hipotensi dapat
normal. 3. Dorong masukan oral menunjukan respon
2. Tekanan darah, nadi, 4. Monitor status cairan terhadap evek kehilangan
suhu tubuh dalam termasuk intak dan cairan
batas normal. output cairan. 4. Mengetahui masukan dan
3. Tidak ada tanda- 5. Kolaborasikan pengeluaran cairan tubuh
tanda dehidrasi. pemberian cairan IV. 5. Mempertahankan
4. Elastisitas turgor keseimbangan cairan dan
kulit baik, membran elektrolit untuk
mukosa lembab, penggantian cairan dan
tidak ada rasa haus memperbaiki kehilangan yang berlebihan. cairan 4. Ketidakseimbangan nutrisi NOC NIC 1. Memantau intake nutrisi jurang dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan Nutrition management yang adekuat. tubuh berhubungan keperawatan diharapkan 1. Kaji masukkan 2. Peningkatan bising usus dengan tidak adekuatnya nasalah teratasi dengan makanan saat ni menunjukkan motilitas intake nutrisi (tonus kriteria hasil: 2. Auskultasi bising usus. gaster. otot/peristaltic menurun. 1. Adanya peningkatan 3. Timbang berat badan 3. Berguna untuk melihat berat badan sesuai sesuai indikasi keadekuatan intake dengan tujuan 4. Lakukan perawatan nutrisi. 2. Berat badan ideal oral hygiene 4. Rasa tak enak dan bau sesuai dengan tinggi 5. Beri makan porsi kecil merupakan penyebab badan tapi sering hilangnya nafsu makan 3. Mampu 6. Beri makan dalam dan dapat membuat mual. mengidentifikasi kondisi hangat 5. Makan dalam porsi kecil kebutuhan nutrisi 7. Kolaborasi dengan ahli tapi sering membantu 4. Tidak terjadi gizi untuk memberikan mengurangi mual dan penurunan berat makanan yang mudah untuk meningktakn badan yang berarti dicerna. masukkan kalori total. 6. Makanan dalam kondisi hangat dapat membantu meningkatkan nafsu makan 7. Agar didapatkan diit atau nutrisi yang tepat sesuai dengan kondisi.
5. Resiko infeksi NOC NIC 1. Lingkungan yang
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Infection control bersih akan prosedur invasive (pasca keperawatan diharapkan 1. Bersihkan lingkungan terhindar dari tindakan pembedahan). nasalah teratasi dengan setelah dipakai pasien kumam-kuman kriteria hasil: lain. penyebab infeksi. 1. Klien bebas dari 2. Instruksikan pada 2. Cuci tangan tanda dan gejala pengunjung untuk sebelum dan infeksi mencuci tangan saat sesudah kontak 2. Mendeskripsikan berkunjung dan setelah dengan pasien proses penularan berkunjung menunggalkan dapat penyakit, faktor pasien. meminimalkan yang mempengaruhi 3. Cuci tangan setiap kotoran-kotoran serta sebelum dan sesudah penyebab infeksi. penatalaksanaannya tindakan keperawatan. 3. Cuci tangan 3. Jumlah leukosit 4. Monitor tanda dan gejala sebelum dan dalam batas normal infeksi sistemik dan lokal. sesudah tindakan 5. Ajarkan pasien dan dapat keluarga tanda dan gejala meminimalkan infeksi. kotoran-kotoran penyebab infeksi. 4. Untuk mengetahui adanya tanda-tanda infeksi 5. Penjelasan tanda- tanda infeksi akan menambah pengetahuan klien.