KONJUNGTIVITIS
2020
A. Pengkajian
1. Biodata.
Tanggal pengkajian, tanggal MRS, Nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, alamat.
2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan Utama :
Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam mata), gatal, panas dan kemerahan
disekitar mata, epipora mata dan sekret, banyak keluar terutama pada konjungtiva,
purulen / Gonoblenorroe.
b) Sifat Keluhan :
Keluhan terus menerus; hal yang dapat memperberat keluhan, nyeri daerah meradang
menjalar ke daerah mana, waktu keluhan timbul pada siang malam, tidur tentu
keluhan timbul.
c) Keluhan Yang Menyertai :
Apakah pandangan menjadi kabur terutama pada kasus Gonoblenorroe.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien pernah menderita penyakit yang sama, trauma mata, alergi obat, riwayat operasi
mata.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Dalam keluarga terdapat penderita penyakit menular (konjungtivitis)
5. Aktivitas
Aktivitas sehari-hari terganggu karena nyeri, gatal-gatal berair, edema pada mata selama
menderita sakit.
6. Istirahat
Istirahat dan tidur akan terganggu karena adanya gatal-gatal, nyeri, dan panas.
7. Eliminasi
Tidak ada masalah.
8. Psikososial
a) Gangguan aktivitas social
b) Klien menjadi cemas akibat keadaan matanya.
c) Klien menarik diri dari lingkungan karena malu terhadap orang disekitarnya.
9. Status Psikologis
Klien sering mengeluh, terutama karena takut menjadi buta.
10. Spiritiual
Tidak konsentrasi dalam beribadah bahkan jarang beribadah.
11. Personal Hygien
Klien tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menggosok mata.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
3. Resiko terjadinya penyebaran infeksi berhubungan dengan proses peradangan.
C. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah di lakukan 1. Kaji tingkat nyeri 1. Untuk menentukan
berhubungan dengan tindakan keperawatan yang dialami oleh pilihan intervensi
Agen pencedera selama ...x24 jam klien. yang tepat.
fisiologis. diharapkan tingkat nyeri
pasien berkurang. 2. Ajarkan klien metode 2. Untuk Mengurangi
Dengan kriteria hasil : distraksi selama rasa nyeri yang
1. Nyeri berkurang nyeri, seperti nafas dialami oleh
atau terkontrol. dalam dan teratur. pasien.
2. Berkurangnya lecet
karena garukan. 3. Beritahu klien agar 3. Mata yang tertutup
3. Pasien tampak ceria tidak menutup mata merupakan media
yang sakit. yang baik bagi
pertumbuhan
mikroorganisme.
D. Implementasi
Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelah perencanaan
keperawatan. Implementasi keperawatan adalah langkah keempat dari proses keperawatan
yang telah direncanakan oleh perawat untuk membantu pasien yang bertujuan mencegah,
mengurangi, dan menghilangkan dampak ataupun respon yang dapat ditimbulkan oleh
adanya masalah keperawatan serta kesehatan. Implementasi keperawatan membutuhkan
fleksibilitas dan kreativitas perawat (Debora, 2013).
E. Evaluasi
No. DX Evaluasi Hasil
1 Diagnosa Nyeri akut diharapkan memenuhi kriteria hasil :
— Nyeri berkurang atau terkontrol
— Berkurangnya lecet karna garukan
— Pasien tampak ceria
DAFTAR PUSTAKA
Debora, O. (2013). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba Medika
Ilyas, S., dan Tanzil, M. (2013). Sari Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hal.121‐123.
Ilyas, S. (2015). Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hal.168‐169.
Ilyas, S. (2008). Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta: BP FK UI. Hal. 218-220.