Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Ervin, 2002 (dalam Riasmini, 2017: 5) Komunitas adalah
komponen penting dari pengalaman manusia sebagai bagian dari pengalaman
yang saling terkait dengan keluarga, rumah, serta berbagai ragam budaya dan
agama.
Menurut R.A. Kosnan “Anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda
dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh untuk keadaan
sekitarnya”.2 Oleh karna itu anak-anak perlu diperhatikan secara sungguhsungguh.
Akan tetapi, sebagai makhluk social yang paling rentan dan lemah, ironisnya
anak-anak justru sering kalidi tempatkan dalam posisi yang paling di rugikan,
tidakmemiliki hak untuk bersuara, dan bahkan mereka sering menjadi korban
tindak kekerasa dan pelanggaran terhadap hak-haknya.
Keperawatan komunitas di bagi berdasarkan kelompok usia diantaranya
adalah kelompok usia anak sekolah. Menurut Wong (2008), anak sekolah adalah
anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak.
Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang
lainnya.
Berdasarkan Profil Anak Indonesia 2018 menyajikan keadaan anak
Indonesia berusia 0-17 tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan
bahwa 30,5 persen atau 79,6 juta jiwa penduduk Indonesia pada tahun 2017
adalah anak-anak berusia 0-17 tahun. Ini artinya hampir satu diantara tiga
penduduk Indonesia adalah anak-anak. Diprediksikan proporsi anak di Indonesia
pada beberapa kurun waktu ke depan juga tidak akan mengalami perubahan
signifikan. (Profil Kesehatan Indonesia, 2018)
Sulitnya memenuhi target penjaringan SD/MI dapat disebabkan oleh
beberapa masalah. Masalah utama yang sering ditemukan di daerah yaitu
kurangnya tenaga di puskesmas sedangkan jumlah SD/MI cukup banyak,
sehingga untuk melaksanakan penjaringan kesehatan membutuhkan waktu lebih

1
lama. Selain itu juga manajemen pelaporan belum terintegrasi dengan baik.
Walaupun kegiatan penjaringan kesehatan telah dilaksanakan di puskesmas
namun di beberapa provinsi, pengelola program UKS di kabupaten/kota berada
pada struktur organisasi yang berbeda sehingga menjadi penyebab koordinasi
pencatatan dan pelaporan tidak berjalan dengan baik. (Profil Kesehatan Indonesia,
2014)
Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan
program kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan
sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas satu.
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga
lainnya yang terlatih (guru UKS/UKSG dan dokter kecil). Tenaga kesehatan yang
dimaksud yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas puskesmas lainnya
yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS
adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di
sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan
setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. (Profil Kesehatan
Indonesia, 2015)
Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan
gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut pada khususnya dan kesehatan tubuh serta lingkungan pada umumnya.
(Profil Kesehatan Indonesia, 2015)
Upaya kesehatan pada kelompok ini yang dilakukan melalui penjaringan
kesehatan terhadap murid SD/MI kelas satu juga menjadi salah satu indikator
yang dievaluasi keberhasilannya melalui Renstra Kementerian Kesehatan.
Kegiatan penjaringan kesehatan selain untuk mengetahui secara dini masalah-
masalah kesehatan anak sekolah sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya
untuk mencegah keadaan yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau
informasi dalam menilai perkembangan kesehatan anak sekolah, maupun untuk

2
dijadikan pertimbangan dalam menyusun perencanaan, pemantauan dan evaluasi
kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). (Profil Kesehatan Indonesia, 2015)
Masalah-masalah kesehatan pada anak usia sekolah yang muncul biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan. Sehingga isu yang lebih
menonjol adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cara menggosok
gigi yang benar, cuci tangan pakai sabun, dan kebersihan diri lainnya.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa kurang dari 10% orang-
orang Indonesia yang menggosok gigi dengan benar.
Menurut Depkes RI 2007, beberapa penyakit yang dapat ditularkan di
sekolah akibat perilaku tidak sehat anak sekolah maupun akibat lingkungan yang
tidak sehat adalah ISPA, diare dengan atau tanpa muntah, infeksi virus lain
(cacar/rubela), infeksi kulit (termasuk kutu rambut), infeksi telinga (manifestasi
infeksi virus/ISPA).
Berdasarkan masalah diatas, maka untuk dapat mencapai kondisi kesehatan
yang optimal, kesehatan masyarakat Indonesia haruslah dimulai dari bawah, yaitu
terciptanya keadaan dan kesadaran tiap individu atau keluarga dalam masyarakat
untuk mengupayakan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok anak yang ada di SDN
4 Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok anak yang
ada di SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
b. Menganalisa data kasus di SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja,
Kecamatan Denpasar Utara.
c. Merumuskan masalah yang menonjol di SDN 4 Ubung, Desa Ubung
Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang
ditemukan di SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar
Utara.

3
BAB II
PENGKAJIAN

Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan pada siswa kelas
IV di SDN 4 Ubung. Pendataan dilakukan di SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja,
Kecamatan Denpasar Utara selama 1 hari pada tanggal 11 November 2019 yang
dilakukan oleh mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika
Bali sebanyak 7 orang. Pendataan dilakukan pada siswa kelas IV di SDN 4
Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang terdiri dari 30 orang.
2.1 Data Inti Komunitas
1. Demografi
Jumlah siswa di SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar
Utara sebanyak 180 siswa, yang dikaji adaah siswa kelas IV yang berjumlah
30 orang yang terdiri dari 17 laki- laki dan 13 perempuan.
2.2 Persiapan dan Pelaksanaan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kelompok anak secara optimal, maka melalui Praktek Keperawatan Komunitas
Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di SDN 4
Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, akan menerapkan konsep-
konsep keperawatan komunitas yang di dalamnya dilakukan pendekatan
keperawatan kelompok sebagai dasar dalam pemberian pelayanan kesehatan
utama pada masyarakat.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Banjar
Punduh Kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara terdiri dari
beberapa tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan
data), penegakan diagnosis dan penentuan prioritas masalah, serta pembuatan
intervensi dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan keperawatan komunitas
yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi
persiapan kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan
terdiri dari pengkajian, penegakan diagnosis, dan perencanaan.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan

4
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan
Dosen STIKes Wira Medika Bali, Kepala SDN 4 Ubung, Desa Ubung
Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, dan Kepala Puskesmas III Denpasar
Utara, serta identifikasi tokoh masyarakat yang dilaksanakan pada
tanggal 11 november 2019. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat,
kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan membina hubungan
saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang
tujuan Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Mahasiswa
program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di SDN 4
Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Selanjutnya pada
tanggal 11 November 2019, mahasiswa melakukan pertemuan dan
diskusi bersama Ketua Kader Posyandu Anak Desa Ubung Kaja,
Kecamatan Denpasar Utara untuk melakukan identifikasi lansia yang
akan dijadikan sampel.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta
mengidentifikasi wilayah SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan
Denpasar Utara.
2. Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
a. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-
masing rumah penduduk, wawancara langsung kepada lansia yang
ebrsangkutan serta observasi kondisi rumah dan lingkungan
sekitarnya. Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal
13 November 2019 (pagi dan sore).

5
b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan, yaitu tanggal 13 November 2019.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Anak


Fasilitas Yankes Posyandu Anak No. Register -
Nama perawat yang mengaji Perawat Stikes Wira Medika Tanggal Pengkajian 13 November 2019
Nama kelompok Aggregate Anak Alamat Br.Puduh kulit Peguyangan
Kaja

1. Data Dasar Anggota Kelompok


No Nama Jenis Kelamin Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku
1 Anak J Laki-laki 7 Juli 2010 SD Pelajar Hindu Bali
2 Anak A peempuan 5 Mei 2010 SD Pelajar Hindu Bali
3 Anak R Perempuan 31 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2010
4 Anak J Laki-laki SD Pelajar Hindu Bali
5 Anak S Perempuan 31 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2009
6 Anak K Laki-laki 21 November SD Pelajar Hindu Bali
2009
7 Anak S Laki-laki 8 Januari 2010 SD Pelajar Hindu Bali
8 Anak M Perempuan 12 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2009
9 Anak S Laki-laki 31 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2009
10 Anak D Laki-laki 31 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2010

7
11 Anak S Laki-laki 29 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2010
12 Anak N Perempuan 28 Desember SD Pelajar Hindu Bali
2010
13 Anak R Perempuan 17 September SD Pelajar Hindu Bali
2010
14 Anak M Laki-laki 18 Oktober 2010 SD Pelajar Hindu Bali
15 Anak G Perempuan 14 Agustus 2010 SD Pelajar Hindu Bali
16 Anak P Laki-laki 16 April 2010 SD Pelajar Hindu Bali
17 Anak K Perempuan 19 Juli 2010 SD Pelajar Hindu Bali
18 Anak T Laki-laki 27 Oktober 2010 SD Pelajar Hindu Bali
19 Anak R Laki-laki 16 November SD Pelajar Hindu Bali
2010
20 Anak M Perempuan 18 Oktober 2010 SD Pelajar Hindu Bali
21 Anak N Perempuan 20 Agustus 2010 SD Pelajar Hindu Bali
22 Anak G Laki-laki 29 November SD Pelajar Hindu Bali
2010
23 Anak K Perempuan 12 Maret 2010 SD Pelajar Hindu Bali
24 Anak I Perempuan 15 Mei 2010 SD Pelajar Hindu Bali
25 Anak C Laki-laki 30 Juli 2010 SD Pelajar Hindu Bali
26 Anak S Perempuan 21 April 2010 SD Pelajar Hindu Bali
27 Anak J Perempuan 10 Mei 2010 SD Pelajar Hindu Bali
28 Anak N Laki-laki 19 Februari 2010 SD Pelajar Hindu Bali
29 Anak S Laki-laki 22 Oktober 2010 SD Pelajar Hindu Bali
30 Anak O Laki-laki 17 Maret 2010 SD Pelajar Hindu Bali

8
2. Status Kesehatan Anggota Kelompok
No Keada TTV Status Gizi Riwayat Alat Pola Ket Analisis Masalah Kesehatan
an Penyakit bantu/ Lai
Umu T N P S TB BB Konjungtiv Protes Olga Tidur n
m a a
1 Baik 100/70 80x/ 14x 36, 120 30 Ananemis Diare Birote Senam Baik
mmHg meni /me 5 oC cm kg k
t nit
2 Baik 110/70 80x/ 14 36, 130 33 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg meni x/m 5 oC cm kg ada
t enit
3 Baik 120/80 82 20 36, 12 32 Ananemis Sakit Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 4oC 0 kg mata mata
nit enit cm
4 Baik 110/80 82 20x 36, 120 35 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/me /me 5 oC cm kg ada
nit nit
8
5 Baik 100/80 82 18 36, 114 25 Ananemis Pilek Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 2 oC cm kg ada
nit enit
6 Baik 110/70 80x/ 15 36, 115 34 Ananemis Sakit Senam Baik
mmHg meni x/m 5oC cm kg mata Tidak
t enit ada
0
7 Baik 100/80 80 20 36, 125 30 Ananemis Cacar air Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 7 oC cm kg ada
nit enit

9
8 Baik 100/80 86 20 36, 128 30 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 8oC cm kg ada
nit enit
9 Baik 110/80 100 20 37, 110 38 Ananemis Sesak Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada
nit enit
10 Baik 120/80 82 20 36 110 33 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada
nit enit
11 Baik 110/80 84x/ 18 36, 120 30 Ananemis Pilek Tidak Senam Baik
mmHg meni x/m 3 oC cm kg ada
t enit
12 Baik 100/80 88 18 36, 128 30 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada lansia
nit enit
13 Baik 120/70 80x/ 20x 36, 120 33 Ananemis sesak Tidak Senam Kada
mmHg meni /me 5 oC cm kg nafas ada ng
t nit terba
ngun
di
mala
m
hari
14 Baik 110/80 85 15 36, 115 35 Ananemis Masalah Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kesehatan mata
nit enit mata
15 Baik 100/80 82 14 36,4 121 35 Ananemis sakit Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg kepala ada
nit enit

10
16 Baik 110/80 81 17 36,7 120 38 Ananemis Sakit Tidak Senam Serin
o
mmHg x/me x/m C cm kg mata ada g
nit enit terba
ngun
di
mala
m
hari
17 Baik 100/80 76 15 36, 125 33 Ananemis Pilek Tidak Senam Serin
mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada g
nit enit terba
ngun
pada
mala
m
hari
18 Baik 110/80 84 17 36, 125 30 Ananemis Sakit Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 4 oC cm kg Mata ada
nit enit
19 Baik 120/80 100 18 37, 115 38 Ananemis Pilek Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada
nit enit
20 Baik 120/80 100 19 37, 125 34 Ananemeis Sesak Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg napas ada
nit enit
21 Baik 110/80 76 18 36, 125 30 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 3 oC cm kg ada
nit enit

11
22 Baik 110/80 20 16 37 123 30 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada
nit enit
23 Baik 120/70 72 20 36, 110 39 Ananemis demam, Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg batuk, ada
nit enit pilek

24 Baik 110/80 76 20 37, 120 35 Ananemis Sakit Tidak Senam Baik


mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kepala ada
nit enit
25 Baik 120/80 84 18 36, 115 35 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 7oC cm kg ada
nit enit
26 Baik 120/80 82 17 36, 115 30 Ananemis Pilek Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 4oC cm kg ada
n enit
It
27 Baik 110/80 84 18 36, 120 33 Ananemis Demam Tidak Senam Kada
mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada ng
nit enit terba
ngun
di
mala
m
hari
28 Baik 110/70 88 15x 36, 125 32 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/me /me 7 oC cm kg ada
nit nit

12
29 Baik 110/70 75 18 36, 125 33 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada
nit enit
30 Baik 100/80 78 16 36, 120 33 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 9oC cm kg ada
nit enit

3. Upaya Peningkatan Kesehatan Anggota Kelompok


No Uraian pengkajian Penilaian Gambaran kondisi No Uraian pengkajian Penilaian Gambaran kondisi
Ada Tidak Ada Tidak
A Fasilitas pelayanan E Setatus ekonomi tidak dilakukan
kesehatan yang pengkajian
tersedia untuk
kelompok
1. Posyandu  Kegiatan posyandu anak di 1. Sumbangan (asal Tidak dilakukan
SDN 4 ubung tidak sumber dana) pengkajian
diadakan
2. Tenaga kesehatan Sebanyak 20% (6 orang) 2. Jenis pekerjaan  Tidak bekerja
yang berpraktik  yang memanfaatkan tenaga
kesehatan yang berpraktik
terutama dokter praktik
mandiri karena lokasinya
yang berdekatan dan mudah

13
dijangkau
3. Puskesmas dan  Sebanyak 60 % (18 orang) 3. Tabungan   100 % ( 30 anak)
jaringannya memanfaatkan pelayanan memiliki tabungan
kesehatan ke puskesmas dan
jaringannya.
4. Klinik  Sebanyak 10% (3 orang) 4. Lainnya Tidak dilakukan
memanfaatkan pelayanan pengkajian
kesehatan ke klinik.

5. Rumah sakit Sebanyak 10 % (3 orang)


 memanfaatkan pelayanan
kesehatan ke rumah sakit.

6. Lainnya
B Pelayanan F Status social
kesehatan yang budaya
dimanfaatkan oleh
kelompok
1. Imunisasi dasar Tidak dilakukan pengkajian. 1. Sarana ibadah  Di SDN 4 ubung
lengkap terdapat sarana ibadah
berupa Padmasana dan

14
mushola
2. Imunisasi ibu Tidak dilakukan pengkajian. 2. Kegiatan  Sebagian besar anak
hamil keagamaan mengikuti kegiataan
keagamaan seperti
sembahyang bersama
setiap pagi dan pada
hari raya tertentu
3. Makanan  Tidak dilakukan pengkajian 3. Kepercayaan yang Tidak dilakukan
tambahan bertentangan pengkajian
dengan
penanggulangan
masalah kesehatan
4. Vitamin  Dalam pemberian vitamin 4. Kegiatan sosial  Sebagian besar anak
tambahan untuk anak di SDN 4 ubung (ekstra tari, silat mengikuti kegiatan
aktif diberikan yaitu 100% dll) sosial berupa ekstra tari
(30 anak) 50%(15 anak) yang
diadakan seminggu
sekali. Dan ekstra silat
50% (15 anak)
5. Pelayanan   Di SDN 4 ubung tempat
kesehatan pelayanan kesehatan
mudah dijangkau dengan

15
jarak kurang lebih 3 km
dari wilayah SDN 4
ubung

 Transportasi yang
digunakan untuk
mencapai tempat
pelayanan kesehatan
diantar orang tua dengan
menggunakan sepeda
motor 80%, (24 anak)
menggunakan mobil 20%
(6 anak)
6. Lainnya Tidak dilakukan pengkajian 5. Lainnya Kegiatan yang
dilakukan anak di saat
ada waktu senggang
antara lain membaca
buku ke perpus dan
bermain dengan
temannya

16
C Fasilitas G Komunikasi
pendidikan
1. Fasilitas  terdapat fasilitas pendidikan 1. Alat komunikasi  100 % (30 anak)
pendidikan yang seperti playgroup, TK, SD, yang digunakan berkomunikasi
tersedia untuk SMP/MTs, SMA/MA, kelompok sehari- menggunakan
kelompok Universitas yang tersedia hari handphone
a. Playgroup untuk anak di SDN 4 ubung a. Telepon
b. Tk b. Handphone
c. Sd c. Faximile
d. Smp/mts d. Lainnya
e. Sma/ma
f. Universitas/
sekolah
tinggi
g. Lainnya
2. Fasilitas   di SDN 4 ubung masih 2. Efektifitas proses  100 % (30 anak)
pendidikan yang  terdapat media komunikasi berkomunikasi secara
dimanfaatkan  informasi kesehatan antara anggota efektif
untuk kelompok  yang dapat digunakan dalam kelompok
untuk kegiatan oleh anak untuk
penyuluhan mendapatkan
kesehatan, informasi kesehatan

17
pembelajaran di  media yang digunakan
kelompok, dll antara lain leaflet 50
% ( 15 anak),
sosialisasi 30% ( 9
anak), internet 20% ( 6
anak)
D Lingkungan sekitar H Fasilitas rekreasi
tempat tinggal yang tersedia untuk
anggota kelompok kelompok
1. Sumber air bersih   Sebanyak 100% (30 1. Taman  Di SDN 4 ubung
orang) menggunakan air tersedia sarana rekreasi
bersih untuk keperluan seperti taman.
sehari-hari seperti mandi,
mencuci, dan memasak
yang bersumber dari
PDAM.
 Sumber air minum lansia
yaitu menggunakan
PDAM sebanyak 30 % (9
anak), menggunakan air
mineral sebanyak 70%
(21 orang)

18
2. Dapur umum Tidak dilakukan pengkajian. 2. Pantai  Di SDN 4 ubung tidak
tersedia sarana rekreasi
seperti pantai.
3. Tempat  Sebanyak 80 % ( 24 anak ) 3. Sarana olahraga  Di SDN 4 ubung
pembuangan membuang sampah tersedia sarana rekreasi
sampah sembarangan, 20 % anak seperti lapangan
membuang sampah pada olahraga
tempatnya ( 6 orang)
4. Sarana MCK   Sebanyak 100% (30 4. Lainnya
(berapa orang) masyarakat
jumlahnya) menggunakan
WC/jamban keluarga
untuk sarana BAB sehari-
hari.
 50 % (15anak)
menggunakan jamban
yang bersih
 50 % (15 anak )
menggunakan jamban
kotor
5. Saluran Tidak dilakukan pengkajian
pembuangan 

19
limbah

6. Lainnya
I Kebiasaan / prilaku
dalam kelompok
1. Pemeliharaan   Sebanyak 12 anak
kebersihan diri (40%) bisa
menerapkan cuci
tangan menggunakan
sabun, Sebanyak 18
anak (60%) tidak
menerapkan cuci
tangan dengan sabun
 sebanyak 70% ( 21
anak) memiliki karies
gigi, sebanyak 30% (9
anak) tidak memiliki
karies gigi

20
2. Pengelolaan   Sebanyak 15 anak
makanan bersih (50%) makan
dan sehat. makanan dengan gizi
seimbang dan bersih
Sebanyak 15 anak (50
%) tidak menyajikan
makanan dengan gizi
seimbang dan bersih

3. menimbang berat  30 % (9 anak)


badan menimbang berat
badan setiap 1 bulan
sekali
 70 % ( 21 anak) tidak
menimbang berat
badan setiap 1 bulan
sekali
4. kegiatan olahraga  sebanyak 90 % (27
anak) mengikuti

21
olahraga setiap 1
minggu sekali
 sebanyak 3 % ( 3
anak) tidak mengikuti
olahraga setiap 1
minggu sekali
5. kebiasaan  sebanyak 20 % (6
menggosok gigi anak) mengososk gigi
3 kali sehari
 sebanyak 60 % ( 18
anak) menggosok gigi
kuramg dari 2 kali
sehari
 sebanyak 20 % ( 6
anak) menggosok gigi
2 kali sehari

22
3.1 Gambaran Kasus Kesehatan di SDN 4 Ubung Berdasarkan Hasil
Tabulasi Data Kuisioner

Mencuci Tangan dengan Air Bersih

Mencuci tangan sebelum


makan menggunakan sabun

Mencuci tangan sebelum


makan tanpa menggunakan
sabun

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, sebanyak 40% (12 anak) mencuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun sebelum makan,
60% (18 anak) mencuci tangan dengan air mengalir tanpa menggunakan sabun.

23
Mengkonsumsi Jajanan

Mengkonsumsi jajanan sehat

Mengkonsumsi jajanan
sembarangan

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 50% (15 anak) mengkonsumsi jajanan sehat,
50% (15 anak) mengkonsumsi jajanan sembarang

24
Menggunakan Jamban ketika BAB dan
BAK

Menggunakan jamban yang


bersih
Tidak menggunakan jamban
yang bersih

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji menggunakan jamban yang bersih ketika BAB
dan BAK yaitu 50% (15 orang), anak yang tidak menggunakan jamban bersih
ketika BAB dan BAK hanya 50% (15 orang).

25
Menimbang Berat Badan

Anak tidak menimbang BB


tiap bulannya
Anak tidak menimbang BB
tiap bulannya

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 30% (10 anak) yang menimbang BB setiap
bulannya, 70% (20 anak) yang tidak menimbang BB setiap bulannya

26
Membuang Sampah

Anak yangmembuang
sampah pada tempatnya
Anak yang membuang
sampah sembarangan

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 20% (6 anak) membuang sampah pada
tempatnya, 80% (24 anak) membuang sampah sembarangan

27
Merokok

Anak yang merokok


Anak yang tidak merokok

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 100% tidak merokok di sekolah maupun
lingkungan rumah

28
Kegiatan Olahraga

Mengikuti olahraga
Tidak mengikuti olahraga

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 90% (27 anak) mengikuti kegiatan olahraga
secara teratur, 10% (3 anak) tidak mengikuti kegiatan olahraga

29
Menggosok Gigi

Menggosok gigi 3 kali sehari

Menggosok gigi 2 kali sehari

Menggosok gigi kurang dari 2


kali sehari

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji 20% (6 anak) menggosok gigi 3 kali sehari,
60% (18 anak) menggosok gigi kurang dari 2 kali sehari, 20% (6 anak)
menggosok gigi 2 kali sehari

30
Karies Gigi

Anak yang mengalami karies


gigi
Anak yang tidak mengalami
karies gigi

Interpretasi
Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 70% (21 anak) mengalami karies gigi, 30% (9
anak) tidak mengalami karies gigi

31
3.2 Data Fokus
Data Fokus
Data Subjektif:
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, sebanyak 40% (12 anak) mencuci
tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun
sebelum makan, 60% (18 anak) mencuci tangan dengan air mengalir
tanpa menggunakan sabun.
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 50% (15 anak) mengkonsumsi
jajanan sehat, 50% (15 anak) mengkonsumsi jajanan sembarang
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji menggunakan jamban yang bersih
ketika BAB dan BAK yaitu 50% (15 orang), anak yang tidak
menggunakan jamban bersih ketika BAB dan BAK hanya 50% (15
orang).
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 20% (6 anak) membuang sampah
pada tempatnya, 80% (24 anak) membuang sampah sembarangan
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 100% tidak merokok di sekolah
maupun lingkungan rumah
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji 20% (6 anak) menggosok gigi 3 kali
sehari, 60% (18 anak) menggosok gigi kurang dari 2 kali sehari, 20%
(6 anak) menggosok gigi 2 kali sehari
Data Objektif:
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 90% (27 anak) mengikuti kegiatan
olahraga secara teratur, 10% (3 anak) tidak mengikuti kegiatan
olahraga
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 30% (10 anak) yang menimbang BB
setiap bulannya, 70% (20 anak) yang tidak menimbang BB setiap
bulannya
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 70% (21 anak) mengalami karies
gigi, 30% (9 anak) tidak mengalami karies gigi

3.3 Analisa Data

32
Tanggal Pengkajian : 11 November 2019
Tempat Pengkajian : SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja, Kecamatan
Denpasar Utara

Diagnosis
No. Tanda dan Gejala
Keperawatan
1. Data Subjektif : Ketidakefektifan
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, sebanyak Pemeliharaan kesehatan
40% (12 anak) mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan menggunakan
sabun sebelum makan, 60% (18 anak)
mencuci tangan dengan air mengalir tanpa
menggunakan sabun.
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji
menggunakan jamban yang bersih ketika
BAB dan BAK yaitu 50% (15 orang), anak
yang tidak menggunakan jamban bersih
ketika BAB dan BAK hanya 50% (15
orang).
Data Objektif :
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 90% (27
anak) mengikuti kegiatan olahraga secara
teratur, 10% (3 anak) tidak mengikuti
kegiatan olahraga
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 30% (10
anak) yang menimbang BB setiap bulannya,
70% (20 anak) yang tidak menimbang BB
setiap bulannya
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 70% (21
anak) mengalami karies gigi, 30% (9 anak)
tidak mengalami karies gigi

33
2. Data Subjektif : Perilaku Kesehatan
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 50% (15 Cenderung Beresiko
anak) mengkonsumsi jajanan sehat, 50%
(15 anak) mengkonsumsi jajanan sembarang
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 80% (24
anak) membuang sampah pada tempatnya,
20% (6 anak) membuang sampah
sembarangan
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji, 100%
tidak merokok di sekolah maupun
lingkungan rumah
 Berdasarkan 30 anak yang dikaji 20% (6
anak) menggosok gigi 3 kali sehari, 60%
(18 anak) menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari, 20% (6 anak) menggosok gigi 2 kali
sehari
Data Objektif :
-

3.4 Diagnosis Keperawatan


1. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosis 1. Manajemen KesehatanTidak Efektif
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Pondok.
Potensial =1 Ketidakefektifan pada
3/3 x 1 = 3/3 manajemen kesehatan ini telah
menimbulkan masalah
kesehatan pada sebagian besar
lansia di Banjar Pondok.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk
masalah untuk Sebagian =1 dicegah adalah sebagian karena

34
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 ada beberapa lansia yang belum
½x2=1 mampu mengakses informasi
kesehatan akibat keterbatasan
media sehingga pengetahuan
tentang kesehatan kurang, ada
beberapa lansia yang
pendapatan keluarganya dalam
sebulan kurang dari rata-rata,
dan ada beberapa keluarga
lansia yang masih sulit untuk
menjangkau fasilitas kesehatan.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah cukup karena lansia
cukup Rendah =1 sudah mengetahui tentang
2/3 x 1 = 2/3 penyakitnya hanya saja masih
kurang kurang kesadaran untuk
melakukan kontrol terhadap
penyakitnya.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi
masalah : segera Tidak segera diatasi = 1 untuk mencegah memburuknya
diatasi Tidak dirasakan adanya kondisi lansia yang memiliki
masalah = 0 masalah kesehatan.
2/2 x 1 = 2/2
Total 3 2/3

Diagnosis 2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Pondok.
Potensial =1 Sebagaian besar keluarga lansia
2/3x1= 2/3 masih belum mampu mengelola

35
kesehatannya terutama
kesehatan lingkungan.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk
masalah untuk Sebagian =1 diubah adalah mudah karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 tersedianya tempat sampah dan
2/2x2=2 sikat gigi.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah cukup karena bisa
cukup Rendah =1 dicegah dengan adanya promosi
2/3x1=2/3 kesehatan secara rutin kepada
siswa

Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Menonjolnya masalah segera


masalah : tidak Tidak segera diatasi = 1 diatasi karena untuk mencegah
segera diatasi Tidak dirasakan adanya perilaku kesehatan semakin
masalah = 0 tidak efektif dan memperburuk
2/2x1=2/2 kesehatan siswa
Total 41/3

2. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
2) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

36
3.5 Intervensi Keperawatan

Data Diagnosa NOC NIC


Keperawatan Hasil Intervensi
Data Subjektif : Perilaku kesehatan Perilaku patuh : Modifikasi perilaku
 Berdasarkan 30 cenderung beresiko aktivitas yang
anak yang dikaji, disarakan 1. Dukung anak untuk
50% (15 anak) Setelah dilakukan menganti kebiasaan
mengkonsumsi kegiatan selama 1 hari di yang tidak
jajanan sehat, SDN 4 Ubung diinginkan dengan
50% (15 anak) diharapkan: kebiasaan yang
mengkonsumsi 1. Bersama professional diinginkan seperti
jajanan kesehatan menetapkan membuang sampah
sembarang tujuan jangka panjang pada tempatnya
 Berdasarkan 30 yang bia dicapai 2. Ajarkan anak
anak yang dikaji, seperti mampu mengenai cara
80% (24 anak) menggosok gigi menggosok gigi
membuang dengan benar minimal dengan benar
sampah pada 2 x sehari 3. Tekankan pada
tempatnya, 20% 2. anak diharapakan anak tentang
(6 anak) mampu pentingnya
membuang mengindentifikasi memakan makanan
sampah manfaat yang yang sehat dan tidak
sembarangan diharapkan dari jajan sembarangan
 Berdasarkan 30 aktifitas fisik dengan
anak yang dikaji, tidak membuang
100% tidak sampah sembarangan
merokok di 3. Menggungakan stategi
sekolah maupun untuk meningkatkan
lingkungan daya tahan dengan
rumah mengkonsumsi

 Berdasarkan 30 makanan yang sehat

37
anak yang dikaji dan tidak jajan
20% (6 anak) sembarangan
menggosok gigi 3
kali sehari, 60%
(18 anak)
menggosok gigi
kurang dari 2 kali
sehari, 20% (6
anak) menggosok
gigi 2 kali sehari
Data Objektif :
-
Data Subjektif : Ketidakefektifan Pengetahuan : promosi Pendidikan
 Berdasarkan 30 pemeliharaan kesehatan kesehatan :
anak yang dikaji, kesehatan 1. Targetkan sasaran
sebanyak 40% Setelah dilakukan pada kelompok
(12 anak) kegiatan selama 1 hari di berisiko tinggi dan
mencuci tangan SDN 4 Ubung rentang usia yang
dengan air bersih diharapkan : akan mendapatkan
yang mengalir 1. anak mau mafaat besar dari
dan melakuakan pendidikan kesehatan
menggunakan Pemeriksaan 2. Identifikasi faktor
sabun sebelum kesehatan yang internal dan
makan, 60% (18 direkomendasikan eksternal yang dapat
anak) mencuci oleh tenaga kesehatan meningkatkan atau
tangan dengan air seperti memeriksaan memotivasi untuk
mengalir tanpa gigi minimal 6 bulan berperilaku sehat
menggunakan dab menimbang BB seperti penyediaan
sabun. minimal 1 bulan sabun cuci tangan
 Berdasarkan 30 sekali 3. Tentukan
anak yang dikaji 2. anak mampu pengetahuan
menggunakan mengikuti cara kesehatan dan gaya

38
jamban yang mencuci tangan 6 hidup perilaku saat
bersih ketika langkan dengan benar ini pada kelompok
BAB dan BAK sesuai dengan yang sasaran dengan
yaitu 50% (15 diajarkan oleh melalukan
orang), anak yang petugas kesehatan penyuluhan PHBS
tidak 3. anak mampu ( cara cuci tangan
menggunakan memahami yang benar dan
jamban bersih pentingnya menggosok gigi
ketika BAB dan berolahraga bagi dengan benar
BAK hanya 50% kesehatan tubuha 4. Bantu anak untuk
(15 orang). 4. anak mampu menjaga memperjelas
Data Objektif : kebersihan jamban keyakinan dan nilai
 Berdasarkan 30 setelah BAB dan – nilai kesehatan
anak yang dikaji, BAK dirinya seperti
90% (27 anak) kesehatan gigi dan
mengikuti pentingnya
kegiatan olahraga menimbang berat
secara teratur, badan secara rutin
10% (3 anak)
tidak mengikuti
kegiatan olahraga
 Berdasarkan 30
anak yang dikaji,
30% (10 anak)
yang menimbang
BB setiap
bulannya, 70%
(20 anak) yang
tidak menimbang
BB setiap
bulannya
Berdasarkan

39
30 anak yang
dikaji, 70%
(21 anak)
mengalami
karies gigi,
30% (9 anak)
tidak
mengalami
karies gigi

40
Planning of Action (POA)

No Diagnosa Tujuan Intervensi Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media Penanggung
Keperawatan (NIC) Dana Jawab
1 Perilaku TUM : 1. Penyuluhan Promosi Siswa 11 november SDN 4 Swadaya Leaflet
Setelah dilakukan pengelolaan kesehatan kelas 4 2019 ubung mahasiswa dan
kesehatan
tindakan keperawatan sampah modifikasi SDN 4 Pukul: 08.00- dan PPT
cenderung
selama 1 hari di SDN 2. Demonstrasi perilaku ubung selesai kampus
beresiko 4 ubung diharapkan cara (kerja
dapat mengurangi mengosok gigi sama)
perilaku beresiko 3. Penyuluhan
yang dapat peningkatan
mengurangi status status gizi
kesehatan

TUK:
1.Dapat
meningkatkan
pengetahuan anak
mengenai
pemeliharaan
kesehatan tentang

41
kesehatan lingkungan
dan penyakit-penyakit
yang akan berpotensi
timbul.
2.Dapat
meningkatkan
kesadaran dan
motivasi anak untuk
berperilaku hidup
sehat.
2. ketidak TUM : 5. Penyuluhan ke Pendidikan Siswa 11 november SDN 4 Swadaya Leaflet
efektifan setelah dilakukan SDN 4 ubung kesehatan kelas 4 2019 ubung mahasiswa dan
pemeliharaan tindakan keperawatan khususnya anak dan SDN 4 dan PPT
kesehatan selama 1 hari di SDN kelas 4 pemeriksaan ubung Pukul: 08.00- kampus
4 ubung diharaokan mengenai PHBS BB selesai (kerja
dapat menjaga 6. Skrining /cek sama)
kesehatan secara baik kesehatan
dan efektif
,
TUK:
1. dapat
meningkatkan

42
perilaku
kesehatan
2. dapat
meningkatkan
kesadaran anak
akan pentingnya
pemeliharaan
kesehatan
3. dapat
meningkatkan
status kesehatan
di anak
( khususnya anak
kelas 4 di SDN 4
ubung

43
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan pada siswa kelas
IV di SDN 4 Ubung. Pendataan dilakukan di SDN 4 Ubung, Desa Ubung Kaja,
Kecamatan Denpasar Utara selama 1 hari pada tanggal 11 November 2019
Masalah yang paling banyak terjadi pada siswa kelas IV SDN 4 Ubung, Desa
Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang berjumlah 30 orang adalah
Ketidakefektifan Pemeliharaan kesehatan dan , Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko. Penutup
Diharapkan kader dapat mengetahui masalah yang muncul dan program
seperti apa yang mereka perlukan.

44

Anda mungkin juga menyukai