Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

P DENGAN GIAGNOSA POST


HERNIOTOMI

Disusun Oleh :

SHARA
G3A019188

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
1. Kasus Bedah Pasien Post Herniotomy

Seoarang laki-laki usia 55 tahun dengan diagnosa medis post herniotomy. Hasil
pengkajian demografi yaitu : pendidikan SMA, pekerjaan sebagai kuli panggul di pasar.
Pasien mengatakan nyeri di sekitar luka operasinya yaitu daerah perut bagian bawah
sebelah kanan dengan panjang luka  10 cm. Nyeri dirasakan terus menerus dan seperti.
Skala nyeri 3. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 11, Ht 35,6, leukosit 13.000,
Trombosit 250.000. Terapi farmakologi yang didapatkan pasien yaitu Cefotaxime, 2×1
gr, IV, Semitidin 3x400 mg, Ketorolac, 3x30 mg, Infus Ringer Laktat 20 tetes / Menit .

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
Umur : 55 thn
Pendidikan terakhir : SMA
Agama :
Suku :
Status perkawinan :
Pekerjaan : kuli panggul di pasar
Dignosa medis : poas herniotomy

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri di sekitar luka operasi
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan nyeri di sekitar luka operasinya yaitu daerah perut bagian
bawah sebelah kanan dengan panjang luka  10 cm. Nyeri dirasakan terus
menerus.
3. PENGKAJIAN FOKUS
a. Pola fungsional
1) Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit : klien mengatakan mampu melakukan aktifitas secara mandiri
Setelah sakit : aktifitas di bantu oleh keluarga seperti berpakaian.
2) Keadaan umum
Compos mentis
3) Tanda-tanda vitas
TD : 120/80 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 20 x/menit

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Abdomen
Terdapat luka operasi di daerah perut bagian bawah sebelah kanan dengan
panjang luka  10 cm

5. LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hb : 11
Ht : 35,6
leukosit : 13.000
Trombosit : 250.000

6. TERAPI OBAT
Cefotaxime, 2×1 gr, IV, Semitidin 3x400 mg, Ketorolac, 3x30 mg, Infus Ringer
Laktat 20 tetes / Menit .
7. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Subjektif Agen pencedera fisik Nyeri akut
 Mengeluh nyeri disekitar luka
operasi
Objektif
 Gelisah
 Skalah nyeri 3
 Panjang luka  10 cm
Subjektif Imunitas tubuh Resiko infeksi
 Mengeluh nyeri disekitar luka sekunder menurun
operasi (penurunan Hb)
 Nyeri fi rasakan terus menerus
Objektif
 Hasil pemeriksaan laboratorium Hb
11, Ht 35,6, leukosit 13.000,
Trombosit 250.000
 Terapi farmakologi yang
didapatkan pasien yaitu
Cefotaxime, 2×1 gr, IV,
Semitidin

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
b. Resiko infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh sekunder menurun
(penurunan Hb)
9. RENCANA TINDAKAN

DIAGNOSE TUJUAN INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah di lakukan tindakan 1. Identifiksi skala nyeri
berhubungan asuhan keperawatan 1x24 2. Berikan tehnik nonfarmakologis
dengan agen jam tidak terjadi nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
dengan KH :
pencedera fisik (misyalnya tentang TENS,
1. Skala nyeri
hypnosis akupresur, terapi
berkurang menjadi
music , biofeedback, terapi pijat,
2. Mampu control
aromatherapy tehnik imajinasi
nyeri
3. Menyatakan rasa
terbimbang, kompres

nyaman nyeri hangat/dingin, terapi bermain)


berkurang 3. Fasilitasi istrahat dan tidur
4. Jelaskan srategi meredakan
nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
2. Resiko infeksi Setelah di lakukan asuhan 1. Bersikan lingkungan setelah di
berhubungan keperawatan selama 1 x 24 pakai pasien lain
dengan imunitas jam tidak terdapat resiko 2. Batasi pengunjung bila perlu
infeksi dengan KH :
tubuh sekunder dan anjurkan untuk istrahat yang
1. Bebas dari gejala
menurun cukup
infeksi
(penurunan Hb) 3. Anjurkan keluarga untuk
2. Angka Hemoglobin
mencuci tangan sebelum dan
Normal (13-18 g/dl)
sesudah kontak dengn pasien
4. Lakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan
5. Tingkatkan intek nutrisi dan
cairan yang adekuat
6. Berikan antibiotic sesuai
program

10. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

DIAGNOSA IMPLEMENTASI
1. Nyeri akut berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi skala nyeri
agen pencedera fisik 2. Memberikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi skala nyeri
3. Memfasilitasi istrahat dan tidur
yang cukup pada pasien
4. Menjelaskan strateri meredakan
nyeri
5. Melakukan kolaborasi dengan tim
medis untuk pemberian analgetik
2. Resiko infeksi berhubungan dengan 1. Membersikan lingkungan pasien
imunitas tubuh sekunder menurun setelah dipakai oleh pasien lain
(penurunan Hb) 2. Membatasi pengunjung dan
menberikan istrahat yang cukup
3. Memberitahukan kepada keluarga
untuk mencuci tangan sebelum
kontak dengan pasien
4. Melakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan pasien
5. Memberikan obat antibiotic sesuai
dengan program

Anda mungkin juga menyukai