Anda di halaman 1dari 2

PATOFISIOLOGI

NAMA : SHARA Dari pusat vasomotor itu bermula jaras saraf simpatis yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
NIM : G3A019188 kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di thoraks
dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan
ETIOLOGI : dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
DEFINISI : sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana hipertensi essensial (primer) merupakan hipertensi yang neuron masing-masing ganglia melepaskan asetilkolin
seseorang mengalami peningkatan tekanan tidak diketahui penyebabnya dan ada kemungkinan karena yang akan merangsang serabut saraf pusat ganglia ke
darah di atas normal yang mengakibatkan faktor keturunan atau genetik (90%).. pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
angka kesakitan atau morbiditas dan angka norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
kematian atau mortalitas. Hipertensi Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap
merupakan keadaan ketika seseorang rangsang vasokonstriktor. Individu dengan hipertensi
mengalami peningkatan tekanan darah di atas sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak
normal atau kronis dalam waktu yang lama
(Saraswati,2009).
HIPERTENSI diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi

MANIFESTASI KLINIS : KOMPLIKASI :


Dari pusat vasomotor itu bermula jaras PENATALAKSANAAN UMUM: 1. Gangguan pada jantung dan
saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke a. Terapi tanpa obat pembuluh darah
korda spinalis dan keluar dari kolumna 1) Mengendalikan berat badan 2. Prnyakit ginjal
medulla spinalis ke ganglia simpatis di 2) Pembatasan asupan garam (sodium/Na)
3. Gangguan pada otak,
thoraks dan abdomen. Rangsangan pusat 3) Berhenti merokok
seperti strok dan demensia
vasomotor dihantarkan dalam bentuk 4) Mengurangi atau berhenti minum minuman beralkohol.
impuls yang bergerak ke bawah melalui 5) Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau 4. Gangguan pada mata
Pathway
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. kadar kolesterol darah tinggi. 5. Disfungsi seksualsindrom
Pada titik ini, neuron masing-masing 6) Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat. metabolik
ganglia melepaskan asetilkolin yang akan b. Terapi dengan obat
merangsang serabut saraf pusat ganglia ke 1) Penghambat saraf simpatis Menghasilkan
pembuluh darah, dimana dengan 2) Beta Bloker hormon epinefrin
dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan 3) Vasodilator dan norepinefrin
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor 4) Angiotensin Converting Enzym (ACE) Inhibitor
seperti kecemasan dan ketakutan dapat 5) Calsium Antagonis
mempengaruhi respons pembuluh darah 6) Antagonis Reseptor Angiotensin II
terhadap rangsang vasokonstriktor. 7) Diuretic
Individu dengan hipertensi sangat sensitif
terhadap norepinefrin, meskipun tidak
diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi
MIND MAPP ASKEP
1) 2. Nyeri (akut): nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan tekanan vaskuler serebral.
dengan vasokontriksi pembuluh darah.

INTERVENSI INTERVENSI
1. Pertahankan tirah baring selama fase akut.
1. Observasi tekanan darah
Rasional: Meminimalkan stimulasi meningkatkan relaksasi.
Rasional : Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap
tentang keterlibatan/bidang masalah vaskuler. 2. Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, misalnya: kompres
dingin pada dahi, pijat punggung dan leher.
2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer Rasional: Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dengan
Rasional: Denyutan karotis, jugularis, radialis dan femoralis mungkin menghambat/memblok respon simpatik, efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan
teramati/palpasi. Dunyut pada tungkai mungkin menurun, mencerminkan efek dari komplikasinya.
vasokontriksi.
3. Hilangkan/minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala :
3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas.
mengejan saat BAB, batuk panjang, dan membungkuk.
Rasional : S4 umum terdengar pada pasien hipertensi berat karena adanya
hipertropi atrium, perkembangan S3 menunjukan hipertropi ventrikel dan Rasional: Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada
kerusakan fungsi, adanya krakels, mengi dapat mengindikasikan kongesti paru adanya peningkatkan tekanan vakuler serebral.
sekunder terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik).
4. Amati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler.
Rasional : Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat 4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
mencerminkan dekompensasi/penurunan curah jantung. Rasional: Meminimalkan penggunaan oksigen dan aktivitas yang berlebihan yang

5. Catat adanya demam umum/tertentu. memperberat kondisi klien.


Rasional: dapat mengindikasikan gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler.
5. Beri cairan, makanan lunak. Biarkan klien itirahat selama 1 jam setelah makan.
6. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang, kurangi aktivitas/keributan ligkungan,
Rasional menurunkan kerja miocard sehubungan dengan kerja pencernaan.
batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal.
Rasional: membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, meningkatkan
relaksasi. 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik, anti ansietas, diazepam dll.
Rasional: Analgetik menurunkan nyeri dan menurunkan rangsangan saraf simpatis.
7. Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi dan distraksi.
Rasional: Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress, membuat
efek tenang, sehingga akan menurunkan tekanan darah.

8. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi anti


hipertensi, diuretik.
Rasional: Menurunkan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai