Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Laporan Kelompok Program Profesi Ners
Dalam Stase Keperawatan Dasar Profesi
DISUSUN OLEH :
NAMA NIM
Analisa Jurnal Stase Keperawatan Dasar Profesi ini telah dibaca dan diperiksa
pada Hari/tanggal:.........................2019
Mahasiswa Mahasiswa
Pembimbing Akademik
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca
mengenai peran perawat dalam pelaksanaan personal hygiene menurut
persepsi pasien imobilisasi fisik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kasahihan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada peran perawat dalam
pelaksanaan personal hygiene menurut persepsi pasien imobilisasi fisik.
b. Mengetahui kesahihan hasil penelitian pemenuhan kebutuhan dasar manusia
pada peran perawat dalam pelaksanaan personal hygiene menurut persepsi
pasien imobilisasi fisik
c. Mengetahui apakah penelitian pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada
peran perawat dalam pelaksanaan personal hygiene menurut persepsi
pasien imobilisasi fisik dapat diterapkan dalam perawatan pasien di rumah
sakit.
d. Merekomendasikan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan dalam
perspsi pasien imobilisasi fiik
P (Problem/Population)
Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti adalah peran perawat dalam
pelaksanaan personal hygiene menurut persepsi pasien imobilisasi fisik di RSUD
Ungaran. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien imobilisasi fisik di RSUD
Ungaran. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non
probability sampling dengan metode purposive sampling. Besar sampel dalam
penelitian ini berjumlah 141 orang.
I (Intervention)
Intervensi yang dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap
kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow yang terdiri dari kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan mencintai dan
dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
C (Comparation)
Penelitian yang sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Sukatemin di RSU Kota Yogyakarta diperoleh hasil untuk pelaksanaan
personal hygiene yang dilakukan oleh perawat dari 57 responden yang
diteliti sebanyak 31 pasien mengatakan pelaksanaannya sangat buruk dan
11 pasien mengatakan buruk dari 57 rsponden yang ditliti sedangkan untuk
tingkat kepuasan pasien terhadap pelaksanaan prsonal hygiene 10 pasien
mengatakan sangat tidak memuaskan dan 16 pasien mengatakan tidak
memuaskan (Pertiwi, 2002).
Menurut penelitian (Potter, 2005), tindakan pelaksanaan personal
hygiene sangat baik bila dilakukan pada pasien yang membutuhkan.
Perawat dalam membantu pasien memelihara personal hygiene
merupakan salah satu kesempatan bagi perawat untuk mengenal pasien.
Perawat dapat dengan leluasa mengkaji keadaan fisik dan emosional
pasien, dan mengimplementasi proses perawatan bagi kesehatan total
pasien. Namun, pada kenyataannya perawat kurang memperhatikan hal
tersebut, ini dapat terlihat karena masih banyak pasien yang mengeluh
dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Kondisi ini terjadi salah
satunya dipengaruhi oleh kurangnya reward atau rendahnya kesejahteraan
yang diterima perawat sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal
seperti tidak terlaksananya prosedur personal hygiene dengan baik dan
benar kepada pasien.
O (Outcome)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untu mengetahui peran
perawat sebagai care provider dalam pelaksanaan personal hygiene pada
pasien imobilisasi fisik di bangsal bedah dan penyakit dalam RSUD
Ungaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Peran perawat
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara berkesinambungan
mulai dari pasien membutuhkan pelayanan sampai pasien mampu melakukan
kegiatan sehari-hari secara produktif untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Ketidakmampuan pasien, kurangnya pengetahuan, kondisi penyakit, serta
motivasi diri selama menjalani perawatan di rumah sakit dapat mengganggu
proses pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien (Kusnanto, 2004).
Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki sejumlah peran di dalam
menjalankan tugasnya sesuai dengan hak dan kewenangan yang ada
(Asmadi,2008). Salah satu peran perawat adalah sebagai pemberi asuhan
keperawatan atau care provider. Peran perawat sebagai care provider harus
dilaksanakan secara komprehensif atau menyeluruh, tidak hanya berfokus
pada tindakan promotif tetapi juga pada tindakan preventif seperti
pelaksanaan personal hygiene. Peran perawat sebagai care provider dalam
pelaksanaan personal hygiene ini akan lebih dominan apabila dilaksanakan
pada pasien dengan imobilisasi fisik.
2. Imobilisasi
Imobilisasi adalah keadaan dimana pasien berbaring lama di
tempat tidur, tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan (aktifitas). Imobilisasi dapat disebabkan oleh
penyakit yang dideritanya, trauma, fraktur pada ekstremitas, atau
menderita kecacatan (Asmadi, 2008). Keadaan imobilisasi ini
menyebabkan pasien tidakdapat memenuhi kebutuhannya secara
mandiri sehingga memerlukan bantuan perawat maupun keluarga
dalam pemenuhan kebutuhannya termasuk dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri.
3. Personal hygiene
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka secara fisik dan keadaan emosional.
Pemeliharaan personal hyiene diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Ketika memberikan perawatan kebersihan
diri pada pasien, perawat dapat mengkaji status fisik dan emosional
pasien dan dapat mengimplementasi proses perawatan bagi kesehatan
total pasien (Potter, 2005).
BAB III
ANALISIS JURNAL
Hasil Analisa: Melihat dan membaca judul jurnal dan abstrak dari jurnal,
judul dan abstrak tersebut sudah memenuhi kriteria judul dan abstrak yang
baik.
Alasannya:
a. Menunjukkan desain penelitian dengan istilah yang umum digunakan
dalam judul dan abstrak, telah termuat masalah yang akan diteliti,
tindakan untuk mengatasi masalah.
2. Introduction
Latar belakang:
Isi latar belakang jurnal ini dijelaskan tentang prevalensi lansia secara global
khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia.
Pada latar belakang masalah ini pun menjelaskan teori – teori lansia dan
demensia. Imobilisasi adalah keadaan dimana pasien berbaring lama di
tempat tidur, tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang diri
manusia untuk memelihara kesehatan mereka secara fisik dan keadaan
emosional. Selain itu juga terdapat teori tentang kebutuhan dasar manusia
menurut Abraham Maslow, yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan
keamanan dan keselamatan, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan
harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Masalah, tindakan untuk mengatasi
masalah, materi yang dianggap sebuah masalah, hasil yang diharapkan
sudah terdapat pada isi latar belakang jurnal ini.
Hasil Analisa: Menurut kami latar belakang pada jurnal ini sudah cukup baik
dan memenuhi kriteria latar belakang yang baik, karena telah mencakup
hal-hal yang harus terdapat pada isi latar belakang.
Tujuan: Untuk menjelaskan serta mengidentifikasi frekuensi dari pemenuhan
masing-masing kebutuhan dasar manusia peran perawat dalam pelaksanaan
personal hygiene menurut persepsi pasien imobilisasi fisik di RSUD Ungaran.
Hasil Analisa: Tujuan dalam penelitian ini sudah baik dan memenuhi kriteria
yang diharapkan karena tujuan penelitian dijelaskan secara spesifik, termasuk
hipotesis sudah ditentukan, mengacu pada masalah yang akan diselesaikan.
3. Methods
Desain Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan cross
sectional.
Setting:
Hasil uji validitas kuesioner menunjukkan terdapat 3 item pertanyaan
yang tidak valid sehingga dihilangkan. Hasil uji reliabilitas kuesioner
pelaksanaan prosedur personal hygiene mempunyai nilai alpha 0.816
yang menyatakan kuesioner reliabel. Analisis data yang digunakan
adalah analisis univariat dengan mengetahui proporsi variabel
penelitian, yaitu peran perawat dalam pelaksanaan personal hygiene
menurut persepsi pasien imobilisasi fisik. Pengkategorian pelaksanaan
personal hygiene menurut pasien imobilisasi fisik buruk, apabila skor
berada pada rentang 1 - 4, dan skor 5 – 8 menunjukkan peran perawat
dalam pelaksanaan personal hygiene menurut persepsi pasien
imobilisasi fisik baik.
Sampel Penelitian:
Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 141 orang.
Hasil Analisa:
Metodologi penelitian pada jurnal ini, telah memenuhi kriteria yang
baik, karena pada isi metodologi penelitian telah menjelaskan dengan rinci
elemen kunci desain penelitian yang digunakan di awal laporan. Metode yang
digunakan dalam jurnal ini sudah sesuai dengan judul jurnal.
Setting dalam laporan penelitian ini belum sesuai karena dalam
laporan penelitian ini belum dijelaskan setting, lokasi pengambilan data,
tanggal pengambilan data yang relevan.
Sampel penelitian ini sudah sesuai karena sudah dijelaskan metode
seleksi serta pemilihan sampel penelitian.
Statistical Methods
Hasil Analisa:
Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai karena
peneliti menjelaskan metode statistik yang digunakan dan menggunakan
metode statistik yang berfungsi untuk menjelaskan distribusi frekuensi atau
gambaran pemenuhan masing-masing kebutuhan menurut Abraham Maslow.
4. Results
Hasil Analisa:
Ringkasan pengukuran atau outcome data pada laporan penelitian ini sesuai
dengan ketentuan untuk membuat hasil ringkasan pengukuran atau
penelitian. Karena peneliti membuat ringkasan pengukuran berdasarkan
presentase tertinggi dari setiap indikator.
5. Other Information
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep,
Proses, dan Praktik (Edisi 4). Jakarta: EGC.