Oleh:
Eka Yupi Rahmawati
NPM: 62019040231
Hari/Tanggal : 29/10/2019
Tempat Praktek : Ruang IRNA Medik Lantai 2 RS Mitra Bangsa Pati
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Ds. Winong 17/1 Pati
Tanggal Masuk RS : 28 Oktober 2019
No RM : 899111
Diagnosa Medis : PPOK Akut
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Ds. Winong RT 17/1
Hubungan dg pasien : Anak
2.RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien menngalami sesak nafas sudah 3 hari sebelum masuk RS.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD tgl 28 oktober 2019 dengan keluhan sesak nafas
kurang lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit, badan demam sudah 3 hari
dan lemas. Sesak nafas dirasa memberat terutama setelah beraktifitas, akan
sedikit berkurang bila pasien beristirahat. Pasien sering terbangun di malam
hari karena sesak. Pasien merasa lemas dan badan terasa “greges”, nafsu
makan menurun, keringat malam (+), nyeri dada (+) saat batuk, BAB dan
BAK tidak ada kelainan. Di UGD didapatkan tanda tanda vital TD: 100/60
mmHg, Nadi 142x/menit, RR 30x/menit, Suhu : 38ºC, sudah diberikan terapi
O2 3 liter per menit, memberikan posisi semi fowler, dan kolaborasi
pemberian terapi dengan dokter. Di UGD sudah diberikan terapi Injeksi
Cefotaxim 2x1 gram, Paracetamol tablet 3 x 500mg, Digoxin 2x1/2 tab, ISDN
3x5mg, Ambroxol 3x1 tab, codein 3x15mg.
Pada saat pengkajian, pasien sudah merasa sesak berkurang, batuk
masih ada dan dahak susah keluar. Pasien terpasang infus RL 12 tpm, O2 nasal
kanul 5 lpm. Saat pemeriksaan didapatkan TD 110/60mmHg, Nadi:
100x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37,5ºC. Pasien mengatakan masih batuk dan
dahak susah keluar. Pasien mengatakan dari muda aktif merokok. Nafsu
makan pasien masih kurang, beda saat sebelum sakit. Pasien hanya
menghabiskan ¼ porsi makanan dari RS. Pasien tampak lemas dan hanya
berbaring di tempat tidur.
l. Kebutuhan bekerja
Sebelum dirawat: Sehari-hari pasien di sawah, dalam melakukan aktifitas
pasien dapat melakukannya secara mandiri
Selama di RS : Pasien mengalami lemas dan sesak jika banyak gerak,
sehingga sebagian ADL (toileting) pasien di bantu oleh
keluarga dan perawat.
n. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : Pasien tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya
Saat dikaji : Pasien tahu tentang penyakitnya karena telah mendapatkan
penjelasan dari dokter dan perawat.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sakit sedang, tampak lemah
b. Kesadaran : GCS :15 - E : 4, M: 6, V: 5
c. TTV : TD 110/60mmHg, Nadi: 100x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37,5ºC,
Saturasi O2 95%
d. Kepala : Mesochepal, simetris
e. Wajah : Oval
f. Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor
(3mm/3mm), reflek cahaya (+/+)
g. Hidung : Nafas cuping hidung (-), darah (-), secret (+), terpasang selang
O2 kanul 5 lpm
h. Mulut : mukosa basah (+), sianosis (-), lidah kotor (+)
i. Telinga : darah (-), secret (-)
j. Leher : Limfonodi tidak membesar
k. Dada : Retraksi (-),
Paru :
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri,
Palpasi: Getaran dada kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (+/+),
eskpirasi memanjang(+)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas cepat, irregular
l. Abdomen :
Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada, tidak
tampak luka
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba
Perkusi : Tympani
Auskultasi : peristaltic (+), normal
m. Genetalia : tidak terkaji
n. Ekstremitas :
Oedem
- -
- -
Akral dingin
HB 12,7g/dL
- -
Ht 39.0%
- -
Eritrosit 3,85jt/ul
Leukosit 12.800
Trombosit 212.000/ul
5. DATA PENUNJANG
GDS 137mg/dl
a. Pemeriksaan laborat
Ureum 37,3 mg/dl
Darah
Creatinin 1.06 mg/dl
Darah
HbsAg (-) negative
b. Radiology
- USG Abdomen tgl 29/10/2019
Kesan : Sistitis
c. EKG
Dilakukan EKG tgl 28/10/2019
Kesan : ST, VES
d. Terapi Medis
Terpasang O2 nasal kanul 5lpm
Terpasang infus RL : 12tpm
Inj Cefotaxim 2x1gr
PO Paracetamol 3x500mg
PO Digoxin 2x1/2 tablet
PO ISDN 3x5mg
PO Ambroxol 3x1 tablet
PO Codein 3x15mg
PO Spirola 1x1 tablet
PO Meptin 2x1tablet
e. Diet : Jantung Lambung II 1500kkal
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
sputum dan batuk tidak efektif
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelelahan sekunder akibat
peningkatan upaya pernapasan
D.INTERVENSI KEPERAWATAN
8. Dengan
8. Edukasi memberikan
pasien dan edukasi
keluarga pasien dan
tentang keluarga, bisa
penggunaan membantu
oksigen pasien
mendapatkan
oksigen
dengan cepat
jika terjadi
sesak
berulang.
2. 29/10/2019 jam Kurang Setelah 1. Monitor 1. Dengan
15.00 perawatan dilakukan kemampua memonitor
diri tindakan n pasien kemampuan
berhubunga keperawatan untuk pasien mel
n dengan selama 3x24 melakukan perawatan diri
keletihan jam perawatan ini bisa kita
sekunder diharapkan diri yang tentukan
akibat pasien bisa mandiri. pasien
peningkatan melakukan termasuk
upaya kegiatan kategori
pernapasan. Activity of pasien partial
Daily Living care, total care
(ADLs) atau self care
secara
2. Dengan
mandiri.
bernapas
Kriteria diagframatik
Hasil : 2. Ajari bisa
pasien mengalirkan
Klien mengguna oksigen dalam
terbebas kam jumlah yang
dari bau pernapasa maksimal ke
badan n paru-paru,
diafragmat sehingga
Menyataka
ik setiap mengurangi
n
ingin sesak napas.
kenyaman
bergerak,
an 3. Dengan
misal
terhadap mandi sendiri
duduk,
kemampua ke kamar
jalan ke
n untuk mandi akan
kamar
melakukan mengurangi
mandi
ADLs bau badan dan
Dapat pasien tidak
melakukan gata gatal
ADLS tubuhnya
3. Dorong
dengan 4. Mengajari
klien
bantuan keluarga
untuk
mandi, merawat
berpakaian pasien agar
yang rapi pasien tetap
tampak bersih
dan seger
sehingga
mendukung
kesembuhan
pasien.
4. Anjurkan
keluarga
pasien
untuk
membantu
pasien
merawat
dirinya.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N HARI/TG DX. KEP IMPLEMENTASI RESPON TTD
O L/JAM KEPERAWATAN
1 30/10/201 Bersihan Jalan 1. Mengkaji pola napas DS: pasien
9 jam nafas tidak Pasien, dan auskultasi mengatakan
15.00 efektif bunyi nafas, catat batuk masih
berhubungan adanya bunyi nafas. ada, sering
dengan Misal mengi, krekels, dan lendir
peningkatan ronki. susah keluar.
sputum dan
DO: tampak
batuk tidak
sesekai batuk
efektif
saat di kaji,
terdengar
suara
“grogrok”
saat batuk
DS : Pasien
mengatakan
merasa
2. Memberikan oksigen 3 nyaman
lt/m dengan nasal canul setelah di
pasang
oksigen
DO: pasien
tampak tidak
sesak
DS: Pasien
mengatakan
bisa
3. Mengedukasi pasien
mengeluarka
batuk efektif
n dahak saat
melakukan
batuk efektif
DO: Pasien
melakukan
batuk efektif
dan dahak
bisa keluar.
DS: pasien
merasa
nyaman dan
sesak
berkurang
4. Mengatur posisi pasien setelah
semi fowler untuk duduk posisi
memaksimalkan semi fowler
ventilasi duduk posisi
semi fowler
DO: Pasien
duduk pada
posisi semi
fowler
DS: Pasien
mau istirahat
saat tidak
ada tamu
DO: Saat
tidak ada
5. Menganjurkan pasien tamu
untuk istirahat menjenguk
pasien
tampak tidur
DS: Pasien
mengatakan
batuk
berkurang,
sesak
berkurang
DO: RR:
6. Memonitor respiratori 23x/menit.
dan saturasi oksigen Satirasi O2
97%. Pasien
tak tampak
sesak
DS: pasien
mau minum
sesuai
anjuran,
keluarga
mengatakan
pasien mau
minum air
hangat
7. Menganjurkan pasien
sedikit tapi
untuk minum hangat
sering
sedikit tapi sering
DO: pasien
minum 3
gelas +-
(600ml)
sejak jam
14.00 wib
tadi
DS: Pasien
8. Mengedukasi pasien dan keluarga
dan keluarga tentang mengatakan
penggunaan oksigen paham akan
kebutuhan
oksigen
pasien
DO: -
2 29/10/201 Defisit 1. Memonitor kemampuan DS : Pasien
9 jam perawatan diri pasien untuk melakukan mengatakan
16.00 berhubungan perawatan diri yang tidak bisa
dengan mandiri. mendi
keletihan sendiri
sekunder karena
akibat merasa sesak
peningkatan napas jika
upaya banyak
pernapasan. bergerak
DO:
Terpasang
O2 nasal
kanul. Pasien
tampak
lemas.
DS: Pasien
2. Mengajari pasien mengatakan
menggunakam saat ingin
pernapasan diafragmatik duduk dan
setiap ingin bergerak, melakukan
misal duduk, jalan ke pernapasan
kamar mandi diafragmatik
ini jadi
berkurang
sesaknya.
DO : pasien
tidak
kesuitan
bernapas saat
bergerak.
DS: Pasien
mengatakan
ingin di
sibin/diseka
3. Memberi dorongan keluarga
dukungan pasien untuk
mandi, dan berpakaian DO : Pasien
yang rapi. mandi dg
keluarga, bau
badan wangi,
pakaian rapi.
DS:
Keluarga
mengatakan
mau
membantu
4. Menganjurkan keluarga pasien daam
pasien untuk membantu merawat diri.
pasien merawat dirinya.
DO:
keluarga
memandikan
pasien
F. EVALUASI KEPERAWATAN
N HARI/TG DX. KEP EVALUASI TTD
O L/JAM
1 31/10/201 Bersihan Jalan nafas S : Pasien mengatakan sesak
9 Jam tidak efektif berkurang,masih batuk, tapi
15.00 berhubungan dengan dahak sudah bisa keuar.
peningkatan sputum dan O : TD : 120/80 mmHg
batuk tidak efektif N : 100kali/menit
S : 37,5°C
RR : 23 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 31/10/201 Defisit perawatan diri S : Pasien mengatakan sudah tidak ada
9 Jam berhubungan dengan keluhan bau badan.
15.00 keletihan sekunder akibat O : baju bersih, tidak ada bau badan,
peningkatan upaya dapat melakukan ADLs dengan
pernapasan. bantuan keuarga.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi