PDF Askep Skabies

267 views  0 0 RELATED TITLES
ASKEP SKABIES
Uploaded by NhoPhie Destian Viana

asuhan keperawatan skabies Full description
   
Save Embed Share Print Pathway Scabies Asuhan soal ukom A
Keperawatan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penyakit Skabies adalah penyakit kulit menular yang
disebabkan Sarcoptes scabei varian hominis (Harahap, 2000).
Penyakit ini dikenal dengan nama the itch, gudik atau gatal
agogo. Saat ini adan menganggap penyakit skabies sebagai
pengganggu dan perusak kesehatan tidak dapat dianggap lagi hanya
sekedar penyakitnya orang miskin k
penyakit skabies masa kini telah merebak menjadi penyakit
kosmopolit menyerang semua tingkat sosial ("goes, 200#).
$enurut Sungkar ( mengatakan bah%a penyakit Skabies di
seluruh dunia dengan insiden
ber&luktuasi akibat pengaruh &aktor imun yang belum diketahui sepenuhnya
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan de%asa, tetapi dapat men
semua umur. Penyakit ini telah ditemukan hampir pada semua negara di se
dunia dengan angka prevalensi yang bervariasi. !i beberapa negara berke
prevalensinya dilaporkan berkisar antara '2* dari populasi umum dan in
tertinggi terdapat pada anak usia sekolah dan remaja. !i
beberapa n termasuk +ndonesia penyakit skabies yang hampir teratasi
ini cenderung
bangkit dan merebak kembali. Selain itu, kasuskasus baru berupa
S
or%egia telah pula dilaporkan, %alaupun angka prevalensinya yang
belum ada, namun laporan dari dinas kesehatan dan para dokter
pr mengindikasikan bah%a penyakit skabies telah meningkat di beberapa
d ("goes, 200#). $enurut !epartemen -esehatan + prevalensi
skabi
+ndonesia sebesar /,'0  2,#1* dan skabies menduduki urutan ketiga d
penyakit kulit tersering (otobroto, 2001). !ata pola 0 penyakit
terbe
-ota $edan tahun 200 menunjukkan bah%a penyakit kulit in&eksi d
ASKEP SKABIES
Uploaded by NhoPhie Destian Viana 
   
Keperawatan
perna&asan atas. Salah satu &aktor pendukung terjadinya penyakit skabies a

sanitasi yang buruk dan dapat menyerang manusia yang hidup
berkelompok, yang tinggal di asrama, barakbarak tentara, rumah
tahanan
pesantren maupun panti asuhan (adri, 2003).
4saha penyehatan lingkungan merupakan suatu pencegahan ter
berbagai kondisi yang mungkin dapat menimbulkan penyakit dan
sa merupakan &aktor yang utama yang harus diperhatikan
($ukono, 2 5embaga Pemasyarakatan (disingkat 5P atau 5apas)
atau biasa disebut dengan rumah tahanan (umah 6ahanan)
adalah tempat untuk melaksa
pembinaan narapidana atau %arga binaan pemasyarakatan di
+ndonesia.
ber&ungsi sebagai tempat pembinaan bagi narapidana, juga menyediakan t
pelayanan kesehatan bagi narapidana. Pelayanan kesehatan bagi
narapida merupakan salah satu &aktor penunjang dari Program
Pembinaan 7asman
ohani terhadap narapidana di lembaga pemasyarakatan8rumah ta
($enhum dan Hak "9a9i, 200').
1.2 Rumusan Masalah

. "pa pengertian skabies:
2. agaimana epidemiologi dari skabies:
. "pa etiologi dari skabies:
/. agaimana pato&isiologi dari skabies:
1. agaimana tanda dan gejala skabies:
'. agaimana klasi&ikasi dari skabies:
. agaimana cara penularan skabies:
3. "pa diagnosa banding dari skabies:
#. agaimana pemeriksaan diagnostik skabies:
0. "pa komplikasi dari skabies:
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
1.3 Tujuan
. 4ntuk mengetahui pengertian scabies.
2. 4ntuk mengetahui epidemiologi dari skabies.
. 4ntuk mengetahui "pa etiologi dari skabies.
/. 4ntuk mengetahui pato&isiologi dari skabies.
1. 4ntuk mengetahui tanda dan gejala skabies.
'. 4ntuk mengetahui klasi&ikasi dari skabies.
. 4ntuk mengetahui cara penularan skabies.
3. 4ntuk mengetahui diagnosa banding dari
skabies. #. 4ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostik
skabies.
0. 4ntuk mengetahui komplikasi dari skabies.
. 4ntuk mengetahui penatalaksanaan skabies.
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 Pengert!an
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarc
scabei, yang termasuk dalam kelas "rachnida. 6ungau ini berukuran sangat
dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau bersi&at mikroskopis. Pen
skabies sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga mudah
menular manusia ke manusia, dari he%an ke manusia dan sebaliknya.
Skabies m menyebar baik secara langsung atau melalui sentuhan langsung
dengan pen maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk,
bantal, air, ata yang pernah dipergunakan penderita dan belum
dibersihkan dan masih ter tungau sarcoptesnya. Skabies menyebabkan rasa
gatal pada bagian kulit s diselasela jari,siku, selangkangan. Skabies
identik dengan penyakit
pondok pesantren, penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang ter
sanitasi yang buruk, kurang gi9i dan kondisi ruangan terlalu lembab dan k
mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular de
cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama
sehingga
pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh
pada s orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang skabies,
karena ap dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah
tertular ke
penyakit skabies (;ose&%, 200).
2.2 E"!#em!$l$g!
Skabies ditemukan disemua negara dengan prevalensi yangberv
!ibeberapa negara yang sedang berkembang prevalensi skabies sekitar '
* populasi umum dan cenderung tinggi pada anak"nak serta remaja (Su
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
#31 menyatakan bah%a prevalensi skabies pada anak"nak de

desa 
+ndian adalah 00*. !i Santiago, <hili, insiden tertinggi
terdapat kelompok umur 0 # tahun (/1*) sedangkan di Sao
Paolo, ra9il in tertinggi terdapat pada anak diba%ah umur # tahun. !i
+ndia, =ulati melap
prevalensi tertinggi pada anak usia 1 / tahun. Hal tersebut
berbeda d laporan Srivatava yang menyatakan prevalensi skabies
tertinggi terdapat anak diba%ah 1 tahun. !i negara maju prevalensi
skabies sama pada s golongan umur ($aibach, ##) Pada tahun
#1 terjadi %abah skab
perkampungan +ndian di -epulauan San las, Panama. Penduduk
did tersebut hidup dalam lingkungan yang padat dengan jumlah penghuni
tiap r
 orang atau lebih. Pada survei pertama didapatkan prevalensi skabies se
23* pada suatu kelompok dan pada kelompok yang lain /2*.
!ua kemudian dilakukan survei pada pulau >an lebih besar yang
berpenduduk orang. Pada survei tersebut ditemukan bah%a #0* penduduk
mengidap sk Pada tahun #3' survei di +ndian lainnya berpenduduk 1'
orang didap
bah%a prevalensi skabies anakanak yang berumur 0 tahun adalah
'
pada bayi yang kurang dari  tahun adalah 3/* (?rkin, ##) S
merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit
ini mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit skabies
b dijumpai pada anak dan orang de%asa muda, insidennya sama terjadi
pad dan %anita. +nsiden skabies di negara berkembang menunjukkan siklus
&lu yang sampai saat ini belum d"pat dijelaskan. +nterval antara akhir
dari endemik dan permulaan epidemik berikutnya kurang lebih
01 (Harahap, 2000) $enurut !epartemen -esehatan +
prevalensi skabi Puskesmas seluruh +ndonesia pada tahun #3' adalah
/,'*2,#*, dan sk menduduki urutan ketiga dari 2 penyakit kulit
tersering. !i agian -ul
-elamin @-4+8S<$ pada tahun #33 dijumpai / kasus
skabies
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
memadai (!epkes. +, 2000).
2.3 Et!$l$g!
Scabies disebabkan oleh kutu atau kuman sarcoptes scabei.
S mor&ologik sarcoptes scabei merupakan
tungau kecil berbentuk
punggungnya cembung dan bagian perutnya rata ber%arna putih kotor dan
memiliki mata. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum cor
dan lucidum membuat tero%ongan ke dalam lapisan kulit. !i dalam tero%o
inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam %aktu singkat telur tersebut me
menjadi hypopi yakni sarcoptes muda. "kibat tero%ongan yang digali Sarc
betina dan hypopi yang memakan selsel di lapisan kulit itu, pen
mengalami rasa gatal.(-epera%atan $edikal edah, 2002).
Sarcoptes sc termasuk &ilum Arthropoda, kelas Arachnida, super
&amili Sarcoptes. manusia disebut Sarcoptes scbiei var. hominis.
-ecuali itu terdapat S. Sc yang lain, misalnya kambing dan babi.
Secara mor&ologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggu
cembung dan bagian perutnya rata. 6ungau ini translusen, ber%arna puith
dan tidak bermata. 4kurannya yang betina berkisar antara 0/10
mik 21010 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni
2002/0 mik
10200 mikron. entuk de%asa mempunyai / pasang kaki, 2 pasang k
depan sebagai alat untuk melekat, dan 2 pasang kaki kedua pada betina be
dengan rambut, sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir d
rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat. Siklus hidup
tung sebagai berikut. Setelah kopulasi (perka%inan) yang terjadi diatas
kulit,
jantan akan mati, kadangkadang masih dapat hidup beberapa hari
tero%ongan yang digali oleh betina. 6ungau betina yang telah dibuahi men
tero%ongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2 mm
seha
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
pasang kaki. 5arva ini dapat tinggal dalam tero%ongan, tetapi dapat juga k
Setelah 2 hari larva akan menjadi nim&a yang mempunyai 2 bentuk, janta
betina, dengan / pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur
s
bentuk de%asa memerlukan %aktu antara 32 hari.
2.% Pat$&!s!$l$g!
-elainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies,
juga oleh penderita sendiri akibat garukan. !an karena bersalaman
bergandengan sehingga terjadi kontak kulit yang kuat, menyebabkan k ulit t
pada pergelangan tangan. =atal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi ter
Sekret !an Bkskret tungau yang memerlukan %aktu kirakira sebulan se
in&estasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai !ermatitis
d ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain lain. !engan garukan dapat
t erosi, ekskoriasi, krusta dan in&eksi sekunder. -elainan kulit
dan gatal terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau (Handoko, 200).
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
2. ' Tan#a #an (ejala

". Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan
k aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan
pana
. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam
s keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena in&eksi.
egitu dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya,
serta kehidu
pondok pesantren, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan
dis oleh tungau tersebut. !ikenal keadaan hiposensitisasi, yang
seluruh an keluarganya terkena,tetapi tidakmemberikan gejala.
Penderita ini be sebagai pemba%a (carrier).
<. "danya tero%ongan (kunikulus) pada tempattempat predileksi
be%arna putih keabuabuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata
panjang satu cm, pada ujung tero%ongan itu ditemukan papul atau
ve 7ika timbul in&eksi sekunder ruam kulitnya menjadi
polimor& (p ekskoriasi, dan lainlain). 6empat predileksinya biasanya
merupakan t dengan stratum korneum yang tipis, yaitu selaSela jari
tangan, pergel tangan, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,
aerola mame (%a umbilicus, bokong, genetalia ekstera (pria), dan
perut bagian ba%ah.
bayi dapat menyerang telapat tangan dan telapak kaki.
!. $enemukan tungau, merupakan hal yang paling
diagnostik ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
B. =ejala yang ditunjukkan adalah %arna merah, iritasi dan rasa
gatal kulit yang umumnya muncul disela sela jari, siku, selangkangan
dan li
paha, dan muncul gelembung berair pada kulit. ($a%ali, 2000).
2.) *las!&!kas!
"dapun bentuk  bentuk khusus skabies yang sering terjadi
pada m
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
hilang akibat mandi secara teratur.

b) Skabies pada bayi dan anak lesi skabies yang mengenai
seluruh t termasuk seluruh kepala, leher, telapak tangan,
telapak kaki, dan s terjadi in&eksi sekunder berupa impetigo,
ektima sehingga tero%
jarang ditemukan. Pada bayi, lesi terdapat di muka.
c) Skabies yang ditularkan oleh he%an dapat menyerang
manusia
pekerjaannya berhubungan erat dengan he%an tersebut. $isalnya pet
dan gembala. =ejalanya ringan, rasa gatal kurang, tidak timbul tero%o
lesi terutama terdapat pada tempattempat kontak, dan akan sembuh s
bila menjauhi he%an tersebut dan mandi bersihbersih.
d) Skabies odular terjadi akibat reaksi Hipersensitivitas. 6empat yang
dikenai adalah genitalia pria, lipatan paha, dan aksila. 5esi
ini menetap beberapa minggu hingga beberapa bulan, bahkan
hingg tahun %alaupun telah mendapat pengobatan anti skabies.
e) Skabies +nkognito, obat steroid topikal atau sistemik dapat menyam
gejala dan tanda scabies, sementara in&estasi tetap ada.
Sebali
pengobatan dengan steroid topikal yang lama dapat pula menyebabka
bertambah hebat. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena
penu respons imun selular.
&) Skabies terbaring di tempat tidur merupakan penderita penyakit
kron orang tua yang terpaksa harus tinggal di tempat tidur
dapat men skabies yang lesinya terbatas.
g) Skabies krustosa (or%egian Scabies), lesinya berupa
gam eritodermi, yang disertai skuama generalisata, eritema, dan
distro&i
-rusta terdapat banyak sekali, dimana krusta ini $elindungi
sarc scabiei di ba%ahnya. entuk ini mudah menular karena populasi
sarc scabiei sangat tinggi dan gatal tidak menonjol. entuk
ini sering
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
sensasi kulit yang rendah (lepra, syringomelia dan tabes dorsalis), pen
penyakit sistemik yang berat (5eukemia dan diabetes), dan pen
+munosupresi& (Bmier, 200).
2. + ,ara Penularan
Penyakit skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun k
tak langsung. ;ang paling sering adalah kontak langsung yang
bersentuhan atau dapat pula melalui alat alat seperti tempat tidur, handuk
pakaian. ahkan penyakit ini dapat pula ditularkan melalui
hubungan s antara penderita dengan orang yang sehat. !i
"merika Serikat dilap
bah%a skabies dapat ditularkan melalui hubungan seksual meskipun
merupakan akibat utama (ro%n, ###). Penyakit ini sangat erat
kait dengan kebersihan perseorangan dan lingkungan, atau apabila
banyak yang tinggal secara bersama  Sama disatu tempat yang relative
sempit. "p tingkat kesadaran yang dimiliki oleh banyak kalangan
masyarakat masih rendah, derajat keterlibatan penduduk dalam melayani
kebutuhan akan kese yang masih kurang, kurangnya pemantauan
kesehatan oleh pemerintah, lingkungan terutama masalah penyediaan air
bersih, serta kegagalan pelaks
program kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan menambah
pa
permasalahan kesehatan lingkungan yang telah ada (enneth, ##). Pen
skabies terjadi ketika orangorang tidur bersama di satu tempat tidur yang
di lingkungan rumah tangga, sekolahsekolah yang menyediakan &asilitas a
dan pemondokan, serta &asiltas@asilitas kesehatan yang dipakai oleh masya
luas. !i 7erman terjadi peningkatan insidensi, sebagai akibat kontak lan
maupun tak langsung seperti tidur bersama. @aktor lainnya &asilitas umum
dipakai secara bersamasama di lingkungan pad at penduduk ($eyer, 2000)
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
pada lesi dengan menggunakan skapel atau dengan biopsi yang

dila secara super&isial. -erokan dilakukan diujung kunikulus yang
nampak atau vesikel. Hasil kerokan diletakkan diatas geas objek dan
ditutup de gelas penutup lalu periksa dengan mikroskop. Hasil
pemeriksaan positi ditemukan tungau, telur, lim&a atau skibala
sarcoptes skabiei. 
pemeriksaan ini memiliki sensitivitas yang rendah karena tungau
ditemukan.
6es tinta urro% dilakukan untuk melihat kunikulus yang dibentuk
tungau. 5esi dilapisi dengan tinta pena kemudian hapus dengan
al 6ero%ongan akan terlihat seperti garis tipis, lurus atau berbelok.
6erlihat gelap akibat tinta yang masuk kedalam kunikulus.
!iagnosis dapat dibuat dengan menemukan dua dari empat tanda ka
skabies sebagai berikut C
a. Pruritus nocturnal yakni gatal pada malam hari karena t
peningkatan aktivitas tungau.
b. $enyerang manusia secara berkelompok.
c. !itemukan tero%ongan (kunikulus) pada tempat predileksi.
d. !itemukan tungau pada kulit pasien.
2.  D!agn$s!s Ban#!ng
Skabies dikenal sebagai the great immitator karena memiliki gejala berupa
yang menyerupai penyakit kulit yang lain. Sebagai diagnosis banding
menyerupai skabies adalah prurigo, dermatitis, reaksi gigitan
sera
pedikulosis korporis. 7uga dapat dipertimbangkan psoriasi, pem&igoid
b erupsi obat.
a. Prurigo
$emiliki gejala yang hampir sama dengan skabies.5esi berbentuk pap
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
genital, lipatan aAila dan sebagainnya.

b. +nsect bite
$or&ologi kelainan kulit hampir sama dengan skabies berupa urtikaria pa
setempat disekitar tempat gigitan. Pada insect bite, lesi timbul setelah t
gigitan serangga.
c. Pedikulosis korporis
Pasien biasanya mengeluh rasa gatal. =atal disebabkan
pengaruh liu ekskret kutu ketika menghisap darah. -elainan pada kulit
biasannya b
bekas garukan.
2.1/ *$m"l!kas!
ila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan, dapat ti
dermatitis akibat garukan. Brupsi dapat berbentuk impetigo, ektima,
sel lim&angitis, dan &urunkel. +n&eksi bakteri pada bayi dan anak kecil yang
dis skabies dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal. !ermatitis
iritan timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang berlebihan, baik
pada a%al ataupun pemakaian yang terlalu sering.
2.11 Penatalaksanaan Me#!s #an *e"era0atan

Pencegahan skabies dapat dilakukan dengan berbagai caraC
a) $encuci bersih, bahkan sebagian ahli menganjurkan dengan cara
di handuk, seprai maupun baju penderita skabies, kemudian
menjem hingga kering.
b) $enghindari pemakaian baju, handuk, seprai secara bersamasama.
c) $engobati seluruh anggota keluarga, atau masyarakat yang
terin&eksi memutuskan rantai penularan.
d) $andi dengan air hangat dan sabun untuk menghilangkan
sisasis
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
perlu direbus dan dikeringkan dengan alat pengering panas.

&) <egah datangnya lagi skabies dengan menjaga lingkungan agar
tetap dan sehat, ruangan jangan terlalu lembab dan harus terkena
sinar ma serta menjaga kebersihan diri anggota keluarga dengan baik.
7ika pencegahan tidak dilakukan dengan baik dan e&ekti&,
maka dilakukan penatalakasanaan medis.
Syarat obat yang ideal ialah e&ekti& terhadap semua stadium tungau,
menimbulkan iritasi dan tidak toksik, tidak berbau atau kotor, tidak me
atau me%arnai pakaian, mudah diperoleh dan murah. <ara pengobatannya
seluruh anggota keluarga harus diobati (termasuk penderita yang hiposesiti
7enis obat topikalC
1 Belerang en#a" sul&ur "res!"!tatum %2/ 4
!alam bentuk salep atau krim. Pada bayi dan orang de%asa
presipitatum 1* dalam minyak sangat aman e&ekti&. -ekurangannya
pemakaian tidak boleh kurang dari tiga hari karena tidak
e&ekti& ter stadium telur, berbau, mengotori pakaian, dan dapat
menimbulkan irita
2 Emuls! 5en6!l5en6$at 2/2' 4
B&ekti& terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 
?bat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadangk adang se
gatal setelah dipakai.
3 (ama 5en6ena heksakl$r!#a gameksan7gamme8ane  *
!alam bentuk krim atau losio tidak berbau dan tidak ber%arna, term
obat pilihan karena e&ekti& terhadap semua stdium, mudah digunakan
jarang memberi iritasi. Pemberiannya hanya cukupt sekali setiap 3 jam
masih ada gejala ulangi seminggu kemudian. Pengguanaan yang berle
dapat menimbulkan e&ek pada sistem sara& pusat. Pada bayi dan anak
jika digunakan berlebihan dapat menimbulkan neurotoksisitas.
?
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut,

dan u
-rim (euraA) hanya e&ekti& pada 10'0 * pasien. !igunakan
sela malam beruturutturut dan dibersihkan setelah 2/ jam
pemakaian ter kemudian digunakan lagi  minggu kemudian. ?bat ini
disapukan ke dari leher ke ba%ah. Penggunaan berlebihan
dapat menyebabkan i
ila digunakan untuk bayi dan anakanak harus di
tambahkan ai
bagian.
' Permethr!n
!alam bentuk krim 1 * sebagai dosis tunggal. Pengguanaanya selama
jam dan kemudian dicuci bersihbersih. $erupakan obat yang paling e
dan aman karena sangat mematikan untuk parasit S. Scabiei dan me
toksisitas rendah pada manusia. Pengobatan pada skabies krustosa
dengan skabies klasik, hanya perlu ditambahkan salep keratolitik.
Sk subungual susah diobati. ila didapatkan in&eksi sekunder perlu
dibe antibiotik sistemik.
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
BAB III
AUHAN *EPERA9ATAN PADA PAIEN *ABIE
,$nt$h *asus
"n. $ usia  tahun datang ke S4! 7ombang pada tanggal 21 $ei 201 pukul
diantar ibunya dengan keluhan muncul gatalgatal sejak  bulan lalu. =atal teru
dirasakan pada malam hari. -arena sangat gatal pasien selalu menggaruk seh
tampak lecetlecet. -eluhan muncul pertama kali di sela jari tangan kemudian m
ke bagian tubuh yang lain. Satu minggu yang lalu pasien mengeluh muncul
dikedua sela jari tangan yang terasa nyeri. Pasien tinggalnya
diasrama se dimana  kamar tidur dihuni oleh 0 anak. eberapa
teman sekolahnya menderita penyakit yang sama. Pasien bercerita banyak
nyamuk di kamar tidu Pada pemeriksaan &isik didapatka Suhu ', 1 E<, 6!
0080 mmHg, adi '1
 20 A8mnt, juga disela jari tangan, pergelangan tangan, lengan ba%ah, ba%ah
dan ketiak tampak papul, eritema, erosi, ekskorasi, krusta, dan
didapatkan kanalikuli, penyebarannya diskrit. Pada lipatan paha terdapat nodul.
Pada ke du
jari tangan terdapat beberapa pustule.
3.1. PEN(*A:IAN DATA

6anggal pengkajian C 21 $ei 201 03.0 F+
o. eg C 0/23
6gl. $ S C 2 ei 2 01
1 $
IDENTITA *LIEN
ama C "n. $
4mur C  t
ahun 7enis -elamin C
5akiaki
Suku 8 angsa C 7a%a 8
+ndonesia "gamaC + slam
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
RI9A;AT *EPERA9ATAN NURIN( HIT<R;

A. *eluhan Utama = =atalgatal
B. R!0a>at Pen>ak!t ekarang
"n. $ mengatakan sejak satu bulan yang lalu mengeluh gatal
terutama saat malam hari. -arena sangat gatal pasien selalu
meng sehingga tampak lecetlecet, hingga satu minggu yang lalu
pasien men muncul nanah dikedua sela jari tangan yang terasa
nyeri dan nanah meluas ke bagian tubuh lain. -arena rasa gatal
tidak kunjung sembu nanah semakin meluas, akhirnya "n. $ diba
%a ibunya ke S4! diperiksa lebih lanjut.
,. R!0a>at *esehatan Ter#ahulu
+bu ". $ mengatakan bah%a anaknya tidak pernah menderita pe
seperti itu sebelumnya.
D. R!0a>at *esehatan *eluarga
+bu ". $ mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
men
penyakit seperti anaknya.
E. R!0a>at *esehatan L!ngkungan
Pasien tinggalnya diasrama sekolah, dimana  kamar tidur dihun
0 anak. eberapa teman sekolahnya juga menderita penyakit yang
Pasien bercerita banyak nyamuk di kamar tidurnya.
PEMERI*AAN ?II*
1.1. Tan#atan#a @!tal TB #an BB =
Suhu C  ', 1 E <
6ekanan !arah C 0080
mmHg
adi C '1 A8mnt
 C 2 0 A 8mnt
erat adan C 20 kg
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
H!#ung
+nspeksi C tidak ada na&as cuping hidung, tidak ada
secret. Palpasi C tidak ada nyeri tekan
Mulut
+nspeksi C mukosa bibir lembab
!nus "aranasal!s
+nspeksi C tidak ada tandatanda adanya
in&eksi Palpasi C tidak ada nyeri tekan
Leher
+nspeksi C tidak terpasang trakheostomi, simetris kanan kiri
Palpasi C tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
kelenjar l
?ar!ng
+nspeksi C tidak ada odem
Area #a#a
+nspeksi C pola na&as tidak
e&ekti& Palpasi C
tidak ada nyeri tekan Perkusi C
sonor
"uskultasi C vesikuler
5. *ar#!$askuler #an l!m&e
9ajah
+nspeksi C pucat, konjungtiva pucat
Leher
+nspeksi C tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi C irama denyutan arteri carotis communis normal
Da#a
+nspeksi C dada terlihat simetris
Palpasi C letak ictus kordis ( +<S 1,  cm medial
dari
midklavikula sinistra)
Perkusi C tidak ada tanda  tanda bunyi redup.
"uskultasi C bunyi jantung normal ( 7  dan 7
2)
C. Pers>ara&an Pemer!
ksaan nerus
• ervus + ol&aktorius (pembau)
-lien bisa membedakan aroma saat diberi kopi dan minyak kayu
ervus ++ opticus (penglihatan)
•
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
• ervus > trigeminus (sensasi kulit %ajah)

• ervus >+ abdusen
ola mata simetris

• ervus >++ &acialis
-lien dapat membedakan rasa asin dan manis

dengan
tertutup, bentuk %ajah simetris
• ervus >+++ auditorius8akustikus
@ungsi pendengaran baik

• ervus +G glosoparingeal
e&lek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit

• ervus G vagus
4vula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut

berkataahI.
• ervus G+ aksesorius
-lien tidak merasa kesulitan untuk mengangkat bahu dengan mel

tahanan
• ervus G++ hypoglosal8hipoglosum
entuk lidah simetris, klien mampu menjulurkan lidah

menggerakkannya ke segala arah
#. Perkem!han #an el!m!nas! ur!
Lak!lak!
=enetalia eksterna
+nspeksi C tidak ada oedem, tidak ada tanda  tanda in&eksi m
varises
Palpasi C tidak ada nyeri tekan maupun benjolan
-andung kemih
+nspeksi C tidak ada benjolan, dan
pembesaran Palpasi C tidak ada nyeri tekan
=injal C
+nspeksi C tidak ada pembesaran daerah
pinggang Palpasi C tidak ada nyeri tekan.
e. !stem "enCernaan  el!m!nas!
al! Mulut
+nspeksi C mukosa bibir pucat, gigi tidak ada plak dan karies.
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
+nspeksi C bentuk simetris, tidak ada tremor dan

lesi. Palpasi C tidak ada nyeri tekan dan odem.
A5#$men
+nspeksi C tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada
luka operasi.
Palpasi C abdomen teraba
lunak Perkusi
C -F + hepar J pekak
-F ++ gaster J timpani
-F +++ kolon J pekak
-F +> apendik J pekak
&. !stem !ntegument #an
Muskul$skeletal Anamnesa
"n. $ mengatakan gatalgatal dan karena sangat gatal pasien
menggaruk sehingga kulit lecetlecet.
*ul!t
+nspeksi C di sela jari tangan, pergelangan tangan,
lengan b
ba%ah perut dan ketiak tampak papul, eritema, erosi, ekskoriasi,
k dan didapatkan pula kanalikuli. Pada lipatan paha terdapat
nodul. kedua sela jari tangan terdapat pustule.
11
-ekuatan otot
11
g. !stem en#$kr!n #an eks$kr!n
*e"ala
+nspeksi C tidak terlihat moon &ace, tidak alophesia
(botak)
Leher
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
Ekstrem!tas 5a0ah
Palpasi C tidak ada edema non piting.
h. !stem re"r$#uks!
Lak!lak!
=enetalia
+nspeksi C pada lipatan paha terdapat nodul.
Palpasi C ada nodul pada lipatan paha dan ada nyeri tekan.
!. Perse"s! sens$r!
Mata
+nspeksi C bentuk simetris, kornea normal, %arana iris hitam,
normal jernih, sklera putih.
Palpasi C tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakan kelopak
PenC!umanh!#ung
Palpasi C tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri saat p
&osa kanina.
Perkusi C tidak ada reaksi hebat pada regio &rontalis, sinus
&ro dan &osa kanina.
3.2 Anal!sa Data
N. DIA(N<I
= -erusakan integritas kulit (000/')
NANDAI
Perubahan8 gangguan epidermis dan8atau dermis.
DE?INITI<N=
DE?ININ(
• -erusakan lapisan kulit
,HARA,TERITI, • =angguan permukaan kulit

• +nvasi struktur tubuh
RELATED Eksternal Internal

?A,T<R= • perubahan status cairan
• 9at kimia
• usia yang ekstrem • perubahan pigmentasi
• kelembapan • perubahan turgor
• hipertermia • &aktor perkembangan
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
• radiasi • kondisi gangguan metabo

• gangguan sensasi
• tonjolan tulang
T u5jeCt!e #ata entr> <5jeCt!e #ata entr>
N
E
M 6andatanda vital

 -lien mengeluh gatalgatal Suhu C  ', 1 E <
dan
E

 karena sangat gatal pasien 6 C  mHg
A selalu
! 0080 m
menggaruk sehingga kulitnya lecet adi C '1 A8mnt
lecet.  C 2 0 A 8mnt
Pada sela jari tangan,
pergelan tangan, lengan ba%ah,
ba%ah p dan ketiak tampak
papul, erite erosi,
ekskoriasi, krusta,
didapatkan pula kanalikuli.
Pada lipatan paha juga terd
nodul.
Pada kedua sela jari tangan

I ,l!ent D!
terd
< agn$st!C
N pustule.
( tatement= Ns. D!agn$s!s "eC!&>=
A
I -erusakan integritas kulit
D
Relate# t$=
kerusakan integritas k
berhubungan dengan peruba
pigmentasi.
3.3 Interens!
+dentitas pasien C "n. $
!iagnosa kepera%atan C -erusakan integritas kulit
+< ?<
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
Pera%atan kulit C•Hindari penggunaan alas-erusakan -eru

pengobatan tempat tidur yang jaringan C kulit kulit
topikal dan membran
•
5esi
bertekstur kasar. • 5esi
ersihkankulit yang mukosa.
luka dengan sabun anti mem
!e& C Brite
$emberikan obat bakteria, secara tepat. !e& C
•
erikan antibiotik
topikal atau Struktur yang
topikal pada area sekitar,
memanipulasi utuh dan
secara tepat.
dengan alat untuk •
+nspeksi kulit setiap hari &isiologiyang
meningkatkan normal dari kulit
untuk melihat adanya
integritas kuit atau dan mukosa.
kerusakan kulit.
meminimalkan !okumentasikan derajat
kerusakan kulit. kerusakan kulit.
3. %
Im"lementas!
o. diagnose 6gl8jam 6indakan para
masalah
kolaborati&
-erusakan 21 $ei • $enghindari penggunaan alas
intgritas 201 tempat tidur yang bertekstur kasar.
kulit Pukul 0#.00 • membersihkan kulit yang luka
F+ dengan sabun anti bakteria, secara
tepat.
2' $ei • memberikan antibiotik topikal
201
pada area sekitar, secara tepat.
Pukul 03.00 • $elakukan +nspeksi kulit setiap
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
kerusakan kulit.
3.' Ealuas!
$asalah 6gl8jam <atatan p erkembangan Par

kep8kolaborati&
-erusakan 2 $ei S C -lien masih mengeluh gatal
integritas kulit 201 gatal dan kulit juga masih lecet
Pukul 03.00lecet.
F+ ? C 6anda tanda >ital
Suhu C  ', 1 E <
6! C  0080 m mHg
adi C '1 A8mnt
 C 2 0 A 8mnt
Pada selajari tangan,
pergelangan tangan, lengan
ba%ah, ba%ah perut dan ketiak masih tampak papul, eritema, erosi, ek
didapatkan pula kanalikuli.
Pada lipatan paha juga masih
terdapat nodul.
Pada kedua sela jari tangan
masih terdapat pustule.
" C kerusakan integritas kulit
belum teratasi.
P C lanjutkan intervensi 1
BAB I@
PENUTUP
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
penyakit ini ada dua macam, yaitu secara langsung dan tidak langsung. "dany
yang khas, berupa tero%ongan ( kurnikulus ) pada tempat predileksi, ber%arna
keabuabuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, ratarata panjang  cm.
%.2 aran
Saran yang dapat panulis sampaikan dalam penulisan makalah ini adalah
kita selalau menjaga kesehatan yaitu misalnya dengan mandi minimal dua kali s
selalu berhatihati dengan orang yang menderita penyakit menular salah sa
adalah scabies.
DA?TAR PUTA*A
ASKEP SKABIES
   
Keperawatan
6ar%oto dan Fartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperaw

Salemba $edika C 7akarta.
Santosa, udi. 2001200'. Dianosa Keperawatan !A!DA. Prima $edikal C 7ak
<loskey, $c, et all. 200. Dianosa Keperawatan !"#$!I#. St5ouis.

PDF Askep Skabies

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PDF Askep Skabies

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

267 views  0 0 RELATED TITLES

1.1 Latar Belakang

perna&asan atas. Salah satu &aktor pendukung terjadinya penyakit skabies a

1.2 Rumusan Masalah

#31 menyatakan bah%a prevalensi skabies pada anak"nak de

memadai (!epkes. +, 2000).

2. ' Tan#a #an (ejala

hilang akibat mandi secara teratur.

pada lesi dengan menggunakan skapel atau dengan biopsi yang

genital, lipatan aAila dan sebagainnya.

2.11 Penatalaksanaan Me#!s #an *e"era0atan

perlu direbus dan dikeringkan dengan alat pengering panas.

antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut,

3.1. PEN(*A:IAN DATA

RI9A;AT *EPERA9ATAN NURIN( HIT<R;

• ervus > trigeminus (sensasi kulit %ajah)

ola mata simetris

-lien dapat membedakan rasa asin dan manis

@ungsi pendengaran baik

e&lek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit

4vula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut

-lien tidak merasa kesulitan untuk mengangkat bahu dengan mel

entuk lidah simetris, klien mampu menjulurkan lidah

+nspeksi C bentuk simetris, tidak ada tremor dan

RELATED Eksternal Internal

• radiasi • kondisi gangguan metabo

Pera%atan kulit C•Hindari penggunaan alas-erusakan -eru

$asalah 6gl8jam <atatan p erkembangan Par

6ar%oto dan Fartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperaw

Santosa, udi. 2001200'. Dianosa Keperawatan !A!DA. Prima $edikal C 7ak

<loskey, $c, et all. 200. Dianosa Keperawatan !"#$!I#. St5ouis.

Anda mungkin juga menyukai