Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi Terapeutik di ICU

By: Ns. Liza Wahyuni


Komunikasi di Ruang ICU
• Komunikasi yg baik adl aspek penting dlm
menentukan kualitas pelayanan di ICU
• Komunikasi di Ruang ICU merupakan sebuah
proses yg membutuhkan banyak kesabaran krn
banyak ps yg tidak sadar
• Perawat sebaiknya banyak melakukan
komunikasi non verbal sprt sentuhan
• Perawat sering dituntut utk menyampaikan
informasi penting yg mungkin sulit diterima
oleh klien & keluarga
• Perawat perlu mengetahui terlebih dahulu ttg
mekanisme koping & kesiapan klien atau
keluarga utk menerima informasi
Klien yang Sadar
• Memiliki kemampuan berkomunikasi
walaupun bersifat terbatas
• Tugas perawat pd Pasien Sadar di ICU:
– Menciptakan suasana yg memungkinkan klien utk
mengungkapkan perasaanya
– Mencari tahu ketakutan/kecemasan klien
– Memberikan perhatian yg lebih pd klien dgn
menanyakan kondisi atau keadaannya secara
periodik
Klien yang Tidak Sadar
• Klien masih mempunyai kemampuan
mendengar shg klien masih dpt merasakan
rangsangan dari luar dirinya
• Respon klien biasanya berupa gerakan halus
sprt gerakan jari tangan atau respon luapan
emosi/perasaan sprt tetesan air mata
• Tindakan yg dilakukan perawat adl
memegang/menyentuh tangan
• Sambil berkata “Saya yakin Ibu/Bapak akan
mempu melewati semua ini” atau Kita semua
selalu berdo’a untuk kesembuhan Ibu/Bapak
Klien yang Terpasang Ventilasi Mekanik
• Mengalami perasaan cemas krn mereka tidak
dpt berbicara & adanya perasaan takut mati
• Pasien sangat membutuhkan informasi ttg
nyeri & ketidaknyamanan, perawatan diri, ttg
ventilator & kapan ps bisa bebas dari ventilator
• Perawat berkomunikasi dgn bahasa isyarat sprt
gerakan tangan
• Menyediakan media komunikasi sprt gambar”,
kartu, kertas & pulpen
• Perawat hrs menunjukkan empati & sikap
sabar ketika berkomunikasi
• Perawat perlu memberi penjelasan setiap kali
akan melakukan tindakan keperawatan
walaupun ps tidak bisa berespons secara
verbal
Komunikasi Terapeutik
pada Anak
Komunikasi pada Anak
• Anak lebih responsif terhadap respon nonverbal
• Perawat harus menjaga ekspresi wajahnya ketika
berbicara dgn bayi
• Anak-anak tidak suka dipandangi sprt berbicara dgn
org dewasa
• Perawat harus lebih ramah, empati & menunjukkan
sikap penuh kasih sayang
• Perawat memberikan perhatian secara periodik
• Dlm menjelaskan tindakan kep menggunakan kata-
kata yg sederhana
Pedoman dalam Berkomunikasi
pada Anak
1. Bina Hubungan Saling Percaya
2. Hindari sikap tubuh yg mengancam
3. Berbicara dgn orang tua terlebih dahulu
4. Berikan kesempatan berbicara pada anak
5. Posisi perawat & anak ketika berinteraksi
haruslah setinggi mata anak
6. Berbicara dgn tenang pada anak dgn kata”
sederhana & jelas
7. Gunakan boneka sebagai alat peraga pada
bayi & batita
8. Bersikap jujur pada anak
9. Izinkan anak mengekspresikan masalah &
rasa takutnya
10.Gunakan teknik komunikasi yang kreatif
Teknik-teknik Komunikasi dengan Anak

1. Pesan “Saya”
– Teknik komunikasi kreatif dgn menekankan pd
“saya” krn yg menekankan pd “kamu” terkesan
defensif & menghakimi
• Cth : “Kamu tidak menghabiskan sarapanmu tadi pagi,
kenapa?” lebih baik mengatakan, “Saya ingin sekali
melihat adek makannya habis setiap hari”.
2. Teknik orang ketiga
– Sangat efektif utk menggali perasaan anak, tidak
mengancam dibandingkan bicara/bertanya lgsg
• Cth : “Biasanya jika orang sedang sakit & dirawat, ‘dia’
akan merasa sedih dan cemas jika di tinggal orang
tuanya”.
• Perawat diam sejenak utk melihat respon anak
• Kemudian lanjutkan dgn pertanyaan, “Apakah adek
(sebutkan nama) juga merasa seperti itu ?”
3. Bercerita
– Teknik yg tepat utk mengubah perilaku anak ke
arah yg lebih baik dgn menggunakan kata-kata yg
mudah dimengerti
• Cth : Perawat dpt menceritakan ttg seorang anak yg
rajin makan ikan & sayur yg bisa jadi pahlawan sprti
“Superman” atau “Wonderwoman”
4. Saling Bercerita
– Bersifat lebih interaktif, yakni perawat & anak
saling bercerita
• Cth : Bercerita Dongeng
5. Pertanyaan “bagaimana jika”
– Mendorong anak utk mempertimbangkan
alternatif pemecahan masalah dlm situasi tertentu
• Cth : “Bagaimana jika merasa sakit, adek tarik nafas
dalam-dalam”
6. Menulis
– Ketika anak menolak berbicara perawat dpt
mengetahui masalah anak dgn cara memintanya
menulis masalah trsbt, sangat efektif pd anak
remaja
• Cth : “Perawat dapat meminta mereka untuk membuat
diary selama mereka dirawat”
7. Menggambar
– Kegiatan yg paling menyenangkan
bagi anak, terutama anak balita & usia
sekolah, perawat dpt mengetahui
perasaan anak melalui gambar
8. Bermain
– Kegiatan yg paling menyenangkan
bagi anak krn mereka dpt
memproyeksikan hal yg ada dalam
dirinya
– Perawat dpt mengajak anak utk
melakukan sesuatu yg baik bagi
mereka
• Cth : “Mengajarkan cara menggosok gigi”
Komunikasi • Bayi adl anak berusia 0-1 thn yg
belum bisa berkata-kata dgn
pada Bayi maksimal
• Bayi berkomunikasi secara non
verbal seperti menangis
• Bayi berespon ketika diajak
berbicara juga dgn non verbal sprt
senyum
• Bayi mendapatkan kenyamanan
dari suara yg lembut
• Bayi 6 bulan biasanya mengalami
kecemasan dgn perpisahan hindari
komunikasi tanpa org tuanya
Komunikasi pada Balita
• Balita sudah mampu berkomunikasi secara
verbal & non verbal
• Bersifat egosentris & hanya memahami hal” yg
berhubungan dgn dirinya
• Jangan pernah memaksakan kehendak,
walaupun apa yg dikatakan perawat benar
• Balita tidak bisa membedakan fantasi &
kenyataan
• Dalam menjelaskan suatu prosedur tindakan
keperawatan perawat sebaiknya membawa
alat-alat secara langsung & meminta anak utk
memegang alat tersebut
• Contoh “Ketika akan memeriksa anak dgn
stetoskop, sebelum melakukan pemeriksaan
sebaiknya minta anak utk memegang alat trsbt
• Gunakan kalimat” yg pendek/sederhana ,
mudah dipahami dlm menjelaskan prosedur
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai