tentang perilaku klien yang tidak sesuai. Kesegeraan Tindakan perawatan untuk segera berespon terhadap keluhan klien menimbulkan perasaan tentang klien dan keluarganya. Keterbukaan Perawat harus terbuka dalam memberikan informasi tentang dirinya, ideal diri, perasa, sikap, dan nilai yang dianutnya. Emotional Chatarsis Emotional chatarsis terjadi jika klien diminta bicara tentang hal yang sangat mengganggu dirinya. Bermain Peran Bermain peran adalah melakukan peran pada situasi tertenut. Hal ini berguna untuk meningkatkan kesadaran dalam berhubungan dan kemampuan melihat situasi dari pandangan orang lain. Mendengarkan Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien, memberi kesempatan lebih banyak pada klien untuk berbicara. Perawat harus menjadi pendengar aktif dengan tetap kritis dan korektif bila apa yang disampaikan klien perlu diluruskan. Pertanyaanterbuka Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya sesuai kehendak klien tanpa membatasi. Merupakan reaksi perawat-klien selama berlangsungnya komunikasi refleksi ini dibedakan menjadi 2 yaitu: Refleksi isi bertujuan memvalidasi apa yang didengar Refleksi bertujuan memberi respon perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui menerima perasaannya. Mengulang Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan. Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat dan mengikuti pembicaraan klien. Klarifikasi Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien berhenti karena malu mengemukakan informasi. Memfokuskan Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih dan yang penting Membagi Presepsi Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan. Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik informasi. Identifikasi Tema Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi. Diam Cara yang sukar bisanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan. Tujuannya untuk memberi kesempatan berfikir dan memotivasi klien bicara. Pada klien yang menarik diri diam berarti perawat menerima klien. Informing Bertujuan memberi informasi dan fakta untuk pendidikan kesehatan pada klien. Saran Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai dan tidak tepat pada fase awal hubungan. Ada beberapa kelas atau tingkat kegawatan saat pasien yang datang ke IGD, antara lain:
Klien Gawat Darurat
Pasien Gawat Darurat Pasien Gawat Tidak Darurat Pasien Darurat Tidak Gawat Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat Pasien Meninggal Kecemasan Perasaan cemas disebabkan oleh rasa takut, frustasi, konflik, atau sebaagai respon umum terhadap tekanana atau ketidaktahuan. Cemas merupakan perasaaan takut atau gelisah yan tidak nyaman. Depresi Beberapa gejala depresi terjadi bersifat jangka pendek dan berhubungan dengan perubahan perubahan kesehatan, hubungan, dan keadaan tertentu. Marah Kemarahan merupakan suatu emosi yang kompleks. Agar perawat bisa tetap tenang sambil mengakui respons yang muncul secara internal diperlukan pemahaman diri, pengalaman, dan kedewasaan. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling menghargai. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien. Pasien harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental Memahami betul arti simpati sebagai tindakan terapeutik dan simpati hyang bukan merupakan tindakan terapeutik Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebasa berkembang tanpa rasa takut Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, truama atau komplikasi yang mengancam nyawanya sewaktu – waktu karena kegagalan atau disfusi satu orag atau sistem masih ada kemungkinana untuk disembuhkan kembali melalui pengobatan dan perawatan intensif Pada fase pra interaksi Perawat harus mengekspolrasi perasaan, fantasi dan ketkutan sendiri. Petugas juga perlu menganalisa kekuatan kelemahan profesional diri. Selanjutnya mencari data tentang klien dan merencanakan pertemuan Fase Orientasi Fase ini meliputi pengenalan dengan pasien, persetujuan komunikasi atau kontrak komunikasi dengan pasien. Serta penentuan program orientasi. Program orientasi tersebut meliputi hubungan mengidentifikasi masalah, mengkaji tingkat kecemasan diri serta dan pasien, serta mengkaji apa yang di harapkan dari komunikasi yang akan dilakukan bersama antara petugas dan pasien. Fase Kerja Meningkatkan interaksi dan mengembangkan faktor fungsional dari komunikasi terapeutik yang dilakukan. Meningkatkan interaksi sosial dengan cara penerimaan satu sama lain untuk mengatasai kecemasan, atau dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik sebbagai cara pemecahan dan dalam mengembangakan atau meningkatkan faktor fungsional komunikasi terapeutik. Fase Terminasi Fase persiapan mental untuk membuat perencanaan tentang kesimpulan obat yang telah di dapatkan dan mempertahanakan batas hubungan yang telah di tentukan .Petugas harus mengantisipasi masalah yang akan timbul pada fase ini karena mungkin menjadi tergantung pada perawat.